Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA TOPIK


GRAVITASI

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

Ika Lestari (4192421012)


Kristian Malau (4193121043)
Reza Okta Prianti Zebua (4193121028)

Kelas : Fisika Dik D 2019


Mata Kuliah : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen Pengampu : Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si.

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
GRAVITASI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mampu mendeskripsikan hubungan antara tarikan gravitasi umum Newton dengan
percepatan gravitasi.
2. Mampu menganalisis hubungan percepatan gravitasi dan percepatan sentripetal.
3. Mampu menganalisis besaran energi potensial gravitasi dan hubungannya dengan
kecepatan lepas (escape velocity) dari permukaan bumi,

B. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan pembaca mengenai hubungan antara tarikan gravitasi umum
Newton dengan percepatan gravitasi.
2. Memudahkan pembaca dalam menganalisis hubungan percepaan gravitasi dan percepatan
sentripetal.
4. Memudahkan pembaca dalam menganalisis besaran energi potensial gravitasi dan
hubungannya dengan kecepatan lepas (escape velocity) dari permukaan bumi

C. LANDASAN TEORI

1. Hukum Gravitasi Umum Newton

Hukum gravitasi universal yang dirumuskan oleh Newton, diawali dengan beberapa
pemahaman dan pengamatan empiris yang telah dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya.
Mula-mula Copernicus memberikan landasan pola berfikir yang tepat tentang pergerakan
planet-planet, yang semula dikira planet-planet tersebut bergerak mengelilingi bumi, seperti
pada konsep Ptolemeus. Copernicus meletakkan matahari sebagai pusat pergerakan planet-planet,
termasuk bumi, dalam gerak melingkarnya. Kemudian dari data hasil pengamatan yang teliti
tentang pergerakan planet, yang telah dilakukan Tycho Brahe, Kepler merumuskan tiga hukum
empiris yang dikenal sebagai hukum Kepler mengenai gerak planet:
1. Semua planet bergerak dalam lintasan berbentuk elips dengan matahari pada salah satu
titik fokusnya.
2. Garis yang menghubungkan planet dengan matahari akan menyapu daerah luasan yang
sama dalam waktu yang sama.
3. Kuadrat perioda planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak
rerata planet ke matahari.
Kita dapat menjabarkan, dengan cara yang sederhana, hukum gravitasi universal dengan
memulainya dari fakta-fakta empiris yang telah ditemuka Kepler. Untuk memudahkan analisa kita
anggap bahwa planet-planet bergerak dalam lintasan yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari r,
dengan kelajuan konstan v. Karena planet bergerak dalam lintasan lingkaran maka planet
mengalami percepatan sentripetal yang besarnya diberikan oleh:
𝑣2 (2𝜋𝑟)2
𝑎= = (1.1)
𝑟 𝑟𝑇 2

dengan T adalah periode planet mengelilingi matahari. Percepatan ini tentunya disebabkan oleh
suatu gaya yang mengarah ke pusat lingkaran (ke matahari). Besar gaya ini tentunya sama dengan
massa planet m dikali percepatan sentripetalnya, sehingga besar gaya tadi dapat dirumuskan
sebagai:
4𝜋 2 𝑟
𝐹=𝑚 (1.2)
𝑇2

Hukum Kepler ketiga dapat kita tuliskan sebagai:


𝑇 2 = 𝑘𝑟 3 (1.3)
dengan k adalah suatu konstanta kesebandingan. Dengan persamaan hukum Kepler ketiga ini, besar
gaya pada persamaan (1.2) dapat ditulis sebagai:
4𝜋 2 𝑚
𝐹 = 𝑚 𝑘𝑟 2 = 𝑘′ 𝑟 2 (1.4)

dengan 𝑘′ adalah suatu konstanta. Karena gaya ini mengarah ke pusat lingkaran, yaitu ke matahari,
tentunya logis bila dianggap bahwa gaya tersebut disebabkan oleh matahari.
Berdasarkan hukum ketiga Newton, tentunya akan ada gaya juga yang bekerja pada
matahari oleh planet, yang besarnya sama dengan gaya di persamaan (1.4). Tetapi karena sekarang
bekerja pada matahari, tentunya konstanta 𝑘′ di persamaan (1.4) mengandung massa matahari M
sehingga logis bila diasumsikan bahwa terdapat gaya yang saling tarik menarik antara planet dan
matahari yang besarnya diberikan oleh:
𝑀𝑚
𝐹=𝐺 (1.5)
𝑟2

Setelah mengamati hal yang sama pada bulan dan pada benda-benda yang jatuh bebas di
permukaan bumi, Newton menyimpulkan bahwa gaya tarik menarik tadi berlaku secara universal
untuk sembarang benda. Gaya tadi kemudian dinamai sebagai gaya gravitasi. Jadi antara dua benda
bermassa 𝑚1 dan 𝑚2 yang terpisah sejauh r terdapat gaya gravitasi yang perumusannya diberikan
oleh:
𝑚 𝑚
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐹12 = 𝐺 𝑟1 2 2 𝑟̂ 12 (1.6)

dengan 𝑟̂ 12 adalah vektor satuan yang berarah dari benda pertama ke benda kedua. (Notasi 12,
berarti pada benda pertama oleh benda kedua).
Konstanta G dalam persamaan gravitasi universal, dapat ditentukan melalui eksperimen.
Pengukuran yang teliti untuk nilai G dilakukan oleh Cavendish. Sekarang nilai konstanta gravitasi
universal diberikan oleh
𝐺 = 6,6720 × 10−11 𝑚2 /𝑘𝑔2

2. Percepatan Gravitasi

Jari-jari bumi adalah 6370 km. Variasi ketinggian tempat-tempat di permukaan bumi sangat
kecil dibandingkan dengan jari-jari bumi. Lokasi tertinggi di permukaan bumi, yaitu gunung
Everest tingginya sekitar 9 km, sangat kecil dibandingkan dengan jari-jari bumi. Dengan demikian,
kuat medan gravitasi di berbagai tempat di permukaan bumi tidak berbeda jauh. Kita hitung besar
medan gravitasi pada tempat yang memiliki ketinggian h dari permukaan bumi:
𝑀𝐵
𝑔 = 𝐺 (𝑅 2
(2.1)
𝐵 +ℎ)

dengan 𝑀𝐵 adalah massa bumi dan 𝑅𝐵 adalah jari-jari bumi. Karena h << 𝑅𝐵 maka 𝑅𝐵 + h ≈
𝑅𝐵 sehingga percepatan gravitasi pada berbagai ketinggian h dari permukaan bumi mendekati
𝑀
𝑔 ≈ 𝐺 𝑅2𝐵 (2.2)
𝐵

3. Percepatan Sentripetal

Untuk gerak melingkar beraturan laju benda selalu tetap. Tetapi tidak demikian dengan
kecepatan. Arah kecepatan selalu menyinggung lintasan sehingga selalu berubah-ubah setiap kali
terjadi perubahan posisi benda. Perubahan kecepatan hanya mungkin terjadi jika ada percepatan.
Jadi, selama benda bergerak melingkarberaturan, pada benda selalu ada percepatan. Percepatan
tersebut hanya mengubah arah benda, tanpa mengubah lajunya. Perubahan kecepatan yang
demikian hanyamungkin jika arah percepatan selalu tegak lurus arah kecepatan benda. Yang berarti
arah percepatan selalu searah jari-jari ke arah pusat lingkaran.
Dari mana percepatan ini muncul? Tentu dari gaya yang berarah ke pusat lingkaran. Gaya
macam ini banyak sekali. Untuk satelit yang mengelilingi Bumi, percepatan ke pusat dihasilkan
oleh gaya gravitasi. Untuk elektron yang mengelilingi inti, percepatan ke pusat dihasilkan oleh
gaya Coulomb. Untuk benda yang diikat pada tali dan diputar, percepatan ke pusat dihasilkan oleh
tali (gaya tegang tali). Untuk kendaraan yang bergerak pada jalang yang melingkar, percepatan ke
pusat dihasilkan oleh gaya gesekan permukaan jalan dengan roda.
Jika gaya yang bekerja pada benda bermassa 𝑚 adalah 𝐹𝑐 , maka percepatan ke pusat
memenuhi:
𝐹
𝑎𝑐 = 𝑚𝑐 (3.1)

