Anda di halaman 1dari 16

NAMA : MOH.

AUFANI
NIM : 18381041098
MAKUL : Manajemen Perpustakaan
KELAS/SEMISTER : MPI A / 4

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PERPUSTAKAAN

1. SELEKSI DAN EVALUASI


a. Prinsip seleksi dan evaluasi bahan pustaka
Ada beberapa prinsip dalam seleksi dan evaluasi bahan pustaka yaitu
1) Memilih bahan pustaka yang tepat untuk pemustaka
2) Seleksi dengan tidak membedakan ras, kebangsaan, profesi, agama, pendidikan,
adat-istiadat setempat, dan paham yang dianut, baik oleh pemustaka maupun
penulis bahan pustaka.
3) Memperhatikan permintaan pemustaka sebagai faktor pendorong diadakannya
bahan pustaka tambahan.
4) Memilih bahan pustaka yang bermutu tinggi, baik dalam hal isi maupun format,
kecuali untuk bahan pustaka yang sangat diminati oleh pemakai.
5) Membangun koleksi perpustakaan berdasarkan perencanaan yang ketat.
b. Kriteria seleksi dan evaluasi bahan pustaka
Kriteria seleksi dan evaluasi bahan pustaka yaitu:
1) Relevansi bahan pustaka dengan pencapaian tujuan perpustakaan
2) Bahan pustaka referensi seperti ensiklopedia, kamus dan lain-lain
3) Kemutakhiran bahan pustaka, namun tidak berarti menggantikan informasi
penting lainnya
4) Buku-buku teks (text books)
5) Bahasa bahan pustaka, diutamakan berbahasa Indonesia, kemudian bahasa
Inggris dan menyusul bahasa asing lainnya.
6) Negara tempat terbit, Indonesia diutamakan, kemudian penerbit luar negeri.
7) Duplikasi. Koleksi dipertimbangkan berdasarkan pemakain oleh pemustaka.
Jika memungkinkan satu kopi untuk setiap item bahan pustaka sehingga dapat
menghemat tempat penyimpanan, kecuali untuk koleksi yang banyak diminati
pengguna, dapat dikopi lebih dari satu sesuai dengan kebutuhan.
8) Format bahan pustaka. Bahan pustaka dipertimbangkan dari berbagai bentuknya
seperti tercetak, elektronik atau digital, sehingga informasi yang sama dapat
dikoleksi dalam berbagai bentuknya.
9) Biaya. Koleksi dipertimbangkan berdasarkan biaya yang harus dikeluarkan
untuk memperolehnya, mengolahnya dan menyimpan serta melayankannya.
10) Otoritas pengarang dan penerbit, serta isu-isu yang dikemukakan dalam bahan
pustaka.
c. Kompetensi penyeleksi
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kompetensi penyeleksi bahan
pustaka yaitu:
1) Pengertian dan pemahaman tentang berbagai jenis terbitan yang ada di pasaran;
2) Pemahaman tentang jenis, tujuan, dan fungsi perpustakaan yang bersangkutan;
3) mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani (pemustaka);
4) mengenal prinsip-prinsip seleksi dan evaluasi bahan pustaka;
5) mengenal dan mampu menggunakan alat bantu seleksi,
6) memahami berbagai kendala dalam melakukan seleksi dan evaluasi bahan
pustaka;
7) manguasai bahasa asing, sekurang-kurangnya bahasa Inggris;
8) memilih bahan pustaka yang sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan pemakai
perpustakaan yang bersangkutan.

Penyeleksi bahan pustaka secara umum terdiri dari:

1) Pustakawan senior yang menguasai bahasa asing;


