Akuntansi
Pemerintahan
Teknik dan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Tim Pengadaan
Laporan Keuangan Pemerintahan
Pembuatan Laporan Keuangan
Audit Pemerintahan
Pembahasan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Penerimaan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Perencanaan Publik Untuk Tahun
Berikutnya
Relevan
Dalam konsep kerangka konseptual, informasi yang relevan dapat membantu
investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi masa lalu, saat ini, dan
masa depan untuk mengonfirmasi atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik atau
nilai feedback). Agar relevan, informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan
sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan
kata lain, informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback)
serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.
Keandalan/Reliabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan para
penggunanya. Keandalan akan membedakan antara pengguna yang satu dengan yang lain,
tergantung pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang digunakan untuk
mempersiapkan informasi. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal,
informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
Keterujian terkait dengan pemenuhan kualitas pekerjaan seseorang berdasarkan
standar yang telah disepakati. Terpenuhi atau tidaknya kualitas tersebut akan
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan seperti:
- Kegagalan manajemen dalam memahami sistem yang tengah terjadi di sekitar area
organisasi.
- Kurangnya dukungan manajemen terhadap sistem perencanaan.
- Pimpinan kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
- Kegagalam memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.
Seperti pada jenis perencanaan lainnya, kualitas perencanaan anggaran yang baik
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas. Thornhill (1984), menyatakan bahwa
gambaran penting menyangkut anggaran publik adalah sebagai berikut:
a. Anggaran baru dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh legislatif.
b. Hasil dari tujuan yang direalisasi dengan anggaran tidak dapat diukur.
Mikesell (1991), juga menyatakan bahwa teknik pembaharuan anggaran yang baru
konsisten dengan prinsip-prinsip klasik untuk memberitahukan anggaran:
Menurut Lacasse (1996), ada tiga hal penting dalam anggaran terkait dengan
peraturan yaitu: komprehensitas dan perspektif multitahun dalam perluasan anggaran dan
kapabilitas untuk memonitor pelaksanaan, akuntabilitas, serta penyesuaian waktu.
( Theoritical Approaches to Public Budgenting, Mihaly Hogye)
Pengadaan barang dan jasa yang jujur mengacu pada kesusaian data akuntansi dan
data kejadian. Selain itu, pengukuran pengadaan barang dan jasa yang jujur juga harus
bebas dari pengukuran dan bias pengukur. Pengadaan barang dan jasa publik yang netral
mengacu pada ketiadaan bias dalam penyajian laporan akuntansi atau informasi, serta
bebas dari bias untuk mencapai berbagai hasil yang diinginkan atau meyakinkan.
(1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca), adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
aktiva, utang, dan ekuitas pemilik pada satu saat tertentu.
(4) Laporan Arus Kas, menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu.
(5) Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan, catatan atas laporan
keuangan organisasi harus :
Prediksi kualitas dan ragam sumber daya yang diperlukan untuk operasi berkelanjutan akan
mempengaruhi berbagai resiko ketidakpastian dalam berasosiasi. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat menyediakan informasi untuk :
a. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan secara legal
sesuai dengan anggaran yang disahkan (legally adopted budget)
b. Mengindikasikan apakah sumber daya yang ada dapat digunakan sesuai
persyaratan legal dan kontraktual, termasuk kriteria keuangan yang telah diterapkan
otoritas legislatif (appropriate)
a. Aktiva
b. Kewajiban
c. Aktiva/ekuitas neto
d. Pendapatan
e. Biaya
f. Arus kas
Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik dan
dokumen akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa sering pelaporan
disajikan. Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat statement dan statistical report
yang memang harus disajikan. Kertas kerja statement dan report harus diselidiki untuk
menentukan bahwa statement dan report tersebut benar-benar penting dan tidak disajikan
hanya untuk memenuhi kepentingan manajemen semata.
a. Menurut bagiannya :
- Analisis penerimaan
- Analisis potongan penerimaan
- Analisis presentase surplus bruto
h. Dana kerja neto dan analisis rasio serta ruang iklan yang dibeli
i. Biaya pembelian
j. Perbandingan anggaran
Laporan Pajak, Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak
penghasilan kekayaan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak-
pajak lainnya serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah,
seperti kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian, kota dan lain-lain.
Daftar yang disarnkan dan pernyataan akuntansi serta laporan statistik dan frekuensi,
dimana laporan tersebut disajikan adalah sebagai berikut :
Kertas kerja dan dokumen yang berisi laporan-laporan akuntansi akan terlihat sebagai
berikut:
a. Daftar pendapatan
d. Daftar neraca
- Jadwal pendukung
- Laporan departemen dan perbandingan
- Frekuensi yang muncul dan statements
- Bentuk yang biasa
- Bentuk perbandingan (komparatif) menurut bulan
a. Daftar penerimaan
b. Daftar Pendapatan
e. Daftar neraca
2. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal, dalam hal ini manajemen mungkin
perlu menyeimbangkan manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi yang anda.
Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas kesesuaian
karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh factor eksternal, yaitu :
1. Dapat dipahami, karakteristik utama kualitas informasi yg ada dalam proses audit
Pemerintahan adalah kemudahannya dipahami oleh publik atau pemakai laporan hasil
audit.
2. Relevan, informasi hasil audit Pemerintahan harus relevan demi memenuhi kebutuhan
audit Pemerintahan yang telah direncanakan.
Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah dilakukan
serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur
selama suatu periode pelaporan demi kepentingan : (1) Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3)
Transparansi; (4) Keseimbangan Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan
pertanggungjawaban public meliputi hal-hal berikut :
a. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
2. Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan
sector public tanpa mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak
tidak mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau
laporan kinerja keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum
dapat memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar dapat
diakui. Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu, tuntutan
tersebut tidak dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi tuntutan harus
diungkapkan dalam catatan materi penjelasan atau skedul tambahan.
Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi tidak dapat
memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan,
atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos
1. Aktiva, Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya dimasa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan
aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
2. Kewajiban, Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran
sumber daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan
dilakukan untuk mnyelasiakna kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang
harus diselsesaikan dapat diukur dengan andal.
3. Ekuitas, Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana
relevansi pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk
menggunakan ekuitas.
4. Pendapatan, pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan
manfaat ekonoi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva
atau penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
5. Biaya, biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat
ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Biaya diakui dalam laporan
kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antar biaya yang timbul dan pos
pendapatan tertentu yang diperoleh. Biaya segera diakui dalam laporan kinerja
keuangan jika pengeluaran itu tidak menghasilkan manfaat ekonomis atau jasa
potensial dimasa depan, atau jika manfaat ekonomis dimasa depan, dan/atau jasa
potensial, tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam laporan posisi keuangan
sebagai aktiva.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Erlangga