Dari persamaan (3.1) tampak bahwa besarnya percepatan ke pusat dapat ditentukan
dariinformasi tentang gaya. Tetapi kita tidak selalu bias mengukur gaya tersebut secara langsung.
Adakah cara lain menentukan besarnya percpatan ke pusat tanpa perlu mengetahui gaya?
Jawabannya ada. Ternyata nilai percepatan ke pusat dapat dihitung pula dari laju benda yang
bererak melingkar. Untuk menunjukkan hubungan tersebut,mari kita lihat gambar 3.1.

Gambar 3.1 Menentukan percepatan sentripetal


Dari gambar 3.1 dapat diketahui bahwa:
1) Jari-jari lintasan benda adalah 𝑅
2) Pada titik A benda memiliki kecepatan ⃗⃗⃗⃗
𝑣1
3) Pada titik B benda memiliki kecepatan ⃗⃗⃗⃗
𝑣2
4) Untuk gerak melingkar beraturan, besar ⃗⃗⃗⃗
𝑣1 = besar ⃗⃗⃗⃗
𝑣2 = 𝑣
5) Lama waktu benda bergerak dari A ke B adalah ∆t.
6) Perubahan kecepatan benda adalah ∆𝑣 = ⃗⃗⃗⃗
𝑣2 − ⃗⃗⃗⃗
𝑣1
7) Dengan demikian, percepatan benda adalah 𝑎 = ∆𝑣/∆𝑡

Selama bergerak dari A ke B, panjang lintasan yang ditempuh benda adalah 𝑠. Laju benda
memenuhi
𝑠
𝑣 = ∆𝑡 (3.2)

Hubungan antara 𝑠, 𝑅 dan 𝜃 adalah


𝑠
𝜃=𝑅 (3.3)

di mana θ dinyatakan dalam radian. Sudut θ juga merupakan sudut yang dibentuk oleh vector dan
(lihat gambar 3.1 (b)) sehingga dapat ditulis pula:
𝑢 𝑢
𝜃 = 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑣⃗ = (3.4)
𝑣
𝑢 𝑠
Didapat = (3.5)
𝑣 𝑅

Jika ∆t sangat kecil, maka nilai u sangat dekat dengan ∆v, dan ∆v mengarah ke pusat lingkaran.
Kita selanjutnya dapat menulis
𝑣
∆𝑣 = 𝑠 𝑅 (3.6)

Percepatan benda menjadi:


∆𝑣 𝑠 𝑣 𝑣 𝑣2
𝑎= = =𝑣 =
∆𝑡 ∆𝑡 𝑅 𝑅 𝑅
Jadi percepatan ke pusat yang dialami benda dapat dihitung berdasarkan laju benda,yaitu
𝑣2
𝑎= (3.7)
𝑅

Percepatan dalam ungkapan demikian dikenal dengan percepatan sentripetal.

4. Energi Potensial Gravitasi

Karena kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif hanya bergantung pada posisi awal dan
akhir maka kita akan tertolong jika mendefinisikan suatu besaran yang namanya energi potensial.
Di tiap titik dalam ruang yang mengandung medan gaya konservatif (artinya apabila benda
diletakkan dalam suatu titik dalam ruang tersebut maka benda mengalami gaya konservatif)
terdapat energi potensial yang bergantung pada posisi dan massa benda. Energi potensial
didefinisikan sebagai berikut:
Kerja yang dilakukan gaya konservatif untuk memindahkan benda dari posisi awal ke posisi
akhir sama dengan selisih energi potensial awal dan energi potensial akhir.
Pernyataan ini dapat dikatakan sebagai teorema kerja-energi bentuk kedua. Misalkan benda mula-
mula berada pada posisi ⃗⃗⃗
𝑟1 dan berpindah ke posisi ⃗⃗⃗
𝑟2
Energi potensial saat di posisi ⃗⃗⃗
𝑟1 ∶ 𝑈(𝑟⃗⃗⃗1 )
Energi potensial saat di posisi ⃗⃗⃗
𝑟2 ∶ 𝑈(𝑟⃗⃗⃗2 )
Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif: 𝑊12
Berdasarkan definisi di atas, maka: 𝑊12 = 𝑈(𝑟⃗⃗⃗1 ) − (𝑟⃗⃗⃗2 )