2) spesialis subjek dalam bidang terkait;
3) pejabat yang memiliki kompetensi di bidangnya;
4) komisi perpustakaan; dan
5) anggota lain yang ditunjuk.
d. Seleksi bahan pustaka digital
Bahan pustaka digital dikategorikan sebagai bahan pustaka yang untuk
mengaksesnya diperlukan komputer seperti CDROM, sumber informasi di internet,
seperti jurnal elektronik (e_journal) dan buku elektronik (e_book), serta basis data
indeks dan jurnal online.
Ada beberapa hal dalam seleksi bahan pustaka digital sebagai berikut:
1) Kemungkinan untuk mengkoleksi bahan pustaka secara fullteks;
2) Kemungkinan dapat diakses jarak jauh bagi pembelajaran jarak jauh;
3) Kemudahan dalam penggunaan dan pengaksesan;
4) Fleksibilitas dan lisensi tulisan secara memadai;
5) Jurnal atau ebook memuat isu-isu yang bertahan lama dan dapat diakses dalam
jangka panjang;
6) Kebutuhan akan hardware dan software yang dimiliki perpustakaan untuk
mengakses sumber informasi digital tersebut;
7) Duplikasi dalam bentuk cetakan atau format lainnya, sehingga tidak perlu
mengkoleksinya;
8) Kualitas dan aksesibilitas sumber informasi, dilihat dari segi spesifikasi teknis
dan metode aksesnya.
e. Prosedur Seleksi
Di dalam seleksi terdapat beberapa prosedur diantaranya:
1) Kumpulkan alat seleksi
2) Pemilihan judul
3) Catat dalam kartu desiderata
4) Cek untuk menghindari duplikasi
5) Membuat daftar pesanan
6) Pemesanan
7) Penerimaan dan pemeriksaan
8) Inventarisasi bahan pustaka
f. Alat Bantu Seleksi
Alat bantu seleksi terdiri dari alat bantu dalam negeri dan luar negeri. Alat bantu
dalam negeri yaitu:
1) Katalog Penerbit
2) Daftar Buku dari IKAPI
3) Berita Bibliografi
4) BNI
5) Daftar Buku Beranotasi
6) Daftar Terbitan
7) Internet

Sedangkan alat bantu luar negeri yaitu:

1) Books in print
2) British books in print
3) Katalog/daftar Terbitan
4) Ulrich’s International Periodical’s Directory
5) Internet
g. Hasil seleksi bahan pustaka
Hasil seleksi dan evaluasi bahan perpustakaan kemudian dilaporkan dalam bentuk
daftar bahan perpustakaan yang akan diadakan atau dibeli oleh perpustakaan.
h. Proses pengadaan bahan pustaka melalui pembelian
1) mengirim daftar pesanan ke agen/jobber;
2) menerima proforma invoice;
3) mencocokkan proforma invoice dengan daftar pesanan;
4) memeriksa alokasi dana;
5) menyetujui untuk dibeli, dan
6) memberi tahu bagian keuangan untuk pembayaran.

2. PENYIANGAN
Penyiangan (weeding) adalah mengeluarkan bahan perpustakaan dari koleksi
perpustakaan. Penyiangan dilakukan secara teratur dan sistematis untuk menjaga kualitas
dan kemutakhiran
a. Kriteria Penyiangan Bahan Pustaka
1) Kondisi fisik rusak berat: Bahan pustaka yang rusak berat dan tidak mungkin
diperbaiki lagi harus dikeluarkan dari jajaran koleksi. Namun, bila bahan pustaka
tersebut banyak dibutuhkan pemakai, maka bahan pustaka tersebut dapat
dibuatkan kopinya atau dialihmediakan terlebih dahulu.
2) Pemanfaatan yang kurang optimal
 bahan pustaka yang sudah lama tidak bersirkulasi atau bahan pustaka yang
sudah lebih dari 10 tahun berada di rak dan tidak pernah digunakan,
 selang waktu peminjaman terakhir sudah lebih dari 5 tahun,
 bahan pustaka tidak merupakan karya untuk deposit,
 terbitan yang jumlah eksemplarnya lebih dari jumlah eksemplar yang sudah
ditetapkan dalam kebijakan perpustakaan.
3) Isi atau materi bahan pustaka
Isi atau materi bahan pustaka yang boleh disiangi, antara lain: sudah ketinggalan
zaman atau tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pemakai; informasi sudah tidak
relevan; data sudah tidak akurat lagi; informasi sudah kurang/tidak bermanfaat
lagi; materi sudah tidak sesuai dengan perkembangan kurikulum; edisi terbaru
telah terbit; materi bahan pustaka bukan karya klasik dan sejarah, serta isi bahan
pustaka sudah tidak lengkap lagi dan tidak dapat diupayakan penggantinya.

3. PENYIMPANAN
Untuk mengatasi terbatasnya ruangan dan tempat penyimpanan, sebagian bahan pustaka
dapat disimpan pada tempat penyimpanan khusus, bila memungkinkan koleksi
perpustakaan secara bertahap dialihmediakan ke dalam bentuk digital, sehingga
penyimpanan menjadi lebih efisien dalam bentuk memory (harddisk, CDROM,
DVDROM, dan media penyimpanan lainnya).

 KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI


1. Pengertian
Ditinjau dari sudut arti, kebijakan pengembangan koleksi merupakan rangkaian
konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana untuk mengembangkan
koleksi suatu perpustakaan
2. Tujuan Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kebijakan pengembangan koleksi bertujuan untuk memberikan tuntunan, arahan,
ataupun pedoman bagi pustakawan dalam upaya menambah atau menyiangi koleksi.
3. Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi
a. pedoman bagi penyeleksi bahan pustaka untuk bekerja secara lebih terarah;
b. sarana komunikasi untuk memberi tahu kepada para pemakai, petugas
administrasi, dewan pembina, dan pihak lain, cakupan serta ciri koleksi yang ada
dan rencana yang akan ditempuh untuk pengembangan selanjutnya; dan
c. sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.
4. Manfaat Kebijakan Pengembangan Koleksi
a. Panduan seleksi, perawatan dan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan
b. Memberikan informasi bagi pengelola maupun pemustaka tentang standar dan
prinsip-prinsip dalam pengembangan koleksi perpustakaan
c. Memastikan bahwa koleksi perpustakaan dikembangkan secara terencana dan
sistematis serta pengalokasian penggunaan anggaran secara efektif.
5. Isi Kebijakan Pengembangan Koleksi
a. Orang/ penanggung jawab terkait pengkol
b. Metode pemilikan, anggaran, komposisi masyarakat
c. Masalah-masalah khusus meliputi: Komposisi koleksi, Koleksi Bahasa Asing,
Jenis koleksi, Hadia, Kerjasama, Penyiangan, Masalah Intelektual.
Aspek Perpustakaan meliputi: Jenis Perpustakaan dan tujuan Perpustakaan
d. Tugas dan Fungsi Perpustakaan
 Perpustakaan Umum: Pendidikan, Informasi, Kebudayaan, Rekreasi.
 Perpustakaan PT: Mewujudkan Tri Dharma PT
e. Mengenal masyarakat yang dilayani
f. Jenis bahan perpustakaan (tercetak av, digital
g. Jenis layanan (sirkulasi, referensi
h. Jenis hasil karya (Fiksi, Non Fiksi, Badan Korporasi, Pertemuan/Conggres
i. Kualitas cetakan (hard n soft cover)
j. Isi/ subjek (000 – 900)
k. Golongan pembaca yang dilayani (dewasa, remaja, orang berkebutuhan khusus)
l. Cara pengadaan bahan perpustakaan (pembelian, hibah, tukar menukar, titipan).

 APLIKASI TIK DALAM PENGEMBANGAN KOLEKSI


Menurut John Ward dan Joe Peppad (2002:3) “IT refers specifically to technology,
essentially hardware, software and telecommunication networks,. It is thus both tangible
(e.g. with servers, PCs, routers and network cables) and intangible (e.g. with software of
all types).”
 APLIKASI TIK DALAM PENGEMBANGAN KOLEKSI
a. Identifikasi Sumber Informasi Online
b. Bahan Perpustakaan Online
c. Pemanfaatan Search Engine untuk Temu Kembali Informasi Online
d. Pengelolaan kemas ulang informasi berbasis multimedia
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
A. Inventarisasi
Inventarisasi adalah pencatatan atau pendaftaran koleksi bahan perpustakaan yang diperoleh
dari hasil pengadaan.
Inventarisasi adalah kegiatan :
1. Mencatat setiap eksemplar buku dalam buku induk
2. Memberi nomor induk/inventaris untuk setiap eksemplar buku dan mencatatnya
dalam buku yang bersangkutan
3. Majalah lepas dicatat dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor
edisi yang diterima
4. Majalah yang dijilid diperlakukan sebagai buku
5. Memberi cap/stempel kepemilikan pada setiap buku, pada halaman tertentu yang telah
ditentukan sebelumnya.
Tahap tahap menginventarisir
Pembuatan kolom kolom untuk buku inventaris :
Kolom kolom yang perlu dibuat dalam buku inventaris adalah sbb,:
1) Tanggal pendaftaran
2) Nomor inventaris (nomor urut dari kecil ke besar)
3) Pengarang
4) Judul
5) Edisi/tahun
6) Penerbit
7) Sumber (hadiah, tukar atau pembelian)
8) Jumlah buku terbagi menjadi kolom untuk eksemplar dan judul
B. Klasifikasi
Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan buku, buku yang subyek/isinya sama
dikumpulkan dan yang berbeda dipisahkan. Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan alat
yaitu sistem klasifikasi.
Beberapa macam sistem klasifikasi yang banyak digunakan oleh perpustakaan perpustakaan
di dunia yaitu :
1. DDC (Dewey Decimal Classification)
DDC adalah sistem klasifikasi yang paling banyak digunakan. DDC mencakup keseluruhan
ilmu pengetahuan yang dibuat dalam susunan yang sistematis dan teratur.
2. UDC (Universal Decimal Classification)
UDC adalah salah satu skema klasifikasi yang digunakan di perpustakaan, bibliografi,
dokumentasi, dan pelayanan informasi.
3. LCC (Library of Congress Classification)
LCC adalah sistem klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh perpustakaan kongres
Amerika serikat, sitem klasifikasi ini menggunakan kode huruf untuk menunjukkan subjek
tertentu.
Untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi bahan pustaka, kita harus tahu subyek atau isi
buku, sehingga ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang pengklasir yaitu :
1. Menganalisis subyek buku
Dalam menganalisis subyek buku ada beberapa unsur yang dapat memberi petunjuk yaitu :
 Judul buku
Kadang kadang judul buku dapat menunjukkan subyek buku namun tidak selamanya
judul buku dapat secara jelas menunjukkan subyek atau isi buku.
 Kata pengantar
 Daftar isi
 Kata pendahuluan
2. Menentukan sandi / kode klasifikasi
Sandi atau kode adalah tanda yang dapat berwujud gambar, huruf, angka atau yang lain yang
telah disepakati sebagai pengganti sesuatu. Setiap sistem klasifikasi mempunyai sandi/kode,
seperti DDC dan UDC menggunakan sandi/kode angka, sedangkan LC menggunakan
sandi/kode huruf. Setiap perpustakaan boleh memilih sistem klasifikasi yang akan digunakan
yang sesuai untuk mengklasifikasi koleksi perpustakaan masing masing.
C. Katalogisasi
Katalogisasi adalah proses/kegiatan pembuatan katlog dimana dalam katalog dicantumkan
data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual
seperti nama pengarang, judul buku, penerbit, dan subyek.
Katalogisasi adalah kegiatan :
1. Membuat katalog untuk semua judul buku milik perpustakaan. Katalog adalah sebuah
sarana/alat untuk mencari dan menemukan kembali bahan pustaka di perpustakaan,
maka setiap judul buku perlu dibuatkan kartu dengan entri pengarang, judul, dan
subyek.
2. Menyusun kartu katalog yang telah dibuat sesuai dengan susunan yang ditentukan
oleh perpustakaan.
Langkah-Langkah  Prakatalogisasi
Sebelum dilakukan katalogisasi pada bahan pustaka, terdapat dua langkah yang harus
dilakukan yaitu:
1.      Pengelompokan bahan pustaka menurut jenisnya, seperti monograf (buku),
terbitan berseri (majalah, buletin, laporan tahunan, dsb.) brosur/leaflet, dan bahan bukan buku
(non book material seperti: foto, CD, kaset, peta, atlas, slide, dsb.). Hal ini penting dilakukan,
karena setiap jenis bahan pustaka berbeda cara pengolahannya.
2.      Pengecekan pada katalog kendali (shelflist) atau pada pangkalan data, untuk
memverifikasi keberadaan bahan pustaka dengan judul yang sama (duplikat), sehingga
pustakawan tidak perlu mengolah buku tersebut lebih lanjut, cukup dengan menambahkan
nomor induk barunya saja, dan mencantumkan nomor panggil (call number) yang sama
dengan buku sebelumnya. 
2. Bentuk berkas adalah kartu dengan ukuran 10 cm X 19,5 cm yang disimpan dalam bentuk
jilidan sejumlah 500 lembar kartu. Setiap berkas juga memuat keterangan (identitas) satu
judul bahan pustaka.
3. Bentuk buku/tercetak
berupa buku yang terdiri atas sejumlah lembaran kertas folio/kwarto yang setiap lembarnya
memuat keterangan (identitas) lebih dari satu judul bahan pustaka.
Katalog yang sekarang banyak dipergunakan di perpustakaan adalah OPAC (Online Public
Access Cataloguing) adalah katalog bahan pustaka yang dapat diakses secara online
D. Pemberian Label Buku
Pemberian label buku adalah kegiatan yang bertujuan untuk memudahkan, mengelola,
menyajikan dan mencari suatu bahan pustaka, dalam urutan yang teratur dan tertata rapi.
Memberi label buku adalah kegiatan :
a. Memberi label sandi buku yang ditempel pada punggung buku. Sandi buku
menunjukkan lokasi /tempat penyimpanan.
b. Membuat kartu buku untuk setiap eksemplar dan disimpan dalam kantong yang
ditempel di dalam buku. Kartu buku digunakan untuk administrasi peminjaman.
c. Membuat label tanggal dan dicatat di dalam buku. Label tanggal digunakan untuk
mencatat tanggal pinjam dan/atau kembali
E. Penyusunan Kartu Katalog
Penyusunan kartu katalog adalah kegiatan menyajikan katalog perpustakaan agar dapat
digunakan oleh pengguna untuk mencari dan menemukan lokasi suatu buku yang
dikehendakinya
Biasanya kartu katalog disusun di dalam kotak katalog yang disajikan yang dapat digunakan
untuk mencari sumber informasi dari pendekatan melalui nama pengarang, judul maupun dari
subyek atau isi buku.
F. Penyusunan Buku
Penyusunan buku adalah kegiatan menempatkan buku buku yang sudah selesai diolah dan
telah dilengkapi dengan label di dalam rak/almari buku. Buku diatur sesuai dengan sandi
buku, yang merupakan kode kelompok subyek/isi buku. Sandi buku biasanya terdiri dari kode
klasifikasi, pengarang, dan kode judul buku
Buku buku yang subyek/isinya sama dikumpulkan dalam satu lokasi sehingga mudah bagi
pengguna perpustakaan untuk menemukan buku buku yang dikehendakinya.
G. Pengolahan Majalah
Pengolahan majalah adalah
Cara mengolah majalah agak berbeda dengan buku, majalah yang terdiri dari banyak artikel
menjadi sulit untuk ditentukan subyek/isinya sehingga tidak perlu diklasifikasi. Setelah
diinventaris dalam kartu inventaris majalah, diberi cap/stempel dan dapat langsung
dilayankan kepada pengguna perpustakaan.
Artikel artikel di dalam majalah sebaiknya dibuatkan indeks agar mudah dicari dan
ditemukan kembali. Cara membuat indeks artikel sama dengan cara membuat katalog buku,
artikel majalah diberi keterangan judul majalah yang memuatnya.
Majalah edisi terakhir yang ada di perpustakaan dipajang pada rak majalah dan disusun
menurut abjad kata pertama judulnya karena pada umumnya pengguna mencari majalah
melalui judulnya.
Penerbit majalah sering menerbitkan indeks majalah, maka perpustakaan dapat
memanfaatkannya sebagai alat telusur artikelnya dan disajikan secara khusus kepada
pengguna perpustakaan.

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

A. Pengertian Manajemen
James A.F Stoner mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Manajemen sebagai seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain.
G.R. Terry mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan serta
mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Jadi manajemen adalah
B. Pengertian Perpustakaan

1. Pengertian Perpustakaan
Webster’s Third Edition International Dictionary, edisi 1961, Perpustakaan merupakan
kumpulan buku, manuskrip dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi
atau bacaan, kenyamanan atau kesenangan.
(International Federation of Library Associations and Institutions - IFLA), Perpustakaan
sebagai kumpulan materi tercetak dan media non-cetak dan/atau sumber informasi dalam
komputer yang tersusun secara sistemik untuk digunakan pemakai
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan ,1991, Perpustakaan adalah suatu ruangan,
bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku
atau terbitan yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan
pembaca, bukan untuk dijual.
(UU RI No. 43 tahun 2007 Tentang Perpustakaan) (Landasan Hukum Tertinggi bagi
Kepustakawanan) “Perpustakaan”, didefinisikan sebagai suatu “Institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku
guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para
pemustaka”

2. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia


 Jaman Penjajahan Belanda
Perpustakaan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschap (Batavia)
 25 Agustus 1950
Perpustakaan Hatta Foundation
 7 Juni 1952
Perpustakaan Sejarah Politik (Stichtingvoor Culturele Samenwerking)
 Konferensi Perpustakaan Seluruh Indonesia ke-1
 Berdirinya Kantor Bibliografi Nasional
 Berdirinya Perpustakaan Negara di Provinsi
 Berdirinya Perpustakaan Nasional

3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan


TUJUAN menyebarluaskan informasi kepada para pemakaianya untuk berbagai keperluan
Fungsi
a. Sebagai lembaga pendidikan non formal
b. Untuk kegiatan penelitian
c. Sebagai pusat informasi
d. Untuk rekreasi / hiburan
e. Pelestari hasil karya manusia/budaya bangsa
f. Bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
4. Aspek-aspek Perpustakaan
a. Organisasi (Kedudukan/struktur dalam lembaga/instansi induk)
b. Gedung/Ruang (Tempat penyimpan, tempat aktivitas layanan, tempat bekerja)
c. Koleksi (manuskrip, buku, terbitan berkala, brosur, audio visual, ebook, e-journal,
dsb)
d. Tenaga Pengelola Perpustakaan / Pustakawan (Tenaga manajemen, tenaga teknis,
tenaga pelaksana)
e. Sistem/metode (Pengelolaan dan Layanan Perpustakaan)
f. Perlengkapan dan perabot perpustakaan
g. Anggaran perpustakaan
h. Perawatan
i. Aplikasi TIK

5. Tata Kerja Rutin Perpustakaan


a. Pengembangan Koleksi
b. Pengolahan Bahan Pustaka
c. Pelayanan Pemustaka
d. Perawatan Bahan Perpustakaan
e. Integrasi Aplikasi TIK

6. Organisasi Profesi Pustakawan


 Ikatan Pustakawan Indonesia (I P I )
Tujuan:
1. Meningkatkan profesionalisme pustakawan Indonesia
2. Mengembangakan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi
3. Mengabdikan dan mengamalkan tenaga dan keahlian pustakawan untuk
bangsa dan negara Republik Indonesia
Pencapaian kegiatan IPI
1. Pembentukan Pengurus Daerah dan Cabang di Provinsi dan Kabupaten/Kota
2. Penyelenggaraan Kongres setiap 4 tahun sekali dan Rapat Kerja Nsional setiap
tahun sekali
3. Membina kerjasama dan Organisasi Profesi Perpustakaan di ASEAN dan
Internasional
4. Menerbitkan majalah Ikatan Pustakawan Indonesia
5. Memperjuangkan Jabatan Fungsional Pustakawan bersama Perpustakaan
Nasional RI

IPI
KPI
Jejaring Sosial
Forum Komunikasi
CONSAL
IIFLA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

A. Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan


• SISTEM INFORMASI
1. Teknologi Informasi adalah suatu teknologo pengadaan, pemrosesan, penyimpanan,
penyebaran informasi dlm bentuk visual, suara, tekstual, numeric by computer dan
telekomunikasi, IT dan ICT
2. Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan
3. Dimana peran dan fungsi perpustakaan dituntut adaftif dan responsive terhadap kemajuan
teknologi
4. Langkah2 Strategis
• Pengenalan computer sebagai perangkat dan fungsinya
• Pengolahan data elektronik (perekaman, klasifikasi, penyortiranperhitungan,
perangkuman, dan pelaporan)
• Pengenalan Manajemen, rangkaian kegiatan POAC
• Pengenalan Automasi Perpustakaan: pemanfaatan teknologi dlm pengelolaan
perpustakaan untuk menjadi lebih maju
• Sistem Informasi Perpustakaan, penerapan POAC seperti apa
• How to manage Perpustakaan:……..?
1. Membuat pendataan buku perpustakaan
2. pengelompokan atas dasar kategori buku
3. menata tampilan lemari buku
4. membuat prosedur yang mudah dan jelas
Pengenalan Manajemen
1. Rangkaian kegiatan POAC
2. Penerapan POAC
3. Manajemen Performance
Perpustakaan
1. Pengenalan Automasi Perpustakaan: pemanfaatan teknologi dlm pengelolaan perpustakaan
untuk menjadi lebih maju
2. Sistem Informasi Perpustakaan, penerapan POAC seperti apa
3. How to manage Perpustakaan:……..?
B. Dasar Kebijakan
1. UUD’45
2. UU No. 43 Tahun 2007
3. Pedoman Umum Pengelolaan koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2002
4. Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi Kategori C
5. Pedoman Pembinaan Minat Baca, 2003
6. Pengembangan Perpustakaan dan Pembinaan Minat Baca, 2002
7. ………MOHON DITAMBAHI SENDIRI…………
HARAPAN PERPUSTAKAAN PTKI KE DEPAN
• Digitalisasi perpustakaan
• Tumbuhnya Profesi Pustakawan
• Penerapan Teknologi Informasi
• Kompetensi Manajemen Informasi
• Kompetensi Organisasi
• Jumlah pengunjung meningkat dengan kepuasan maksimal
PROBLEM
1. Perhatian pimpinan kurang
2. Pembinaan tidak memadai
3. Pendanaan kurang atau
pas-pasan
4. Fasilitas seadanya
5. SDM kurang cakap
6. Pengawasan dan penilaian lemah
7. Pelaporan belum maximal
Peran dan Fungsi Perpustakaan
Peran:
• Sumber/pusat informasi
• Tempat pengelolaan informasi
• Wahana komunikasi ilmiah
Fungsi:
• Penyedia dan penyimpan informasi
• Sebagai sistem sosial bukan sebagai sistem teknis
• Pengelola
• Pelayanan pencari informasi
TUNTUTAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN
Mendapatkan informasi dengan:
• Cepat
• Tepat
• Mudah
• Cukup
• Tuntas
• Terkait satu sama lain
• Menyenangkan
STRATEGI/LANGKAH-LANGKAH:
SDM dan Penguatan kelembagaan
• SDM: SKKNI ……?; Pembinaan karier, kompetensi, …..
• Koleksi: ………..?
• Sarana prasarana yang dibutuhkan?
• Penguatan kelembagaan & SDM
• Inovatif……….?
• Optimalisasi……..?
PENDEKATAN
1. Pelayanan (pelayanan yang simpatik)
2. Bimbingan
3. Pendidikan melalui pembiasaan
4. Keteladanan
5. Rasional
6. Emosional yang positif
7. Fungsional
SASARAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN PTKI
• Mahasiswa
• Dosen
• Lembaga PTKI
• Tenaga Kependidikan
• MASYARAKAT
INDIKATOR KEBERHASILAN SEORANG PUSTAKAWAN
1. Banyaknya orang yang datang;
2. Banyaknya peminjam buku;
3. Kepuasan orang yang dilayani;
4. Kemudahan pencarian informasi;
5. Jaringan dengan pengelola informasi;
6. Terus meningkatnya jumlah koleksi
kebaruanya.
7. Tumbuhnya minat baca
8. Suasana kerja kondusif
9. Optimalisasi kinerja tim
10. Mampu transparansi
INNER BEAUTY SEORANG PUSTAKAWAN
• Who Am I?
• DIMENSI DIRI
• KOMITMEN
• INTEGRITAS
• 3 HAL DI LAPANGAN
• REVOLUSI CARA BELAJAR
• PELAYANAN PRIMA

Anda mungkin juga menyukai