Anda di halaman 1dari 7

Nama : NIDA IBTIHAL TAQIYYAH IRBAH

NIM : PO714203181018

Prodi : D.1V / TK III

MIKOSIS SUPERFISIALIS YANG DISEBABKAN OLEH


GOLONGAN DERMATOFITOSIS

Definisi Mikosis Superfisialis

Mikosis superfisialis adalah penyakit kulit yang disebabkan jamur, yang mengenai
lapisan kulit paling atas (epidermis). Penyakit ini dapat menyerang kulit, rambut, ata
kuku.Jamur sebenarnya merupakan organisme yang tidak begitu patogen terhadap
manusia, tetapi akan menimbulkan penyakit bila keadaan memungkinkan untuk
menginfeksi manusia. Beberapa jenis jamur bahkan normal berada dalam tubuh
manusia. Terjadinya infeksi ini dipermudah dengan adanya faktor predisposisi dan
faktur pencetus. Mikosis superfisialis mempunyai kelompok yang disebut
dermatofitosis.

Dermatofitosis

Dermatofitosis ialah mikosis superfisialis yang disebabkan oleh jamur golongan


dermatofita. Jamur ini mengeluarkan enzim keratinase sehingga mampu mencerna
keratin pada kuku, rambut dan stratum korneum pada kulit.

Etiologi

Dermatofitosis disebabkan jamur golongan dermatofita yang terdiri dari tiga genus
yaitu genus: Mikrosporon, Trikofiton dan Epidermofiton. Dari 41 spesies dermafito yang
sudah dikenal hanya 23 spesies yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan
binatang yang terdiri dari 15 spesies Trikofiton, 7 spesies Mikrosporon dan 1 spesies
Epidermafiton.
Gambaran Klinis

Umumnya gejala-gejala klinik yang ditimbulkan oleh golongan geofilik pada mausia
bersifat akut dan sedang dan lebih mudah sembuh. Dermatofita yang antropofilik
terutama menyerang manusia, karena memilih manusia sebagai hospes tetapnya.
Golongan jamur ini dapat menyebabkan perjalanan penyakit menjadi menahun dan
residif , karena reaksi penolakan tubuh yang sangat ringan. Contoh jamur yang
antropofilik ialah: Mikrosporon audoinii Trikofiton rubrum.

Cara Penularan

Cara penularan jamur dapat secara langsung dan secara tidak langsung.
Penularan langsung dapat secara fomitis, epitel, rambut-rambut yang mengandung
jamur baik dari manusia, binatang atau dari tanah. Penularan tak langsung dapat
melalui tanaman, kayu yang dihinggapi jamur, barang-barang atau pakaian, debu atau
air.

Adapun Penyakit yang Ditimbulkan :

1)      Tinea Kapitis

Biasanya penyakit ini banyak menyerang anak-anak dan sering ditularkan melalui
binatang- binatang peliharaan seperti kucing, anjing dan sebagainya.

Berdasarkan bentuk yangkhas Tinea Kapitis dibagi dalam 4 bentuk :