Energi Potensial Gravitasi di Sekitar Permukaan Bumi


Gaya gravitasi bumi termasuk gaya konservatif. Dengan demikian kita dapat
mendefinisikan energi potensial gravitasi. Berikut kita turunkan energi potensial gravitasi di
sekitar permukaan bumi. Kita membatasi pada daerah di sekitar permukaan bumi karena di
daerah tersebut percepatan gravitasi dapat dianggap konstan.

Gambar 4.1 Benda dipindahkan secara vertikan di sekitar permukaan bumi
i) Misalkan sebuah benda berpindah dari posisi ⃗⃗⃗
𝑟1 ke posisi ⃗⃗⃗
𝑟1 komponen vertical dari ⃗⃗⃗
𝑟1
dan ⃗⃗⃗
𝑟2 masing-masing ℎ1 dan ℎ2
ii) Gaya gravitasi yang bekerja pada benda adalah 𝐹 = 𝑚𝑔𝑗̂ (kita ambil arah ke atas positif
sehingga gaya gravitasi diberi tanda negatif)
iii) Perpindahan benda adalah ∆𝑟 = ⃗⃗⃗
𝑟2 − ⃗⃗⃗
𝑟1

Kerja yang dilakukan gaya gravitasi adalah

(4.1)
Tetapi karena 𝑑𝑟 = 𝑖̂𝑑𝑥 + 𝑗̂𝑑𝑦 + 𝑘̂𝑑𝑧 maka 𝑗̂•𝑑𝑟 = 𝑑𝑦 sehingga persamaan ditulis:

(4.2)
Berdasarkan definisi benda energi potensial bahwa kerja oleh gaya konservatif sama dengan
selisih energi potensial awal dan akhir maka dengan memperhatikan persamaan (4.3) kita
dapatkan energi postensial awal dan skhir sebagai berikut
𝑈1 = 𝑚𝑔ℎ1
𝑈2 = 𝑚𝑔ℎ2
Secara umum, benda yang berada pada ketinggian h dari permukaan bumi memiliki energi
potensial gravitasi sebesar
𝑈 = 𝑚𝑔ℎ (4.3)
Perlu dicatat bahwa persamaan (4.3) benar dengan asumsi bahwa energi potensial gravitasi
tepat di permukaan bumi adalah nol.

Bentuk Umum Energi Potensial Gravitasi


Energi potensial gravitasi yang diungkapkan oleh persamaan (4.3) hanya benar jika lokasi
benda ada di sekitar permukaan bumi. Pada lokasi ini percepatan gravitasi bumi dapat dianggap
konstan. Namun, jika benda bergerak hingga pada jarak yang jauh dari bumi, maka persamaan
(4.3) tidak berlaku karena percepatan gravitasi bumi tidak dapat lagi dipandang konstan. Oleh
karena itu kita perlu menentukan ungkapan energi potensial gravitasi yang lebih umum.
Gaya gravitasi bumi pada benda bermassa m dan pada posisi 𝑟 dari pusat bumi memenuhi
𝑀𝐵 𝑚
𝐹 = −𝐺 𝑟 (4.4)
𝑟3

Kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi untuk memindahkan benda dari posisi ⃗⃗⃗
𝑟1 ke posisi ⃗⃗⃗
𝑟2
adalah

