Anda di halaman 1dari 15

KOMUNIKASI BISNIS

“Hambatan Komunikasi dan Etika dalam Proses Komunikasi”

Dosen Pengampu :

Dr. I Gst Ngr Jaya Agung Widagda K. S.E., M.M

Kelompok 2 :

Adinda Putri Wijayanti (1807521014)

Dyah Arum Setia Ningsih (1807521130)

Ni Wayan Sri Pradnyani (1807521133)

I Gusti Agung Ayu Laksmi Uthari Dhewy (1807521138)

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis, dengan materi
hambatan komunikasi dan etika dalam proses komunikasi.

Kami membuat makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dr. I Gst Ngr Jaya Agung Widagda K. S.E., M.M. Kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dengan menyediakan dokumen atau sumber sumber informasi,
serta memberikan masukan pemikiran.

Kami menyadari, dalam tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini
disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan tugas
ini diwaktu yang akan datang. Semoga maklah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
pembaca pada umumnya.

Denpasar, 23 September 2020

(Kelompok 2)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii
..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar belakang........................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

2.1 Hambatan Komunikasi.............................................................................. 3


2.2 Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi....................... 6
2.3 Etika dalam Berkomunikasi....................................................................... 6
2.4 Proses Mendengarkan Di Tempat Kerja.................................................... 8

BAB III PENUTUP......................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi antara manusia satu dengan manusia lainnya menunjukkan bahwa
manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh
karena itu, komunikasi sangatlah diperlukan. Tidak akan mungkin seorang manusia dapat
hidup normal tanpa berkomunikasi.
Pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sebuah elemen penting
yang sangat dibutuhkan. “ Effective Communication Is The Lifeblood Of Every
Organization And A Key To Success In Your Business Career As well As in Your
Personal Life. “ (Murphy and Peck, 1980:3). Artinya komunikasi merupakan “darah
sebagai sumber kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam
karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang.
Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan karena berguna
untuk saling bertukar ide/gagasan, memberikan informasi hingga berkoordinasi dalam
membuat sebuah keputusan. Bahkan diantara staff-staff dalam suatu organisasi juga
diperlukan adanya komunikasi, baik itu dengan pimpinan maupun bawahan. Sedangkan
diluar organisasi tersebut, diperlukan juga adanya komunikasi antara staff organisasi
dengan konsumen, masyarakat maupun organisasi lainnya.
Komunikasi bisnis merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Hal itu
digunakan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat,
wawancara calon karyawan, presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis. Tidak
hanya komunikasi lisan, bentuk komunikasi tertulis juga sangat diperlukan. Oleh sebab
itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat maka akan
didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak positif pada
keberhasilan usaha bisnis serta mampu menunjang karir para eksekutif dan staff suatu
organisasi / perusahaan.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa saja yang menjadi hambatan dalam komunikasi ?
2. Bagiamana cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi ?
3. Bagaimana etika dalam berkomunikasi ?
4. Bagaimana proses mendengarkan di tempat kerja ?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui hambatan dalam komunikasi.
2. Agar mengetahui cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi.
3. Agar mengetahui etika dalam berkomunikasi.
4. Agar mengetahui proses mendengarkan di tempat kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hambatan Komunikasi


Komunikasi menjadi suatu hal yang teramat penting dalam dunia bisnis. Suatu
kegiatan bisnis memerlukan komunikasi yang baik agar dapat berjalan lancar dan sukses.
Setiap pebisnis atau pelaku bisnis tentu sudah pasti menginginkan adanya komunikasi
bisnis yang baik dalam perusahaannya. Namun terkadang hal tersebut harus berhadapan
dengan berbagai hambatan yang dimungkinkan terjadi dalam setiap komunikasi bisnis.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat empat hambatan yang paling besar dalam komunikasi
bisnis, yaitu :

2.1.1 Hambatan Teknis

Hambatan teknis terjadi akibat adanya pengaruh kondisi lingkungan teknis yang
berdampak pada ketidaklancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dalam hal ini
hambatan teknis mencakup berbagai aspek teknis dalam sebuah perusahaan atau
lingkungan bisnis. Misalkan saja pada aspek teknologi seperti terbatasnya fasilitas
komunikasi atau fasilitas komunikasi yang kurang memadai.

Dalam hal ini keterbatasan fasilitas komunikasi maupun fasilitas komunikasi yang
kurang memadai dalam suatu sistem komunikasi pada para pelaku bisnis atau perusahaan
akan sangat mempengaruhi iklim komunikasi didalamnya. Dimana jelas dalam keadaan
seperti ini komunikasi tidak dapat perjalan sebagaimana yang diharapkan. Tidak hanya
itu, misalkan saja penggunaan teknologi komunikasi yang baru atau belum dikuasai
secara maksimal. Hal ini juga mempengaruhi alur komunikasi dalam suatu perusahaan.
Disamping itu juga sebaliknya misalnya teknologi komuniasi yang tertinggal atau
cenderung sudah tidak maksimal penggunaanya juga akan sangat berpengaruh.

Hambatan teknis ini lebih kepada kondisi dan keadaan lingkungan teknis dalam
komunikasi yang menyebabkan kinerja dari berbagai media komunikasi tidak berjalan

3
dengan efisien. Dimana hal ini tentu saja berdampak kepada proses komunikasi itu
sendiri yang sudah pasti menjadi tidak maksimal.

2.1.2 Hambatan Semantik

Gangguan semantik merupakan hambatan yang terjadi dalam proses penyampaian


pesan baik berupa pengertian ataupun idea secara efektif. Semantik dapat diartikan
sebagai studi atas pengertian yang disampaikan menggunakan bahasa. Dalam hal ini
menjadi sangat penting mengingat jika pesan yang disampaikan tidak jelas akan tetap
menjadi tidak jelas meskipun media yang digunakan sudah baik. Dalam hal ini alur
komunikasi yang kurang jelas menjadi hambatan paling umum bagi para pelaku bisnis
meskipun jarang ada yang menyadarinya. Terkadang seorang pemimpin menggunakan
perintah tanpa mempertimbangkan bahwa perintah tersebut dapat dimengerti atau tidak
oleh bawahanya. Hal ini tentu menjadi sangat merugikan mengingat sangat
dimungkinkan untuk terjadinya miss komunikasi.

Oleh karenanya seorang komunikator harus mempertimbangkan penggunaan


bahasa yang tepat dan mudah dimengerti oleh si komunikaan. Agar tidak terjadi salah
pengertian dari apa yang di maksudkan oleh komunikator dengan apa yang di cerna oleh
seorang komunikan atau penerima pesan.

2.1.3 Hambatan Manusiawi

Hambatan manusiawi merupakan hambatan yang timbul pada diri individu-


individu yang terlibat dalam komunikasi. Menurut (Cruden dan Sherman), hambatan ini
mencakup dua hal yakni yang pertama hambatan yang berasal dari perbedaan individual
manusia, seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan
mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi. Dalam hal ini manusia
memiliki perbedaan secara individu merupakan hal yang mutlak adanya. Bahwa setiap
manusia memiliki pola pikir, daya tangkap, persepsi yang tentunya berbeda-beda. Kedua,
hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan
sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut. Dalam hal
ini suasana lingkungan kerja, Kenyamanan dan ketentraman dalam bekerja juga menjadi

4
faktor penting dalam mempengaruhi kebberhasilan komunikasi dalam sutu lingkungan
perusahaan.

2.1.4 Kultur Perusahaan yang Kurang Baik

Hambatan terakhir adalah bagaimana kultur perusahaan yang tidak mendukung


dan kurang efisien diterapkan, diantaranya:

1) Iklim Komunikasi Tertutup


Kebanyakan perusahaan cenderung memiliki iklim komunikasi yang tertutup.
Informasi dikuasasi oleh pemimpin perusahaan dan karyawan tidak memiliki akses
untuk memperoleh informasi terkait perusahaannya. Hal ini tentu akan menghambat
kinerja dari perusahaan tersebut mengingat dalam beberapa aspek keterbukaan
komunikasi juga menjadi sangat penting. Tidak jarang karyawan juga memerlukan
kejelasan akan sebuah informasi terutama yang menyangkut ststus dirinya dan
pekerjaannya.
2) Struktur Organisasi yang Rumit
Struktur organisasi yang terlalu rumit dalam suatu perusahaan dapat mengakibatkan
terhambatnya alur komunikasi dalam perusahaan tersebut. Struktur yang rumit dapat
menyebabkan terjadinya distorsi dalam penyampaian pesan, tertundanya
penyampaian pesan hingga kepada tidak tersampainya penyampaian pesan. Dalam hal
ini terlalu banyaknya tahapan hingga tersampainya sebuah pesan membuat pesan itu
akan cenderung sulit sampai kepada tujuannya. Sebaliknya jika struktur sederhana
maka pesan pun akan lebih mudah untuk diterima.
3) Rivalitas antar karyawan
Rivalitas antar karyawan dapat menjadi hal yang positif dalam sebuah perusaan
dimana para karyawan akan berlomba menunjukan kerja terbaiknya. Namun
sebaliknya rivalitas antar karyawan juga dapat berdampak negatif, misalkan saja
saling merahasiakan informasi yang bisa menguntungkan orang lain, hal ini tentu
akan mengganggu jalanya komunikasi dalam perusahaan tersebut. Pesan yang
harusnya sampai kepada sejumlah orang akan tertahan mengingat adanya kepentingan
dibalik pesan itu dan adanya keuntungan yang hendak di capai. Sehingga dalam hal

5
ini rivalitas tidak sehat menjadi salah satu penghambat bagi komunikasi dalam sebuah
perusahaan.
2.2 Cara Mengatasi Hambatan dan Memperbaiki Komunikasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif yang
dikutip dari Bovee dan Thill ( 2003:22), adalah sebagai berikut:
1. Memelihara iklim komunikasi terbuka. Iklim komunikasi merupakan campuran dari
nilai, tradisi, dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan
dan kejujuran serta mempemudah umpan balik.
2. Bertekad memegang teguh etika komunikasi. Etika merupakan prinsip yang mengatur
seseorang untuk bersikap atau membawa diri. Orang yang tidak etis biasanya egois
dan tidak peduli salah ataupun benar, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai
tujuan. Komunikasi etis termasuk semua informasi yang relevan, benar dalam segala
segi, dan tidak memperdayakan orang lain dengan cara apapun. Perbedaan nilai-nilai
yang dianut bisa menyebabkan terjadinya dilema etika.
3. Memahami kesulitan komunikasi antar budaya. Majunya perkembangan teknologi
dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antar budaya, baik dalam
lingkup regional, nasional, maupun internasional. Memahami latar belakang,
pengetahuan, kepribadian, dan persepsi antar budaya akan membantu mengatasi
hambatan komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya
4. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima.
Menggunakan pendekata yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat
penerima ketika sedang berkomunikasi. Sikap empati, peduli, atau peka terhadap
perasaan dan kepentingan orang lain bisa menjadi kunci keberhasilan dalam
berkomunikasi.
5. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk memperoleh
dan membagi informasi. Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun, merevisi,
dan mendistribusikan pesan. Penggunaan yang bijaksana dan bertanggung jawab akan
mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.

2.3 Etika dalam Berkomunikasi

6
Etika berasal dari kata Yunani, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos yang
artinya kebiasaan, akhlak , moral, karakter atau watak yang mengacu pada nilai-nilai atau
perilaku kelompok atau individu dan dalam bentuk jamak ta etha yang artinya adat-
istiadat, yaitu norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan, atau masyarakat
tertentu mengenai perbuatan baik dan buruk (Berrens dalam Ketut Rindjin, 2004:4).
Organisasi biasanya memiliki kode etik untuk mengatur dan menjaga hubungan
antaranggotanya. Misalnya, kode etik akuntan, dokter, pengacara, asosiasi dagang, dan
lain-lain.
Etika bisnis adalah kiat dan disiplin untuk menerapkan prinsip-prinsip etika dalam
mengkaji dan mengatasi masalah-masalah yang rumit dalam dunia bisnis
(Rindjin,2004:5). Kegiatan bisnis tidak selalu bersih dari unsur kejahatan. Situasi
persaingan yang semakin ketat atau dalam keadaan tertekan mampu memicu munculnya
perilaku tidak etis yang bisa terjadi pada individu atau perusahaan. Contoh masalah yang
berkaitan dengan perilaku etis yang sering muncul dalam kegiatan bisnis :
- Menerima atau menawarkan komisi
- Mencuri perusahaan
- Memberhentikan karyawan tanpa pemberitahuan
- Membocorkan informasi atau rahasia perusahaan
- Memakai barang-barang perusahaan untuk kepentingan pribadi
- Membangun perusahaan dalam perusahaan
- Melakukan penipuan atau pemalsuan
- Memperdagangkan barang haram

Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis
dengan baik demi menjaga reputasi perusahaan.

Etika memainkan peranan penting dalam komunikasi bisnis. Dalam


berkomunikasi hendaknya dihindari bahasa yang manipulatif, diskriminatif, atau
berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan seseorang untuk
memengaruhi atau mengubah perilaku orang lain. Secara umum, etika komunikasi bisnis
yang berlaku dalam perusahaan berhubungan dengan dapat dipercaya, fair, tidak
memihak, menghargai hak orang lain, dan mempertimbangkan pengaruh suatu ucapan

7
atau tindakan terhadap orang lain. Sementara itu, tindakan yang tidak etis menyangkut
mementingkan diri sendiri, penipuan kepada konsumen, iklan yang menyesatkan, dan
mecapai sesuatu dengan menghalalkan segala cara.

2.4 Proses Mendengarkan di Tempat Kerja

2.4.1 Mendengarkan Di Tempat Kerja

Dengan perkembangan teknologi informasi menyebabkan komunikasi ditempat


kerja lebih banyak dan rutin dari sebelumnya, dengan adanya internet, lingkungan kerja
tim, persaingan global dan pelayanan konsumen. Jadi, elemen terpenting setiap
keberhasilan adalah komunikasi yang berkualitas tinggi, salah satunya adalah
mendengarkan. Pada Umumnya, manusia akan mengikuti atau masuk sebagai anggota
suatu organisasi tertentu. Organisasi merupakan suatu unit sosial yang dikoordinasikan
secara sengaja, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang didirikan untuk jangka waktu
yang lama.

Keterampilan mendengarkan ini sangat penting bagi kesuksesan karir, efektifitas


organisasi dan kepuasan karyawan. Mendengarkan merupakan hal yang paling penting
dalam dunia kerja karena kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk melakukannya.
Kebanyakan karyawan menghabiskan 30 sampai 45 persen waktu komunikasi mereka
untuk mendengarkan, sedangkan eksekutif menghabiskan 60 sampai 70 persen waktu
komunikasi mereka untuk mendengarkan. Adapun jenis mendengarkan di tempat kerja
adalah sebagai berikut :
- Mendengarkan atasan, meliputi mendengarkan instruksi, penugasan dan
penjelasan prosedur kerja.
- Mendengarkan karyawan, organisasi yang mendengarkan karyawan
memperoleh manfaat dari ide karyawan, mendorong kreatifitas dan
membangun komitmen.
- Mendengarkan pelanggan, organisasi yang mendengarkan pelanggan akan
meningkatkan penjualan dan profitabilitas.

8
2.4.2 Proses Mendengarkan Dan Kendala-Kendalanya

Proses mendengarkan meliputi 5 elemen, yaitu ;

- Persepsi. Proses mendengarkan dimulai ketika anda mendengar suara dan


berkonsentrasi padanya. Persepsi berkurang karena lingkungan yang bising,
tidak memperhatikan, dan pura-pura mendengarkan
- Interpretasi. Setelah anda memusatkan perhatian pada sebuah suara atau
pesan, anda mulai menginterpretasikan dan menguraikannya.
- Evaluasi. Evaluasi meliputi memisahkan fakta dari opini dan menilai pesan
secara objektif. Anda harus mempertimbangkan semua informasi, sadar akan
prasangka sendiri, dan menghindari melompat pada kesimpulan yang tergesa-
gesa.
- Tindakan. Tindakan meliputi mengingat pesan, memberi reaksi, atau
menyediakan umpan balik.
- Meningkatkan Ingatan. Para spesialis pelatih ingatan mengatakan bahwa
mengingat efektif melibatkan tiga faktor; memutuskan untuk mengingat,
menyusun informasi yang masuk untuk membentuk hubungan-hubungan,
meninjau.

2.4.3 Kemampuan Mendengarkan Di Tempat Kerja

Mendengarkan di tempat kerja menentang karena salah mengelola informasi,


tidak jelas dan terkacaukan oleh fakta yang tak ada hubungannya. Saran-saran berikut ini
dapat membantu anda meningkatkan efektivitas anda mendengarkan di tempat kerja ;

- Mengontrol gangguan eksternal dan internal


- Terlibat secara aktif
- Pisahkan fakta dari opini
- Identifikasi fakta-fakta penting
- Jangan menyela
- Mengajuka pertanyaan penjelas
- Mengulang dengan kata-kata sendiri untuk meningkatkan pengalaman

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terdapat empat hambatan yang paling besar dalam komunikasi bisnis, yaitu
hambatan teknis, hambatan sematik, hambatan manusiawi dan kultur perusahaan yang
kurang baik. Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi
efektif dapat dilakukan dengan memelihara iklim komunikasi terbuka, betrekad
memegang teguh etika komunikasi, memahami kesulitan komunikasi budaya,
menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima dan
menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab. Etika dalam
berkomunikasi hendaknya dihindari bahasa yang manipulatif, diskriminatif, atau
berlebihan. Mengatakan sesuatu dengan cara tertentu memungkinkan seseorang untuk
memengaruhi atau mengubah perilaku orang lain. Proses mendengarkan ditempat kerja
meliputi lima elemen, yaitu persepsi, interpretasi, evalusai, tindakan dan meningkatkan
ingatan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007.Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

https://pakarkomunikasi.com/hambatan-komunikasi-bisnis (Diakses Tanggal 24 September


2020, pukul 21.15).

https://is5r2.wordpress.com/2018/05/30/komunikasi-efektif-hambatan-komunikasi-dan-cara-
mengatasi/

https://www.scribd.com/document/371766518/Proses-Mendengarkan-Di-Tempat-Kerja (Diakses
pada tanggal 24 September 2020).

11

Anda mungkin juga menyukai