Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANAK

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum dr.Slamet mempunyai tugas utama memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat. Hasil audit profesi perawat dan bidan
bulan Juni tahun 2020 tercatat sejumlah 537 perawat dan 53 bidan . Potter dan Perry (2013)
juga berpendapat bahwa perawat memberikan kontribusi sangat besar terhadap keberhasilan
pemberian pelayanan kesehatan paripurna kepada klien.

Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan oleh perawat yang menempati 50% dari
keseluruhan karyawan di Rumah Sakit ini perlu didukung oleh mekanisme upaya
peningkatan profesionalisme perawat. Salah satunya adalah melalui pengembangan karir
perawat. Pengembangan karir perawat merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana
karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan
keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan
potensi perawat. Karir perawat disusun untuk pencapaian keunggulan asuhan yang dimiliki
perawat dan partisipasi untuk mencapai kompetensi sesuai dengan level karir (Baucom,
Hibbert, Sigler, Fanning, & Sandoval, 2012).
Pengembangan karir profesional perawat dalam bentuk jenjang karir perawat
merupakan sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang
pekerjaan melalui peningkatan kompetensi yang menghasilkan kinerja profesional. Jenjang
karir mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan. Adanya jenjang karir perawat dapat
meningkatkan pelayanan profesional perawat. Nelson, Sassaman, dan Phillips (2008)
mengemukakan bahwa program jenjang karir perawat dirancang untuk menginspirasi dan
menghargai keunggulan klinis yang dimiliki. Pengembangan karir perawat dalam konteks
penghargaan dapat berupa penghargaan level kompetensi dan kewenangan yang lebih tinggi,
juga diikuti dengan penghargaan material yang memperhatikan tingkatan level karir dari
setiap jenjang karir profesional. Perawat profesional diharapkan mampu berpikir rasional,
mengakomodasi kondisi lingkungan, mengenal diri sendiri, belajar dari pengalaman dan
mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan jenjang karir profesinya.
Pengembangan karir profesional perawat mencakup empat peran utama perawat
yaitu, Perawat Klinis (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), dan Perawat
Peneliti/Riset (PR). Perawat Klinis (PK) yaitu, perawat yang memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada klien sebagai individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Perawat Manajer (PM) yaitu, perawat yang mengelola pelayanan keperawatan di sarana
kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager), tingkat menengah
(middle management), maupun tingkat atas (top manager). Perawat Pendidik (PP) yaitu,
perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan
keperawatan. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu, perawat yang bekerja di bidang penelitian
keperawatan/kesehatan.
Masing-masing pengembangan karir perawat di Rumah Sakit maupun memiliki 5
(lima) level yaitu, level I sampai dengan level V. Jalur perawat klinis memungkinkan
peralihan jalur karir ke Perawat Manajer, Perawat Pendidik, atau Perawat Riset. Peralihan
jalur karir akan diatur dalam pedoman yang terpisah dari pedoman ini.
Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya pengembangan
karir perawat yang melaksanakan praktik keperawatan dan kebidanan di RSUD dr.Slamet
Garut.

B. Batasan Asuhan keperawatan


Asuhan keperawatan yang dilakukan dan dilaksanakan kredensial tidak sebatas tindakan
tetapi merupakan asuhan keperawatan yang utuh menjadi proses asuhan keperawatan yang
terdiri dari pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan data penunjang), diagnosa
keperawatan, menetapkan tujuan dan kriteria tujuan, merencanakan tindakan, melaksanakan
tindakan keperawatan mandiri maupun kolaborasi, mengevaluasi dan mendokumentasikan.

C. Persyaratan
1. Pendidikan Formal
a. Perawat Klinis I
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6
tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I
selama 2 -4 tahun. Dan, untuk menjadi Perawat Klinis I (PK 1), Perawat wajib
mempunyai sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang pendidikan D-III
Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II
selama 6 - 9 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan dan menjalani masa klinis
level II selama 4 - 7 tahun.
Untuk mendapatkan Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja lebih ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama
9 - 12 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level
III selama 6 - 9 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan
menjalani masa klinis level III selama selama 2 - 4 tahun.
Untuk mencapai Perawat klinis III, dengan lulusan D-III Keperawatan dan Ners harus
mempunyai sertifikat PK II.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners dengan
pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun.
Sedangkan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan menjalani masa
klinis level IV selama 6 – 9 tahun.
Untuk mencapai Perawat Klinis IV, Perawat harus mempunyai sertifikat PK III.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang pendidikan Ners Spesialis I dengan
pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV.
Sedangkan Ners Spesialis II (Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun. Perawat
klinis V menjalani masa klinis level 5 sampai memasuki usia pensiun.
2. Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Kompetensi (Sertifikasi)
a. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I
selama 2 -4 tahun.
Perawat klinis harus mempunyai sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9
tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan menjalani masa klinis level II
selama 4 - 7 tahun.
Perawat klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun.
Sedangkan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level
III selama 6 - 9 tahun.
Perawat klinis III harus mempunyai sertifikat PK II dan sertifikasi teknikal.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 19 tahun dan menjalani masa klinis level IV sampai memasuki
masa pensiun.
Sedangakn Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level
IV selama 9 – 12 tahun.
Untuk mendapatkan Perawat klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III serta
sertifikasi teknikal II.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang Ners dengan pengalaman kerja ≥ 22
tahun dan menjalani masa klinis level V sampai memasuki usia pensiun.
Perawat klinis V harus mempunyai sertifikat PK IV serta sertifikasi teknikal II.

D. Kompetensi
1. Asuhan Keperawatan pasien dengan Ketidakefektifan pola makan bayi
Asuhan keperawatan pasien dengan Ketidakefektifan pola makan bayi
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Asesmen nutrisi dasar : screening nutrisi X    
Monitoring tanda-tanda vital X    
Pemantauan nutrisi X    
Membantu memberikan makan per oral
pasien sadar X    
Oral hygene pasien sadar X    
Pemantauan intake output X    
Pemberian medikasi : oral/topical/anal   X  
Pemberian obat per IV   X  
Pemasangan IV   X  
Pengambilan sample darah vena   X  
Pemantuan gula darah   X  

2. Asuhan keperawatan pasien dengan Hiperbilirubinia


Asuhan keperawatan pada pasien dengan Hiperblirubinia
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN DELEGATI
MANDIRI
F MANDAT
Asesmen Fisik Bilirubin X
   
Monitoring Tanda-Tanda Vital X
Pengambilan Sample Darah Vena X
Pemantauan Intake Output X
Pemantauan Nutrisi X
Asesmen Fisik Bilirubin X
Monitoring Tanda-Tanda Vital
X

3. Asuhan keperawatan pasien dengan Insufisiensi ASI


Asuhan keperawatan pada pasien dengan resiko jatuh bertujuan untuk mencegah
terjadinya cedera atau jatuh
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIRI
DELEGATI MANDAT
F
Monitoring Tanda-Tanda Vital X
   
Pemantauan Nutrisi X
Oral Hygene Pasien Sadar X
Pemantauan Intake Output X
Edukasi Cara Menyusui Dengan Botol X
Pengambilan Darah Vena
X
Pemberian Makan NGT X

4. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri


Asuhan keperawatan pada pasien dengan ganguan kebutuhan rasa nyaman nyeri bertujuan
untuk membantu pasien mengelola rasa nyeri
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Asesmen nyeri X    
Perubahan posisi X
Distraksi X
Aromatheraphy X
Terapi relaksasi X
Kompres Panas/Dingin X
Terapi rekreasi X
Pemberian analgesik X
Monitoring tanda-tanda vital X

5. Asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko tetidakseimbangan suhu tubuh


(hipertermi, hipotermi post operatif, ketidakseimbangan suhu tubuh)
Asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko ketidakseimbangan suhu tubuh bertujuan
untuk menyeimbangkan kebutuhan suhu tubuh agar stabil.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Monitoring tanda-tanda vital X  
Pengambilan sample darah vena   X
Pemberian medikasi   X
Pemasangan IV   X
Kompres Panas/Dingin X  
Tatalaksana/manajemen lingkungan :
kenyamanan X  
Terapi hangat X  

6. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan ketidakseimbangan cairan dan


elektrolit
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan cairan tubuh pasien agar seimbang.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Monitoring tanda-tanda vital X  
pengambilan sample darah vena   X
Pemasangan IV   X
Pengaturan suhu X  
Pemberian medikasi : intra dermal   X
Pemberian medikasi : Intra muscular   X
Pemberian medikasi : intra vena   X
Pemantauan intake output X  
Pemberian medikasi X  

7. Asuhan keperawatan dengan Risiko penurunan curah jantung / cardiac output dan
gangguan sirkulasi spontan
Asuhan keperawatan dengan Risiko penurunan curah jantung / cardiac output dan
gangguan sirkulasi spontan bertujuan untuk memaksimalkan pompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh

a. Tahap proses keperawatan


1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Monitoring tanda-tanda vital X  
Pengambilan sample darah vena   X
Pemberian Medikasi   X
Pemantauan intake output X  
Terapi oksigen : nasal   X
Pemasangan intravena : IV X  

8. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi fekal (diare, konstipasi)


Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi fekal (diare, konstipasi) bertujuan untuk
mengembalikan perubahan buang air ke pola normal.
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan

b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Diare
Monitoring tanda-tanda vital X
Pengambilan sample darah vena   X
Pemberian medikasi   X
Pemasangan IV   X
Pemantauan intake output cairan X  
Konstipasi
Monitoring tanda-tanda vital X  
Pengambilan sample darah vena   X
Pemberian medikasi   X
Pemasangan IV   X
Pemantauan intake output X  
Huknah rendah   X
Inkontinensia devekasi
Monitoring tanda-tanda vital X  
pengambilan sampel darah vena   X
Perawatan inkontinensia Alvi X  
Perawatan inkontinensia Alvi enkopresis X  
Perawatan perineal X  

9. Asuhan keperawatan dengan inkontinensia urine


Asuhan keperawatan dengan inkontinensia urine bertujuan agar pemenuhan kebutuhan
eliminasi urine terkendali
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Monitoring tanda-tanda vital X  
Pengambilan sample darah vena   X
Pemberian medikasi   X
Pemasangan IV   X
Perawatan inkontinensia urin : enuresis X  
Melatih kebiasaan berkemih X  
kateterisasi urin/kondom X  
Pemberian medikasi   X
Perawatan perineal X  

10. Asuhan keperawatan dengan Infeksi saluran kemih


Asuhan keperawatan dengan infeksi saluran kemih bertujuan agar infeksi hilang dan tidak
terjadi
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan

b. Tindakan keperawatan
TINDAKAN JENIS TINDAKAN Ke
t
KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
Monitoring tanda-tanda vital X  
pengambilan sampel darah vena   X
Pemberian medikasi   X
Pemasangan IV   X
Perawatan perineal X  
Perawatan selang urin X  
pengambilan spesimen urin X  

11. Asuhan keperawatan dengan gangguan pertukaran gas (pola nafas tidak efektif,
kebersihan jalan nafas, gangguan ventilasi spontan)
Asuhan keperawatan denagn gangguan pertukaran gas bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan oksigen didalam tubuh
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
Ke
JENIS TINDAKAN t
TINDAKAN KOLABORASI
MANDIR
DELEGATI MANDA
I
F T
pengambilan sampel darah vena   X
Pemberian medikasi   X
Pemasangan IV   X
Pemberian posisi X  
terapi oksigen nasal   X
pemantauan pernafasan X  

12. Asuhan keperawatan dengan keterlambatan tumbuh kembang pertumbuhan tidak


proporsional
Asuhan keperawatan dengan keterlambatan tumbuh kembang pertumbuhan tidak
proporsional bertujuan untuk memonitor status tumbuh kembang anak
a. Tahap proses keperawatan
1) Pengkajian (anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang)
2) Menetapkan diagnose keperawatan dan kriteria tujuan
3) Membuat perencanaan keperawatan
4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan
6) Melakukan dokumentasi keperawatan
b. Tindakan keperawatan
JENIS TINDAKAN Ket
KOLABORASI
TINDAKAN
MANDIRI DELEGATI
F MANDAT
Konseling X  

Anda mungkin juga menyukai