(4.5)
Mengingat definisi kerja yang dilakukan oleh gaay konservatif sama dengan selisih energi
potensial awal dan energi potensial akhir maka energi potensial awal dan akhir gravitasi bumi
memenuhi
𝑀𝐵 𝑚
𝑈(𝑟⃗⃗⃗1 ) = −𝐺
𝑟1
𝑀𝐵 𝑚
𝑈(𝑟⃗⃗⃗2 ) = −𝐺
𝑟2
Secara umum, energi potensial gravitasi benda yang memiliki massa m dan berada pada posisi
𝑟 (Gambar 4.2) adalah:
𝑀𝐵 𝑚
𝑈(𝑟) = −𝐺 (4.6)
𝑟

Gambar 4.2 Energi potensial gravitasi bumi pada jarak yang sangat jauh dari bumi

5. ESCAPE VELOCITY

Jika benda ditembak ke atas maka makin lama kecepatan benda makin berkurang. Benda
mencapai kecepatan nol pada ketinggian tertentu, kemudian bergerak dalam arah berlawanan
kembali ke tanah. Makin kecil kecepatan awal benda maka makin tinggi posisi benda membalik
arah. Jika kecepatan awal benda sangat besar maka bisa terjadi kemungkinan benda tidak balik ke
tanah, tetapi bergerak terus meninggalkan bumi. Pertanyaan, berapakah laju benda yang harus
dimiliki di tanah agar bisa lepas dari bumi (bergerak terus tanpa membalik arah)?
Untuk menentukan kecepatan benda untuk lepas dari bumi, perhatikan Gambar 5.1.
Misalkan benda dilepas dengan laju awal 𝑣0 di permukaan bumi. Sampai dengan jarak r dari pusat
bumi, laju benda menjadi v. Karena gaya gravitasi adalah gaya konservatif maka hukum kekekalan
energi mekanik berlaku. Terapkan hukum tersebut untuk lokasi di permukaan bumi dan pada jarak
r dari pusat bumi.
𝑀𝐵 𝑚 1 𝑀𝐵 𝑚 1
−𝐺 + 2 𝑚𝑣02 = −𝐺 + 2 𝑚𝑣 2 (5.1)
𝑅 𝑟

Gambar 5.1 Menentukan kecepatan lepas benda dari bumi


D. CONTOH SOAL
1. Seseorang bermassa tubuh 50 kg dan seseorang lainnya bermassa 70 kg duduk
berdampingan pada sebuah kursi. Estimasilah magnitude gaya gravitasi yang diberikan oleh
kedua orang itu pada satu sama lainnya.
Penyelesaian:
Kita mengasumsikan bahwa jarak diantara kedua orang itu adalah ½ m (kira-kira sedekat
mungkin). Maka:
𝑚1 𝑚2 (6,67 × 10−11 𝑁𝑚2 /𝑘𝑔2 )(50 𝑘𝑔)(70 𝑘𝑔)
𝐹=𝐺 = = 10−6 𝑁
𝑟2 (0,5 𝑚)2
Gaya ini begitu kecil untuk dapat dirasakan, terkecuali ada suatu instrument yang sangat
sensitive digunakan untuk mendeteksi gaya ini.

2. Massa matahari adalah 2,0 × 1030 kg dan jari-jarinya adalah 6,95 × 108 m. Hitung kuat
medan gravitasi di permukaan matahari. Jika di akhir hidupnya matahari berubah menjadi
bintang katai putih dengan massa jenis 1010 kg/m3 berapa percepatan gravitasi di permukaan
matahari?
Penyelesaian:
Percepatan gravitasi di permukaan matahari pada kondisi saat ini adalah
𝑀𝑀 −11 )
2 × 1030
𝑔=𝐺 2 = (6,67 × 10 8 2
= 276 𝑚/𝑠 2
𝑅𝑀 (6,95 × 10 )
Jika matahari menjadi bintang katai putih maka volume matahari menjadi
𝑀𝑀 2 × 1030
𝑉= = 10
= 2 × 1020 𝑚3
𝜌 10
Jari-jari matarahi setelah menjadi bintang katai putih memenuhi
1/3
4𝜋 ′3 ′
3𝑉 1/3 3 × (2 × 1020 )
𝑉=𝑅 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅 =( ) =( ) = 3,63 × 106 𝑚
3 4𝜋 4𝜋
Percepatan gravitasi di permukaan matahari setelah menjadi bintang katai putih adalah
𝑀𝑀 −11 )
2 × 1030
𝑔=𝐺 = (6,67 × 10 = 1,01 × 107 𝑚/𝑠 2
𝑅 ′2 (3,63 × 106 )2

