Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALFIN SANTANA

NIM : 18417144009
PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK 2018 B
DOSEN : HARDIAN WAHYU W. S.SOS., MPA.
MATA KULIAH : ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH

UTS TAKE HOME ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

“Setujukah anda bahwa desentralisasi akan meningkatkan pelayanan public di


berbagai daerah Indonesia ?”

DESENTRALISASI UNTUK PELAYANAN PUBLIK

Pemusatan pemerintahan pada zaman Orde Baru (Orba) mengakibatkan tidak terjadinya
pemerataan pembangunan untuk seluruh wilayah Indonesia, yang dimana pembangunan
sangat pesat hanya berada di daerah pulau jawa saja. Lamanya Soeharto menjabat selama
32 memang berdampak pada perekonomian di Indonesia yang berkembang sangat pesat
namun dibaliknya kemajuan ekonomi terjadi praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang
tidak dapat terhindarkan, sampai pada tahun 1998 terjadinya krisis yang mengaibatkan kritik
dan demonstrasi mahasiswa yang menuntut kemunduran Presiden Soeharto kala itu.
Dengan berakhirnya Orde Baru lahirlah Reformasi sebagai pemerintahan yang baru era
Reformasi di pimpin oleh Presiden B.J. Habibie menerapkan sistem desentralisasi sebagai
upaya untuk pemerataan pembangunan dengan peningkatan pelayanan publik di daerah,
desentralisasi memberikan kekuasaan dan wewenang yang besar kepada pemerintah
daerah untuk mengelola dan mengurus daerah / distriknya sehingga kebijakan yang tepat
akan dibentuk karena pemerintah daerah lebih mengetahui masalah yang sebenarnya
terjadi di masyarakat dan dengan kebutuhan yang berbeda disetiap daerah. Namun juga
birokrasi di daerah yang belum ideal dengan tidak menempatkan aparatur birokrasi ini
sebagai fungsi dan bertugas menjadi pelayanan publik adalah faktor penghambat
penerapan sistem desentralisasi di Indonesia.

Desentralisasi adalah kebijakan yang diberlakukan pada awal era reformasi ini merupakan
pengantar menuju perubahan yang dimana pemerintahan daerah sebagai pembuat
kebijakan berdasarkan kebutuhan masyarakatnya. Desentralisasi terbagi atas 3 aspek
diantaranya Politik meliputi ada proses demokrasi dari kehidupan berbangsa dan bernegara
pada tatanan insfrastruktur dan suprastruktur. Kedua desentralisasi administrasi ada tujuan
administratif ini adalah efektivitas dan efisiensi proses-proses administratif pemerintahan
sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, tepat dan juga transparan.
Yang terakhir tujuan sosial ekonomi / Fiskal yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kesejahteraan masyarakat ini sangat kompleks yang mencakup beberapa
aspek pendidikan, agama, kesehatan, tenaga kerja, jaminan sosial, dan juga pelayanan
publik. Pemerintah Daerah memiliki kemampuan memenuhi permintaan akan barang
penunjang pelayanan publik ( 2006 : 3 ). Pemerintah daerah dapat memberikan pendidikan
politik terhadap rakyat serta mewujudkan sistem politik yang dinamis karena pemerintah
memiliki hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat sehingga pemerintah mengetahui
kebutuhan dari aspirasi rakyatnya.
Indonesia adalah sebagai negara kesejasteraan / welfare state seperti yang di amanatkan
dalam konstitusi Indonesia yang dimana pemerintahan Indonesia tidak hanya sebagai
negara yang mengurus dan mengatur pertahanan dan keamanan tetapi berkewajiban akan
kesejahteraan rakyat dan bangsanya dalam arti memberikan pelayanan yang baik dalam
berbagai aspek, maka kualitas pelayanan publik harus ditingkatkan guna menunjang
terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Penerapan sistem desentralisasi di Indonesia
masih terkendala dengan struktur birokrasi yang belum ideal menjadi faktor serius
penghambat berjalanya sistem desentralisasi di beberapa daerah, Menurut Max Weber
dalam bukunya yang berjudul Ilmu Administrasi Negara (2012 : 394) mengatakan dimana
ciri-ciri utama birokrasi yang ideal adalah adanya Prinsip pembagian kerja, struktur hierarki,
aturan dan prosedur, prinsip netral dan penempatan didasarkan atas karier, selain itu ada
juga beberapa faktor penghambat desentralisasi adalah Mindset atau mental aparat
birokrasi yang belum berubah, Sumber daya manusia yang terbatas, Hubungan antara
institusi pusat dan daerah dan Pertarungan/perebutan kepentingan (Pheni Chalid) uraian
tersebut meliputi prinsip dasar, karakterisitik birokrasi yang ideal agar dalam tugas politik
dan administratif pelayanan publik dapat dilaksanakan secara tepat efektif, efisien dan faktor
penghambat desentralisasi. Prinsip dasar birokrasi ini yang belum terwujud sepenuhnya
dalam pemerintahan di daerah Indonesia, sistem merit yang belum sepenuhnya di
implementasikan dalam pembagian kerja dengan lebih mengedepankan kedekatan
hubungan dan loyalitas dalam penempatan kerja seseorang masih mewarnai birokrasi di
Indonesia dimana itu menunjukan bahwa SDM dan Mindset aparat birokrasi di Indonesia
masih merasa ingin di layani bukan melayani biasanya hal ini terjadi pada beberapa
aparatur birokrasi lama yang belum merubah mindsetnya.

