Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan

Hari, Tanggal : Juma’t,1 November 2019

Dosen : Sigit Wahyudi, S.pd, M.pd

Mahasiswa : Ramadzan Defitri P

NIM : K7619063

1. Menurut saya,Tujuan pendidikan di Indonesia belum tercapai karena hakikat dari


tujuan pendidikan sendiri pertama,yang seharusnya dapat menyediakan fasilitas
pendidikan yang memadai untuk berjalan lancarnya suatu sistem pendidikan tidak
bisa dipenuhi yang menyebabkan tidak berkembangnya pendidikan secara optimal.
Kedua, karena mahalnya biaya pendidikan menyebabkan ketimpangan dalam dunia
pendidikan antara yang mampu membayar dan tidak mampu membayar. Karena
sejatinya seluruh warga negara mempunyai hak atas pendidikan yang berkualitas,
tetapi kenyataannya hanya golongan tertentu sajalah yang dapat menikmati
pendidikan berkualitas tersebut sehingga banyak orang yang kurang mampu hanya
bisa menikmati pendidikan yang biasa saja. Hal tersebut tentunya sangat berdampak
terhadap kualitas SDM di Indonesia, sekarang saja SDM Indonesia tidak merata atau
tidak adanya keseimbangan antara yang memiliki kualitas skill tinggi dan yang
sebaliknya. Dengan hal tersebut output dari dunia pendidikan untuk bangsa Indonesia
masih sedikit untuk yang benar-benar berkualitas. Ketiga, Rendahnya kesejahteraan
guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia.
Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan
tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah.
Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu
Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam.
Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan
pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore
hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa
ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).

2. Menurut saya berdasarkan modul yang sudah saya baca, Guru adalah profesi yang
baru muncul, dan karena itu mempunyai status yang lebih tinggi dari jabatan
semiprofesional, bahkan mendekati jabatan profesi penuh. Namun,sebagian orang
cenderung menyatakan guru sebagai suatu profesi, dan sebagian lagi tidak
mengakuinya. Dapat dikatakan jabatan guru semi profesional, tetapi bukan seluruhnya
adalah jabatan profesional, namun sedang bergerak ke arah itu. Kita di Indonesia
dapat merasakan jalan ke arah itu mulai ditapaki, misalnya dengan adanya peraturan
dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa yang boleh menjadi guru hanya yang
mempunyai akta mengajar yang dikeluarkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK). Selain itu juga guru diberi penghargaan oleh pemerintah
melalui Keputusan Menpan No. 26 tahun 1989, dengan memberikan tunjangan
fungsional sebagai pengajar dan dengan kemungkinan kenaikan pangkat yang
terbuka. Oleh Karena itu,Profesi kependidikan, khususnya profesi keguruan, tugas
utamanya adalah melayani masyarakat dalam dunia pendidikan. Sejalan dengan
alasan tersebut jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang keguruan
mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara
optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.

3. Iya,saya melihat pendidikan adalah lahan bisnis yang menggiurkan.


Karena,kebutuhan merupakan kebutuhan dasar setiap orang dan selama ada kelahiran
baru di muka bumi pasti akan membutuhkan pendidikan maka dari itu bisnis
pendidikan tidak akan pernah kehilangan peminatnya. Adapun sisi negatifnya,
mengutip dari Andrias Harefa (2005) dikatakan bahwa pendidikan di era globalisasi
saat ini telah terjebak dalam arus kapitalisasi yang dalam istilah lain bernama
komersialisasi pendidikan. Adanya biaya pendidikan yang tidak murah membuat
pendidikan hanya dimiliki oleh orang-orang kelas atas atau yang mampu membayar
saja sedangkan masyarakat menengah ke bawah tidak akan mendapatkan pendidikan
yang bermutu dan berkualitas. Seharusnya,bisnis pendidikan tetap mengedepankan
tujuan utama pendidikan yaitu membentuk SDM yang berkualitas,bermutu dan
humanis untuk semua orang. Agar output dari pendidikan sendiri bisa dirasakan nyata
hasilnya tidak hanya mengedepankan komersialisasi yang serba mewah namun tidak
ada output yang bermutu dan bermanfaat.

4. Menurut saya, ketidakoptimalan pendidikan di indonesia adalah tanggung jawab


pemerintah sesuai yang tercantum dalam Undang-undang dasar 1945 bahwasanya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-
undang. upaya tersebut dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur, serta memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik
berkenaan dengan aspek jasmaniah maupun rohaniah. Namun, peran pemerintah saat
ini masih sangatlah kurang dalam memperhatikan pendidikan warganya yang
berakibat dalam tidak optimalnya pendidikan di indonesia. Contoh saja,Tentang
pemberian bantuan biaya pendidikan atau beasiswa pendidikan bagi orang yang tidak
mampu banyak masalah didalamnya mulai dari distribusi beasiswa yang tidak merata
seluruh indonesia mencakup pulau-pulau kecil didalamnya sampai masalah salah
sasaran dalam pemberian beasiswa karena kurang turunya pemerintah untuk
melakukan survei dan pendataan kebawah. Maka dari itu,pemerintah seharusnya lebih
memperhatikan lagi masalah pendidikan dengan pembebanan biaya yang sesuai atau
adil,dengan begitu semua masyarakat dapat menikmati pendidikan yang optimal tanpa
terkecuali yang mampu atau tidak mampu.
5. Menurut saya,masih banyak upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk menapai
tujuan pendidikan mulai dari beberapa permasalahan mendasar, permasalahan
tersebut secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga permasalahan utama yakni ;
Pertama, terkait dengan kualitas pendidikan, yang bisa dilihat dari tiga indikator
utama yakni proses pembelajaran yang masih konvensional, kinerja dan kesejahteraan
guru yang belum optimal, jumlah dan kualitas buku di sekolah yang belum memadai.
Kedua, pemerataan pendidikan, yang bisa dilihat dari tiga indikator utama yakni
kerusakan sarana dan prasarana ruang kelas, keterbatasan aksebilitas dan daya
tampung serta kekurangan tenaga guru. Ketiga, efisiensi pendidikan, yang bisa dilihat
dari tiga indiktaor yakni penyelenggaraan otonomi pendidikan yang belum optimal
(MBS belum optimal), keterbatasan anggaran (kemampuan pemerintah yang terbatas
dan rendahnya partisipasi masyarakat), dan mutu SDM pengelola pendidikan.
Jika,semua masalah diatas dapat diatasi saya yakin tujuan pendidikan akan
tercapai,semua sektor pendidikan akan melakukan kinerjanya secara optimal begitu
pula peserta didiknya yang akan mendapatkan pendidikan yang bermutu dan
maksimal. Dengan begitu,akan tercipta masa depan pendidikan yang baik dan SDM
suatu negara akan tumbuh lebih baik yang berakibat secara langsung pada
berkembangnya suatu negara menjadi lebih maju.

DAFTAR PUSTAKA
Shiddiq.2006.Pendidikan Di Indonesia : Masalah dan Solusinya.Pendidikan.1(3)
Satori, D.2010. Profesi Keguruan dalam Mengembangkan Siswa.1(1.14)
Basuni Suryamihardja. (1986). PGRI Sebagai Organisasi Profesi bagi Guru. Bandung:
IPBI.
Efferi, A.2015.Pendidikan di Era Global.Pendidikan.3(1)
Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan di Indonesia.
Yogyakarka: Tiara Wacana Yogya
Hartini, Dwi, Komersialisasi Pendidikan di Era Globalisasi; Studi Kasus tentang
Persepsi Masyarakat terhadap Kuasa Modal dalam Dunia Pendidikan di Kelurahan
Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta tahun 2011, digilib.uns.ac.id
Ismara, K. Ima, Merobah Tantangan menjadi Peluang dalam Bisnis dan Idealisme
Pendidikan, FT-UNY, Yogyakarta, 2005.
Alwasillah C, et al. (2008). Pendidikan di Indonesia: Masalah dan Solusi. Jakarta:
Kedebutian Bidang Koordinasi Pendidikan, Agama dan Aparatur Negara Kementrian
Koordinator Bidang Kesejehteraan Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai