Anda di halaman 1dari 3

Nama : Samuel Alexandro Rajagukguk

NIM : 21030116130171
Kelas : A (Selasa)
TUGAS MATEMATIKA TEKNIK KIMIA 2

18.3 PROSES DIFUSI PADA REAKSI KIMIA HETEROGEN


Sebagai contoh, sebuah reaktor katalitik seperti yang ditunjukkan pada Gambar
18.3-1a, dimana terjadi reaksi 2A + B dan terdapat kondisi reaksi dimana setiap
partikel katalis dikelilingi oleh gass film yang stagnan. Hal ini menyebabkan senyawa
A harus berdifusi untuk dapat mencapai permukaan katalis. Pada permukaan katalis
kita mengasumsikan bahwa reaksi 2A + B terjadi secara spontan dan produk B
kemudian berdifusi Kembali melalui gass film ke aliran turbulen utama yang terdiri
dari A dan B
Pada kondisi yang ditunjukan Gambar 18.3-1b, ada 1 mol B yang bergerak
dalam arah z (-) setiap kali 2 mol A bergerak dalam arah z (+). Dengan demikian
dapat disimpulkan pada kondisi steady state berlaku persamaan :
−1
N Bz = N Az (18.3-1)
2
Gambar 18.3-1. (a) Diagram reactor katalitik dimana A dikonversi menjadi B.
(b) Model ideal dari permasalahan difusi disekitar permukaan katalis
Persamaan tersebut dapat disubstitusi ke persamaan 18.0-1, yang menjadi :

(18.3-2)
Dengan membuat keseimbangan masssa pada senyawa diatas lempengan tipis Az
dalam gas film, maka didapatkan persamaan :
dN Az
(18.3-3)
dz
Nilai N Az dari persamaan 18.3-2 disubstitusi ke persamaan 18.3-3 menjadi :

d 1 d XA
dz
( 1
1− X A
2
dz
=0
) (18.3-4)

Persamaan diatas diintegrasi sebanyak 2 kali, sehingga didapatkan :


1
( )
−2 ln 1− X A =C 1 z +C 2=−( 2 ln K 1 ) z−(2 ln K 2 )
2
(18.3-5)

Kondisi batas :
B.C.1 pada z=0, x A= x A 0 (18.3-6)
B.C.2 pada z=δ, x A=0 (18.3-7)
Hasil akhir menjadi :
1−(z /δ )
1 1
( )(
1− X A = 1− X A 0
2 2 ) (18.3-8)

Persamaan 18.3-2 sekarang dapat digunakan untuk mendapatkan fluks molar reaktan
melalui film:

(18.3-9)
Contoh 18.3-1
Rework the problem just considered when the reaction 2A -+ B is not instantaneous at
the catalytic surface at z = δ . Instead, assume that the rate at which A disappears at
the catalyst coated surface is proportional to the concentration of A in the fluid at the
interface,
N Az=k n1 c A=k n1 c x A (18.3-10)

in which k n1is a rate constant for the pseudo-first-order surface reaction.


Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan nya sama dengan tahapan pada penjelasan teori diatas contoh soal.
N Az=k n1 cx A
N Az
Maka , x A=
k n1 c
Kondisi batas B.C.2 pada persamaan 18.3-7 diubah menjadi :
N Az
B.C.2 pada z=δ, x A= (18.3-11)
k n1 c
Dengan memasukkan nilai B.C.1 dan B.C.2 pada hasil integrasi 18.3-5, menghasilkan
persamaan :
( z/ δ) 1−(z /δ )
1 1 N Az 1
( 2 )(
1− X A = 1−
2 k 1n c ) ( 1− X A 0
2 ) (18.3-12)

Dari persamaan tersebut kita mencari nilai d x A /dz ‫׀‬z=0 dan memasukkan nya pada
persamaan 18.3-2 :

(18.3-13)
Persamaan ini merupakan persamaan transcendental N Az sebagai fungsi

1 n
x A 0 , k n1 , c D AB ,dan δ. Apabila nilai k n1 besar, maka nilai 1− (N Az / k 1 c) dapat
2
dikembangkan dengan deret Taylor dan semua nilai diabaikan kecuali yang paling
pertama. Sehingga didapatkan :

(18.3-14)
Perlu diperhatikan bahwa laju reaksi gabungan dan proses difusi sudah didapatkan.
Dan juga grup tak berdimensi D AB /k 1n δ menjelaskan pengaruh dari permukaan reaksi
terhadap proses reaksi-difusi.

Anda mungkin juga menyukai