Selain dengan desentralisasi politik dan administratif dengan adanya desentralisasi fiskal
juga dapat menunjang terwujudnya kesejahteraan di Indonesia yang menjadi tolak ukur
negara sejahtera ialah pendidikan, kesehatan dan pendapatan perkapita suatu negara.
Apabila pemerintahan daerah akan membuat kebijakan akan terhambat dengan tidak
adanya pendanaan yang memadai karena kemampuan daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sangan bergantung pada kemampuan pendanaanya dalam
hal ini desentralisasi fiskal menjadi sarana optimalisasi pemerintah daerah dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik di daerahnya.

Dengan adanya sistem desentralisasi saya setuju bahwa desentralisasi akan meningkatkan
pelayanan public di berbagai daerah Indonesia. Dengan catatan 3 aspek desentralisasi
meliputi desentralisasi politi, administratif dan ekonomi sosial / fiskal Apabila ketiga tujuan
utama desentralisasi tersebut sudah dapat di jalankan dengan baik maka akan terciptanya
pelayanan publik yang baik pula di berbagai daerah Indonesia karenanya pemerintah akan
bersifat tranparansi bila proses demokrasi berjalan dengan semestinya dan juga yang
terpenting adalah Sumber Daya Manusia yang menjalankan birokrasi maupun yang
menerima kebijakan birokrasi keduanya harus saling terhubung dimana pembuat kebijakan /
pelayanan harus sesuai dengan aspirasi rakyat dan rakyat harus saling membantu dalam
pelaksaan kebijakan atau pelayanan yang telah di buat dalam satu tujuan dimana
mendorong atau memajukan daerahnya baik dalam kualitas pelayanan, infrastruktur dsb.
Dengan sudah idealnya pelaksanaan desentralisasi juga maka otomatis akan berdampak
pada tujuan untuk memperbaiki relevansi kualitas dari pelayanan publik yang disediakan
terhadap kebutuhan dan kondisi yang dialami oleh masyarakat.
Referensi :

Anggara, Sahya. 2012. Ilmu Administrasi Negara. Bandung : Pustaka Setia.


http://ppid.lan.go.id/wp-content/uploads/2014/10/Jurnal-Desentralisasi-Volume-
8_No.5_2010.pdf
Clarke M, M. dan Steward. 1992. Public Service Orientation Developing The Approach.
Policy Studies Journal.
Muluk, Khairul. 2006. Desentralisasi dan Pemerintahan Daerah. Malang : Bayumedia
Publishing
Ambar Widaningrum. 2007. Bekerjanya Desentralisasi Pada Pelayanan Publik. Kebijakan
dan Adminitrasi Publik
https://www.researchgate.net/publication/329177505_International_Journal_of_Economics_
and_Financial_Issues_Fiscal_Decentralization_and_Economic_Growth_in_Morocco_A_Pan
el_Cointegration_Analysis

Anda mungkin juga menyukai