Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rima Rahmadiana

Nim : 18051119

1. Analisis struktur
Dalam organisasi remaja masjid
2. Agent vs actor
Agent dalam organisasi adalah individu yang mempunyai kemampuan, aktif, serta
memberikan pengaruh dalam struktur organisasi.
agent adalah individu yang bertugas mempengaruhi target / sasaran perubahan agar
mereka mengambil keputusan sesuatu dengan arah yang organisasi kehendaki. individu
yang dikatakan sebagai aktor(agency) yang memiliki peran untuk meproduksi dan
mereproduksi struktur dalam tatanan ssosial yang mapan. Jadi agen mampu untuk
merubah dan menghasilkan struktur-struktur baru jika tidak menemukan kepuasan dari
struktur yang sudah ada sebelumya
Aktor dalam organisasi adalah individu yang pasif, dan perannya ditentukan
dalam sebuah organisasi (diposisikan)
constrain vs enabling
Struktur dapat sebagai constrain(mengekang) maupun enabling (membebaskan). aturan
yang mengikat dalam struktur dapat menjadikan anggota di dalamnya yang turut ikut
dalam organisasi terkekang, walaupun pada akhirnya munculnya kuasa mampu
menembus peraturan yang mereka buat sendiri. namun, struktur juga dapat sebagai
enabling (kebebasan) yang dijadikan peluang bagi anggota yang ada didalamnya untuk
lebih membebaskan diri dengan memanfaatkan struktur untuk mengembangkan diri.
tingkat kesadaran individu
Dalam teori strukturasi, si agen atau aktor memiliki tiga tingkatan kesadaran:
1. Kesadaran diskursif (discursive consciousness). Yaitu, apa yang mampu dikatakan atau
diberi ekspresi verbal oleh para aktor, tentang kondisi-kondisi sosial, khususnya tentang
kondisi-kondisi dari tindakannya sendiri. Kesadaran diskursif adalah suatu
kemawasdirian (awareness) yang memiliki bentuk diskursif.
2. Kesadaran praktis (practical consciousness). Yaitu, apa yang diketahui namun hal itu
tidak bisa diekspresikan atau dijelaskan
3. kognisi tak sadar (unconscious motives/cognition). yaitu tidak mengetahui dan tidak
bisa menjelaskan

Anda mungkin juga menyukai