Anda di halaman 1dari 3

SPIROMETRI

Definisi : Suatu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secara objektif kapasitas /
fungsi paru (ventilasi) pada pasien dengan indikasi medis. Alat yang
digunakan disebut Spirometri.

Tujuan:
 Mengukur volume paru secara statis dan dinamis
 Menilai perubahan atau gangguan pada faal paru

Indikasi :
1. Diagnostik
2. Menilai keparahan dan progresivitas penyakit
3. Penilaian derajat resiko pasien untuk operasi

Kontraindikasi absolut :
1. Hemoptisis
2. Pneumothorak
3. Post operasi intra abdomen atau torak
4. Post operasi mata
5. Post IMA
6. Aneurisma (ruptur ok peningkatan tekanan)

Kontraindikasi relatif :

1. Hernia skrotalis
2. Hernia inguinalis
3. Hernia umbilikalis
4. HNP (tergantung derajat keparahan)
5. Kelainan akut yg dpt mempengaruhi hasil spirometri seperti mual, muntah dan vertigo
Kategori penyakit respirasi :
 Obstruksi
 Asma bronkiale
 PPOK
 Bronkiektasis
 Fibrosis kistik
 Bronkiolitis
 Restriktif (Parenkim)
 Sarkoidosis
 Fibrosis pulmoner idiopatik
 Pneumokoniosis
 Radiasi atau obat yang menginduksi jar.intersisial
 Restiktif (Ekstra parenkim)
 Neuromuskular
 Paralisis diafragma
 Miastenia gravis
 Sindroma guilian barre
 Distropi muskuler
 Injuri vertebrae cervical
 Dinding Dada
 Kiposis
 Obesitas
 Spondilosis ankilosing

Volume paru dan Kapasitas Paru :

 TLC : total lung capacity


 TV : volume udara yanng keluar masuk pada pernafasan biasa.
 ERV : jumlah maksimal udara yang masih bisa dihembuskan setelah akhir ekspirasi
 IRV : jumlah maksimal udara yang masih bisa dihirup setelah inspirasi
 IC : jumlah vol tidal ditambah IRC
 Kapasitas INSPIRASI (IC) : Σ (TV + IRV) à 3500 ml
 Kapasitas RESIDUAL FUNGSIONAL (FRC) :
Σ (ERV + RV) à 2300 ml
 Kapasitas VITAL (VC) : Σ (IRV + TV + ERV ) à 4600 ml atau TLC - RV
 Kapasitas TOTAL PARU (TLC) : Σ udara dlm inspirasi maksimal à 5800 ml
Prosedur
1. Pasien diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau
perawat yang terlatih.
2. Pasien dilakukan identifikasi: usia, jenis kelamin, tinggi dan berat badan
3. Masukkan identitas pasien ke dalam alat spirometri.
4. Pasien diminta memakai penyangga mulut (mouth piece).
5. Dengan dipandu dokter atau perawat yang terlatih, pasien diminta untuk menarik
napas secara maksimal dan menghembuskannya secepat dan selapang mungkin,
pengukuran dilakukan sebanyak 3x, hasilnya dicatat di status pasien.

Catatan:
1. Forceed vital Capacity (FVC) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara
paksa setelah inspirasi secara maksimal, di ukur dalam liter.
2. Forced Expiratory Volume in One Second(FEV), adalah jumlah udara yang dapat
di keluarjan dalam waktu 1 detik di ukur dalam liter
3. Force Ekspiatory Flow ( FEF) adalah kecepatan pergerakan udara yang
dikeluarkan secara paksa dari paru
4. FEF 50% adalah rata–rata kecepatan udara keluar dari paru selama pertengahan
pernapasan. Disebut juga Maksimal Mid Ekspiratory Flow (MMEF)
5. Peak Expiratory Flow (PEF) adalah kecepatan pergerakan udara keluat dari paru
pada awal ekspirsi, di ukur dalam liter / detik.

Tabel penilaian spirometri


value Normal obstruksi Restriksi
FVC ≥ 80% pred N <N
FEV1 ≥ 80% pred <N N/<N
FEV1/FVC > 70% < 70% > 70%

Derajat obstruksi
Derajat Obstruksi % pred FEV1
Ringan 70 – 79
Sedang 60 – 69
Berat 35 – 59
Sangat berat < 35

Derajat restriksi
Derajat Restriksi % pred FVC
Ringan 70 – 79
Sedang 60 – 69
Berat 35 – 59
Sangat berat < 35

Anda mungkin juga menyukai