Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PENCEGAHAN PRIMER, SEKUNDER, DAN

TERSIER
PADA KANKER SERVIKS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas I yang
diampuh Ibu Ridha Hafid, S.ST, M.Kes

Disusun Oleh:

Kelas A
Semester 4 (Empat)
Widya Puspa Molou (841418027)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini terwujud berkat partisispasi berbagai pihak. Oleh Karena itu, kami
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tak ada gading yang tak retak begitu juga saya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang bersifat
membangun agar kami menjadi lebih baik lagi. Adapun harapan kami semoga makalah
ini dapat diterima dengan semestinya dan bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah
SWT meridhai kami. Aamiin.

Gorontalo, Mei 2020

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
2.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
2.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Definisi Kanker Serviks................................................................................................3
2.2 Definisi Pencegahan Primer Sekunder Tersier..............................................................4
2.3 Upaya Pencegahan Primer Sekunder Tersier Pada Kanker Serviks..............................4
BAB III...................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................8
Daftar Pustaka.........................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prevalensi kanker serviks selama 5 tahun mencapai 48,1% pada kasus
kanker ginekologi di dunia. Kanker serviks dan pre-kanker leher rahim
diklasifikasikan berdasarkan bagaimana mereka terlihat di bawah mikroskop.
Insiden kanker berdasarkan data dari Office of National Statistic meningkat
dari dua per 100.000 perempuan per tahun di bawah usia 40. Angka kematian
di Amerika Serikat meningkat dua kali antara tahun 1988 dan 1998. Di
regional Asia Tenggara di mana Indonesia termasuk di Indonesia termasuk di
dalamnya insiden kanker serviks mencapai 19,8% dari 670.587 kasus kanker
pada perempuan. (American Cancer Society, 2012).
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses
penyakit sebelum dimulai (pada periode pe-patogenesis) dengan tujuan agar
tidak terjadi proses penyakit. Tujuannya adalah untuk mengurangi insiden
penyakit dengan cara mengedalikan faktor risiko dan penyebabnya. Upaya
yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi (agent – host –
environment). Terdiri dari health promotion dan specific protection, dan
dilakukan melalui 2 strategi yaitu populasi dan individu.pencegahan primer
pada fase penyakit yaitu faktor-faktor penyebab khusus , dan targetnya adalah
total populasi, kelompok terseleksi, dan individu sehat.
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan yag dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda dan gejala sakit
(pathogenesis awal) dengan tujuan proses penyait tidak berlanjut. Tujuannya
adalah menghentinkan proses penyakut lebih lanjut dan mencegah komplikasi.
Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan yang tepat.
Pencegahan sekunder pada fase penyakitnya yaitu tahap dini penyakit, dan
targetnya adalah pasien.
Pencegahan tersier adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat proses
penyakit sudah lanjut (akhir peiode patogenesis) dengan tujuan untuk
menxegah cacat dan mengembalikan penderita ke status sehat. Tujuannya

1
adalah menurunkan kelemahaan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan
membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi
yang tidak dapat diobati lagi. Terdiri dari disability limitation dan
rehabilitation. Pencegahan tersier pada fase penyakitnya adalah penyakit
tahap lanjut (pengobatan dan rehabilitasi) yang dimana targetnya adalah
pasien itu sendiri

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kanker serviks?
2. Apa yang dimaksud dengan pencegahan primer, sekunder, dan tersier?
3. Bagaimana upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier pada
kanker seviks
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari kanker serviks
2. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari primer, sekunder, dan tersier
3. Mahasiswa dapat mengetahui upaya pencegahan primer, sekunder, dan
tersier pada kanker seviks

