Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anida Khoirunnisa

NIT : 20D17101

Kelas : D

1. Menjelaskan mengenai ruang lingkup Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlak dalam ajaran Islam
dan kedudukannya dalam ajaran Islam.
Jawab:
a. Ruang lingkup aqidah
Kesediaan manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela tanpa keraguraguan pada
kehendak Allah tersebut mengandung enam dasar perjanjian, yaitu: keyakinan hati
bahwa tiada Tuhan selain Allah, keyakinan hati bahwa ada hal yang ghaib seperti
malaikat, keyakinan hati bahwa ada manusia yang diberi amanah kerasulan oleh
Allah, keyakinan hati bahwa ada pertanggungjawaban amal perbuatan setelah
kematian, dan keyakinan hati bahwa ada aturan pasti yang melandasi kehidupan ini
yang dibuat Allah.
b. Ruang Lingkup Syari‟ah
Ruang Lingkup Syari‟ah (Hukum Islam) meliputi hubungan vertikal dengan Allah
(ibadah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (mu‟amalat).
1). Hubungan manusia dengan Allah SWT secara vertikal, melalui ibadah dan
sebagainya
2). Hubungan manusia dengan manusia secara horizontal

c. Ruang lingkup akhlak

Ruang lingkup akhlak dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: akhlak pada Allah;
akhlak pada manusia.

1). Akhlak pada Allah Akhlak kepada Allah adalah tanda terimakasih kita padaNya.
Contoh akhlak kepada Allah: melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya.
2). Akhlak pada manusia Akhlak kepada manusia adalah cara kita untuk menemukan
kemanfaatan bagi hidup bersama. Contoh akhlak kepada manusia: menghormati
orangtua, menolong orang lain, menghormati hak orang lain, dan lain sebagainya.
2. Bagaimana Merefleksikan ketiga kerangka dasar Ajaran Agama Islam dalam kehidupan
sehari-hari.
Jawab:
Dengan cara menanamkan pada diri sendiri dengan meyakini bahwa adanya satu tuhan
yang maha Esa yaitu Allah SWT yang berlandaskan Al-Qur’an dengan mendalami ajaran
islam mengamalkan ajaran-ajaran islam dengan baik dan benar seperti menjalankan
kewajiban seorang muslim untuk melaksanakan ibadah sholat membaca Al-Qur’an saling
menghormati dan menghargai sesama, tidak melakukanperbuatan yang dilarang seperti
mencuru, berkelahi. Dengan begitu menciptakan karakter-karakter yang baik, berupa
berbicara tentang perilaku-perilaku hati maupun anggota badan yang akan menciptakan
suasana yang nyaman dan damai.

Jika seseorang mengaku beriman dengan lisan dan hatinya, tetapi tidak diikuti dengan
amal perbuatannya, ini disebut dengan munafik amali atau fasiq. Penyakit inilah yang
mewabah dikalangan masyarakat Muslim, mengaku beriman kepada Allah, iman kepada
hari kiamat tetapi tidak dibuktikan dengan amal perbuatannya seperti tidak mau
melaksanakan shalat, puasa dan lain-lain. Kondisi iman seperti ini mendapatkan ancaman
dari Allah yaitu mereka akan lupa terhadap diri mereka sendiri, tidak tahu tujuan
hidupnya untuk apa, sedang berada di mana dan hendak ke mana, mereka bagaikan orang
amnesia lupa terhadap dirinya sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa penanaman akidah (iman) yang kokoh dalam diri seseorang
akan berbanding lurus dengan tingkah laku (behavior), begitu juga halnya dengan syariah
memiliki korelasi yang kuat dengan tingkah laku (behavior) seseorang. Semakin baik
shalatnya maka akan berbanding lurus dengan tingkah laku atau akhlak al-karimah,
artinya hasil dari akidah dan syariah adalah akhlak al-karimah.

Anda mungkin juga menyukai