3. Sebuah air terjun yang memiliki ketinggian 18 meter dari dasar memiliki debit 25 m3/detik.
Berapa kerja yang dilakukan bumi untuk menjatuhkan air selama 1 jam? Massa jenis air
adalah 1.000 kg/m3
Jawab:
Dalam 1 detik :
Volume air yang jatuh, V = 25 m3. Massa air yang jatuh, 𝑚 = 𝜌𝑉 = 1000 × 25 =
25000 𝑘𝑔.
Kerja yang dilakukan bumi = energy potensial awal – energy potensial akhir
= mgh = 25000 × 10 × 18 = 4,5 × 106 J
Dalam 1 jam :
1 jam = 60 menit = 3600 detik. Maka kerja yang dilakukan bumi dalam 1 jam adalah
= 3600 × (4,5 × 106) = 1,6 × 1010 J

E. IDENTIFIKASI MASALAH
Nilai percepatan gravitasi bumi yang disimbolkan dengan g adalah 9,8 m/s2. Nilai
percepatan ini biasanya sering dipakai dalam aplikasi soal-soal pembelajaran fisika. Besar nilai
percepatan 9,8 m/s2 ini biasanya langsung saja digunakan dalam pengerjaan soal-soal fisika tapi
tidak pernah mengetahui asal muasal nilai 9,8 m/s2 itu. Pada kenyataannya nilai 9,8 m/s2 tidak
muncul begitu saja sehingga dapat langsung dipakai sebagai nilai percepatan gravitasi. Hal
tersebut pastilah memiliki proses yang panjang sehingga muncullah nilai percepatan gravitasi
sebesar 9,8 m/s2. Berdasarkan uraian tersebut, kami tertarik untuk membuktikan bahwa
percepatan gravitasi bumi itu adalah 9,8 m/s2.

F. SOLUSI PEMECAHAN MASALAH


Metode yang kami gunakan adalah metode studi pustaka, kami menggunakan metode
studi pustaka bertujuan agar dapat membantu dalam membuktikan percepatan gaya gravitasi
dan mengetahui bagaimana cara membuktikan percepatan gaya gravitasi.
Seperti yang telah dipelajari, hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi
yang dialami oleh benda bermassa m1 yang terpisah sejauh r dari benda lain yang bermassa m2
dirumuskan sebagai:
𝑚1 𝑚2
𝐹=𝐺
𝑟2
Berdasarkan Hukum II Newton, gaya yang bekerja pada benda bermassa m dan mengalami
percepatan a dirumuskan sebagai:
𝐹 = 𝑚. 𝑎
Untuk menemukan nilai gravitasi suatu tempat yang benar kita dapat mengaplikasikan kedua
rumus diatas dengan cara menyamakan dua persamaan tersebut, maka diperoleh hasil seperti
berikut :
𝑚1 𝑚2 𝑀
𝑚. 𝑎 = 𝐺 → 𝑎=𝑔=𝐺
𝑟2 𝑟2
Percepatan yang timbul akibat gaya gravitasi inilah yang disebut sebagai percepatan gravitasi
(g). Berdasarkan persamaan yang telah disubtitusikan diatas, kita dapat mengaplikasikannya
untuk mencari percepatan gravitasi bumi, sebelum itu kita harus mengetahui tetapan-tetapan
dari bumi sebagai berikut:

Jadi besar percepatan gravitasi bumi adalah g = 9,8 m/s2.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: ITB Press.


Giancoli, Douglas C. Fisika: Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai