Anda di halaman 1dari 3

Perintah Suara Untuk Kebutuhan

Hidup Manusia
- Lutfi sirajs demmangago

Memasuki tahun 2020 ini, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah voice
recognition atau perintah dengan menggunakan pengenalan suara. Sebelumnya
kita telah mengenal beberapa produk-produk yang menjadi pioneer seperti
cortana dari Microsoft, siri dari Apple, Alexa, Google asissten dan masih banyak
lagi.

Gambar 1 Produk Voice Recognition, Australia (winpoin.com)

Namun ternya pengembangan perintah suara ini sudah ada sejak tahun 1940,
perusahaan American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai
mengembangkan suatu perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang
diucapkan manusia. Sekitar tahun 1960-an, para peneliti dari perusahaan tersebut
sudah berhasil membuat suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata
terpisah dan pada tahun 1970-an mereka berhasil membuat perangkat yang dapat
mengidentifikasi kata-kata kontinu.

Alat pengenal ucapan kemudian menjadi sangat fungsional sejak tahun 1980-an dan
masih dikembangkan dan terus ditingkatkan keefektifannya hingga sekarang.
Lantas mengapa sampai sekarang teknologi ini tak kunjung sempurna?

Sebagaimana dilansir The Washington Post, Google Assistant, VUI yang tersimpan
dalam Google Home, masih sulit memahami dialek dan bahasa selain Inggris. Ini
merupakan tantangan terbesar dalam pengembangan teknologi perintah suara
ini

Meski belum sempurna, tulis Richard Lippmann dalam “Speech Recognition by


Machine and Humans" (2006), teknologi speech recognition terus mengalami
peningkatan kemampuan dengan tingkat kesalahan yang masih bisa ditoleransi.

Lippman juga menyebutkan bahwa beberapa sistem speech recognition yang


masih diuji, yakni TI, Alphabet, Resource Management, North America Business
News, dan Switchboard, menggunakan speech corpus, suatu database
percakapan audio. Dari lebih dari 2.000 kosakata yang diumpankan, sistem
Switchboard, misalnya, hanya mengalami 80 hingga 150 kebingungan.

Di masa modern kini, setidaknya sejak 1997, mesin-mesin speech


recognition sanggup mengenali 65 ribu suku kata secara simultan.

Bagaimana perkembangan teknologi ini dimasa depan?

Menurut saya, perkembangan teknologi perintah suara dimasa depan akan


sangat jauh lebih sempurna daripada masa sekarang. Dimasa sekarang saja
penggunaan teknologi perintah suara sudah menyentuh berbagai bidang aspek
kegiatan manusia, mulai dari mengetik menggunakan perintah suara,
menyalakan alat elektronik, bahkan saat ini kita mampu membeli barang apapun
hanya dengan perintah suara.

Tentu perkembangan teknologi ini akan sangat berpengaruh terhadap


perkembangan teknologi lain, contohnya adalah Internet Of Things khususnya
home automation. Dimasa depan, home automation bisa saja menjadi kebutuhan
primer yg harus ada di setiap rumah-rumah.

Apalagi saat ini sudah banyak brand-brand teknologi sudah mulai merambah ke
bisnis ini, seperti LG, PANASONIC, XIAOMI dan yang paling booming di tahun ini
adalah Bardi.(lsd)
Referensi :

Berita Media (2019, 12 Januari). Mengapa Teknologi Speech Recognition Tak Kunjung Sempurna?.
Diakses pada 16 September 2020, dari https://tirto.id/mengapa-teknologi-speech-recognition-tak-
kunjung-sempurna-dd8Y

Sumber Terbuka (2019, 14 Juni). Pengenalan ucapan. Diakses pada 16 September 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengenalan_ucapan

Berita Media (2017, 25 Agustus). The Future of Voice-Enabled Technology | KPMGVoice | Forbes, dari
https://www.youtube.com/watch?v=KNfZensJZe4&ab_channel=Forbes

Anda mungkin juga menyukai