Anda di halaman 1dari 2

KEDUDUKAN AL SUNNAH

Sunnah menempati kedudukannya yang sangat penting setelah al-quran. Al-sunnah merupakan


sumber kedua dalam ajaran islam,namun  kewajiban mengikuti sunah sama wajibnya dengan
mengikuti Al-quran  hal ini karena sunnah mempunyai fungsi penting terhadap Al-Quran. Tanpa
memahami dan menguasai sunnah ,siapapun tidak akan bisa memahami al-quran dengan utuh
dan baik. Sebaliknya orang yang tidak memahami Al-Quran tidak akan bisa memahami al-
sunnah, karena Al-Quran merupakan dasar hukum pertama,yang didalamnya terdapat dasar dan
garis besar yang terdapat dalam Al-Quran, oleh karena itu,antara al-sunnah dan Al-quran
mempunyai kaitan yang sangat erat yang  tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

FUNGSI AL SUNNAH

1. Memperkuat hukum dalam Al-Quran


Segala jenis hukum, syariat, dan hal-hal yang menyangkut muamalah kehidupan,
semuanya telah ditulis dalam Al-Quran secara sempurna. Seperti halnya hukum shalat,
puasa, zakat, larangan melakukan riba’, mencuri, membunuh, dan sebagainya. Nah,
keberadaan As-sunnah disini memperkuat hukum-hukum yang telah disebuatkan di Al-
Quran. Misalnya saja untuk melakukan shalat, seseorang harus berwudhu terlebih dahulu.
2. Menjelaskan atau merinci isi Al-Quran
As sunnah juga berperan untuk menjelaskan atau merinci  (menspesifikan) ayat-ayat Al-
Quran yang masih bersifat umum. Misalnya saja, Al-Quran menuliskan kewajiban untuk
berhaji bagi umat yang mampu. Maka As-sunnah memperjelas tata cara manasik haji
yang benar sesuai ajaran Rasulullah SAW. 
3. Menetapkan hukum baru yang tidak dimuat dalam Al-Quran
Adakalanya As-sunnah menetapkan hukum baru, dimana hukum tersebut tidak terdapat
dalam al-Qur’an. Contohnya perihal larangan mengenakan kain sutera dan cincin emas
bagi laki-laki. Penetapan hukum baru di as-sunnah tentunya tidak boleh asal-asalan.
Hukum itu harus benar-benar berdasarkan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan sesuai
syariat islam. Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Apa-apa yang telah disunnahkan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak terdapat pada Kitabullah, maka hal
itu merupakan hukum Allah juga.
1. Sahih al-Bukhari
Kitab hadis ini disusun oleh Imam Bukhari, sekitar 7.397 hadis.
2. Sahih Muslim
Kitab hadis ini disusun oleh Imam Muslim, sekitar 7.275 hadis.
3. Sunan Abi Dawud
Kitab hadis ini disusun oleh Abu Dawud, memuat 5.274 hadis.
4.

Anda mungkin juga menyukai