Anda di halaman 1dari 11

KONSTITUSI Konstitusi berasal dari bahasa Latin yakni constitutio, dalam negara adalah sebuah norma sistem politik

dan hukum bentukan pada pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis - Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Untuk melihat konstitusi pemerintahan negara tertentu, lihat daftar konstitusi nasional. Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas, karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Konstitusi adalah bentuk peraturan perundangan yang tertinggi yang menjadi dasar dan sumber semua peraturan perundangan yang dibawahnya dalam suatu organisasi/negara. Konstitusi: - Aturan pokok - Hukum pokok Al-Quran & Hadits --> Islam Pancasila & UUD 1945 --> Indonesia AD/ART --> Organisasi Syarat yang harus dimiliki agar konstitusi menjadi penentu arah, tindakan dan piagam (sebagai dasar pijakan): 1. Bentuknya: Sebagai naskah tertulis yang merupakan perundangan tertinggi yang berlaku dalam suatu organisasi/negara. 2. Isinya: Merupakan peraturan yang bersifat fundamental; artinya tidak semua masalah yang penting harus dibuat, melainkan hal-hal yang bersifat pokok, dasar atau azas-azasnya saja. 3. Sifatnya: Universal, Fleksibel, dan Luwes

PENGANTAR KONSTITUSI SEBAGAI SUMBER HUKUM ORGANISASI Definisi Hukum menurut beberapa pakar ; Dr. E Utrech SH : Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup tata tertib suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan Aristoteles : Partikular law is that which each community lays down and applies to its onw members, universal law is the law nature Fungsi & Peranan Hukum Alat pengatur tata tertib Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir & batin Sebagai sarana penggerak pembangunan sebagai fungsi kritis Hukum berperan sebagai pengatur masyarakat agar dapat hidup aman, tenteram, adil dan makmur Menurut aris toteles Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk masyarakat :Zoon Politicon Abraham Maslow :untuk memenuhi semua kebutuhan manusia, maka harus ada aturan dalam kehidupan Tujuan Hukum Menjamin kepastian hukum dalam masyarakat dan menjaga serta mencegah agar setiap orang tidak main hakim sendiri, tetapi perkara harus diselesaikan melalui proses pengadilan berdasarkan hukum yang berlaku. Sumber Hukum Organisasi HMI 1) AD/ART 2) Pedoman-pedoman Dasar Organisasi Pedoman Kerja Organisasi Pedoman Perkaderan Pedoman Lembaga Kekaryaan Pedoman Lembaga Khusus Kohati Pedoman Administrasi dan Kebendaharaan Pedoman Atribut Organisasi GPPO dan PKN

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN ORGANISASI


I. A. KEPEMIMPINAN PENGERTIAN KEPEMIMPINAN Menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain: 1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi, 2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan 3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. B. .CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN IDEAL Adapun cirri-ciri kepemimpinan yang ideal adalah: a. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis. b. Kemampuan Bertumbuh dan Berkembang c. Sikap yang Inkuisitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru. d. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan dalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan masalah. e. Daya Ingat yang Kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat. f. Kapasitas Integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.

g. Keterampilan Berkomunikasi secara Efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan. h. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada organisasi. i. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi tersebut. j. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif. k. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu meraih hasil yang diharapkan. l. Kemampuan Menentukan Prioritas, biasanya yang menjadi titik tolak strategik organisasional adalah SWOT. m. Kemampuan Membedakan hal yang Urgen dan yang Penting n. Naluri yang Tepat, kekampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. o. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan, keterikan satu sama lain. p. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi. q. Keteladanan seorang pemimpin yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku. r. Menjadi Pendengar yang Baik s. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisonal, temporal dan spatial. t. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang. u. Tegas dan berani v. Orientasi Masa Depan w. Sikap yang Antisipatif dan Proaktif C. PERANAN GAYA PEMIMPIN DALAM ORGANISASI

Pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu: 1. Unsur pengarahan (directive behavior) 2. Unsur bantuan (supporting behavior). Dari kedua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: a. b. c. d. Otokrasi (directing) Pembinaan (coaching) Demokrasi (supporting) Kendali bebas (delegating). Peranan gaya kepemimpinan berdasarkan jenisnya: 1). Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan menjadi pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apapun. Anggota hanya cukup melaksanakan apa yang diputuskan oleh pemimpin. 2). Pada gaya kepemimpinan pembinaan peranannya mirip dengan otokrasi. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan sasaran yang ingin dicapai dan cara yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk turut ikut serta dalam memecahkan berbagai masalah yang sedang dihadapi. 3). Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 4). Pada gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. Pada dasarnya tiap gaya kepemimpinan hanya cocok untuk kondisi tertentu saja. Dengan mengetahui kondisi nyata anggotanya, seorang 5

pemimpin dapat memilih berbagai macam model kepemimpinan yang tepat, tidak menutup kemungkinan seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda untuk divisi atau seksi yang berbeda. ~ Gaya kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi. ~ Gaya kepemimpinan pembinaan cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi sedang dan komitmen rendah. ~ Gaya kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi. ~ Gaya kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. D. KEPEMIMPINAN ISLAM

