A + B + D Products (20a)
dCA
-rA = -- dT =kCACBCD
(20b)
atau dalam XA
C
C Ao 1 C 1 C
( AOC Bo)(C AOC DO )ln + ln BO + ln DO =kt
C A ( C BOC DO ) (C BOC AO ) C B ( C DOC AO ) (C DO C BO ) C D
1
(21)
Sekarang jika CDois jauh lebih besar dari kedua CAoa nd CBOT, h e reaksi menjadi kedua memesan dan
Persamaan. 21 mengurangi Persamaan. 14. Semua reaksi trimolecular ditemukan sejauh ini dari bentuk
persamaan. 22 atau 25. Jadi
dC A
A + 2B R with r A= =k C A C2B
dT
(22)
atau
1 1
2
2 =8 kt , M =2
C A C AO
dC A
A + 2B R with r A = =k C A C2B
dT
(25)
Integrasi menjadi
2
C AOC BO kt , M 1
C AO C B
=
C A C BO
( C AOC BO ) (C BOC B )
ln
C BO C B
atau
1 1
2
2 =2kt , M =1
C A C AO
Laju reaksi empiris persamaan orde n, ketika mekanisme reaksi tidak diketahui kita sering mencoba
mencocokkan data dengan persamaan laju n-urutan
formulir
dC A
r A= =k C nA
dT
C1n 1n
A C AO = ( n1 ) kt , n 1
Urutan n tidak ditemukan secara eksplisit dari Persamaan. 29, sehingga solusi trial-and-error harus
dilakukan. Ini tidak terlalu sulit, walaupun.cukup memilih nilai untuk n dan menghitung k. Nilai n yang
meminimalkan variasi dalam k adalah nilai yang diinginkan dari n.One fitur penasaran bentuk tingkat ini
adalah bahwa reaksi dengan pesanan n> 1 tidak pernah pergi ke selesai dalam waktu yang terbatas. Di sisi
lain, untuk pesanan n <1 bentuk tingkat ini memprediksi bahwa konsentrasi reaktan akan jatuh ke nol dan
kemudian menjadi negatif pada beberapa waktu yang terbatas, ditemukan dari Persamaan. 29, sehingga
C 1n
AO
C A =0 at t
( 1n ) k
karena konsentrasi nyata tidak bisa jatuh di bawah nol kita tidak harus melakukan integrasi di luar waktu
ini untuk n <1. Juga, sebagai konsekuensi dari fitur ini, dalam sistem nyata agar pecahan yang diamati
akan bergeser ke atas ke kesatuan sebagai reaktan habis.