PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Oleh :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS RIAU
2020
PRAKATA
Tim Penulis.
1
DAFTAR ISI
Hal
PRAKATA i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana lupa dalam belajar dapat terjadi?
2. Apa yang menjadi faktor penyebab lupa dalam belajar?
3. Bagaimana kiat-kiat untuk mengurangi lupa dalam belajar?
4. Apa yang dimaksud dengan transfer dalam belajar?
5. Apa saja ragam transfer dalam belajar?
6. Bagaimana terjadinya transfer dalam belajar?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lupa dalam belajar
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab lupa dalam belajar
3. Untuk mengetahui kiat-kiat untuk mengurangi lupa dalam belajar
4. Untuk mengetahui transfer dalam belajar
5. Untuk mengetahui ragam transfer dalam belajar
6. Untuk menegatahui terjadinya transfer dalam belajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tersimpan dalam subsistem akal permanen individu tersebut. Dengan
demikian materi pelajaran lama akan sangat sulit diingat kembali.
Maka peserta didik telah lupa pada materi pelajaran lama.
b. Adanya tekanan pada item yang telah ada, baik secara sengaja maupun
tidak disengaja. Item informasi yang dimaksud disini berupa pengetahuan,
tanggapan, kesan dan lain sebagainya. Penekanan ini terjadi karena
beberapa kemungkinan, yaitu :
1. Item informasi yang diterima peserta didik kurang menyenangkan,
sehingga ia menekan hingga kealam ketidaksadaran.
2. Item informasi yang baru secara otomatis akan menekan item
informasi yang telah ada. Dapat dikatakan hal ini sama seperti
fenomena rektroaktif
3. Item informasi yang akan diingat kembali tertekan kea lam bawah
sadar dengan sendirinya karena tidak pernah digunakan.
c. Adanya perubahan situasi antara waktu belajar dengan waktu mengingat
kembali
Contohnya: ketika peserta didik hanya belajar melalui gambar-gambar
seperi jerapah, kudanil, gajah dll kemungkinan peserta didik akan lupa
menyebut nama-nama hewan tersebut ketika mereka berada dikebun
binatang melihat hewan tersebut secara nyata.
d. Adanya perubahan sikap dan minat peserta didik pada proses dan situasi
belajar tertentu, meskipun peserta didik telah serius dan tekun dalam
proses pembelajaran, karena beberapa hal sikap dan minatnya berubah
menjadi sebaliknya maka materi tersebut akan sangat mudah terlupakan.
Contohnya : siswa memiliki ketidaksenangan kepada guru yang mengajar.
e. Materi yang telah dikuasai tidak pernah digunakan peserta didik, dengan
demikian materi yang dipelajari dengan sendirinya akan masuk kea lam
bawah sadar atau mungkin bercampur dengan materi yang baru dipelajari.
f. Adanya perubahan urat syaraf otak. Seseorang yang terserang penyakit
tertentu seperti keracunan, gegar otak, kecanduan alcohol dll akan
kehilangan ingatan yang terdapat didalam memori permanennya.
4
Apa materi pelajaran tang terlupakan oleh peserta didik telah benar-benar
hilang dari ingatannya? Menurut ahli psikologi kognitif “tidak!” materi itu
tetap berada dalam subsistem akal permanen peserta didik namun terlalu
lemah untuk dipanggil kembali. Hal ini dapat dibuktikan banyak peserta didik
yang mengeluhkan bahwa dirinya banak kehilangan ilmu namun setelah
melakukan belajar lagi atau sering disebut dengan relearning a tau remedial
atau pengajaran perbaikan hal ini dapat menunjukkan kinerja akademik yang
lebih memuaskan dari yang sebelumnya. Maka dari itu relearning d an
remedial teaching memiliki fungsi memperbaiki item informasi yang rusak
atau lemah pada memori peserta didik sehingga mereka mampu mencapai
hasil yang diinginkan (Muhibbin Syah, 2017:158)
3. Mnemonic device
Mnemonic device (muslihat memori) merupakan kiat khusus yang
dijadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item-item informasi ke
dalam sistem akal siswa. Misalnya, Rima (Rhyme), merupakan sajak yang
dibuat sedemikian rupa yang terdiri dari kata-kata dan istilah yang harus
diingat oleh siswa. Sajak tersebut akan lebih indah apabila diberi not-not
sehingga dapat dinyanyikan.
5
4. Singkatan
Singkatan merupakan singkatan dari huruf-huruf awal nama maupun
istilah-istilah yang harus diingat siswa. Misalnya, dalam mempermudah
siswa dalam mengingat nabi yang dijuluki ulul azmi dengan menggunakan
singkatan NIMIM yakninya Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as,
Nabi Isa as, Nabi Muhammad SAW.
5. Peg word system ( Sistem kata pasak)
Peg word system ( Sistem kata pasak) merupakan sejenis teknik Mnemonik
yang menggunakan komponen-komponen yang sebelumnya telah dikuasai
sebagai pasak (paku) pengait memori baru. Kata komponen pasak ini
dibentuk berpasangan seperti merah-saga, panas-api. Kata-kata tersebut
berguna untuk mengingat kata dan istilah yang memiliki watak yang sama
seperti: darah, lipstik; pasangan langit dan bumi ; neraka, dan kata/istilah
lain yang memiliki kesamaan watak (watak, rasa, dan seterusnya).
6
Butterfly Baterai Kupu-kupu
8. Clustering (Pengelompokkan)
Clustering (Pengelompokkan) merupakan menata ulang item-item materi
menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti
bahwa item-item tersebut memiliki signifikasi dan lafal yang sama atau
sangat mirip. Penataan atau pengelompokkan ini direkayasa sedemikian
rupa dalam bentuk daftar-daftar item materi seperti:
a. Daftar I terdiri atas nama-nama negara serumpun: Indonesia,
Malaysia, Brunei, dan seterusnya;
b. Daftar II terdiri atas singkatan-singkatan lembaga-lembaga negara:
DPA, DPR, MPR, dan seterusnya;
c. Daftar III terdiri atas singkatan-singkatan nama-nama badan
internasional: ILO, IMF, WHO, dan sebagainnya.
7
diri sendiri), yaitu mengevaluasi perubahan-perubahan dalam hal
pengetahuan, keterampilan dan perilaku; 3) future planning (perencanaan
masa yang akan datang), yaitu menentukan bagaimana siswa akan
meneruskan kegiatan belajarnya setelah kelas selesai; dan 4) expression final
sentiments ( pengungkapan), yaitu mengkomunikassikan pikiran-pikiran,
perasaan-perasaan, dan perhatian siswa yang mereka miliki pada akhir kelas.
Transfer belajar sendiri adalah belajar bidang studi yang di peroleh dari bidang
studi yang lain,baik dalam sekolah maupun di luar sekolah.dengan adanya transfer
belajar di harapkan siswa dapat lebih memahami materi yang di berikan,lebih
mandiri,disiplin dan menguasai materi lebih baik dari sebelumnya.
8
Untuk mengetahui apa saja contoh transfer dalam psikologi pendidikan sebagai
berikut
1. Transfer horizontal
Salah satu contoh transfer belajar dalam psikologi pendidikan adalah
dengan transfer horizontal yaitu suatu pola kemampuan menerapkan
keterampilan dari satu kondisi kekondisi yang baru lainnya.c0ontoh factor
yang mampu mempengaruhi kesuksesan siswa dalam transfer ini adalah
adanya persamaan antara situasi sekolah dengan situasi kehidupan nyata
atau kesehariannya,ilmu pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar serta di
tambahanya dari banyak latihan.
2. Transfer vertical
Transfer vertical merupakan metode yang di gunakan untuk menerangkan
suatu kondisi dimana seseorang siswa dapat meningkatkan kemampuan
belajarnya terutama pada tugas sekolah yang kompleks dan rumit.bentuk
transfer jenis ini merupakan suatu kemampuan yang dipelajari dan di dapat
lebih cepat dan awal bila sebelumnya sudah ada peristiwa belajar dahulu.
3. Transfer positif
Untuk contoh transfer positif belajar dalam psikologi pendidikan
berikutnya adalah transfer positif atau baik.kenapa hal ini di sebut
baik,karena dampak dan manfaat dari transfer positif yang menghasilkan
seorang siswa berhasil untuk mengetahui materi pendidikan dengan hasil
yang baik dan juga memuaskan.hal ini sudah tentu di bantu oleh para guru
dan pembimbing,hal ini juga memudahkan siswa memahami materi
dengan matang.
4. Transfer negative
Sedangkan untuk transfer negative kebalikan dari transfer yang
positif,dimana hasil yang berdampak buruk setiap siswa dalam memahami
materi pendidikan,dan juga adanya hambatan,kesulitan dan sebagainya
dalam mempelajari materi yang pasti hal ini memiliki efek kedepan yang
tidak memuaskan bagi siwa dan juga pendampingnya
5. Transfer lateral
Transfer belajar dalam psikologi pendidikan lainnya adalah transfer
lateral,transfer ini hamper sama dengan transfer positif karna hasilnya
yang di dapat oleh siswa akan menjadi baik.dalam hal ini siswa mampu
untuk mempelajari setiap materi yang sulit dan rumit dalam kondisi dan
situasi ini
6. Transfer belajar menurut psikologi daya
Transfer belajar berdasarkan psikologi daya teori transfer merupakan teori
yang mengungkapkan bahwa setiap fungsi sebagai akibat dan efek
mempelajari materi tertentu akan di alihkan atau di transfer dalam
mempelajari bahan yang lainnya juga,walaupun kadang tidak ada
9
hubungannya dengan bahan latihan tersebut.contohnya fungsi piker akan
berfungsi dengan baik jika di latih dan di pelajari dengan pelajaran
matematika atau ilmu pasti lainnya.
7. Transfer karena adanya elemen identic
Berdasarkan elemen identic,transfer belajar dalam psikologi pendidikan
adalah transfer belajar dari satu bidang ke bidang materi lainnya atau dari
bidang studi ke dalam kehidupan kesehariannya.hal ini tentu terjadi
berdasarkan adanyan unsur yang identic dalam kedua bidang tersebut,baik
itu antara bidang materi di sekolah ataupun dengan kehidupan di luar
sekolah.
8. Transfer belajar karna teori generalisasi
Untuk transfer belajar menurut teori generalisasi adalah transfer belajar
yang mengarah pada kemampuan siswa untukk menguasai struktur,pola
dan prinsip-prinsip umum.apabila siswa dapat menggeneralisasi sebuah
konsep,kaidah,prinsip dan strategi untuk memecahkan masalah maka
siswa akan mampu melakukan transfer konsep,kaidah,prinsip,dan strategi
tersebut ke materi studi yang lainnya.
10
kurang bermotivasi,kurang berperasaan senang dan kurang mampu
mengolah dengan baik.
4. Sikap dan usaha guru
Kesadaran dan usaha dari gutu untuk mendampingi siswa dalam
mengadakan transfer belajar,sikap guru yang menyadari bahwa rasa
tanggung jawaba yang tidak hanya terbatas pada bidang studi
tertentu,tetapi juga mencangkup usaha jujur untuk membentuk kepribadian
siswa secara keseluruhan,dalam perkembangan
intelektual,efektif(sikap)dan social
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lupa adalah hilangannya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi
kembali apa-apa yang sebelumnya telah dipelajari. Secara sederhana lupa
dapat diartikan sebagai ketidakmampuan individu untuk mengenal atau
mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami
Banyak ragam kiat yang dapat dilakukan dalam meningkatkan daya ingat
siswa, antara lain menurut Barlow (1985), Reber (1988), dan Anderson
(1990), ialah Overlearning, Extra Study Time, Mnemonic device, s ingkatan,
Peg word system ( Sistem kata pasak), Method of loci ( Metode Losai), Key
word system ( sistem kata kunci), Clustering (Pengelompokkan), Distributed
pratice (latihan berbagi), dan The serial position effect ( pengaruh letak
bersambung).Transfer dalam belajar adalah pemindahan keterampilan hasil
belajar dari satu situasi ke situasi lainnya. Kata “pemindahan keterampilan”
tidak berkonotassi hilangnya keterampilan melakukan sesuatu pada masa lalu
karena diganti dengan keterampilan melakukan baru pada masa sekarang.
12
DAFTAR PUSTAKA
T
Muhibbin Syah. 2017. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. P
Remaja Rosdakarya offset : Bandung
Muhibbin Syah. 2007. Psikologi Belajar. J akarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nofindra, R. (2019). Ingatan, Lupa dan Transfer Dalam Belajar dan Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Rokania, 4(1), 2 1-34.
13