Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKUTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS

GEOPEDOLOGI

KELOMPOK 1

KENDARI

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan bagian dari lapisan atmosfer kerak bumi yang terletak di posisssi


paling atas dan menjadi bagian dari kehidupan organisme ataupun mikroorganisme serta tersusun
atas berbagai mineral dan material organik dan anorganik lainnya. Peranan tanah sangatlah vital
sebagai penunjang kehidupan bumi karena mendukung ketersediaan hara bagi tumbuhan untuk
berkembang, dan tumbuhan merupakan dasar dari rantai makanan.
Jadi dapat dikatakan bahwa tanah merupakan titik awal sumber kehidupan semua
makhluk di planet ini, tanpa adanya tanah maka tumbuhan tidak mampu bertahan hidup sehingga
rantai makanan tidak akan pernah ada. Tanah memiliki struktur yang sangat khas dengan
membentuk rongga yang umumnya mengandung udara sehingga memungkinkan bagi akan
tanaman untuk bernafas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pembentukan tanan dan lapisan tanah?
2. Jelaskan profil tanah!

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pembentukan dan lapisan tanah
2. Untuk mengetahui profil tanah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Lapisan Tanah

Lapisan tanah merupakan sebuah formasi atau susunan yang terbentuk dari beberapa tingkat
dan secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi dan biologis. Jika sebuah tanah
dipotong secara vertikal maka penampakan lapisan tanah akan terlihat sangat jelas karena pada
setiap tingkat atau lapisan memang berbeda karakteristiknya. Melalui penampakan vertikal
tersebut akan terlihat tahap tahap pembentukan sebuah tanah. Bisa dikatakan bahwa setiap
lapisan tanah membentuk sebuah periode yang mana pada lapisan tanah atas merupakan hasil
akhir dari pembentukan tanah, sedangkan lapisan tanah paling dalam yang biasanya berupa batu
keras merupakan awal sebelum tanah terbentuk.
Setiap jenis jenis tanah umumnya memiliki tiga hingga empat lapisan yang berbeda, yang
dapat dikelompokan berdasarkan penampakan fisik, warna dan tekstur tanah. Melalui tekstur
tanah dapat dilihat ukuran partikel tanah, apakah itu berpasir, liat, lempung, mengandung kadar
organik tinggi atau berupa endapan. Secara ertimologi, lapisan-lapisan pada tanah terbagi
menjadi 3, yakni lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan batuan induk tanah. Adapun
penjelasan mengenai ketiga lapisan ini sebagai berikut ;
1. Lapisan Tanah Atas
Merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan istilah
Top Soil. Pada lapisan ini kaya dengan bahan bahan organik, humus dan menjadikannya sebagai
lapisan paling subur sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman berakar pendek.
(baca : ciri ciri tanah humus)
Cara paling mudah untuk mengenali top soil adalah warnanya yang cenderung paling
gelap dibandingkan lapisan dibawahnya, terlihat lebih gembur dan semua mikroorganisme hidup
pada lapisan ini sehingga memungkinkan terjadinya proses pelapukan daun, sisa batang dan
bagian makhluk hidup lainnya.
Lapisan tanah atas memiliki warna yang relatif gelap dan kehitam-hitaman, dan memiliki
ketebalan sekitar 10 sampai 30 cm. Lapisan tanah atas ini adalah lapisan tanah tersubur, karena
terdapat bunga tanah atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) juga adalah bagian yang optimum
untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

A. Ciri- Ciri Top Soil


Top soil merupakan salah satu lapisan tanah yang menyusun bumi, dengan demikian  kita
perlu untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa
lapisan tanah di Bumi ini bermacam- macam jenisnya, dengan  jenis yang bermacam- macam
maka kita  perlu mengetahui cara untuk membedakannya. Salah satu caranya adalah dengan
melihat ciri- ciri yang dimiliki lapisan tanah tersebut. Beberapa ciri yang dimiliki lapisan tanah
top soil antara lain sebagai berikut:

a. Berada di bagian teratas dari permukaan Bumi

Salah satu ciri kuat yang dimiliki oleh top soil adalah keberadaannya yang berada di palig
atas dari permukaan Bumi. Top soil ini dapat kita temukan pada kedalaman sekitar 5 cm hingga
30 cm.

b. Memiliki sifat yang subur

Kita pernah mendengar bahwa lapisan tanah teratas merupakan lapisan tanah yang paling
subur karena terbentuk dari bahan- bahan organik yang telah melapuk seperti dedaunan dan juga
kayu- kayuan. Dan benar sekali, top soil yang merupakan lapisan teratas memang memiliki sifat
yang subur karena terbentuk oleh campuran- campuran bahan organik dalam jumlah yang
banyak, seperti dedaunan yang membusuk, ranting- ranting kayu yag telah mati, dsb.

d. Terbentuk dari bebatuan yang telah hancur karena proses geological bumi

Selain terbentuk karena campuran bahan- bahan organik, bahan utama yang menyusun
top soil hingga menjadi tanah adalah bebatuan (baca: jenis batuan penyusun lapisan bumi) yang
telah hancur karena proses geological bumi. Dengan demikian top soil ini kaya akan mineral
yang bersumber dari batuan- batuan yang telah menyusunnya hingga menjadi tanah.

Nah itulah ketiga ciri yang dimiliki oleh lapisan tanah top soil. Lapisan tanah top soil ini
dapat kita temukan terutama di tanah- tanah yang belum terjamah oleh aktivitas- aktivitas
manusia. hal ini karena untuk membentuk top soil sendiri memerlukan waktu yang sangat lama.

B. Kandungan Top Soil

Top soil merupakan salah satu jenis tanah yang kaya. Ada banyak kandungan bahan
alami yang terdapat atau yang menyusun top soil ini. Beberapa zat atau bahan yang terkandung
di dalam top soil antara lain sebagai berikut:

 Tanah lempung (loam)


 Kelodak dan pasir
 Kompos
 Berbagai mikroorganisme yang masih hidup

Nah itulah beberapa zat yang terkandung di dalam top soil. Zat- zat yang telah disebutkan
di atas bercampur menjadi satu dan terbentuk secara alami. Karena zat- zat tersebut bercampur
secara alami maka top soil inilah memiliki sifat yang sangat subur.

C. Manfaat Top Soil

Top soil merupakan jenis tanah yang memiliki banyak manfaat. Hal ini sangat bisa dilihat
dari sifatnya yang subur, keberadaannya yang ada lapisan teratas, dan juga kandungan-
kandungan zatnya. Salah satu manfaat dari top soil ini bisa kita rasakan di bidang pertanian yang
banyak membutuhkan tanah subur. Beberapa manfaat dari top soil antara lain sebagai berikut:

 Memperbaiki struktur tanah

Top soil dapat memperbaiki struktur tanah (baca: jenis- jenis tanah di Bumi) dengan cara
mencampurkannya pada kawasan yang diusahakan bagi kepentingan pertanian.

2. Lapisan Tanah Tengah

Terletak tepat dibagian bawah dari top soil dengan ketebalan antara 50 cm hingga 1
meter. Berwarna lebih cerah daripada lapisan diatasnya dan lapisan ini terbentuk dari campuran
pelapukan yang terletak di lapisan bawah dengan sisa material top soil yang terbawa air,
mengendap sehingga bersifat lebih padat dan sering disebut dengan tanah liat.

3. Lapisan Tanah Bawah


Memiliki warna yang lebih cerah dan lebih padat dibanding tanah lapisan atas. Lapisan
tanah bawah ini memiliki ketebalan 50 hingga 60 cm, yang mana lebih tebal dibanding lapisan
tanah atas, Pada lapisan tanah bawah ini aktivitas jasad hidup mulai berkurang. Biasanya pada
lapisan ini ditumbuhi tanaman-tanaman yang berumur panjang dan berakar tunggang.
Merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah tercampur dengan
tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat. Pada bagian ini masih terdapat batuan yang
belum melapuk dan sebagian sudah dalam proses pelapukan dari jenis batuan itu sendiri dan
berwarna sama dengan batuan penyusunnya atau asalnya. Berada cukup dalam dan jarang dapat
ditembus oleh akar akar pohon atau tanaman.

4. Lapisan Batuan Induk


Batuan induk tanah, Lapisan tanah ini warnanya relatif  kemerah-merahan. dan pada
lapisan ini dapat di pecah dan diubah dengan cukup mudah, Akan tetapi sukar ditembus oleh
akar. Jika pada lereng – lereng gunung, lapisan ini akan nampak jelas karena lapisan atasnya
sudah hanyut akibat air hujan. Jika semakin ke dalam lapisan ini berupa batuan pejal yang belum
pernah mengalami proses pemecahan/ pelapukan. Sedangkan pada lapisan tanah ini tumbuh-
tumbuhan jarang bahkan sukar bisa hidup.dan Merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas
batuan padat. Jenis batuan pada lapisan ini berbeda antara satu daerah dengan tempat lainnya
sehingga menyebabkan produk tanah yang dihasilkan juga berbeda. Batuan pada lapisan ini
mudah pecah namun sangat sulit ditembus oleh akar tanaman dan air, berwarna terang putih
kelabu hingga kemerahan. Lapisan batuan induk ini dapat dengan mudah terlihat pada dinding
tebing terjal daerah pengunungan..

2. Deskripsi Profil Tanah


Profil tanah merupakan penampang melintang (vertikal) tanah yang tersusun atas lapisan
tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Solum atau lapisan tanah yakni merupakan bagian dari
profil tanah yang terbentuk karena akibat proses pembentukan pada tanah.
Selain itu, Profil tanah yakni adalah lapisan-lapisan tanah tertentu yang menunjukkan tingkat
kepadatan, ketebalan, warna, struktur yang berbeda-beda dan lapisan tanah itulah yang disebut
dengan horizon. Adapun lapisan – lapisan tanah tersebut akan menjadi beberapa horizon,

1. HORIZON TANAH
Horison tanah adalah lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan
permukaan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan
disebelh atas ataupun bawahnya yang secara genetik ada kaitannya. Horison tanah berbeda
dengan lapisan tanah dalam hal proses pembentukannya. Horison tanah terbentuk karena pross
perkembangan tanah sementara lapisan taah terbentuk karena proses pengendapan bahan tanah
oleh tenaga geomorfik. Urutan horison tanah dari permukaan ke bawah permukaan mengikuti
logika pembentukan tanah oleh berbagai proses translokasi, transformasi, pengurangan dan
penambahan atas senyawa kimia dan partikel tanah di dalam profil. Urutan perlapisan tanah
mengikuti logika pengendapan material batuan yang khas  menurut macam tenaga geomorfik
yang mengendapkannya. Contoh paling banyak ditemui adalah lapisan tanah hasil pengendapan 
oleh proses air  akan mempunyai urutan material paling kasar berada di lapisan paling dasar dan
material paling halus berada di lapisan paling atas.

2. Horison genetik utama

Horison genetik utama atau sering disebut dengan horison utama diberi simbol dengan
huruf kapital O,A,E,B,C dan R. Keterangan dari masing-masing horison tanah utama adalah
sebagai berikut :

O  adalah simbol untuk horison atau lapisan yang didominasi oleh bahan organik.
A  adalah simbol untuk horison tanah mineral yang terbentuk pada tanah atas atau lapisan atas di
bwah lapisan O, yng menunjukkan hilangnya seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli dan
memperlihaatkan satu atau lebih sifat.

E  adalah simbol ntuk horizon yang mengalami proses pelindian(leaching) maksimal, dicirikan
oleh warna yang lebih terang daripda horizon B yang terletak di bawahnya.

B  adalah simbol untuk horison yang terbentuk di bawah horison A,E, atau O yang telah
mengalami perkembangan horison hingga mencirikan hilangnya seluruh atau sebagian besar
struktur batuan asli dan menunjukkan satau atau lebih sifat.

C  adalah simbol simbol untuk horison ataulapisan bahan induk  tanah.

R  adalah simbol untuk lapisan batuan  induk misalnya granit, basalt, batugamping , batu pasir,
dll.

Horizon O, yakni horizon yang mudah ditemukan pada tanah-tanah yang menduduki
hutan – hutan yang belum terjamah. Horizon O juga adalah horizon organik yang terbentuk di
atas lapisan tanah mineral.Terletak bagian paling atas lapisan tanah, merupakan lapisan tanah
yang mengandung bahan organik hasil pelapukan dan hanya mengandung humus. Horizon ini
sangat mudah ditemukan pada hutan hutan alami yang belum terganggu manusia. Horizon
organik merupakan tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 20 persen dari total
keseluruhan penampang tanah. Horizon O terbagi lagi menjadi dua yaitu horizon O1 yang
terbentuk dari sisa sia tanaman yang masih terlihat berupa guguran bunga dan daun ataupun
ranting pohon sedangkan horizon O2 terletak dibawah O1 yang terbentuk dari sisa sisa jasad
bagian tanaman yang sudah tidak terlihat atau berbentuk lagi karena sudah mengalami pelapukan
lanjutan.

a. Horizon A
Horizon A, yakni horizon yang tersusun dari campuran bahan organik dan bahan mineral.
Horizon A juga adalah horizon yang mengalami penyucian.Merupakan horizon yang masih
berada dalam kesatuan top soil yang mengandung campuran bahan organik hasil pelapukan dan
mineral. Horizon A juga disebut sebagai horizon pencucian bahan organik dan terbagi menjadi 3
bagian lagi meliputi:

 A1 merupakan horizon yang menjadi tempat pencampuran bahan organik dan mineral
tanah. Karena masih kaya akan bahan organik sehingga masih berwarna gelap. Bahan organik
pada horizon A1 ini membentuk partikel khas atau bahan organik yang menyelimuti mineral.
 A2 merupakan horizon yang dikenal sebagai zona pencucian atau eluviasi, pada lapisan
ini bahan organik akan tercuci secama maksimal seperti kation organik dan unsur seperti besi,
mangan, aluminium atau zat basa lainnya telah tercuci sehingga hanya menyisahkan bahan
resisten yang bersifat kasar seperti kuarsa dan hal ini menyebabkan warna horizon A2 terang,
memiliki tekstur kasar dan struktur lebih longgar daripada lapisan lain.
 A3 merupakan horizon peralihan antara A ke B atau C, memiliki warna yang hampir
sama dengan A2. Namun sering terjadi kondisi peralihan yang kurang jelas karena hanya
memberikan tanda dan warna, oleh karena itu horizon A3 sering disebut horizon AB jika beralih
ke horizon B, atau disebut AC jika  langsung beralih ke C.

b. Horizon E
Merupan horizon yang penampakan-nya hampir sama dengan A2 yakni berwarna terang,
memiliki kadar organik rendah tetapi kadar pasir debu kuarsa tinggi. Hal ini dapat terjadi
demikian karena horizon E juga merupakan zona eluviasi atau pencucian.

c. Horizon B
Berbeda dengan fungsi horizon A2 dan B yang merupakan zona pencucian, horizon B
justru merupakan tempat dimana terjadi penimbunan atau pengendapan, oleh karena itu pada
horizon ini terdapat akumulasi dari bahan bahan yang tercuci pada horizon diatasnya seperti Fe,
Al, Mn dan materi organik lainnya.

Ciri atau tanda horizon B yaitu terdapat konsentrasi residu debu kuarsa (sesquioksida)
dan lempung sebagai hasil dari pelarutan karbonat dan garam garam lainnya, selain itu terdapat
perubahan bahan bahan dari kondisi asalnya atau proses alterasi sehingga terbentuk gumpalan
(blocky), butiran (granule) dan dan tiang (prismatic).

Horizon B juga disebut sebagai horizon pencucian bahan organik dan terbagi menjadi 3
bagian lagi meliputi:

 B1 merupakn horizon yang berada didekat dengan horizon A sehingga memiliki tanda
tanda fisik yang hampir mirip dengan horizon A2 atau A3.
 B2 terletak dibawah horizon B1, merupakan horizon yang memiliki ciri paling mencolok
dari horizon B. Memiliki ciri atau tanda khas seperti warna paling kelam dan massa jenis paling
berat dan lebih padat dibandingkan dengan B1
 B3 merupakan peralihan antara horizon B dengan C atau R. Meskipun berada di zona
perbatasan, horizon B3 memiliki ciri ciri mendekati tanda horizon B secara umum. Jika horizon
peralihan ini sulit dibedakan dengan horizon lain maka bisa diberikan simbol BC jika berbatasan
dengan horizon C dan simbol BR jika berbatasan langsung dengan horizon R.

d. Horizon C
Horizon C, yakni horizon yang tersusun dari bahan induk yang telah mengalami
pelapukan dan bersifat tidak suburdan Merupakan lapisan tanah yang bahan utama penyusunnya
masih berupa batuan keras dan belum terjadi perubahan baik secara fisik ataupun struktur
kimiawi-nya. Tidak bisa ditembus oleh akar-akar tanaman dan mengandung bahan organik yang
sangat sedikit. Horizon C ini tidak terbagi lagi karena hanya memiliki satu sifat yang benar benar
berbeda dibandingkan dengan horizon O, A dan B.

e. Horizon R
Merupakan lapisan terdalam yang masih berbentuk batuan induk yang sangat keras, tidak
ada aktivitas organik didalamnya. Tidak terdapat tanah lagi dibawah horizon R ini yang ada
hanyalah jenis jenis air tanah dalam atau artesis jika terus mengebor menembus batuan induk ini.
Namun lambat laun seiring berjalannya waktu batuan induk yang ada di horizon R ini akan
berangsur angsur menjadi tanah, namun memerlukan waktu ribuan hingga jutaan tahun,

Profil tanah terdiri atas beberapa horizon, diantara horizon tersebut ada batasan batasan
yang pengelompokan-nya terbagi menjadi 4 batas peralihan jika dilihat secara visual jika
seandainya penampang tanah dipotong secara vertikal yang penjelasan-nya sebagai berikut.

 Batas horizon secara nyata jika area peralihan memiliki ketebalan dibawah 2.5 cm
 Batas horizon jelas apabila area peralihan memiliki jarak atau ketebalan antara 2.5 cm
hingga 6.5 cm.
 Batas horizon berangsur apabila zona peralihan yang terjadi pada suatu lapisan tanah
dengan jarak berkisar antara 6.5 cm hingga 12.5 cm
 Batas horizon baur jika area peralihan terjadi pada jarak diatas 12.5 cm dan biasanya
sudah sulit membedakan diantara dua buah horizon karena batas yang samar.

Anda mungkin juga menyukai