Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS II ENDAPAN MINERAL


MENDALA METALLOGENIK

OLEH :
INDRA JAYA LA HARUDU
R1C118008

KENDARI
2020
Pengertian Mendala Metallogenik

Istilah Mendala Metalogenik atau Metallogenic Province memiliki pengertian suatu


area yang dicirikan oleh kumpulan endapan mineral yang khas, atau oleh satu atau lebih
jenis-jenis karakteristik mineralisasi. Suatu mendala metalogenik mungkin memiliki lebih
dari satu episode mineralisasi yang disebut dengan Metallogenic Epoch.

Beberapa contoh mendala metalogenik antara lain ; segregasi lokal dari kromium
dan nikel di bagian yang paling dalam dari kerak samudera, dan pengendapan sulfida-
sulfida masif dari tembaga dan besi di tempat-tempat yang panas, metal-bearing brine
menuju samudra melalui zona regangan, endapan-endapan mineral magmatik-hidrotermal
berhubungan dengan proses-proses subduksi. Tumbukan dan subduksi membentuk gunung-
gunung yang besar seperti di Andes, yang mana endapan-endapan mineral dibentuk oleh
diferensiasi magma.

Contoh mendala metalogenik yang terdapat di Indonesia antara lain: mendala


metalogenik Malaya (terdiri dari batuan beku asam dengan mineral berharga kasiterit),
manda metalogenik Sunda (terdiri dari batuan intermediet dengan mineral berharga
elektrum (Au, Ag)), serta mendala metalogenik Sangihe-Talaut (terdiri dari batuan
ultrabasa dengan mineral berharga nikel).

Keterdapatan Mineral Bijih

Kerak bumi terdiri dari batuan-batuan beku, sedimen, dan metamorfik.Pengertian


bijih adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya
secara ekonomis, dan bijih dalam suatu endapan ini tergantung pada dua faktor utama, yaitu
tingkat terkonsentrasi (kandungan logam berharga pada endapan), letak serta ukuran
(dimensi) endapan tsb. Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau
komponen bahan galian yang berharga terkonsentrasi secara alamiah pada kerak bumi
sampai tingkat minimum yang tertentu tergantung pada jenis bijih atau mineralnya.
Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral,
dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen
(terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan
homogen. Deret reaksi Bowen (deret pembentukan mineral pada batuan) telah dimodifikasi
oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan H. Schneiderhohn.

Sedangkan proses pembentukan mineral berdasarkan komposisi kimiawi larutan


(konsentrasi suatu unsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi kristalisasi dari
magma induk telah didesign oleh Niggli.

Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi umum dari kerak bumi dan beberapa logam-
logam lain mempunyai kuantitas kecil dan umum terdapat pada batuan beku.
Tabel 1 Komposisi elemen-elemen penyusun kerak bumi dan pada batuan beku
(Sumber; Bateman, 1982).

a. Elemen penyusun kerak bumi b. Logam-logam yang umum pada batuan


beku
Elemen % % % Elemen % Elemen %
Berat Atom  Volume
Oksigen 47,71 60,5 94,24 Alumuniu 8,13 Kobalt 0,0023
m
Silikon 27,69 20,5 0,51 Besi 5,00 Timbal 0,0016
Titanium 0,62 0,3 0,03 Magnesium 2,09 Arsenik 0,0005
Alumuniu 8,07 6,2 0,44 Titanium 0,44 Uranium 0,0004
m
Besi 5,05 1,9 0,37 Mangan 0,10 Molibdenu 0,00025
m
Magnesium 2,08 1,8 0,28 Kromiun 0,02 Tungsten 0,00015
Kalsium 3,65 1,9 1,04 Vanadium 0,015 Antimony 0,0001
Sodium 2,75 2,5 1,21 Zink 0,011 Air Raksa 0,00005
Potassium 2,58 1.4 1,88 Nikel 0,008 Perak 0,00001
Hidrogen 0,14 3,0 Tembaga 0,005 Emas 0,000000
5
Timah 0,004 Platinum 0,000000
5
Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau komponen bahan
galian yang berharga terkonsentrasi secara alamiah pada kerak bumi sampai tingkat
minimum yang tertentu tergantung pada jenis bijih atau mineralnya. Dalam Tabel 2 dapat
dilihat beberapa bijih logam yang dapat diambil (diekstrak) dari mineral bijihnya, dan pada
Tabel 3 dapat dilihat beberapa gangue mineral yang merupakan mineral-mineral (dalam
jumlah sedikit/kecil) yang terdapat bersamaan dengan mineral bijih dan relatif tidak
ekonomis.
Tabel 2. Beberapa mineral bijih yang dapat diekstrak sebagai komoditi logam
(Sumber ; Bateman, 1982).

Logam Mineral Bijih Komposisi % Logam Primer Supergene


Emas Emas Native Au 100 x x
Kalaverit AuTe2 39 x x
Silvanit (Au,Ag)Te2 - x
Perak Perak Native Ag 100 x x
Argentit Ag2S 87 x x
Seragirit AgCl 75 x
Besi Magnetit FeO.Fe2O3 72 x x
Hematit Fe2O3 70 x x
Limonit Fe2O3.H2O 60 x x
Siderit FeCO3 48
Tembaga Tembaga Cu 100 x x
Native Cu5FeS4 63 x x
Bornit CuSO4.3Cu(OH)2 62 x x
Brokhantit Cu2S 80 x x
Kalkosit CuFeS2 34 x x
Kalkopirit CuS 66 x x
Kovelit Cu2O 89 x x
Kuprit Cu9S5 78 x
Digenit 3Cu2S.As2S5 48 x
Logam Mineral Bijih Komposisi % Logam Primer Supergene
Enargit CuCO3.Cu(OH)2 57 x
Malasit 2CuCO3.Cu(OH)2 55 x
Azurit CuSiO3.Cu(OH)2 36
Krisokola
Timbal Galena PbS 86 x x
(Lead) Serusit PbCO3 77 x
Anglesit PbSO4 68
Seng (Zinc) Sfalerit ZnS 67 x x
Smitsonit ZnCO3 52 x x
Hemimorfit H2ZnSiO5 54
Zinksit ZnO 80
Timah Kasiterit SnO2 78 x ?
Stannit Cu2S.FeS.SnS2 27 x ?
Nikel Pentlandit (Fe,Ni)S 22 x x
Garneirit H2(Ni,Mg)SiO3.H2O -
Kromium Kromit FeO.Cr2O3 68 x
Mangan Pirolusit MnO2 63 x x
Psilomelan Mn2O3.xH2O 45 x x
Braunit 3Mn2O3.MnSiO3 69 ? x
Manganit Mn2O3.MnSiO3 62 x
Alumunium Bauksit Al2O3.2H2O 39 x
Antimon Stibnit Sb2S3 71 x
Bismuth Bismuthit Bi2S3 81 x x
Kobalt Smaltit CoAs2 28 x
Cobaltit CoAsS 35 x
Air Raksa Sinabar HgS 86 x
Molibdenum Molibdenit MoS2 60 x x
Wulfenit PbMoO4 39
Tungsten Wolframit (Fe,Mn)WO4 76 x
Huebnerit MnWO4 76 x
Scheelit CaWO4 80 x
Uranium Uraninit Combined UO2 50-85 x x
Pitcblende dan UO3 75 x x
Logam Mineral Bijih Komposisi % Logam Primer Supergene
Coffinit USiO4 60 U2O3
Carnotit K2O.2U2O3

Tabel 3.      Beberapa mineral gangue yang umum muncul pada mineral bijih,
(Sumber ; Bateman, 1982).
Kelas Nama Komposisi Primer Supergene
Oksida Kuarsa SiO2 x x
Silikat lain SiO2 x x
Bauksit Al2O3.2H2O x x
Limonit Fe2O3.H2O x
Karbonat Kalsit CaCO3 x x
Dolomit (Ca,Mg)CO3 x x
Siderit FeCO3 x x
Rodokrosit MnCO3 x
Sulfat Barit BaSO4 x x
Gipsum CaSO4+H2O x x
Silikat Feldspar - x x
Garnet - x
Rhodonit MnSiO3 x
Klorit - x
Mineral - x
Lempung
Lain-lain Bahan batuan x x
Florit CaF2 x x
Apatit (CaF)Ca4(PO4)3 x
Pirit FeS2 x
Markasit FeS2 x
Pirotit Fe1-xS x
Arsenopirit FeAsS
Jika pembentukan endapan mineral dikelompokkan menurut proses
pembentukannya, maka salah satu pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Lindgren (Modifikasi)
1. Endapan yang terbentuk melalui proses konsentrasi kimia (Suhu dan Tekanan Bervariasi)

a. Dalam magma, oleh proses differensiasi


*) Endapan magmatik (segresi magma, magmatik cair); T 700-15000C; P sangat tinggi.
*) Endapan Pegmatit; T sedang-sangat tinggi; P sangat tinggi
b. Dalam badan batuan
*) Konsentrasi karena ada penambahan dari luar (epigenetik)
*) Asal bahan tergantung dari erupsi batuan beku
- Oleh hembusan langsung bekuan (magma)
+ Dari efusif; sublimat; fumarol, T 100-6000C; P atmosfer-sedang
+ Dari intrusif, igneous metamorphic deposits; T 500-8000C, P sangat tinggi
- Oleh penambahan air panas yang terisi bahan magma
+ Endapan hipothermal; T 300-5000C, P sangat tinggi
+ Endapan mesothermal; T 200-3000C, P sangat tinggi
+ Endapan epithermal; T 50-2000C, P sangat tinggi
+ Endapan telethermal; T rendah, P rendah
+ Endapan xenothermal; T tinggi-sedang, P sedang-atmosfer
*) Konsentrasi bahan dalam badan batuan itu sendiri :
- Konsentrasi oleh metamorfosis dinamik dan regional, T s/d 4000C; P tinggi.
- Konsentrasi oleh air tanah dalam; T 0-1000C; P sedang
- Konsentrasi oleh lapukan batuan dan pelapukan residu dekat permukaan; T 0-1000C;
P sedang-atmosfer
c. Dalam masa air permukaan
*) Oleh interaksi larutan; T 0-700C; P sedang
- Reaksi anorganik
- Reaksi organic
*) Oleh penguapan pelarut
2. Endapan-endapan yang dihasilkan melalui konsentrasi mekanis; T & P sedang.

Anda mungkin juga menyukai