Dasar Teori
Analisa Data
Screen Opening (interpolasi nomer mesh)
0.630−0.595 25−30
=
x −30 0.707−0.595
0.035 −5
=
x−30 0.112
0.00392 = -5x+150
5x = 149.99608
X = 29.99
4. 0.355 mm =….Mesh
0.355−0.354 40−45
=
x−45 0.420−0.354
1 −5
=
x−45 0.066
0.066 = -5x+225
5x = 224.934
X = 44.98
5. 0.27 mm =….Mesh
0.27−0.250 50−60
=
x −60 0.297−0.250
0.02 −10
=
X−60 0.047
0.00094 = -10X+600
10X = 599.99
X = 59.99
6. 0.112 mm =….Mesh
0.112−0.105 120−140
=
X−140 0.125−0.105
0.007 −20
=
X−140 0.02
0.00014 = -20 x + 2800
20 X = 2799.99
X = 139.9
Massa BahanTertahan
Fraksi Massa =
MassaTotal
53.75
=
154.46
= 0.348
Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul “ball mill” menggunakan variabel jenis bola dengan
perlakuan waktu dan kecepatan putar yang sama. Adanya perbedaan variabel akan
mempengaruhi tingkat ukuran partikel. Tingkat ukuran partikel ini dapat diketahui dengan
cara screening.
. Ball mill digunakan untuk mengecilkan ukuran mendekati ukuran koloid yaitu
dibawah 1µ. Alat ini menggerinding material oleh rotasi silinder dengan bola-bola baja yang
menyebabkan bola-bola saling menekan dan menghasilkan material sampai ukuran yang
dikehendaki. Bahan yang kami gunakan adalah gula sebanyak 100 gram.
Sebelum size reduction menggunakan ball mill dilakukan, bahan di screening terlebih
dahulu untuk mengetahui ukuran partikel gula awalnya. Kami menggunakan vibrating screen
bertingkat dengan kecepatan 10-12 rpm dan waktu 10 menit, sehingga gula akan terpisah
menjadi beberapa fraksi. Setiap massa gula yang tertahan di screen dtimbang, lalu didapatkan
fraksi massa yang tertahan dan yang lolos dari screen. Dengan massa masuk dalam screen
sebesar 100 gram didapat ukuran awal partikel kami sebelum dilakukan size reduction adalah
(-18 +30) mesh dengan fraksi massa 0.370. Kami mengulangi percobaan dengan variabel
bola yang berbeda.
Setelah diketahui diameter awal partikel gula dilakukan size reduction ball mill
dengan menggunakan variable bola baja dan bola keramik masing-masing sebanyak 19 bola,
dimasukkan 200.005 gram gula ke ball mill dengan variable bola baja, didapatkan hasil
154.46 gram yang dimasukkan ke screening vibrator didapat diameter ukuran partikel
menjadi (-30 +45) mesh dengan fraksi massa 0.348. Sedangkan untuk variable kedua dengan
menggunakan bola keramik dimasukkan bahan 200.001 gram gula ke ball mill didapatkan
hasil 195.35 gram didapat diameter ukuran partikel menjadi (-18 +30) mesh dengan fraksi
massa 0.294.
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
1.4 1 0.63 0.36 0.27 0.11
Diameter (mm))
Grafik 1.1 ukuran partikel antara variabel bola baja dan bola keramik
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa jenis bola mempengaruhi ukuran partikel
suatu material bahan pada proses ball mill. Proses ball mill menggunakan jenis bola baja
menghasikan produk gula yang lebih halus dibandingkan menggunakan bola keramik, hal ini
dikarenakan baja memiliki sifat yang lebih kuat dibandingkan keramik . Massa bola juga
mempengaruhi daya tekan dimana massa bola yang semakin berat akan semakin mudah
memberikan gaya impact yang semakin besar terhadap bahan, begitu juga dengan ukuran
bola yang besar juga akan memberikan gaya impact yang lebih besar karena luas
permukaannya yang lebih besar. Dari percobaan yang telah kami lakukan diperoleh data yaitu
variabel 1 menggunakan bola baja diperoleh ukuran dengan diameter partikel (-30 +45) mesh
dengan massa fraksi 0,348. Sedangkan pada variabel kedua menggunakan bola keramik
didapat ukuran diameter partikel (-18 +30) mesh dengan masa fraksi 0,294.
Kesimpulan
o Berdasarkan data, ukuran awal partikel berada pada mesh (-18 +30) dengan
fraksi massa 0.370.
o Pada variable bola baja didapatkan diameter ukuran partikel (-30 +45) dengan
fraksi massa yang tertahan sebesar 0,348. Sedangkan pada variable bola
keramik ,didapat ukuran diameter partikel (-18 +30) dengan fraksi massa yang
tertahan adalah 0,294.
o Semakin berat massa bola, maka semakin besar gaya impact yang diberikan
terhadap bahan.
o Semakin banyak bola yang diberikan, maka semakin mudah terjadi benturan
antar bola dan menimbulkan gaya impact yang makin besar.
OTK-1, Tim Laboratorium. 2018. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik kimia 1. Malang:
Politeknik Negeri Malang.
Widjanarko (2014): Penggilingan Tepung Porang dengan Metode Ball Mill. Jurnal Pangan
dan Agroindustri. Jakarta.
Septian Irfan (2010): Pengaruh milling terhadap peningkatan kualitas pasir besi sebagai
bahan baku industri logam. Jakarta.
Dosen Pembimbing
(Anang Takwanto,S.T,M.T)