Anda di halaman 1dari 13

MODUL 04 MENGANALISA PERMINTAAN DAN PENAWARAN

BERDASARKAN TEORI EKONOMI ISLAM

I. PENDAHULUAN
Modul ke/kode Unit : 04/DEI B1dan DEI B2
Judul/Topik : Menganalisa permintaan dan penawaran
berdasarkan teori ekonomi islam
Semester : I (satu)
Waktu : 16 jam @ 45 menit

A. DESKRIPSI MATA DIKLAT :

Salah satu Sub kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta diklat pada program keahlian
Perbankan Syariah adalah “menganalisa permintaan dan penawaran berdasarkan teori
ekonomi islam”. Kompetensi ini memiliki 2 sub kompetensi yaitu:
1. Memahami teori dan menganalisa kurva permintaan
2. Memahami teori dan meganalisa kurva penawaraan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu menganalisa setiap situasi
perekonomian terutama berkenaan dengan permintaan dan penawaran yang sesuai dengan
syariah, menguraikan dan menggunakan prinsip ekonomi Islam dalam kegiatan bisnis.
Kompetensi ini sangat penting karena merupakan lanjutan bagi peserta diklat agar dapat
menganalisa dan mencari solusi yang tepat, cermat, teliti, jelas, benar dan bertanggung jawab
dalam setiap perilaku ekonomi.

A. PRASARAT

Sebelum memulai modul ini peserta diklat harus sudah menyelesaikan kompetensi yang
berkode : DEI-A : Memahami ilmu dan hukum ekonomi Islam, menerapkan prinsip dan
motif ekonomi Islam, memahami sistem ekonomi Islam

B. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu menganalisa kegiatan
permintaan dan penawaran dalam ekonomi dan melakukan tindakan bisnis sesuai dengan
prinsip ekonomi Islam.
C. KOMPETENSI
Kode Unit : DEI –B1 dan DEI-B2

1
Judul Unit : Menganalisa permintaan dan penawaran berdasarkan teori ekonomi
islam
Deskripsi unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
harus dimiliki oleh peserta diklat program keahlian perbankan syariah
dalam menghadapi permasalahan ekonomi dimasyarakat. Kompetensi ini
merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang yang
bekerja didunia usaha atau bisnis.

D. ELEMEN DAN KRITERIA UNJUK KERJA

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


Respon mengenai permintaan 1. Permintaan dan penawaran yang terjadi
dan penawaran dalam mekanisme pasar dianalisa dengan
baik.
2. Kurva permintaan dan penawaran
digambarkan sesuai dengan data yang ada
sehingga dapat diketahui solusi dari
masalah yang ada dengan benar
3. Prinsip ekonomi Islam diterapkan dalam
mekanisme pasar yang berlangsung
dimasyarakat

E. CEK KEMAMPUAN

Beri tanda (γ)ceklis dalam kotak yang kamu anggap benar.

PERTANYAAN YA TIDAK

1. Apakah kamu mengetahui apa yang dimaksud


permintaan!
2. Apakah kamu dapat mengetahui apa yang
dimaksud penawaran!
3. Apakah kamu dapat menguraikan prinsip-prinsip
ekonomi Islam dalam permintaan dan penawaran?
4. Apakah kamu dapat membuat kurva permintaan
barang halal dan barang haram!
5. Apakah kamu dapat menganalisa suatu kurva
penawaran!

II. PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR SISWA

Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Tanda

2
belajar perubahan tangan
guru
1. Membaca dan
memahami materi
modul
2. Mengerjakan soal-
soal latihan
3. Mencari data teori-
teori istiklah-istilah
permintaan dan
penawaran

B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)

1. TUJUAN
Setelah mengikuti pemelajaran ini diharapkan peserta diklat mampu:
 Mengidentifikasikan permintaan dan penawaran berdasarkan teori ekonomi islam
 Membuat kurva permintaan Islam dan kurva penawaran Islam
 Menganalisa permintaan dsan penawaran sehingga mencari solusi dalam kegiatan
ekonomi menurut ekonomi Islam

2. URAIAN MATERI

A. PERMINTAAN

1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dengan tingkat
harga tertentu, tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Dari definisi diatas dapat diketaqhui bahwa permintaan terjadi atau dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu:
a. Harga barang yang diminta
b. Tingkat pendapatan
c. Jumlah penduduk
d. Selera dan penilaian yang akan datang
e. Harga barang lain atau barang pengganti
Apabila faktor pendapatan, jumlah penduduk, selera dan penilaian barang serta harga barang
pengganti (subtitusi) tetap maka permintaan hanya ditentukan oleh besar kecilnya perubahan
harga. Perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai “Hukum
Permintaan”.yaitu :

3
Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun, sebaliknya bila
harga barang tersebut turun maka permintaan akan naik. Hukum ini berlaku bagi pihak
konsumen.
Hukum (sunatullah ) permintaan tersebut berlaku, jika asumsi-asumsi atau perkiraan-
perkiraan terpenuhi yaitu “ceteris paribus”
Didalam suatu pasar terdapat permintaan akan suatu produk yang relatif banyak sehingga
membentuk beberapa teori permintaan yaitu:
a. Apabila barang yang tersedia pada produsen sedikit maka kebutuhan konsumen tidak
dapat terpenuhi permintaan yang yang banyak sehingga untuk membatasi jumlah
pembeliaan produsen akan menaikkan harga.
b. Apabila barang tersedia pada produsen relatif sangat banyak maka apabila permintaan
sedfikit produsen akan berusaha menjual produk sebanyak mungkin sengan cara
menurunkan harga jual produk.
Teori yang menerangkan hubungan antara permintaan terhadap harga merupakan pernyataan
positif dikenal dengan , Teori Permintaan yaitu:
“perbandingan lurus antara permintaan terhadap harga yaitu apabila permintaan naik maka
harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun maka harga relatif akan turun.

2. Penjelasan Secara Grafis

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas teori permintaan diatas dapt dilihat dari Kurva
permintaan yaitu hubungan antara harga dan jumlah barang /jasa yang dibeli.
Untuk membentuk kurva permintaan dapat dibuat dari data berikut :

Harga (p) Kuantitas yang diminta (Q) Titik/periode


1000 200 A
Kurva permintaan yang

900 250 B
800 325 C
antara tingkat harga

750 400 D
menghubungkan

dan permintaan

600 450 E
500 525 F
Gambar 1

dari data tersebut diatas dapat dijelaskan melalui kurva permintaan sebagai berikut :
Q

4
A

200
1000

500

0
P
Kurva permintaan diatas menunjukan bahwa pergerakan kurva permintaan terjadi dari kiri
atas kekanan bawah dan sebaliknya, sehingga slop-nya negatif. Pada table diatas tampak
bahwa maka harga tinggi maka jumlah barang yang diminta makin sedikit. Sebaliknya bila
harga turun/rendah maka jumlah barang yang diminta makin banyak.
Hal ini terjadi karena hubungan terbalik antara permintaan dengan harga.
Bila harga naik (P). maka permintaan turun (Q), dan apabila harga turun (P), permintaan
naik (Q).
Pergerakan dari titik A ke titik F sepanjang kurva permintaan diatas hanya berlaku bila semua
yang mempengaruhi permintaan selain harga dianggap tetap. Pada table dan kurva
permintaan dapat dilihat dua hal sebagai berikut :
a. Jumlah barang yang diminta, yaitu banyaknya barang yang diminta pada setiap
periode (setiap titik pada table atau kurva yaitu A B C D E dan F)
b. Permintaan yaitu gabungan permintaan dari selurh jumlah barang yang diminta, yaitu
kurva permintaan (A+B+C+D+E+F)

3. Teori Permintaan Islami

Dalam teori ekonomi umum dapat diketahui bahwa teori permintaan ada dan berkembang
untuk usaha yaitu bagaimana manusia memenuhi keingingannya. Analisa dan penjelasan
tentang hukum permintaan lebih jelas dapat diperoleh dalam teori ekonomi konvensional
dalam analisa tersebut tidak ada analisa yang memasukkan nilai-nilai moral dan sosial.
Analisis permintaan dalam ekonomi konvensional hanya membatasi pembahasan mengenai
teori –teori seperti pasar, mengenai harga, pendapatan dan sebagainya. Hal- hal lain seperti
nilai moral dan perilaku, pelakunya tidak dimasukkan kedalam teori seperti kesederhanaan,
keadilan sikap mendahulukan bagi yang membutuhkan dan lain-lain. Dimana hal-hal tersebut
merupakan faktor penting keberhasilan suatu kegiatan ekonomi.
Teori permintaan tidak terlepas dengan teori konsumsi oleh sebab itu terori ini berhubungan
dengan teori konsumsi islam dimana dalam mengajukan atau melakukan permintaan akan
suatu barang atau jasa mempunyai syarat-syarat tertentu. Dalam teori permintaan ekonomi

5
islam setiap keputusan tidak terlepas dari nilai-nilai moral dan agama karena setiap kegiatan
senantiasa dihubungkan dengan syariat.
Secara garis besar permintaan/konsumsi dalam islam mempunyai 2 batasan yaitu :
a. Tidak boleh berlebih-lebihan
Allah berfirman dalam QS Al-An’am ayat 141: dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Jika Alquran melarang
manusia untuk berlebih-lebihan maka seharusnya manusia melakukan konsumsi
secukupnya. Menghilangkan kemubaziran dan hidup berfoya-foya.
Dalam pola permintaan islami manusia didorong untuk memenuhi kebutuhannya saja
(needs) daripada keinginan (wants). Karena apabila kita melihat keinginan maka yang
dilihat hanyalah kepentingan pribadi , tetapi apabila kita melihat kebutuhan maka tidak
terbatas hanya kebutuhan pribadi atau keluarga terdekat saja melainkan kebutuhan
sesama manusia yang dekat denga kita.
Secara teori dorongan untuk menolong oranglain dengan memberi infak, sidqah atau
zakat akan mengakibatkan kurva permintaan bergeser. Dimana untuk keperluan yang
tidak penting seorang muslim akan tergantikan dengan kebutuhan pokok Fakir miskin.
Dengan ini akan terjadi redistribusi pendapatan akibat perubahan konsumsi dan
seandainya hal tersebut dapat meluas maka akan trjadi perubahan alokasi sumber daya.
Misalnya produsen akan mengurangi produksi barang mewah, diganti dengan
memproduksi lauk pauk /makanan akibat semakin banyak masyarakat yang memberi
infak atau zakat.

b. Mengkonsumsi barang yang halal dan thayyib (baik)

Seorang konsumen muslim dibatasi untuk mengkonsumsi barang-barang halal dan thayyib
saja (Al Baqarah ayat 75). Dalam konsep islam sangat penting adanya pembagian jenis
barang dan jasa antara yang haram dan yang halal. Tingkat kepuasan untuk dua barang
antara halal dan haram dapat digambarkan dalam bentuk kurva.
Lihat gambar 2

Halal Y I”

I’
Gambar 2
I
Kurva kepuasan antara
barang haram X dengan
barang halal Y
6
Haram X

Secara grafis digambarkan sumbu X sebagai barang haram , dan sumbu Y sebagai barang
halal. Dalam grafik ini, pergerakan tingkat kepuasan kekiri atas menunjukan semakin sedikit
barang haram yang dikonsumsi. yang salah satunya tidak disukai yaitu barang haram
digambarkan dengan tingkat kepuasan yang terbalik seakan diletakkan cermin. Semakin
sedikit barang yang tidak disukai (haram) akan memberikan tingkat kepuasan yang lebih
tinggi. Semakin banyak barang yang halal berarti menambah utility (nilai guna), sedangkan
semakin sedikit barang haram berarti mengurangi dis-utility.
Bila letak barang haram dan halal ini diubah maka bentuk tingkat kepuasanpun akan berubah.
Bila sumbu X menunjukan barang halal, sedangkan sumbu Y menunjukan barang haram,
maka bentuk tingkat kepuasan berbalik 180’ dari terbuka menghadap kekiri atas menjadi
telungkup menghadap kekanan bawah menunjukan semakin banyak barang halal yang
dikonsumsi dan semakin sedikit barang haram yang dikonsumsi .
Dalam permintaan barang halal dan haram diharap konsumen muslim sampai ketitik corner
solution yaitu dimana konsumen meningkatkan kepuasannya dengan terus mengurangi
konsumsi barang haram untuk mendapatkan lebih banyak barang halal, sampai pada titik ia
tidak lagi melakukannya yaitu pada saat seluruh pendapatannya habis digunakan untuk
membeli barang halal.

B. PENAWARAN

1.Pengertian penawaran

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu,
pada periode tertentu dan pada tingkat harga tertentu. Penawaran merupakan gabungan
seluruh jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual pada pasar tertentu, periode tertentu dan
pada berbagai macam tingkat harga tertentu.
Penawaran terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi produsen dalam menawarkan produk adalah :

7
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang-barang lain
c. Ongkos dan biaya produksi
d. Tujuan produkasi
e. Teknologi yang digunakan
Bila beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran diatas dianggap tetap selain
harga barang itu sendiri, maka penawaran hanya ditentukan oleh harga. Hal ini berarti besar
kecilnya perubahan penawaran ditentukan oleh besar kecilnya perubahan harga. Dalam
kondisi ini, berlaku perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran. Hal demikian inilah
yang dikenal dengan hokum penawaran.

HUKUM PENAWARAN
Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga
naik maka penawaran akan meningkat,sebaliknya apabila harga turun penawaran akan turun.

Hukum penawaran tersebut menunjukan adanya hubungan antara penawaran dengan harga.
Teori Penawaran menyatakan,

jika jumlah barang yang ditawarkan sangat banyak, maka harga barang tersebut cenderung
turun. Sebaliknya bila jumlah penawaran barang relatif sedikit, maka harga barang akan
cenderung naik.
Teori ini dapat dijelaskan,:
a. Jika pada suatu pasar terdapat penawaran suatu produk yang relatif sangat banyak,
maka Barang yang tersedia dipasar dapat memenuhi semua permintaan, sehingga
untuk mempercepat penjualan produsen akan menurunkan harga jual produk tersebut
dan untuk meningkatkan dan memperbesar keuntungan secepat mungkin dengan
memperbanyak jumlah penjualan produknya.
b. Jika suatu pasar terdapat penawaran suatu produk relatif sedikit manakala jumlah
permintaan stabil, maka produsen akan berusaha menjual produknya dengan
menaikkan harga jualnya. Penjual akan meningkatkan keuntungan dari menaikkan
harga.

2. Penjelasan Secara Grafis

Berdasarkan hukum dan teori permintaan atas barang seorang individu dipasar, dipengaruhi
oleh harga atau sebaliknya, pembelian barang akan mempengaruhi harga barang dipasar.

8
Dengan demikian akan dapat diketahui seberapa besar perubahan permintaan terhadap
perubahan harga atau sebaliknya.
Gambaran keadaan ini dapat diperhatikan pada table berikut :

Harga (p) Kuantitas yang ditawarkan (Q) Titik/periode


2500 625 A
2000 600 B
1500 550 C

dari data tersebut diatas dapat dijelaskan melalui kurva pernawaran sebagai berikut :

Gambar 1
Kurva penawaran
2500 berdasarkan hukum
C
penawaran
2000

B
1500

Q
0 650 600 625

Pada table diatas maka dapat dilihat lebih jelas dalam bentuk grafik dibawah ini, dapat dilihat
bahwa kurva penawaran bergerak dari kiri bawah kekanan atas atau sebaliknya dari kanan
atas kekiri bawah. Berdasarkan kondisi ini maka kurva penawaran memiliki kemiringan/slope
positip, sehingga;
apabila harga naik (P), maka penawaran (Q), dan bila harga turun (P). maka
penawaran (Q)
Pada kurva penawaran berdasarkan hukum penawaran sebagai mana tersaji pada gambar
diatas dapat diketahui sebagai berikut:
a. Jumlah barang yang ditawarkan adalah masing-masing tingkat harga A,B,C
b. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang ditawarkan yang terdapat pada
kurva penawaran tersebut yaitu A+B+C

9
Berdasarkan table diatas dapat dibaca, bahwa bila jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit, maka harga semakin naik (mahal) sebaliknya bila jumlah yang ditawarkan semakin
banyak, maka harga semakin turun(murah).

3. Teori penawaran islami

Dalam teori penawaran konvensional perubahan penawaran dapat ditentukan oleh 4 faktor
yaitu :
a. Biaya dan teknologi
b. Jumlah penjual
c. Dugaan tentang masa depan
d. Kondisi alam
Faktor-faktor tersebut diatas secara garis besar mengakibatkan perubahan-perubahan dalam
penawaran. Selain itu yang harus diperhatikan adalah Pengaruh pajak penjualan
Pengenaan pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai akan meningkatkan biaya total rata-
rata. Hal ini akan berdampak pada laba. Dengan demikian pengenaan pajak penjualan mem
berikan pengaruh terhadap :
a. Turunnya total laba
b. turunnya tingkat laba maksimal
c. Mengecilnya rentang skala produksi
Dalam teori penawaran islami terdapat kewajiban tambahan yang harus ditaati oleh produsen
yaitu pemberlakuan zakat perniagaan.
Pengenaan zakat perniagaan memberikan pengaruh berbeda dibandingkan dengan pengenaan
pajak penjualan. Zakat perniagaan dikenakan sebesar 2,5 % hanya pada harta yang telah
memenuhi nisab (batas minimal harta yang menjadi obyek zakat) dan haul (batas minimal
jangka waktu pemilikan harta/ 1tahun). Obyek zakat perniagaan adalah barang yang
diperjualbelikan (dalam bahasa ekonomi adalah penerimaan dikurangi biaya).
Zakat tidak memberikan pengaruh terhadap biaya total rata-rata, berarti pengenaan zakat
tidak akan berpengaruh pada laba yang dihasilkan. Zakat tidak memberikan pengaruh
terhadap marginal cost, berarti pula tidak memberikan pengaruh pada kurva penawaran.
Upaya memaksimalkan laba berarti pula memaksimalkan surplus produsen, dan sekaligus
berarti memaksimalkan zakat yang harus dibayar. Jadi dengan adanya pengenaan zakat
perniagaan usaha memaksimalkan laba sejalan dengan perilaku memaksimalkan zakat.
Perilaku memaksimalkan laba seringkali mendorong produsen untuk berlaku aniaya. Salah
satu cara untuk meningkatkan laba adalah dengan memindahkan biaya-biaya yang seharusnya

10
ditanggung produsen kepada pihak lain. Biaya produksi dialihkan kepada pihak lain biasanya
adalah biaya mempunyai kaitan langsung dengan proses produksi. Contoh biaya pembuatan
penampungan limbah pabrik, sehingga biaya limbah ditanggung oleh masyarakat.
Internalisasi biaya eksternal berarti produsen menaggung biaya-biaya produksi yang
ditanggung masyarakat. Tindakan produsen tersebut disebut dengan negative eksternalities.
Dalam ekonomi islam ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan aktivitas
ekonomi :
a. dilarang melakukan mafsadah/ kerusakan
b. dilarang melakukan transaksi gharar
c. dilarang melakukan transaksi maisir
d. diralarang melakukan transaksi riba.

C. PERMINTAAN DAN PENAWARAN MENURUT PARA AHLI EKONOMI ISLAM

1. Konsep Harga Abu yusuf (Awal abad ke –8 sesudah Masehi)


Seorang sarjana Muslim tentang mekanisme harga dan pasar dengan uraian bahasan sangat
rinci dan canggih. Tulisan pertamanya menguraikan tentang naik turunnya produksi yang
dapat mempengaruhi harga. Dialah yang pertama kali berbicara atau mengajukan teori
mengenai jumlah permintaan dan persediaan (demanand supply) dan pengaruhnya terhadap
harga. Abu yusuf mengatakan bahwa:
a. Adanya hubugnan negatif antara persediaan (supply) dengan harga. Yang menyatakan
bahwa harga itu tidak tergantung pada supply itu sendiri- hal sama pentingnya adalah
kekuataan permintaan. Bertambahnya dan berkurangnya harga semata-mata tidak
berhubungan dengan bertambah atau berkurangnya dalam produksi.
b. Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahalnya yang dapat dipastikan, murah
bukan karena melimpahnya makanan demikian juga mahal tidak disebabkan karena
kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah, kadang-kadang
makanan sangat sedikit tetapi murah.
Abu yusuf menyangkal pendapat umum mengenai hubungan terbalik antara penawaran
dan harga, pada kenyataan harga tidak tergantung pada penawaran saja tetap juga
bergantung pada kekuataan permintaan.

2. Al- Ghazali

11
Al- Ghazali dikenal sebagai ahli tawsawuf yang berpikir mengenai pasar, yang menyatakan
bahwa :
a. Kurva penawaran naik dari kiri bawah kekanan atas dinyatakan sebagai jika petani tidak
mendapatkan pembeli dan barangnya, maka ia akan menjualnya pada harga yang lebih
murah sementara untuk kurva permintaaan yang turun dari kiri atas kekanan bawah.
Harga dapat diturunkan degnan mengurangi permintaan.
b. Elastisitas permintaan dinyatakan ; mengurangi margin keuntungan degnan mnjual pada
harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya
akan meningkatkan volume penjualan dan ini gilirannya akan meningkatkan keuntungan.
c. Makanan adalah kebutuhan pokok, perdagangan makanan harus seminimal mungkin
didorong oleh motif mencari keuntungan utnuk menghindari eksploitasi melui pengenaan
harga yang tinggi dan keuntungan yang besar. Keuntungan semacam ini seyogyanya
dicari daru batang-barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok.
d. Keuntungan adalah konpensasi dari kepayahan perjalalanan risiko bisnis dan ancaman
keselamatan diri si pedagang. Keuntungan merupakan motivasi pedagang.tetapi Al-
Ghazali sesungguhnya adalah keuntungan diakhirat kelak.

3. Ibn-Taimiyah
Ibn- Taimiyah menekannkan kepada teori mekanisme pasar dalam hal ini menyatakan:
a. Pada masanya ada anggapan bahwa peningkatan harga merupakan akibat dari ketidak
adilan dan tindakan melanggar hukum dari pihak penjual atau mungkin akibat manipulasi
pasar, mka ibn- Taimiyah langsung membantah, apabila terjadi peningkatan permintaan
harga barang sementara penawaranmenurun, harga barang itu akan naik begitu sebaliknya
kelangkaan dan melimpahnya barang mungkin disebabkan oleh tindakan yang sdil atu
mungkin juga tindakan yang tidak adil.
b. Penawaran biasa datang dari produksi domestik dan impor perubahan penawaran
digambarkan sebagai peningkaan atau penurunan dalam jumlah barang yang ditawarkan
sedangkan permintaan sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan.
c. Besar-kecilnya kenaikan harga tergantung pada besarnya perubahan penawaran dan atau
permintaan. Apabila seluruh transaksi sudah sesuai aturan maka kenaikan harga
merupakan kehendak Allah.
d. Ada dua faktor penyebab pergeseran kurva permintaan dan penawaran yaitu tekananan
pasar yang otomatis dan perbuatan melanggar hokum dari penjual misalnya penimbunan.

12
e. Ada 4 faktor lain yang mempengaruhi penawaran dan permintaan adalah intensitas dan
besarnya permintaan, kelangkaan atau melimphnya barang kondisi kepercayaan dan
dickonto dari pembayaran tunai, kondisi kredit/pinjaman
f. Pengaruh Perubahan terhadap permintaan dan penawaran terhadap harga pasar tidak
mengidentifikasi efek yang tinggi atau lebih rendah pada kuantitas yang diminta atau
yang ditawarkan.

4. Ibn Kholdun
Ibn Kholdun membagi jenis barang menjadi barang kebutuhan pokok dan barang mewah,
beliau mengemukakan beberapa pendapat :
a. Apabila suatu kota berkembang dan selanjutnya populasi akan banyak maka harga-harga
barang-barang kebutuhan pokok akan mendapat prioritas pengadaan. Akibatnya
penawaran meningkat dan ini berartii turunnya harga, sedangkan untuk barang-barang
mewah permintaannya akan meningkat sejalan dengan berkembangnya kota dan
berubahnya gaya hidup, akibatnya harga barang mewah meningkat.
b. Mekanisme penawaran dan permintaan berpengaruh terhadap harga barang.Apabila
barang didapat dari luar kota jarang dan sedikit, harga barang naik. Tetapi ketika kota
pembelian dekat dan tranportasi lancar konsumen akan mendapatkan barang dengan
jumlah banyak dan harga akan turun.
c. Keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdagangan sedangkan keuntungan
yang sangat rendah akan membuat lesu perdagangan karena akan membuat lesu
perdagangan katrna lemahnya permintaan konsumen.
Terdapat perbedaaan diantara para ahli ekonomi islam Ibn Kholdun lebih focus menjelaskan
fenomena yang terjadi sedangkan Ibn Taimiyah lebih focus pada kebijakan menyikapi
fenomena yang terjadi.

13

Anda mungkin juga menyukai