2
BAB II
PEMBAHASAN
.1 Definisi Kanker Serviks
Kanker serviks adalah penyakit keganasan primer pada serviks uterus.
Dimana serviks adalah bagian dari uterus yang bentuknya silindris,
diproyeksikan ke dinding vagina anterior bagian atas dan berhubungan dengan
vagina melalui sebuah saluran yang dibatasi ostium uterus eksternum dan
internum. Kanker serviks dapat berasal dari permukaan ektoserviks atau
endoserviks. (Febrianti, 2019)
Menurut The American Society Cancer (2016) dalam (Febrianti,
2019) jenis kanker serviks dibagi menjadi:
1. Karsinoma Sel Skuamosa
Sebagian besar kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa. Kanker-
kanker ini berkembang dari sel-sel di exocervix dan sel-sel kanker
memiliki fitur sel-sel skuamosa di bawah mikroskop. Karsinoma sel
skuamosa paling sering di mulai di zona transformasi (di mana exocervix
berrgabung dengan endocervix).
2. Adenocarcinoma
Sebgaian kanker serviks lainnya adalah adenocarcinoma. Adeno
carcinoma adalah kanker yang berkembang dari sel kelenjar.
Adenocarcinoma serviks berkembang dari sel kelenjar penghasil lendir
dari endoserviks.
3. Karsinoma Adenosquamous
Yang lebih jarang, kanker serviks memiliki fitur karsinoma
adenosquamous atau karsinoma campuran. Meski pun hampir semua
kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma, jenis
kanker lain juga dapat berkembang di serviks. Jenis lain ini seperti
melanoma, sarcoma, dan limfoma, terjadi lebih sering di bagian tubuh lain.

3
.2 Definisi Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan
sebelum terjadinya patogenik. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit
dan trauma. Secara umum, pencegahan primer meliputi promesi kesehatan
(healt promotion) dan perlindungan khusus (specific ). (Kemenkes RI,
2018)
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada
fase awal patogenik yang bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan
intervensi guna menghentikan penyakit pada tahap ini, mencegah
penyebaran penyakit, penurunan intensitas atau pencegahan komplikasi,
serta mempersingkat fase ketidakmampuan. Pencegahan sekunder
dilakukan melalui upaya diagnosis dini/penanganan segera, seperti
penemuan kasus dan pemeriksaan selektif. (Kemenkes RI, 2018)
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier terdiri atas upaya mencegah atau membatasi
ketidakmampuan serta membantu memulihkan klien yang tidak mampu
agar dapat berfungsi secara optimal. Langkah pencegahan diantara lain
dilakukan melalui upaya pembtasan ketidakmampuan dan rehabilitasi.
(Kemenkes RI, 2018)
.3 Upaya Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier pada Kanker Serviks
Pencegahan/Skrining adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat kanker serviks.
Pencegahan terdiri dari beberapa tahap yaitu pencegahan primer, pencegahan
sekunder, dan pencegahan tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah mencegah masuknya karsinogen
kedalam tubuh atau sel tubuh. Pencegahan primer kanker serviks adalah
mencegah terjadinya infeksi HPV onkogenik karena infeksi onkogenik
berpotensi menjadi infeksi HPV persisten yang merupakan salah satu

4
faktor terjadinya karsinogenesis kanker serviks. Pencegahan primer
meliputi pendidikan kehidupan yang higienis, asupan gizi yang baik untuk
meningkatkan daya imun, pola kehidupan seksual yang normal,
menghindari faktor-faktor risiko HPV onkogenik (infeksi HPV non-
onkogenik).
a. Menunda onset aktivitas seksual
Menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan
secara monogami akan mengurangi risiko kanker serviks secara
signifikan
b. Penggunaan kontrasepsi barier
Pemilihan kontrasepsi yang meningkatkan daya proteksi serviks
terhadap infeksi HPV onkogenik ataupun meningkatkan regresi
spontan infeksi HPV. Dokter merekomendasikan kontrasepsi metode
barier (kondom, diafragma, dan spermisida) yang berperan untuk
proteksi terhadap agen virus.
c. Penggunaan vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV yang diberikan kepada pasien dapat mengurangi
infeksi Human Papilloma virus, karena mempunyai kemampuan
proteksi >90%.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah menemukan kelainan sel dalam
tahap infeksi HPV ataupun lesi prakanker. Penemuan infeksi HPV
merupakan salah satu pencegahan sekunder yang penting, karena
infeksi HPV persisten merupakan faktor infeksi yang dapat
berkembang menjadi lesi prakanker. Upaya pengamatan yang
terencana dan terlaksana dengan baik akan mengidentifikasi infeksi
HPV yang berpotensi menjadi infeksi HPV persisten serta selanjutnya
berpotensi berkembang menjadi lesi prakanker. Penemuan lesi
prakanker harus dilanjutkan dengan tatalaksana yang tepat dan baik
sehingga lesi prakanker tidak berkembang menjadi kanker serviks.
Deteksi dini penyakit kanker dengan program skrining, dimana dengan

