SARI BUAH
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Sari buah adalah cairan yang diperoleh dari memeras buah, baik disaring maupun
tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk minuman segar yang
langsung dapat diminum (Khairani dkk., 2007). Sari buah merupakan produk minuman yang
dapat langsung diminum untuk memenuhi kebutuhan vitamin, serat dan lainnya. Produk ini
juga memiliki umur simpan yang lama dibandingkan dengan buah. Apel merupakan buah
yang sering dikonsumsi dan juga disukai berbagai kalangan.
Sterilisasi merupakan suatu proses membebaskan suatu peralatan atau bahan dari
mikroorganisme yang tidak dikehendaki (Ramona et al,2007). Proses ini melibatkan aplikasi
biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme (Pratiwi, 2008). Hal ini dilakukan untuk sterilisasi sari buah pada skala
industri dengan teknologi UHT untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat dalam
produk. Ada dua pendapat yang menyatakan UHT termasuk salah satu metode pasteurisasi
dan juga merupakan metode sterilisasi.
Pasteurisasi adalah pemanasan dibawah suhu didih untuk membunuh kuman atau
bakteri patogen namun sporanya masih dapat hidup. Proses pemanasan yang hanya sebentar
tersebut menyebabkan hanya bakteri patogen saja yang mati. Pada produk pasteurisasi masih
terdapat bakteri pembusuk. Hal tersebut mengakibatkan produk hasil pasteurisasi menjadi
tidak tahan lama bila tidak disimpan dalam lemari es dengan suhu 5-7 derajat Celcius. Ada 3
cara pasteurisasi yaitu:
Pasteurisasi lama (Low Temperature Long Time/LTLT). Pemanasan susu pada suhu
yang tidak tinggi (62-65oC) dengan waktu yang relatif lama (0,5-1 jam). Pasteurisasi singkat
(High Temperature Short Time/HTST). Pemanasan dilakukan pada suhu tinggi (85-95 oC)
dengan waktu yang relatif singkat (1-2 menit). Pasteurisasi singkat Ultra High Temperature
(UHT). Pemanasan pada suhu tinggi dan segera didinginkan pada suhu 10 oC (suhu minimal
pertumbuhan bakteri). Contoh pasteurisasi pada susu Pasteurisasi UHT dapat juga dilakukan
dengan memanaskan susu sambil diaduk dalam suatu panci pada suhu 10 oC selama ±0,5 jam
dan dengan cepat didinginkan. Pendinginan dapat dilakukan dengan mencelupkan panci yang
berisi susu kedalam bak air dingin yang airnya mengalir terus menerus.
Sterilisasi adalah proses pengawetan yang dilakukan dengan cara memanaskan sampai
mencapai suhu di atas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanya mati. Proses
sterilisasi memerlukan peralatan khusus dengan biaya yang relatif mahal. Oleh karena itu
sterilisasi umumnya dilakukan oleh industri. Proses sterilisasi dilakukan dengan cara, sistem
UHT yaitu pemanasan hingga suhu 137-140oC selama 2-5 detik. Tidak cukup lama untuk
menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Dengan menggunakan proses ini
seluruh bakteri (patogen dan pembusuk) akan mati dan disterilkan. Selama kemasan belum
dibuka, suhu didalam akan sama dengan ketika ditaruh di dalam ruangan dengan suhu
tertentu.
1.1 Sterilisasi
Sterilisasi adalah pembebasan suatu material bahan ataupun alat dari berbagai
mikroorganisme hidup atau stadium istirahatnya. Sel –sel vegetatif bakteri dan fungi
dapat dimatikan pada suhu 60 °C dan dalam waktu 5 – 10 menit. Namun spora fungi
dapat mati pada suhu di atas 80 °C dan spora bakteri baru mati di atas suhu 120 °C
selama 15 menit. Sterilisasi dan pasteurisasi dapat di capai dengan cara pemanasan
lembab, pemanasan kering, filtrasi, penyinaran, atau bahan kimia. Semakin tinggi tingkat
kontaminasi mikroorganisme pada suatu alat ataupun bahan maka jumlah spora
semakin banyak yang termos resisten sehingga di perlukan waktu pemanasan yang
lebih lama (Schlegel, 1994).
Pemanasan
Penyinaran dengan UV
Tahap Persiapan
3. Sterilisasi
Sari buah yang telah di tangki penampungan akan dialirkan ke balance tank
sebelum memasuki sterilisasi. Balane tank ini berfungsi untuk mengatur aliran
sari buah, sehingga diperoleh aliran yang stabil.
Sterilisasi dilakukan dengan metode UHT (Ultra High Temperature) dengan
cara pemaparan produk dengan suhu yang tinggi dalam waktu yang sesuai
sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan dalam kondisi atmosfer
yang steril. Sterilisasi UHT merupakan proses yang menggunakan panas untuk
membuat produk cair tahan lama. Keuntungan menggunakan teknologi UHT
hanya sedikit menimbulkan kerusakan nilai gizi. Dalam sterilisasi menggunkan
teknologi metode UHT pemanasan dilakukan selama 20 menit dengan suhu
98°C.
4. Pendinginan
Pendinginan dilakukan secara bertahap, yaitu di dalam plat regenerator,
cooler, dan chiller. Pada regenerator, suhu sari buah yang telah disterilisasikan
akan turun. Kemudian juice dialirkan ke cooler dan didinginkan dengan air biasa
(cooling) sampai suhu maksimal sekitar 28°C. sari buah akan ditampung
kedalam tangki penampungan. Kemudian dilakukan uji laboratorium, setelah
memenuhi standart keamanan maka selanjutnya masuk kedalam tahap pengisian.
5. Pengisian dan Pengemasan
Pada kemasan yang digunakan merupakan kemasan kertas sebelum kemasan
dibentuk dilakukan penyemprotan bagian dalam kemasan dengan cairan aseptis
standart makanan, kemasan akan dibentuk kotak menggunakan mesin, setelah itu
dilakukan pengisian jus kedalam kemasan
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/81/jbptppolban-gdl-juananrosu-4041-3-bab2--7.pdf
(diakses tanggal 24 Maret 2020)
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/4098/8/Tinjauan
%20Pustaka_2009dsm-3.pdf (diakses tanggal 24 Maret 2020)
https://www.scribd.com/doc/248036019/Prinsip-Sterilisasi-UHT-docx (diakses tanggal
25 Maret 2020)
https://www.academia.edu/11463785/sterilisasi (diakses tanggal 27 Maret 2020)