Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

IDENTITAS BUKU
A. RELAY
1. Buku Utama
Judul : BUKU PEDOMAN ROTEKSI DAN KONTROL PENGHANTAR
Penyusun : Tim Review KEPDIR 113 & 114 Tahun 2010
Tahun terbit : 2014
Penerbit : PT PLN (PERSERO) No. 0520-3.K/DIR/2014
Kota terbit : Jakarta Selatan

2. Buku Pembanding
Judul : INSTALASI MOTOR LISTRIK
Penulis : Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA
Tahun terbit : 2014
Penerbit : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Buku Utama: Pedoman Pemeliharaan Proteksidan Kontrol Penghantar


Sistem proteksi bay penghantar adalah suatu sistem yang yang berfungsi untuk
mengamankan/mengisolir penghantar (saluran udara/saluran kabel) tegangan tinggi atau
tegangan ekstra tinggi dari gangguan temporer dan gangguan permanenyang terjadi pada
penghantar tersebut. Komponen sistem proteksi terdiri dari transformator arus (CT),
transformator tegangan (PT/CVT), relai proteksi, pemutus tenaga (PMT), catu daya
rangkaian pengawatannya (wiring) dan teleproteksi. Daerah kerja proteksi bay penghantar
adalah daerah di antara 2 (dua) atau lebih CT pada gardu-gardu induk berhadapan yang
disebut sebagai unit proteksi penghantar. Proteksi penghantar yang umum digunakan
adalah skema proteksi menggunakan relai jarak (distance relay) dan relai diferensial saluran
(line current differential).
Line Differential Relay atau relai diferensial saluran adalah salah satu jenis
proteksi
utama pada penghantar yang bekerja berdasarkan pengukuran perbedaan parameterarus.
Prinsip kerja relai ini adalah sebagai berikut: perbandingan arus (Gambar 1-4), perbandingan
arus skema arus seimbang (Gambar 1-5) dan skema tegangan seimbang (Gambar 1-6).
Khusus untuk skema arus seimbang dan tegangan seimbang digunakan pada
proteksi saluran dengan pilot wire.

Distance relay adalah salah satu jenis proteksi penghantar yang bekerja
berdasarkan perbandingan nilai impedansi.Distance relayakan bekerja bila impedansi yang di
ukur dari besaran arus CT dan tegangan PT/CVT lebih kecil dari impedansi setelan. Selain
sebagai proteksi utama penghantar, relai ini juga berfungsi sebagai proteksi cadangan
jauh terhadap proteksi utama penghantar di depannya.
Proteksi utama pada distance relay adalah proteksi yang bekerja tanpa waktu
tunda dengan jangkauan terbatas pada seksi (section) penghantar itu sendiri. Dengan
mempertimbangkan faktor kesalahan (percentage error) CT,PT/CVT, relai proteksi, faktor
keamanan (safety margin) dan parameter jaringan, maka zona 1 disetel menjangkau 80% -
85% dari impedansi saluran.
Sedangkan proteksi cadangan jauh pada distance relay adalah proteksi yang
dicadangkan untuk bekerja apabila proteksi utama seksi didepannya gagal bekerja. Zona 2
umumnya disetel dengan jangkauan minimum mencapai impedansi saluran sampai dengan
gardu induk didepannya (tetapi tidak melebihi impedansi terkecil trafo di GI depannya)
dengan waktu tunda antara 300-800 milidetik. (tergantung jangkauan impedansi dan
koordinasi dengan waktu dengan Zone 2 di depannya ). Zona 3 disetel dengan jangkauan
mencapai impedansi saluran sampai dengan 2 (dua) gardu induk terjauh didepannya
(terbesar secara impedansi, tetapi tidak melebihi impedansi terkecil trafo di GI depannya)
dengan waktu tunda maksimum 1600 milidetik. Proteksi cadangan jauh tidak disetel
sampai memasuki daerah impedansi transformator didepannya.
Agar dapat bekerja selektif dan seketika pada daerah unit proteksi, distance relay
dilengkapi dengan teleproteksi.Teleproteksi merupakan rangkaian peralatan yang berfungsi
untuk mengirim dan menerima sinyal dari gardu induk yang satu ke gardu induk lain
didepannya atau yang berhadapan, untuk dapat memberikan perintah trip seketika.
Power Swing Blok atau disingkat PSB adalah salah satu fiturdistance relay yang
berfungsi untuk mencegah relai bekerja memberikan perintah trip pada saat terjadi
fenomena ayunan daya (power swing) dan impedansi sistem masuk ke zona impedansi relai.
Switch On To Faultatau SOTF adalah fitur dari distance relay yang berfungsi untuk
mentrip-kan PMT seketika guna mengantisipasi ketidaksiapan distance relay apabila
terjadi
gangguan pada saat pemberian tegangan (energizing) atau pada saat menutup (close) PMT
secara manual maupun menggunakan relai penutup balik otomatis (A/R).
DEF adalah relai arus lebih berarah dengan deteksi arus 3Io dan referensi tegangan
-3Vo yang bekerja mengamankan penghantar dari gangguan fasa ke tanah yang
bersifattahanan tinggi(high resistance) yang tidak terdeteksi oleh distance relay. Relai ini
digunakan sebagai pelengkapdistance relay. DEF utama adalah DEF yang dilengkapi
dengan teleproteksi. DEF ini akan bekerja seketika apabila menerima sinyal TP dari gardu
induk didepannya. Untuk membedakan waktu kerja DEF utama dengan proteksi utama
distance relay (zona 1) maka waktu kerja DEF utama ditunda antara 20milidetik –
100milidetik. DEF back up adalah DEF yang bekerja dengan waktu tunda lebih lama dari
waktu tunda zona 3 distance relay (2 detik). DEF backup tidak memerlukan sinyal kiriman
dari gardu induk didepannya.
OCR/GFR adalah relai arus lebih yang digunakan sebagai proteksi cadangan lokal
pada
proteksi penghantar. OCR digunakan untuk mengamankan penghantar dari gangguan
fasa-fasa dan GFR digunakan untuk mengamankan penghantar dari gangguan fasa
tanah.
Relai cek sinkron atau synchrocheck relay adalah relai bantu bay penghantar yang
terpasang pada sistem dengan lebih dari satu sumber, yang memerlukan fungsi cek
sinkron untuk memastikan kondisi antara kedua sisi dari penghantar tersebut dalam
keadaan sinkron sebelum PMT tutup. Untuk kebutuhan operasional, relai cek sinkron
dilengkapi dengan fungsi cek tegangan. Pola operasional Relay Check Sinkron terdiri dari
4 kondisi tegangan antara lain:

Bypass sinkron hanya dapat dilakukan untuk penutupan PMT yang dilakukan oleh
operator atau dispatcher dimana salah satu sisi bus atau line tidak bertegangan atau
kedua sisi bus dan line tidak bertegangan, sedangkan ketika kedua sisi bertegangan
maka tidak direkomendasi penggunaan bypass sinkron.
Autorecloser Relay(AR) atau relai penutup balik otomatis dipasang pada bay
penghantar saluran udara baik pada sistem tegangan tinggi (SUTT) maupun tegangan
ekstra tinggi (TET). Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa saluran udara
merupakan salah satu bagian sistem penyaluran yang paling sering mengalami gangguan,
sebagian besar dari penyebab gangguan tersebut bersifat temporer yang akan segera hilang
setelah PMT trip. Agar kesinambungan pasokan tenaga listrik tetap terjaga serta batas
stabilitas tetap terpelihara maka pengoperasian autorecloser sangat dibutuhkan. Sebagai
pertimbangan dalam menentukan waktu tunda penutupan durasi (dead time) minimal lebih
lama dari waktu pemadaman busur api dan kemampuan duty cycle PMT sedangkan
maksimalnya tergantung dari kemampuan stabilitas sistem. Selain fungsi dan fitur tersebut
diatas, pada kondisi tertentu, untuk keperluan pengoperasian sistem maka relai
baypenghantar juga dapat dilengkapi dengan Voltage Relay dan Over Load Shedding (OLS).
UVR (relai tegangan kurang) adalah relai yang bekerja mendeteksi tegangan kurang
pada bay penghantar.OVR (relai tegangan lebih) adalah relai yang bekerja mendeteksi
tegangan lebih pada bay penghantar. Relai tegangan bekerja dengan waktu tunda. OLS adalah
relai arus lebih yang difungsikan sebagai load shedding dengan cara melepas beban apabila
terjadi kenaikan arus beban secara tiba-tiba yang disebabkan oleh pengalihan beban
akibat trip-nya suatu penghantar/IBT.
Annunciator adalah peralatan bantu yang berfungsi memberikan tanda peringatan
kepada operator gardu induk mengenai fungsi proteksi mana yang bekerja. Annunciator
mengambil input dari masing-masing relai proteksi. Alarm dapat di-reset setelah operator
mencatat dan menekan tombol “silence”, “acknowledge” dan “reset”. Alarmdilengkapi
dengan Annunciator. AudibleAlarm berupa peringatan suara (sirene, bell, horn, buzzer)
yang bekerja bersamaan dengan terjadinya gangguan.

2.2 Buku Pembanding: Instalasi Motor Listrik


Bab 5 Komponen Pengendali Elektromekanik
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontakkontak. Sebuah kontaktor harus mampu
mengalirkan dan memutuskan arus listrik dalam keadaan normal. Arus listrik yang
mengalir secara normal adalah arus listrik yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi. Kumparan
magnet kontaktor (coil) dapat dirancang untuk arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC).
Kontaktor AC pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat untuk menjaga arus
kemagnetan tetap stabil, sehingga kontaktor tersebut bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet DC tidak dipasang cincin hubung singkat. Bila kontaktor DC
digunakan
pada tegangan bolak-balik (AC) maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap
saat mengikuti bentuk gelombang tegangan bolak-balik (AC).
Bila kontaktor yang rancang untuk tegangan bolak-balik (AC) digunakan pada
tegangan searah (DC), maka pada kumparan tersebut tidak akan menimbulkan induksi
sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknya bila kontaktor untuk untuk tegangan searah
(DC) yang tidak mempunyai cincin hubung singkat dihubungkan dengan tegangan bolak-
balik (AC) maka kontaktor tersebut akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada
kumparan magnet yang timbul dan hilang setiap detik 100 kali.
Gambar. Kontaktor magnet
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal terbuka
(normaly open/ NO) dan kontak normal tertutup (normaly close/NC). Kontak NO
berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kedudukan kontaknya menutup/menghubung. Jadi fungsi kontak NO dan NC
berlawan. Fungsi kontak-kontak tersebut terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama terdiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontruksi dari
kontak utama berbeda dengan kontak bantu, dimana kontak utama mempunyai luas
permukaan yang luas dan tebal. Sedangkan kontak bantu luas permukaannya kecil dan
tipis,

Gambar. Kontak-kontak pada kontaktor magnet

Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian utama,yaitu


arus yang diperlukan untuk peralatan listrik misalnya: motor listrik, pesawat pemenas dan
sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian
pengendali (kontrol) yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian,
lampu indikator, dan sebagainya. Penggunaan kontaktor harus dipahami rangkaian
pengendali (kontrol) dan rangkaian daya (utama). Rangkaian pengendali adalah rangkaian
yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak bantu.
Sedangkan rangkaian utama adalah rangkaian yang khusus melayani hubungan peralatan
listrik dengan sumber tegangan (jala-jala).
Alat pengaman yang digunakan bila pada motor terjadi beban lebih disebut
Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) biasanya digandengkan dengan kontaktor,
dipasaran ada juga pengaman beban lebih yang terintegrasi pada Motor Circuit
Breaker. Relay ini biasanya dihubungkan pada kontaktor ke kontak utama 2, 4, dan 6
sebelum dihubungkan ke beban (motor). Gunanya untuk memberikan perlindungan terhadap
motor
dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih adalah :
- Terlalu besarnya beban mekanik pada motor.
- Arus start yang terlalu besar atau motor berhenti secara mendadak.
- Terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa

Arus yang terlalu besar timbul pada beban motor akan mengalir pada belitan
motor yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk
menghindari hal tersebut terjadi dipasang Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) pada
rangkaian pengendali. Prinsip kerja Thermal Over Load Relay (TOR/TOL) berdasarkan
panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yeng mengalir melalui elemen elemen
pemanas bimetal, yang menakibatkan bimetal melengkung selanjutnya akan
menggerakan kontak-kontak mekanik pemutus rangkaian listrik kontak 95 – 96 membuka
dan kontak 97 – 98 menutup.

Gambar. TOR dalam keadaan normal. Gambar. TOR dalam keadaan beban lebih.
Gambar. Kontruksi Thermal Over Load Relay (TOR/TOL)
Perlengkapan lain dari thermal beban lebih adalah reset mekanik yang fungsinya
untuk mengembalikan kedudukan kontak 95 – 96 pada posisi semula (menghubung
dalam keadaan normal) dan kontak 97 – 98 (membuka dalam keadaan normal). Setelah
tombol reset ditekan maka kontak 95 – 96 yang semula membuka akibat beban lebih akan
kembali
menutup dan kontak 97 – 98 akan kembali membuka. Bagian lain dari thermal beban
lebih adalah pengatur batas arus.
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai lampu
tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu
indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3. Selain itu juga lampu
indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu
indikator merah menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor berhenti.
Menurut gambar rangkaian berikut ini, jika motor di stop, kontak normaly close kontaktor
Mb tertutup, dan lampu indicator warna hijau menyala.

