Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aldi Rachman

NIM : 18417144022
Kelas : Administrasi Publik B 2018
Mata Kuliah : Administrasi Pemerintahan Daerah

Desentralisasi sebagai media meningkatkan


kesejahteraan rakyat

Desentralisasi adalah sebuah pilihan yang tidak mudah untuk diterapkan,


namun dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi pemerintahan Indonesia
yang saat itu sedang krisis. bentang wilayah yang sangat luas dan masyarakatnya
yang sangat heterogen menjadi tantangan utama dalam pelaksaanan desentralisasi
itu sendiri di Indonesia. munculnya dorongan untuk memenuhi segala kebutuhan
masyarakat daerah yang heterogen inilah yang memicu lahirnya otonomi daerah
sebagai bagian desentralisasi. otonomi daerah dapat dikatakan sebagai jawaban
dari pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan daerah dan sarana sharing of
power yang merupakan komponen utama dalam desentralisasi. hal ini diharapkan
dapat menciptakan keharmonisan pemerintah daerah dan pusat dalam
menjalankan pemerintahan dan memberi peluang kepada daerah untuk dapat
berkembang dengan segala potensi yang mereka miliki.

Desentralisasi yang dilakukan pemerintah Indonesia sendiri memiliki


kecenderungan kearah desentralisasi politik, desentralisasi administratif dan
desentralisasi fiskal. desentralisasi politik menurut World Bank bertujuan untuk
memberikan masyarakat atau perwakilan rakyat yang terpilih untuk lebih
berpengaruh dalam pembuatan kebijakan. tujuan utama desentralisasi politik
adalah untuk membawa pemerintah lebih dekat dengan masyarakat. desentralisasi
administrative menurut World Bank sendiri bertujuan mendistribusikan
kewenangan,tanggung jawab dan sumber fiskal guna penyediaan pelayanan publik
di berbagai level pemerintahan daerah. bentuk dari desentralisasi administratif ini
sendiri ada 3 yaitu dekonsentrasi,delegasi devolusi yang dimana di Indonesia telah
diterapkan. sedangkan desentralisasi fiscal bertujuan untuk memberi bantuan
keuangan kepada daerah untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengelola
pemerintahan lokal.

Selain bertujuan untuk memberikan kewenangan demokrasi dan


pemerintahan kepada pemerintah daerah, desentralisasi ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat tiap daerah di Indonesia. pendapat orang-
orang mengenai apakah desentralisasi dapat menciptakan kesejahteraan di tiap
daerah ini sangat beragam. ada orang yang berpendapat bahwa dengan adanya
desentralisasi, maka akan tercipta gap antara daerah di Indonesia dikarenakan
kualitas dan kuantitas sumber daya yang berbeda-beda antar daerah. yang dapat
menciptakan ketimpangan sosial yang semakin besar. hal ini dibuktikan dengan
adanya ketimpangan antar daerah yang memiliki potensi sumber daya yang
melimpah dibanding daerah lainnya.

Contohnya ketimpangan antara pulau Jawa dengan Papua. meskipun


kekayaan sumber daya alam di Jawa masih inferior dengan yang dimiliki pulau
Papua, terjadi ketimpangan besar antara rakyat di Jawa dan Papua. mulai dari
kualitas kebutuhan dasar seperti kesehatan,ekonomi,dan pendidikan pulau Papua
masih tertinggal jauh dengan mereka yang ada di Jawa. hal ini didukung dengan
data Indeks Pembangunan Manusia tahun 2018. meskipun kualitas hidup di Papua
tiap tahun meningkat, namun kesenjangan masih tinggi (Detik.com).

Selain itu ada juga yang beranggapan bahwa desentralisasi dapat


menciptakan kesempatan munculnya “raja” dan memunculkan KKN dalam suatu
pemerintahan daerah. raja yang dimaksud disini adalah kepala daerah yang
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingannya sendiri, sehingga terjadi
KKN. faktanya di Indonesia sendiri pada tahun 2018 saja terdapat total 29 kepala
daerah yang ditangkap karena melakukan KKN di wilayah yurisdiksinya
(Kompas.com). sebagian besar mereka melakukan tindakan KKN tadi
dikarenakan lemahnya pengawasan dari pemerintah pusat (dalam hal ini BPKP)
serta biaya politik yang tinggi (beritasatu.com). dengan ditangkapnya kepala
daerah tadi maka muncul permasalahan baru lagi di pemerintah daerah yang
semakin membuat proses pembangunan dan pengembangan daerah yang
terhambat.

Beberapa hal diatas tadi menunjukkan kita kenyataan yang harus diterima,
bahwa pada praktiknya desentralisasi juga dapat menjadi boomerang dan menjadi
masalah bagi pemerintah pusat dikarenakan penerapan otonomi daerah yang
kurang maksimal serta memberikan peluang untuk munculnya praktik
korupsi,kolusi dan nepotisme di daerah melalui desentralisasi yang terlalu bebas.

Namun, banyak juga orang yang percaya bahwa desentralisasi melalui


otonomi daerah dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan kualitas
kesejahteraan rakyat Indonesia di tiap daerah serta sebagai upaya pemenuhan hak-
hak demokrasi tiap warga. dengan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah
pusat, pemerintah daerah dapat lebih leluasa dalam mengakomodir kebutuhan
masyarakat daerah serta memiliki gambaran lebih jelas dalam rencana
pembangunan daerah guna meningkatkan kualitas hidup rakyat, yang dimana hal
ini sejalan dengan pernyataan Chenery dan Srinivasan (1988) bahwa
pembangunan suatu daerah itu diukur dengan kualitas hidup (quality of life). pada
tahun 2018 sendiri BPS mencatat terjadi peningkatan pada Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). walaupun peningkatannya sedikit namun perlu diakui bahwa
pemerintah daerah di Indonesia sudah mulai melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat (kontan.co.id).

Selain dapat mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan kualitas


kesejahteraan rakyat, desentralisasi juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
publik di daerah. keterlibatan masyarakat lokal khususnya kepala daerah atas
prakarsa sendiri menjadi sangat strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan
publik. Pelayanan public yang bersifat lokal jauh lebih efektif dan efisien
dibanding pelayanan public yang terpusat. Hal ini sangat sesuai dengan
pernyataan Normal Flyn (1990: 38) yang mengatakan bahwa pelayanan public
yang dikelola pemerintah secara hierarkis cenderung bercirikan over
bureaucratic,bloated,wasteful dan under performing.
\

Peningkatan birokrasi yang semakin optimal juga merupakan salah satu


harapan masyarakat dalam penerapan desentralisasi di Indonesia. reformasi
birokrasi yang merupakan salah satu komponen dalam desentralisasi diharapkan
dapat meningkatkan kualitas layanan publik pemerintah daerah, mendorong
partisipasi dan kepercayaan publik kepada pemerintah daerah. dengan demikian
percepatan pembangunan di daerah dalam upaya mencapai kesejahteraan
masyarakat, dapat diwujudkan melalui peran serta berbagai pemangku
kepentingan di daerah, dengan memperhatikan potensi dan nilai-nilai yang
dikembangkan di daerah, menuju pelaksanaan program pembangunan yang
responsif, dan efektif.

Dengan berbagai argumentasi pro dan kontra mengenai apakah


desentralisasi dapat menciptakan kesejahteraan rakyat di daerah, tidak dapat
dipungkiri bahwa desentralisasi memang bukan sebagai panacea dalam
menyelesaikan permasalahan kesejahteraan rakyat. namun desentralisasi dapat
dijadikan sebagai media untuk mencapai hal tersebut. dengan adanya
desentralisasi pemerintah pusat melalui pemerintah daerah akan didorong untuk
menjadi lebih aware kepada masyarakatnya serta mendorong pemerintah daerah
untuk dapat memaksimalkan segala sumber daya yang ada guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya.

Pelaksanaan desentralisasi sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan


rakyat daerah di Indonesia pada kenyataanya memang tidak akan lepas dari
berbagai fakta dilapangan yang terkadang berbanding terbalik dengan yang
diharapkan. maka dari itu diperlukan peran pemerintah pusat dan aktor-aktor
daerah seperti kepala daerah dan masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi
berjalannya transfer kekuasaan dari pusat ke daerah ini agar tujuan pemerataan
kesejahteraan melalui desentralisasi dapat dirasakan seluruh daerah di Indonesia.
Sumber literature:
Soehino. 2000. Ilmu Negara. Penerbit Liberty. Yogyakarta
Sjafrizal. 2014. Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Era Otonomi.
PT.Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Karim,Abdul Gaffar. 2006. Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Kuncoro,Mudrajad. 2014. Otonomi Daerah : Menuju Era Baru Pembangunan Daerah
Edisi 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sumber jurnal :
Habibi,Muhammad Mujtaba. 2015. Analisis Pelaksanaan Desentralisasi Dalam Otonomi
Daerah Kota/Kabupaten. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan No.2.
(http://journal.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/5452/2121)
Surkati,Ahmad. 2012. Otonomi Daerah Sebagai Instrumen Pertumbuhan Kesejahteraan
dan Peningkatan Kerjasama Antardaerah. MIMBAR. Vol.XXVIII No.1.
(https://media.neliti.com/media/publications/7431-ID-otonomi-daerah-sebagai-instrumen-
pertumbuhan-kesejahteraan-dan-peningkatan-kerja.pdf).
Haryanto. 2016. Masa Depan Politik Desentralisasi di Indonesia : Sebuah Studi Awal.
Jurnal Ilmu Pemerintahan vol.9 no.2.
(http://journal.unhas.ac.id/index.php/government/article/download/1094/pdf)
Saputra,Bambang. 2012. Pengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat. JAAI volume 16 no.2.
(https://media.neliti.com/media/publications/74311-none-0e7ff5f4.pdf)
Hidayat,Rachmat. 2017. Political Devolution: Lessons From a Decentralized Mode of
Government in Indonesia. SAGE Journal.
(https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/2158244016686812)

Sumber internet

http://www1.worldbank.org/publicsector/decentralization/admin.htm
https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/04/15/1557/pada-tahun-2018--indeks-
pembangunan-manusia--ipm--indonesia-mencapai-71-39.html
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4512501/kualitas-hidup-makin-baik-
tapi-kesenjangan-di-papua-masih-tinggi
https://news.detik.com/kolom/d-4406834/desentralisasi-dan-ketergantungan-fiskal-daerah
https://www.beritasatu.com/nasional/579038/korupsi-kepala-daerah-akibat-biaya-politik-
tinggi
https://www.worldbank.org/en/topic/communitydrivendevelopment/brief/Decentraliza
tion

Anda mungkin juga menyukai