a. Gray pacth ring worm


Penyakit ini dimulai dengan papel merah kecil yang melebar ke sekitarnya
dan membentuk bercak yang berwarna pucat dan bersisik. Warna rambut jadi
abu-abu dan tidak mengkilat lagi, serta mudah patah dan terlepas dari akarnya,
sehingga menimbulkan alopesia setempat. Dengan pemeriksaan sinar wood
tampak flourisensi kekuning-kuningan pada rambut yang sakit melalui batas
“Grey pacth” tersebut. Jenis ini biasanya disebabkan spesies mikrosporon dan
trikofiton.
b. Black dot ring worm
Terutama disebabkan oleh Trikofiton Tonsurans, T. violaseum, mentagrofites.
infeksi jamur terjadi di dalam rambut (endotrik) atau luar rambut (ektotrik) yang
menyebabkan rambut putus tepat pada permukaan kulit kepala. Ujung rambut
tampak sebagai titik-titik hitam diatas permukaan ulit, yang berwarna kelabu
sehingga tarnpak sebagai gambaran ” back dot”. Biasanya bentuk ini terdapat
pada orang dewasa dan lebih sering pada wanita. Rambut sekitar lesi juga jadi
tidak bercahaya lagi disebabkan kemungkinan sudah terkena infeksi penyebab
utama adalah Trikofiton tonsusurans dan T.violaseum.
c. Kerion
Bentuk ini adalah yang serius, karena disertai dengan radang yang hebat yang
bersifat lokal, sehingga pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil yang
berkelompok dan kadang-kadang ditutupi sisik-sisik tebal. Rambut di daerah ini
putus-putus dan mudah dicabut. Bila kerion ini pecah akan meninggalkan suatu
daerah yang botak permanen oleh karena terjadi sikatrik. Bentuk ini terutama
disebabkan oleh Mikosporon kanis, M.gipseum , T.tonsurans dan T. Violaseum.
d. Tinea favosa
Kelainan di kepala dimulai dengan bintik-bintik kecil di bawah kulit yang
berwarna merah kekuningan dan berkembang menjadi krusta yang berbentuk
cawan (skutula), serta memberi bau busuk seperti bau tikus “moussy odor”.
Rambut di atas skutula putus-putus dan mudah lepas dan tidak mengkilat lagi.
Bila menyembuh akan meninggalkan jaringan parut dan alopesia yang
permanen. Penyebab utamanya adalah Trikofiton schoenleini, T.
violasum dan T. gipsum. Oleh karena Tinea kapitis ini sering menyerupai
penyakit-penyakit kulit yang menyerang daerah kepala, maka penyakit ini harus
dibedakan dengan penyakit-penyakit bukan oleh jamur seperti: Psoriasis
vulgaris dan Dermatitis seboroika.

2)      Tinea Korporis

Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan
banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang
lebih tinggi. Predileksi biasanya terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung
dan anggota gerak bawah.
Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang
aktif. Dengan perkembangan ke arah luar maka bercak-bercak bisa melebar dan
akhirnya dapat memberi gambaran yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner. Pada bagian
tepi tampak aktif dengan tanda-tanda eritema, adanya papel-papel dan vesikel,
sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea korporis ini menahun
tanda-tanda aktif jadi menghilang selanjutnya hanya meningggalkan daerah-daerah
yang hiperpigmentasi saja. Kelainan-kelainan ini dapat teIjadi bersama-sama dengan
Tinea kruris.

Penyebab utamanya adalah : T.violaseum, T.rubrum, T.metagrofites. Mikrosporon


gipseum, M.kanis, M.audolini. Penyakit ini sering menyerupai :

• Pitiriasis rosea

• Psoriasis vulgaris

• Morbus hansen tipe tuberkuloid

• Lues stadium II bentuk makulo-papular.

3)      Tinea Kruris

Penyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun, bertambah hebat bila
disertai dengan keluarnya keringat. Kelainan yang timbul dapat bersifat akut atau
menahun. Kelainan yang akut memberikan gambaran yang berupa makula yang
eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit
tampak tegas dan aktif. Apabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang
nampak hanya makula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi.
Gambaran yang khas adalah lokalisasi kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah
dalam, daerah perineum dan sekitar anus. Kadang-kadang dapat meluas sampai ke
gluteus, perot bagian bawah dan bahkan dapat sampai ke aksila

Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, Trikofiton


rubrum dan T.mentografites.
4)      Tinea Pedis

Tinea pedis disebut juga Athlete’s foot = “Ring worm of the foot”. Penyakit ini sering
menyerang orang-orang dewasa yang banyak bekerja di tempat basah seperti tukang
cuci, pekerja-pekerja di sawah atau orang-orang yang setiap hari harus memakai
sepatu yang tertutup seperti anggota tentara. Keluhan subjektif bervariasi mulai dari
tanpa keluhan sampai rasa gatal yang hebat dan nyeri bila ada infeksi sekunder.

Ada 3 bentuk Tinea pedis yaitu sebagai berikut :

a. Bentuk intertriginosa
Keluhan yang tampak berupa maserasi, skuamasi serta erosi, di celah-celah
jari terutama jari IV dan jari V. Hal ini terjadi disebabkan kelembaban di celah-
ceIah jari tersebut membuat jamur-jamur hidup lebih subur. Bila menahun dapat
terjadi fisura yang nyeri bila kena sentuh. Bila terjadi infeksi dapat menimbulkan
selulitis atau erisipelas disertai gejala-gejala umum.
b. Bentuk hiperkeratosis
Disini lebih jelas tampak ialah terjadi penebalan kulit disertai sisik terutama
ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki. Bila hiperkeratosisnya hebat dapat
terjadi fisurafisura yang dalam pada bagian lateral telapak kaki.
c. Bentuk vesikuler subakut
Kelainan-kelainan yang timbul di mulai pada daerah sekitar antar jari, kemudian
meluas ke punggung kaki atau telapak kaki. Tampak ada vesikel dan bula yang
terletak agak dalam di bawah kulit, diserta perasaan gatal yang hebat. Bila
vesikel-vesikel ini memecah akan meninggalkan skuama melingkar yang
disebut Collorette. Bila terjadi infeksi akan memperhebat dan memperberat
keadaan sehingga dapat terjadi erisipelas. Semua bentuk yang terdapat pada
Tinea pedis, dapat terjadi pada Tinea manus, yaitu dermatofitosis yang
menyerang tangan.

Penyebab utamanya ialah : T .rubrum, T .mentagrofites, dan Epidermofiton flokosum.

5)      Tinea Unguium

Penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 bentuk tergantung jamur penyebab dan
permulaan dari dekstruksi kuku. Subinguinal proksimal bila dimulai dari pangkal kuku,
Subinguinal distal bila di mulai dari tepi ujung dan Leukonikia trikofita bila di mulai dari
bawah kuku. Permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi, rapuh dan disertai
oleh subungual hiperkeratosis. Dibawah kuku tampak adanya detritus yang banyak
mengandung elemen jamur. Onikomikosis ini merupakan penyakit jamur yang kronik
sekali, penderita minta pertolongan dokter setelah menderita penyakit ini setelah
beberapa lama, karena penyakit ini tidak memberikan keluhan subjektif, tidak gatal,
dan tidak sakit. Kadang-kadang penderita baru datang berobat setelah seluruh
kukunya sudah terkena penyakit.

Penyebab utama adalah : T.rubrum, T.metagrofites

6)      Tinea Imbrikata

Penyakit ini adalah bentuk yang khas dari Tinea korporis yang disebabkan
oleh Trikofiton consentricum. Gambaran klinik berupa makula yang eritematous
dengan skuama yang melingkar. Apabila diraba terasa jelas skuamanya menghadap
ke dalam. Pada umumnya pada bagian tengah dari lesi tidak menunjukkan daerah
yang lebih tenang, tetapi seluruh makula ditutupi oleh skuama yang melingkar.
Penyakit ini sering menyerang seluruh permukaan tubuh sehingga menyerupai :

• Eritrodemia

• Pempigus foliaseus

• Iktiosis yang sudah menahun

7)      Tinea Barbae

Penderita Tinea barbae ini biasanya mengeluh rasa gatal di daerah jenggot, jambang
dan kumis, disertai rambut-rambut di daerah itu menjadi putus.

Ada 2 bentuk yaitu superfisialis dan kerion, yaitu :

• Superfisialis : kelainan-kelainan berupa gejala eritem, papel dan skuama yang mula-
mula kecil selanjutnya meluas ke arab luar dan memberi gambaran polisiklik, dengan
bagian tepi yang aktif. Biasanya gambaran seperti ini menyerupai tinea korporis.
• Kerion : bentuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi krusta atau
abses kecil dengan permukaan membasah oleh karena erosi.

Penyebab utama : Berbagai spesies jamur yang zoofilik misalnya T.verrucosum

Anda mungkin juga menyukai