Kepemimpinan islam meliputi banyak hal, karena seorang pemimpin dalam perspektif islam memiliki fungsi ganda yaitu sebagai seorang khalifatullah (wakil Allah di muka Bumi) yang harus merealisasikan misi sucinya sebagai pembawa Rahmat bagi seluruh alam (rahmatal lil alamin). Yang kedua sebagai hamba allah yang patuh dan senantiasa terpanggil untuk mengabdikan segenap dedigasinya dijalan allahdan selalu mengharap ridho alloh. Adpun pengertian kepemimpinan islam menurut hadari nawawi membagi definisi kepemimpinan islam menjadi dua bagian 1. Pengertian spiritrual Dalam islam kepemimpinan berasal dari kata khalifah yang berarti wakil, pemakaian kata kholifah setelah rosulullah wafat menyentuh juga maksud yang terkandung dalam perkataan amir (jamaknya umara)atau penguasa Dalam pengertian spiritual ini kita dapat menyimpulkan bahwa kepemimpinan islam secara mutlak adalah bersumber dari allah SWT yang telah menjadikan manusia sebagai kholifah dimuka bumi. Sehingga dimensi kontrol tidak terbatas pada interaksi antar yang memimpin damn yang dipimpin, keduanya harus sama-sama mempertanggung jawabkan amanah yang diembannya sebagai kholifah secara komprehensif. 2. pengertian empiris Secara etimologis menurut kamus besar bahasa indonesia beraal dari kata pimpin dengan awalan me yang berarti menuntun, membimbing, menunjukan jalan, mengetahui, mengepalai, memandu dan melatih. Dalam alQuran banyak dijumpai istilah yang berhubungan dengan pemimpin, seperti istilah Khalifah yang terdapat dalam surat al baqarah ayat 30, Ulil Amri dalam surat An nisa ayat 59, Wali dalam surat Al-Maidah ayat 55, dalam hadits istilah pemimpin disebut Rain / Amir. Istilah tersebut memberi gambaran bahwa kepemimpinan dalam islam adalah kegiatan menuntun, memandu dan menunjukan jalan yang diridhoi Allah SWT. Jadi jelas orientasi kepemimpinan dalam islam adalah untuk mencari ridho Allah SWT. Prinsip Pokok kepemimpinan islam Prinsip bertanggung jawab (Responsibility) dalam organisasi 6

Prinsip etika Tauhid Prinsip keadilan Prinsip kesederhanaan Kualitas kepemimpinan Ciri-ciri kualitas pemimpin yang baik Integritas Antusiasme Kehangatan Ketenangan Tegas dan Adil Kepemimpinan dan perubahan Untuk menghadapi perubahan dan terus berupaya agar tetap sukses dalam proses perubahan, konsep kepemimpinan yang spesifik antara lain : Keterarahan Inspirasi Membangun tim Teladan Penerimaan Sifat Ideal Pemimpin Harus Mampu memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain Memiliki kemampuan menegerial yang baik karena pemimpin harus dipilih dari orang yang berkualitas baik Memiliki konsep relasi yang baik karena pemimpin harus mampu menjembatani perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat yang ada Visinya adalah Al-Quran, Misinya adalah menegakkan kebenaran Memiliki sikap tawadhu Memiliki sifat sidiq (benar), amanah (dipercaya) , Tabligh (Menyampaikan apa adanya), fatonah (pandai) Karakteristik Pemimpin Umat Masa Depan Memiliki Aqidah Islamiyah yang mantap Tasamuh (Toleran) Memiliki landasan kerja sama dan solidaritas Mampu menghilangkan kultus organisasi II. MANAJEMEN ORGANISASI Pengertian manajemen menurut ensiklopedia social ialah suatu proses dimana pelaksanaan tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Sedangkan menurut HAIMAM, manajemen ialah fungsi untuk mencapai suatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. Intinya ada 3 hal penting, pertama adanya tujuan yang ingin 7

dicapai, kedua tujuan dicapai denagn menggunakn kegiatan orang lain, ketiga kegiatan oarng lain harus dibimbing dan diawasi. Proses-proses manajemen, 1. Planning Planning ialah perencanaan suatu tindakan untuk mencapai suatu hasil yangh diinginkan. 2. Organizing Organizing ialah kesuluruhan aktifitas manajemen dalam menegelompokan orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masingmasing agar terciptanya suatu tujuan. 3. Staffing Staffing ialah penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari perekrutan, pengembangan samapai usaha agar tercipta daya guna maksimal. 4. Directing Pengarahan dengan cara memberi bimbingan, saran, perintah, atau instruksi. 5. Controling Mengadakan pengawasan, penilaian dan sekaligus menagadakan koreksi, sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana. Unsur-unsur Manajemen : Misi Misi adalah cita-cita atau bentuk ideal suatu organisasi atau tim kerja di masa depan, misi sering diartikan sebagai cita-cita besar yang merupakan idaman sebuah organisasi dan terus berubah sesuai dengan pendakian yang dicapai tim, seseorang, atau organisasi. Visi Visi adalah pandangan jauh kedepan yang tidak terlihat dengan mata telanjang, atau kemampuan seseorang yang dapat meramalkan kejadian atau Manusia Material Mesin/alat Tata kerja Uang Pasar

sesuatu yang belum nampak, dengan kata lain Visi merupakan kemampuan untuk merekayasa masadepan, visi bisa dikatakan sebagai ambisi realistic jangka panjang yang akan diwujudkan. Visi juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membayangkan dengan mata batin, bagaimana bentuk atau wujud organisasi anda di masa depan. Tujuan Setelah organisasi atau tim kerja menentukan Visi & Misi sebagai menaramenara pendakian yang hendak dicapai, selanjutnya adalah menentukan tujuan rasional yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan adalah tonggak tonggak keberhasilan bisnis yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dapat diartikan sebagai sasaran antara dari segenap upaya kita untuk mewujudkan misi, visi dan rencana organisasi dalam menerapkan tujuan kita membutuhkan ukuran untuk menentukan tujuan dalam arti kualitas, keluaran, biaya, tenggang waktu, kepuasan anggota atau pegawai dan pelanggan. Target Target adalah sejumlah aktivitas jangka pendek untuk mencapai sesuatu yang ditentukan secara kumulatif, pencapaian itu menghasilkan apa yang harus dicapai oleh tujuan organisasi, target yang ditentukan haruslah rasional dalam arti harus sesuai dengan kemampuan dan kemungkinan untuk kita mencapainya. ORGANISASI Berasal dari istilah yunani Organon dan istilah organum yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Ciri-ciri organisasi o o o jawab Dari ketiga ciri teresebut dapat didefinisikan organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang bekerjasama dan mempunyai tujuan yang sama dan hendak diwujudkan bersama di masa yang akan datang. Adanya sekelompok orang Antar hubungan terjadi dalam hubungan yang harmonis Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban atau tanggung

Bentuk-bentuk Organisasi o Organisasi Garis Adalah bentuk organisasi tertua dan paling sederhana yang diciptakan oleh Henry Fayol dari perancis. Cirinya organisasi masih kecil jumlah karyawan sedikit dan saling kenal serta spesialisasi kerja masih belum begitu tinggi. o Oraganisasi Fungsional Organisasi ini diciptakan oleh FW. Taylor dimana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberikan komando pada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut, o Organisasi Garis dan Staf Penciptanya adalah Harington Emerson, Staff adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pemimpin di dalam organisasi tersebut o Organisasi Staf dan fungsional Bentuk organisasi ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf o Organisasi komite Yaitu organisasi yang mempunyai pucuk pimpinan sebuah dewan yang terdiri atas beberapa orang. Semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh dewan itu sebagai suatu kesatuan, demikian pula keputusankeputusan diambil oleh beberapa orang tersebut sebagai suatu keseluruhan dalam menjalankan pimpinan organisasi. LANGKAH MENGELOLA ORGANISASI Mengelola organisai adalah sebuah proses untuk mengasilkan out put yang baik dari organsisasi tersebut, ada tiga komponen yang paling penting yang harus dilewati yaitu : in put ---> proses ---> out put Adapun input-input tersbut berupa : Masukan Kritik saran

10

Hasil penelitian Hasil workshop dan seminar dll. Proses Awal

Setelah in put adalah proses itu sendiri yang terdiri dari : Bentuk kegiatan berupa : Up Grading Tujuannya adalah untuk menyamakan pemahaman calon pengurus terhadap permasalahan dan mekanisme organisasi. Sesuatu yang wajar ketika ada perbedaan dalam organisasi. Hal itu disebabkan latar belakang atau pengalaman anggota organisasi sehingga perlu dibentuk sebuah pemahaman bersama terhadap pemahaman organisasi. Rapat Kerja Setelah semua anggota organisasi di up grade kemampuan dan pemahamannya serta memiliki input yang komprehensif maka yang diperlukan selanjutnya adalah rapat kerja yang berfungsi untuk : 1. Visi dan misi organisasi\ 2. program kerja organisasi 3. Hak dan kewajiban pengurus serta anggotanya 4. job description 5. batasan periode organisasi 6. mekanisme mutasi dan reshuffle Proses pengelolaan keorganisasi

Pada intinya proses pengelolaan organisasi itu adalah pelaksanaan operasional organisasi berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat kerja. Dalam proses mengelola organisasi ada beberapa fungsi kepemimpinan yang harus diperhatikan : Fungsi Instruktif Fungsi pengendalian Fungsi Delegasi Fungsi Keteladanan

11

Anda mungkin juga menyukai