Disusun oleh :
1. Muhammad Abdurrauf NIM : 21030118130138
2. Vincent Hartanto NIM : 21030118130144
3. Fitra Adami NIM : 21030118130146
4. Fadhila Natasya Amalia NIM : 21030118130148
5. Nanditha Dwi Cahyani NIM : 21030118130156
6. Iwang Septo Priogo NIM : 21030118130160
7. Rosemerry Fatmawati NIM : 21030118130166
Jika terdapat perbedaan rasio skala pada salah satu arah maka disebut model terdistorsi
Seperti pada gambar diatas, (d) terlihat lebih lebar maka disebut distorted model
3. Jelaskan Definisi Similaritas Mekanis dan pembagian similaritas mekanis! (Rosemerry)
Jawab :
Similaritas Mekanis dapat terjadi jika energi potensialnya merupakan fungsi homogen
terhadap posisi partikel, yang menghasilkan posisi partikel di sistem sesuai similaritas
geometris, berbeda ukurannya namun dalam bentuk yang sama.
Similaritas mekanis terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Similaritas Statis
Benda-benda yang similar secara geometris akan similar secara statis jika keduanya
dikenai gaya yang konstan maka perubahan bentuk dari keduanya sedemikian rupa
tetap similar secara geometris.
Intinya : Keadaan benda diam di tempat, namun akan terjadi deformasi jika diberikan
gaya.
Contoh : benda yang mudah bergerak, namun akan kembali ke kondisi semula seperti
karet atau pegas. Sehingga benda dapat mengalami deformasi elastis maupun
deformasi plastis
b. Similaritas Kinematis
Gerak dari 2 sistem similar jika partikel=partikel yang homolog terletak pada titik-titik
yang homolog pada waktu yang homolog, sehingga similaritas kinematis terjadi jika :
1. Ada similaritas geometris diantara keduanya
2. Vektor kecepatan dan percepatan pada titik dan waktu yang homolog mempunyai
rasio konstan dan arah homolog
Pada model, partikel bergerak dari titik (x,y,z) ke titik (x+dx;y+dy;z+dz) dalam
interval waktu sama (dt).
c. Similaritas Dinamis
Pada 2 sistem ada similaritas dinamis jika bagian-bagian yang homolog dari kedua
sistem tsb. mengalami gaya netto yang similar. Misal ada 2 sistem yang distribusi
massanya similar, yaitu m’=Km.m, dimana m’ dan m adalah massa dari bagian-bagian
yang homolog dan Km adalah konstanta.
Pada model, partikel bergerak dari titik (x,y,z) ke titik (x+dx,y+dy,z+dz) dalam interval
waktu dt, maka vektor-vektor kecepatannya adalah:
dx dy dz
u= v= w=
dt , dt , dt
sedangkan pada prototipe:
dx' dy' dz'
u' = v' = w' =
dt' , dt' , dt'
Hubungan antara kecepatan partikel-partikel yang homolog pada kedua sistem tsb. yang
bergerak secara similar adalah:
u' dx' /dt' dx' /dx K x
= = =
u dx/dt dt' /dt Kt
maka:
K Ky K
u' = x u
v' = v
w' = z w
Kt , Kt , Kt
Sehingga rasio skala untuk u, v, dan w adalah Kx/Kt, Ky/Kt, dan Kz/Kt.
Rasio skala percepatan dapat diturunkan dari rasio skala kecepatan, yaitu: Kx/Kt2, Ky/Kt2,
dan Kz/Kt2.
KL Kv2
Ka = =
Kt2 KL
Dari persamaan-persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa adanya kesamaan gerak antara
model dan prototipe. Dengan demikian kesamaan kinematik dikatakan ada di antara model
dan prototipe jika rasio kecepatan dan akselerasi pada titik yang sesuai dalam model dan
prototipe adalah sama besarnya; arahnya juga arus paralel.
Fy ' Ky Fz ' K
= Km. = K m . z2
Fy Kt2 Fz Kt
,
Jika pada kedua sistem tsb. ada similaritas geometris maka:
K m .K L
KF =
Kt2
Ini berlaku untuk batas zat untuk proses pemanasan & pendinginan. Tulis persamaan ini
untuk fenomena kedua
ubah persamaan fenomena kedua menjadi fenomena pertama dengan bantuan persamaan
similaritas.
Persamaan ini pada kondisi unsteady
Dengan demikian similaritas termal dari dua atau beberapa sistem membutuhkan nomor
Fourier, Peclet, dan Nusseltt agar sama secara numerik pada setiap titik sistem yang sesuai.
Selanjutnya, berbagai modifikasi dilakukan untuk aplikasi praktis.
C'
KC =
C