DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2018
RELATIVITAS MASSA
Tinjau tumbukan elastis (lenting yaitu tumbukan yang energi kinetiknya kekal)
antara dua partikel A dan B, yang disaksikan oleh pengamat dalam kerangka acuan
S dan S' yang berada dalam gerak relatif uniform. Sifat A dan B identik jika
ditentukan terhadap kerangka acuan tempat partikel itu diam. Kerangka S dan S'
terorientasi seperti dalam Gambar 1, dengan S' bergerak dalam arah + x terhadap S
dengan kecepatan v.
𝑣𝐴 = 𝑣′𝐵 (1)
Jadi perilaku A seperti terlihat dari S sama benar dengan perilaku B seperti
terlihat dari S'. Ketika kedua partikel bertumbukan, A memantul dalam arah -y
dengan kecepatan 𝑣𝐴 , sedangkan B memantul dalam arah + y' dengan kecepatan
𝑣′𝐵 . Jika partikel tersebut dilemparkan dari kedudukan yang berjarak y, pengamat
1
di S menemukan bahwa tumbukannya terjadi pada y = 2Y dan pengamat di S'
1
menemukan tumbukannya terjadi pada y' = 2Y. Waktu pulang-pergi T0 untuk A
𝑌
𝑇0 = (2)
𝑣𝐴
𝑚𝐴 𝑣𝐴 = 𝑚𝐵 𝑣𝐵 (3)
𝑇0
𝑇= (5)
√1−𝑣 2 /𝑐 2
Dengan mengganti T dalam persamaan (4) dengan besaran yang sama dinyatakan
dalam T0, kita peroleh
𝑌√1 − 𝑣 2 /𝑐 2
𝑣𝐵 =
𝑇0
𝑌
𝑣𝐴 =
𝑇0
Dengan memasukan persamaan ini untuk 𝑣𝐴 dan 𝑣𝐵 dalam persamaan (3) kita lihat
momentum kekal jika dipenuhi
𝑚𝐴 = 𝑚𝐵 √1 − 𝑣 2 /𝑐 2 (6)
Hipotesis kita semula ialah A dan B identik bila dalam keadaan diam terhadap
pengamat; perbedaan antara 𝑚𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝐵 berarti pengukuran massa, seperti juga
ruang dan waktu, bergantung dari kecepatan relatif antara pengamat, kejadian
apapun yang ia sedang amati.
Dalam contoh di atas baik A maupun B bergerak terhadap S. Supaya kita
mendapat rumusan massa suatu benda yang terukur ketika benda itu bergerak
dinyatakan dalam massa 𝑚0 yang terukur dalam keadaaan diam, kita perlu
meninjau contoh yang serupa dengan 𝑣𝐴 dan 𝑣’𝐵 sangat kecil. Dalam hal ini
pengamat di S akan melihat B mendekati A dengan kecepatan v, membuat
tumbukan yang luput (karena 𝑣’𝐵 ≪ v), dan kemudian melanjutkan perjalanannya.
Dalam S
𝑚𝐴 = 𝑚0 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝐵 = 𝑚
sehingga
massa relativistik :
𝑚0
𝑚= (7)
√1−𝑣 2 /𝑐 2
dimana: 𝑚0 = massa diam atau massa yang diukur oleh pengamat yang diam
m = massa relativitas
c = kecepatan cahaya
Contoh Soal
1. Cari massa elektron (𝑚0 = 9,1 x 10-31 kg) yang berkecepatan 0,99c.
Pemecahan
9,1𝑥10−31 𝑘𝑔
=
√1−0,98
= 64 x10−31 𝑘𝑔
Kelajuan cahaya c dalam relativitas selalu menyatakan harga besaran itu dalam
ruang hampa yaitu 3,00 x 108 m/detik. Dalam semua media material, seperti udara,
air atau gelas, cahaya merambat lebih perlahan dari itu, dan partikel atomik dapat
bergerak lebih cepat dalam media semacam itu daripada cahaya. Bila partikel
bermuatan bergerak melalui bahan dalam kelajuan melebihi cahaya dalam bahan
itu, sekerucut gelombang cahaya dipancarkannya yang serupa dengan busur
gelombang yang ditimbulkan oleh kapal yang melintasi air dengan kelajuan lebih
cepat dari gelombang air. Gelombang cahaya serupa itu dikenal sebagai radiasi
Cerenkov dan dapat dipakai sebagai dasar dari suatu metode untuk menentukan
kelajuan partikel seperti itu.
Mekanika relativistik
Momentum Relativistik
𝑚0 𝑣
p = mv = (8)
√1−𝑣 2 /𝑐 2
𝑑 𝑑 𝑚0 𝑣
F= (mv) = ( ) (9)
𝑑𝑡 𝑑𝑡 √1−𝑣 2 /𝑐 2
𝑑𝑣
F = ma = m 𝑑𝑡
𝑑 𝑑𝑣 𝑑𝑚
(mv) = m 𝑑𝑡 + v
𝑑𝑡 𝑑𝑡
dan dm/dt tidak nol jika kelajuan benda berubah terhadap waktu. Gaya resultan pada
benda selalu sama dengan laju perubahan momentum terhadap waktu.
Massa (berasal dari Bahasa Yunani) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda
yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau atau
untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat pada suatu benda.
Albert Einstein (14 Maret 1879-18 April 1955) seorang ilmuwan fisika teoritis
yang lahir di Jerman, membuat rumus yang paling terkenal :
E = mc2
m = massa (kg)
Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan usaha sebuah gaya luar yang mengubah laju sebuah
benda.
Sehingga
𝑠
K = ∫0 𝐹 𝑑𝑠
dengan F menyatakan komponen gaya yang beraksi dalam arah perpindahan ds dan
s menyatakan jarak selama gaya tersebut beraksi. Dengan memakai bentuk
relativistik hukum gerak kedua
𝑑(𝑚𝑣)
F=
𝑑𝑡
𝑚0 𝑣2 𝑣
= + [𝑚0 𝑐2 √1 − 𝑣2 /𝑐2 ]
√1−𝑣2 /𝑐2 0
𝑚0 𝑐2
= – m0 c2
√1−𝑣2 /𝑐2
= mc2 – m0 c2 (10)
Hasil ini menyatakan bahwa energi kinetik suatu benda sama dengan
pertambahan massanya sebagai akibat gerak relatifnya dikalikan dengan kuadrat
kelajuan cahaya.
Jika kita tafsirkan 𝑚𝑐 2 sebagai energi total benda E dengan sendirinya, bila
benda itu dalam keadaan diam K = 0 , tetapi benda tetap memiliki energi 𝑚0 𝑐 2 .
Dengan demikian 𝑚0 𝑐 2 disebut enrgi diam 𝐸0 dari benda yang massa diamnya 𝑚0 .
Sehingga kita peroleh
𝐸 = 𝐸0 + 𝐾
dengan
𝑚0 𝑐 2
𝐸 = 𝑚𝑐 2 = (13)
√1−𝑣2 /𝑐2
Contoh soal
1. Suatu benda yang mula-mula dalam keadaan diam meledak menjadi dua bagian
masing-masing bermassa diam 1kg dan bergerak saling menjauhi dengan
kelajuan 0,6c. Carilah massa diam benda semula!
Pemecahan
Karena energi total benda semula harus sama dengan jumlah energi total
masing-masing bagian, maka
𝑚01 𝑐 2 𝑚02 𝑐 2
𝑚0 𝑐 2 = +
√1−𝑣1 2 /𝑐2 √1−𝑣2 2 /𝑐2
(2)(1𝑘𝑔)
𝑚0 = = 2,5 𝑘𝑔
√1−(0,6)2
Karena massa dan energi bukan merupakan kuantitas yang bebas, maka hukum
kekekalan massa dan energi sebenarnya menjadi satu, hukum kekekalan massa-
energi. Massa dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi jika hal ini terjadi,
sejumlah energi yang setara hilang atau muncul dan sebaliknya. Massa dan energi
merupakan aspek yang berbeda dari suatu kuantitas yang sama.
Faktor konversi antara satuan massa (kilogram, kg) dan satuan energi (joule, J)
ialah c2, jadi 1 kg bahan-misalnya, massa buku ini mempunyai isi energi 𝑚0 𝑐 2 = 1
kg (3.108 m/detik)2 = 9x1016 J, cukup untuk mengirimkan beban sejuta ton ke bulan.
Bagaimana mungkin demikian banyak energi terkungkung dalam sejumlah bahan
yang kecil, tanpa seorang pun menyadarinya sebelum Einstein menyatakan hasil
kerjanya.
Sejumlah massa kecil setara
dengan sejumlah besar energi
1
K = 𝑚𝑣 2 merupakan aproksimasi
2
Jika kecepatan relatif v kecil terhadap c, rumusan energi kinetik harus dapat
1
tereduksi menjadi bentuk yang dikenal 𝑚0 𝑣 2 , yang telah terbukti secara
2
eksperimen untuk kecepatan kecil. Rumus relativistik untuk energi kinetik yaitu
2 2
𝑚𝑜 𝑐 2
𝐾 = 𝑚𝑐 − 𝑚𝑜 𝑐 = − 𝑚𝑜 𝑐 2
√1 − 𝑣 2 /𝑐 2
1 1 𝑣2
= 1+
√1−𝑣2 /𝑐2 2 𝑐2
1 𝑣2 1
K = ( 1+ 2 𝑐 2 ) 𝑚0 𝑐 2 - 𝑚0 𝑐 2 = 2 𝑚𝑜 𝑣 2 𝑣≪𝑐
Pada kelajuan rendah memang rumusan energi kinetik suatu benda yang
bergerak tereduksi menjadi seperti dalam fisika klasik. Sebegitu jauh diketahui
orang, perumusan yang benar dari mekanika berdasar pada relativitas, dengan
mekanika klasik menyatakan aproksimasi yang berlaku jika 𝑣 ≪ 𝑐. Gambar 3
menunjukkan bagaimana energi kinetik benda yang bergerak berubah terhadap
kecepatan menurut mekanika klasik dan mekanika relativistic.
menyimpang dari energi kinetiknya hanya sebesar 0,08 persen; jika v = 3x107 m/s
(0,1c), penyimpangannya menjadi 0,8 persen; tetapi jika v = 1,5 x108 m/s (0,5c),
penyimpangan menjadi signifikan 19 persen, dan jika v = 0,999c penyimpangan
melonjak menjadi 4.300 persen. Karena 107 m/s kira-kira 6.310 mil/s, rumusan
1
nonrelativistik 2 𝑚𝑜 𝑣 2 sangat memuaskan untuk mencari energi kinetik benda yang
biasa kita lihat, dan hanya gagal pada kecepatan sangat tinggi yang dicapai oleh
partikel elementer pada keadaan tertentu.