Gambar. Penggunanan lampu indicator pada rangkaian kontrol


Jika kumparan kontaktor energize, lampu indikator merah menyala
mengindikasikan bahwa motor jalan (berputar). Dalam kondisi ini, kontak Mb menjadi
terbuka, dan lampu indicator hijau padam. Lampu indikator merah dihubungkan parallel
dengan kumparan kontaktor sehingga motor akan berputar terus jika lampu indikator tersebut
terbakar. Jika terjadi beban lebih, kontak normaly close OL terbuka, motor berhenti dan
lampu indikator merah menyala, kontak Mb terbuka, lampu indikator hijau menyala dan
kontak normaly open OL tertutup, lampu indikator kuning (A) menyala.
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat bantu
sistim pengendali. Terminal sumber tegangan terdapat pada nomor 2-7, Kontak NO pada
terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada terminal 1-4 dan 5-8.

Gambar. Hubungan terminal relay penunda waktu (TDR).


Kebanyakan dari relay penunda waktu yang mempunyai batas pengesetan waktu
bervariasi. Contoh, relay penunda waktu memiliki pengesetan waktu dari 0,05 sampai
100 jam. Relay penunda waktu jenisnya ada dua on-delay atau off-delay yang dapat
dihubungkan dengan beban, tergantung bagaimana keluaran dari pengawatan rangkaian. Pada
ilustrasi yang ditunjukan pada gambar dibawah ini, sebagai contoh ondelay atau closed
timer, juga disebut relay penunda waktu normally open, time closed (NOTC). Pada
contoh ini relay penunda waktu diset untuk menunda waktu 5 detik.

Gambar. Relay penunda waktu on-delay.


Jika S1 tertutup, relay penunda waktu mulai bekerja atau energizes (menghitung
waktu). Setelah 5 detik, kotak dari relay tersebut tertutup, dan lampu indikator menyala.
Jika S1 terbuka, relay penunda waktu tidak bekerja atau de-energizes, kotak dari relay
tersebut secara bersamaan terbuka, sehingga lampu indikator padam.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Buku Utama


 Kelebihan
1. Buku ini dapat menambah wawasan pembaca yang bekerja di PT.PLN dalam upaya
pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN
2. Buku ini dapat dengan mudah dipelajari oleh pihak-pihak yang bersangkutan atau
yang sudah mempelajari ilmu tinggi karena selain memuat materi yang lengkap
dan rinci, buku ini juga memuat gambar-gambar yang sangat rinci serta memuat
perbedaan yang dibahas pada buku dengan melampirkan tabel
3. Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
4. Buku ini memuat Bahasa Inggris yang disertai dengan terjemahan Bahasa Indonesia
sehingga pembaca yang tidak mengerti Bahasa Inggrisa dapat mengerti buku
tersebut.
 Kekurangan
1. Buku ini tidak cocok digunakan oleh pemula karena sangat sulit untuk dipahami
bagi mereka yang baru mempelajari materi relay atau yang masih mempelajari
ilmu dasar
2. Penulisan pada buku ini tidak rapi sebab tidak adanya pemberian ‘tab’ pada alinea
atau paragraf baru dan antar baris sangat rapat sehingga pembaca akan kurang
bersemangat untuk membaca

3.2 Buku Pembanding


 Kelebihan
1. Buku ini dapat menambah wawasan pembaca bagaimana relay diterapkan pada
sepeda motor
2. Buku ini mudah dipahami bagi pemula karena buku ini masih berisi hal-hal dasar
3. Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
4. Buku ini lebih mudah dipahami karena memuat gambar gambar yang sangat rinci
5. Buku ini memiliki spasi antar baris yang agak berjarak sehingga pembaca enak
untuk membaca nya
6. Buku ini memiliki soal soal latihan didalamnya yang dapat digunakan untuk
menguji seberapa paham pembaca membaca materi dari buku
 Kekurangan
1. Buku ini tidak rapi sebab tidak adanya pemberian ‘tab’ pada alinea atau paragraf
baru

Anda mungkin juga menyukai