Anda di halaman 1dari 3

2.1.

1 Patogenesis osteoporosis Tipe II


Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab penurunan fungsi
osteoblas pada orang tua, diduga akibat penurunan kadar estrogen dan IGF-1.
Defisiensi kalsium dan vitamin D sering didapatkan pada orang tua, hal ini dapat
disebabkan oleh asupan kalsium dan vitamin D yang kurang, anoreksia, malabsorpsi
dan paparan sinar matahari yang rendah. Akibat defisiensi kalsium dapat
menyebabkan timbulnya hiperparatiroidime sekunder yang persisten sehingga akan
meningkatkan proses resorpsi tulang dan kehilangan massa tulang. Aspek nutrisi
yang lain adalah defisiensi protein yang akan menyebabkan penurunan sintesis IGF-1.
Defisiensi vitamin K juga akan menyebabkan osteoporosis karena akan meningkatkan
karboksilasi protein tulang, misalnya osteokalsin.1
Aktivitas osteoklas ditandai dengan terjadinya pengeluaran hidroksiprolin dan
piridinolincrosslink melalui kencing, serta asam fosfat dalam plasma. Hormon
paratiroid dan 1,25 (OH)2 vitamin D3 mengaktifkan osteoklas sedangkan kalsitonin
dan estradiol menghambat kerja osteoklas. Resopsi tulang menyebabkan mobilisasi
kalsium dan hal ini menyebabkan berkurangnya sekresi hormon paratiroid akibatnya
pembentukkan 1,25 (OH)2 vitamin D3 serta absorpsi kalsium oleh usus berkurang.20
Defisiensi estrogen juga merupakan masalah yang penting sebagai salah satu
penyebab osteoporosis pada orang tua, baik pria maupun wanita. Begitu juga dengan
kadar testosteron pada pria. Penurunan kadar estradiol di bawah 40 pMol/L pada pria
akan menyebabkan osteoporosis. Dengan bertambahnya usia, kadar testosteron akan
menurun sedangkan kadar sex hormone binding globulin (SHBG) akan meningkat.
Peningkatan SHBG ini akan meningkatkan pengikatan estrogen dan progesteron
membentuk komplek yang inaktif. Penurunan hormon pertumbuhan (GH) dan IGF-1,
juga berperan terhadap peningkatan resopsi tulang. 1
Osteoporosis dapat terjadi pada penggunaan glukokortikoid dalam jangka
yang lama. Sekitar 30-50% pasien dengan terapi glukokortikoid yang berlebihan akan
terjadi keropos tulang. Meskipun dosis harian glukokortikoid telah digunakan untuk
menilai risiko kehilangan massa tulang, kumulatif dosis kumulatif (dalam gram/
tahun) lebih prediktif untuk tujuan ini. Pasien dengan dosis kumulatif tinggi ( > 30 g
prednison per tahun), memiliki insiden osteoporosis yang sangat tinggi (78%) dan
patah tulang (53%). Mekanisme terjadinya osteoporosis akibat glukokortikoid dapat
di lihat pada gambar 8 di bawah ini.22

GLUCOCORTICOIDS Osseous local


factors
Growth factors
Osteoblast
 IGF-I
 Proliferation  IGF-II receptor
 Differentiation  IGFBPs-3,4,5
 BPM-2 Osteoclast  IGFBPs-rPs
 Cbfa1  HGF
 Muscle strength  Apoptosis  Cell  Osteonectin
 Bcl-2 recruitment
 LH, FSH,Te, E2  Cytokines
 Bax
 GI Ca++ absorption Differentiation  RANKL
 Matrix
 Binding to  CFS-1
 Urinary Ca++ formation
bone surface  OPG
excretion  Collagen I
 -1 Integrin Prostanoids
 Collagenase 3  PGE2
 Osteocalcin 
 PGHS-2
 Bone formation
 Bone
resorption

BONE LOSS

Gambar 8. Mekanisme terjadinya osteoporosis akibat glukokortikoid.


Osteoporosis hasil dari ketidakseimbangan antara aktivitas osteoblas dan osteoklas. BMP-2:
bone morphogenic protein-2; Cbfa1: core binding factor a1; Bcl-2: B-cell leukemia/
lymphoma-2 apoptosis regulator; Bax: BCL-2-associated X protein; IGF-I: insulin-like
growth factor-I; IGFBP: IGF binding protein; IGFBP-rPs: IGFBP-related proteins; HGF:
hepatocyte growth factor; RANKL: receptor activator of the nuclear factor-κB ligand ; CSF-
1: colony-stimulating factor-1; OPG: osteoprotegerin; PGE2: Prostaglandin E 2; PGHS-2:
22
prostaglandin synthase-2.
Faktor lain yang ikut berperan terhadap kehilangan massa tulang pada oarang tua
adalah faktor genetik dan lingkungan (merokok, alkohol, obat-obatan, imobilisasi lama).
Risiko fraktur yang juga harus diperhatikan adalah risiko terjatuh lebih tinggi pada orang
tua lebih dibandingkan pada orang muda.1

Usia lanjut

Defisiensi vit D,
 aktifitas 1-
hidroksilase,
resistensi thd vit D.
 absorpsi
 reabsorpsi
Ca di usus
Ca di ginjal

 sekresi estrogen Hiperparatiroidisme


sekunder

 sekresi GH  aktifitas
dan IGH-1 fisik

Gangguan fungsi osteoblast  turn over tulang

 risiko terjatuh
( kekuatan ,otot
Osteoporos aktifitas otot,
is m edikasi,
gangguan
Fraktur keseimbangan,
gangguan
penglihatan, dan
lain-lain.
Gambar 9. Patogenesis osteoporosis tipe II dan fraktur1

Anda mungkin juga menyukai