5
program skrining dapat memperoleh beberapa keuntungan yaitu :
memperbaiki prognosis pada sebagian penderita sehingga terhindar
dari kematian akibat kanker, tidak diperlukan pengobatan radikal
untuk mencapai kesembuhan, adanya perasaan tentram bagi mereka
yang menunjukkan hasil negatif dan penghematan biaya karena
pengobatan yang relatif murah.
a. Pencegahan sekunder-pasien dengan risiko sedang
Hasil pap smear yang negatif sebanyak tiga kali berturut-turut
dengan selisih waktu antar pemeriksaan satu tahun dan atas
petunjuk dokter sangat dianjurkan. Untuk pasien (atau partner)
hubungan seksual yang level aktivitasnya tidak diketahui,
dianjurkan untuk melakukan pap smear tiap tahun.
b. Pencegahan sekunder-pasien dengan risiko tinggi
Pasien yang memulai hubungan seksual saat usia < 18 tahun dan
wanita yang mempunyai banyak partner (multipel partner) seharusnya
melakukan pap smear tiap tahun, dimulai dari onset seksual
intercourse aktif. Interval sekarang ini dapat diturunkan menjadi setiap
6 bulan untuk pasien dengan risiko khusus, seperti mereka yang
mempunyai riwayat penyakit seksual berulang.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier termasuk komponen natural atau sintetik untuk
menekan atau melawan proses terjadinya kanker. Pencegahan tersier
meliputi pelayanan di rumah sakit (diagnosa dan pengobatan) dan
perawatan paliatif. Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada individu
yang telah positif menderita kanker serviks. Penderita yang menjadi cacat
karena komplikasi penyakitnya atau karena pengobatan perlu direhabilitasi
untuk mengembalikan bentuk dan/atau fungsi organ yang cacat itu supaya
penderita dapat hidup dengan layak dan wajar di masyarakat. Rehabilitasi
yang dapat dilakukan untuk penderita kanker serviks yang baru menjalani
operasi contohnya seperti melakukan gerakan-gerakan untuk membantu
mengembalikan fungsi gerak dan untuk mengurangi pembengkakan, bagi

6
penderita yang mengalami alopesia (rambut gugur) akibat khemoterapi dan
radioterapi bisa diatasi dengan memakai wig untuk sementara karena
umumnya rambut akan tumbuh

7
BAB III

PENUTUP

.1 Simpulan
Kanker serviks adalah penyakit keganasan primer pada serviks
uterus. Pencegahan primer adalah upaya pencegahan yang dilakukan saat
proses penyakit sebelum dimulai (pada periode pe-patogenesis) dengan tujuan
agar tidak terjadi proses penyakit. Pencegahan sekunder adalah upaya
pencegahan yag dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul tanda dan gejala sakit (pathogenesis awal) dengan tujuan proses
penyait tidak berlanjut. Pencegahan tersier adalah upaya pencegahan yang
dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir peiode patogenesis) dengan
tujuan untuk menxegah cacat dan mengembalikan penderita ke status sehat.
Pencegahan/Skrining adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat kanker serviks.
Pencegahan terdiri dari beberapa tahap yaitu pencegahan primer, pencegahan
sekunder, dan pencegahan tersier.
.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa keperawatan, kita harus mengetahui dan
mempelajari mengenai pencegahan primer, sekunder, tersier pada penyakit.
Sehingga kita dapat mencegah penyakit tersebut. Sangat diharapkan juga
perawat dapat memahami dan mengaplikasikan materi yang ada di dalam
makalah ini dalam praktik keperawatan. Semoga pula dapat bermanfaat
untuk pembacanya.

8
Daftar Pustaka
American Cancer Society. 2012. Cancer Facts and Figures 2012. Atlanta:
American Cancer Society
Februanti, Sofia. 2019. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kanker Serviks:
Terintegrasi dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI) PPNI. Yogyakarta: Depublish (Group
Penerbitan CV Budi Utama)

Rasjidi, Imam. 2013. 100 Questions & Answers Kanker Pada Wanita. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai