Untuk pengukurannya dengan memasang elektroda arus dan potensial yang diletakkan
dalam satu garis lurus dengan spasi tertentu. Kemudian semua elektroda dipindahkan atau
digeser sepanjang permukaan sesuai dengan arah yang telah ditentukan sebelumnya.Untuk
setiap posisi elektroda akan didapatkan harga tahanan jenis tersebut. Untuk pengulangan pada
metode Wenner sebanyak 8 kali pengulangan.
Dari hasil software Res2Dinv pada data pengukuran resistivitas dengan metode Wenner
sangat kontras dibandingkan dengan metode Wenner-Schlumberger. Hal ini disebabkan
karena faktor geometri arus dan potensial elektroda pada konfigurasi Schlumberger tidak
mengalami perubahan sehingga data relative tetap akurat antara titik yang satu dengan yang
lain. Perbedaan jarak spasi yang kurang akurat selisihnya walaupun sekitar satu cm sangat
berpengaruh pada interpretasi data. Semakin besar nilai resitivitasnya maka arus semakin
sulit mengalir atau semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai resitivitasnya maka
arusnya yang dihasilkan akan semakin besar.
Kelemahan konfigurasi wenner adalah sulit dalam mendeteksi perubahan resistivitas
secara horizontal. Adanya anomali dipermukaan bumi ditunjukkan besarnya nilai tahanan
jenis rho (ρ) yang sangat besar atau sangat kecil. Berdasarkan dari data yang diperoleh hasil
pengukuran ini adalah nilai tahanan jenis atau resistivity, kemudian dengan menggunakan
ΔV
ρa=K
persamaan I . Sehingga dapat diperoleh besarnya nilai tahanan jenis semu (ρ).
Selanjutnya nilai distribusi ini bersama faktor a dan n, serta lokasi titik data D digunakan
sebagai parameter input untuk pengolahan data lebih lanjut menggunakan program
Res2Dinv.
IX. KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai resitivitasnya maka arus semakin sulit mengalir atau semakin
kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai resitivitasnya maka arusnya yang
dihasilkan akan semakin besar.
2. Akar-akar pohon, air dan jarak antara spasi sangat mempengaruhi hasil dari nilai
resitivitasnya.