DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) adalah salah satu hak dasar bagi
pekerja yang merupakan komponen dari hak asasi manusia. Kelamatan dan Kesehatan Kerja
secara filosofis dapat diartikan sebagai suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
Agar proses konstruksi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana, maka masalah
kecelakaan perlu dipertimbangkan dalam manajemen proyek, pihak manajemen harus
mengusakan sebaik mungkin agar tidak terjadi kecelakaan saat bekerja
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga
kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan
teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan
mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi, Mencegah timbulnya
kecelakaan dan penyakit dari pekerjaan yang dilakukan, dan dapat meningkatkan efisiensi
kerja. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan
kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan
dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik saja, tetapi juga mental, emosional dan
psikologi. Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor
di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia,
lingkungan dan psikologis. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai contoh kasus keselamatan dan kesehatan
kerja, analisis kasus, dan apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya
kecelakaan kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kecelakaan kerja adalah suatu kondisi kecelakaan kerja adalah suatu kondisi
kerja yang menyebabkan seseorang dalam keadaan bahaya yang menggangu proses
aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda, serta
gangguan pada lingkungan. Untuk itu, agar proses konstruksi dapat berjalan dengan
baik dan sesuai rencana, maka masalah kecelakaan perlu dipertimbangkan dalam
manajemen proyek, pihak manajemen harus mengusahakan sebaik mungkin agar
tidak terjadi kecelakaansaat bekerja.
Menurut Salami, dkk (2015) Kejadian kecelakaan kerja di sebabkan oleh
adanya faktor-faktor atau potensi bahaya satu sama lain yang saling berkaitan. Faktor
penyebab kecelakaan kerja H.W Heinrich dengan teori domino kecelakaan kerja di
sebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe behavior) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition).
Dalam dunia industri tentu saja tidak dapat dihindari adanya kasus-kasus kecelakaan
kerja yang disebabkan oleh kesalahan manusia, teknis, ataupun prosedur. Berikut merupakan
salah satu contoh kasus kecelakaan kerja yang didapat dari situs berita ternama di Indonesia.
Dua pekerja kontruksi meninggal dunia jatuh dari lantai 13
Minggu, 8 Mei 2016 13:34 WIB
Pekerja memasang baja kontruksi gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (26/11/2015). (ANTARA
FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Dua pekerja konstruksi yang identitasnya belum diketahui
dilaporkan meninggal dunia saat sedang melakukan kerja di sebuah bangunan swasta di dekat
kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu malam.
Berdasarkan informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di
Jakarta, korban yang tutup usia berjumlah dua orang dan kasus tersebut saat ini berada dalam
penanganan kepolisian.
Kedua pekerja itu disebutkan mengalami kecelakaan kerja dengan terjatuh dari lantai 13
bangunan yang menjadi lokasi proyek pembangunan tersebut, pada sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat ini, area tempat terjadinya peristiwa itu juga telah dipasangi garis polisi dan jenazah korban
telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Selain kedua pekerja yang tewas terjatuh tersebut, di ruang jenazah RSCM juga terdapat
lima korban dari para pemancing yang ditemukan tenggelam di sekitar kawasan Kepulauan
Seribu. Para pemancing tersebut diketahui awalnya menggunakan kapal tangkap ikan yang
disewa dari nelayan setempat pada Jumat (6/5). Namun dalam perjalanan di kawasan utara
Jakarta tersebut, para pemancing itu ketiduran dan tidak menyadari adanya kebocoran dalam
kapal sehingga mereka tenggelam.
Kondisi korban yang ditemukan juga diwartakan tidak ditemukannya pelampung yang
sebenarnya merupakan sarana yang penting untuk aspek keselamatan ketika berada di tengah
laut. Kelima korban tersebut diketahui merupakan warga Taman Sari, Jakarta Barat, sedangkan
terdapat pula satu korban lagi yang saat ini masih dalam pencarian karena belum ditemukan
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016
1. Kesimpulan
Ditinjau dari penyebab kecelakaan kerja pada kasus yang telah di analisa,
kecelakaan kerja salah satunya dapat disebabkan dari kurangnya kesadaran diri atas
pentingnya keselamatan kerja baik itu dari pihak tenaga kerja ataupun pihak perusahaan
itu sendiri. Pentingnya kesadaran akan K3 di dunia kerja ini dapat ditanamkan sejak dini
pada tenaga kerja dan pihak-pihak terkait dengan mengadakan diklat tentang kesehatan
dan keselamatan kerja pada karyawan. Upaya-upaya antisipasi maupun evaluasi sebelum
dan sesudah terjadinya kecelakaan kerja perlu dilakukan untuk mengurangi resiko
kerugian fisik maupun materi. Kesadaran diri merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap terwujudnya kondisi kerja yang aman, nyaman, dan sehat.
2. Saran
Berdasarkan hasil Analisa kasus kecelakaan kerja tersebut, dapat diberikan saran berupa
a. Dibuatnya peraturan yang mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk memilki standarisasi
yang berkaitan dengan keselamatan karyawan, perencanaan, konstruksi, alat-alat pelindung
diri, monitoring peralatan dan sebagainya.
b. Adanya pengawas yang dapat melakukan pengawasan agar peraturan perusahaan yang
berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dipatuhi.
c. Dilakukan penelitian yang bersifat teknis meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang berbahaya,
pencegahan peledakan gas atau bahan beracun lainnya. Berilah tanda-tanda peringatan
beracun atau berbahaya pada tempat-tempat atau alat-alat yang berbahaya dan letakkan di
tempat yang aman.
d. Mengikutsertakan semua pihak yang berada dalam perusahaaan ke dalam asuransi.
DAFTAR PUSTAKA
Antara News. 2016. Dua Pekerja Kontruksi Tewas Jatuh dari Lantai 13. http://jateng.antaranews
.com/berita/141875/dua-pekerja-konstruksi-tewas-jatuh-dari-lantai-13
Bole, Gidion Alfret. 2019. Studi Kasus Pelaksanaan K3 (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja)
Konstruksi Jembatan Di Sumba. E-Jurnal. Universitas Narotama
Saodah, Siti. 2015. Penerapan Program Behaviour Based Safety (BBS) dan Kecelakaan Kerja di
PT. Inalum Kuala Tanjung Tahun 2014. Jurnal. Universitas Sumatera Utara
Suparman, Mohammad Dani Prasetio (2019) Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Pada Proyek
Pipa Menggunakan Metode Behavior Based Safety (Studi Kasus: PT. Indal Steel Pipe
undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Gresik.