Anda di halaman 1dari 20

Makalah

Gaya Berat

Disusun Oleh:
Hanifsyah Rozi
20034101

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Pengantar
Geofisika ‘Gaya Berati’.

Dalam penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu terutama kepada Dr. Hamdi, M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar
Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Padang.

Penulis juga meminta maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan baik yang
disengaja maupun tanpa disengaja. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak agar kedepannya
penulis semakin lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
kita semua.

Padang, 29 September 2022

Penulis
Daftar Isi

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Massa Konstanta Gaya Berat Universal
B. Nilai Gaya Berat
C. Variasi Konstanta Elastisitas, Densitas, dan Tekanan
D. Anomaly Bougier dan Isostasi
E. Eksplorasi Gaya Berat
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Metode gaya berat merupakan metode yang seringkali dipergunakan sebagai
metode pendahuluan dalam sebuah penelitian geofisika. Metode gaya berat ini
dapat dengan cepat memetakan distribusi lateral massa jenis bawah permukaan.
Metode gaya berat telah diaplikasikan pada banyak kasus seperti pada eksplorasi
minyak dan gas bumi, eksplorasi mineral, eksplorasi geothermal, investigasi
struktur geologi bawah permukaan, kegunungapian, deformasi bawah
permukaan, penelitian perubahan muka air tanah, hingga enhance oil recovery
(EOR) dsb. Kelemahan metode gaya berat terletak pada resolusi vertikalnya, hal
ini disebabkan karena percepatan gaya berat yang terbaca di permukaan bumi
merupakan superposisi dari setiap elemen sumber di bawah permukaan dengan
nilaimassa jenis dan kedalaman yang beragam. Keterbatasan tersebut melahirkan
ambiguitas, sehingga proses pemisahan data gaya berat tidak dapat dilakukan
secara sempurna (Telford, et al., 1990) Kelemahan metode gaya berat terkait
resolusi vertikal ini dapat diantisipasi dengan beberapa pendekatan. Pendekatan
estimasi kedalaman yang kerap digunakan adalah analisis spektral. Sebenarnya
terdapat beragam pendekatan dalam penentuan kedalaman batuan sumber pada
metode gaya berat. Salah satunya adalah metode dekonvolusi Euler . Tugas akhir
ini mengangkat topik mengenai kedua metode tersebut yang diterapkan di daerah
yang sama, kemudian dilakukan analisis dan perbandingan dari kedua metode
tersebutsebagai parameter ketepatan dalam estimasi kedalaman

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu massa konstanta gaya berat universal.?
2. Bagaimana dengan nilai gaya berat?
3. Apa itu variasi konstanta elastisitas, densitas, dan tekanan?
4. Apa itu anomaly bougier dan isostasy?
5. Apa itu eksplorasi gaya berat?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang massa konstanta gaya berat universal.
2. Mengetahui tentang nilai gaya berat.
3. Mengetahui tentang variasi konstanta elastisitas, densitas, dan tekanan.
4. Mengetahui tentang anomaly bougier dan isostasy.
5. Mengetahui tentang eksplorasi gaya berat.
BAB II
Pembahasan

A. Massa Konstanta Gaya Berat Universal


Pada bagian ini akan dijelaskan tentang berbagai perhitungan untuk mendapatkan
besaran bumi seperti massa, bentuk, konstanta elastisitas, tekanan di dalam dan
jari jari bumi.
Dimulai dengan pendekatan empiris dari Kepler yang menyatakan bahwa: Planet
mengelilingi matahari dalam bentuk elips (lihat Gambar 8.1);
(𝑋 − 𝑎𝜀)2 𝑦2
+ 2= 1
𝑎2 𝑏

Dimana:
a = sumbu panjang elips
b = sumbu pendek elips
𝜀 = aksentrisitas
Wilayah yang dilewati planet tersebut tetap dan dinyatakan sebagai:
𝑑𝑠
=𝐶
𝑑𝑡
Dimana:
S adalah luas daerah yang terlewati jika daerah elips adalah 𝑀𝑎𝑏 yang terlewat
𝑀𝑎𝑏
𝑇

Pangkat dua dari perioda revolusi planet tersebut (T) proporsional dengan
pangkat tiga sumbu panjang dari elips tadi
𝑇2~𝑎3
2𝑎2𝑏2
Sehingga: 𝑀 ~𝑎3
𝐶2

B. Gaya Berat
Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada
suatu benda bermassa. Jika benda tersebut berada di bumi, maka gaya gravitasi
yang bekerja adalah gaya tarik bumi. Lambang gaya berat adalah w, singkatan
dari weight. Satuan berat adalah Newton (N).]
Selain mengajukan tiga hukum tentang gerak, Newton juga mengajukan Hukum
Gravitasi Universal. Hukum gravitasi ini menjelaskan interaksi antara dua benda.
Hukum gravitasi newton menyatakan bahwa dua buah benda dengan massa
m1 dan m2 yang berada pada jarak r mempunyai gaya tarik-menarik sebesar.

m1m2
F = G
r2
Keterangan:
F = Gaya tarik-menarik (N)

G = Tetapan gravitasi (6,67 × 105 Nm2/kg2)

m1 = Massa benda 1 (kg)

m2 = Massa benda 2 (kg)

r = Jarak kedua benda (m)

Berdasarkan persamaan di atas, jika m1 adalah massa bumi dan m2 adalah massa
benda yang masih terpengaruh gaya tarik bumi, maka percepatan gravitasi (g)
bumi dirumuskan sebagai berikut.

m1
G = G
r2

Dari persamaan tersebut, besarnya gaya tarik bumi terhadap benda-benda di bumi
dapat dituliskan sebagai berikut.
F=mg

Gaya tarik bumi inilah yang disebut dengan gaya berat (w) dengan satuan newton
(N). Jadi, persamaan gaya berat atau berat benda dapat dinyatakan sebagai
berikut.
w=mg

Keterangan:
w = Berat benda (N)

m = Massa benda (kg)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa berat suatu benda sangat dipengaruhi
oleh besar percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi bumi di beberapa tempat
berbeda-beda. Di daerah kutub (Kutub Utara dan Kutub Selatan) besar
percepatan gravitasi bumi adalah 9,83 m/s2 sedangkan di daerah khatulistiwa
adalah 9,78 m/s2. Kenapa hal ini bisa terjadi? Untuk mengetahui jawabannya,
silahkan kalian pelajari artikel tentang 3 faktor yang mempengaruhi percepatan
gravitasi bumi.
Secara umum, besar percepatan gravitasi bumi adalah 9,8 m/s2. Biasanya dalam
soal-soal fisika, besar percepatan gravitasi bumi sudah ditentukan sebelumnya,
yaitu sebesar 9,8 m/s2 atau 10 m/s2. Akan tetapi jika dalam soal nilai percepatan
gravitasi tidak ditentukan, kalian bisa menggunakan 10 m/s 2 sebagai nilai
percepatannya. Satu hal lagi yang perlu kalian ingat bahawa berat suatu benda di
Bumi, Bulan dan planet lain atau di luar angkasa besarnya berbeda-beda. Sebagai
contoh, percepatan gravitasi (g) di permukaan bulan kira-kira 1/6 kali percepatan
gravitasi di permukaan bumi. Sehingga massa 1 kg di permukaan bumi yang
beratnya 9,8 N ketika berada di permukaan bulan, beratnya menjadi 1,7 N.

Cara Menggambarkan Gaya Berat


Berat merupakan besaran vektor yang arahnya tegak lurus ke bawah menuju
pusat bumi. Untuk melukiskan vektor berat, hal pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan titik pusat massa dari benda tersebut. Untuk benda-benda
pejal yang bentuknya beraturan seperti kubus, balok dan silinder biasanya titik
pusat massa berada di tengah-tengah.

Kemudian setelah menentukan titik pusat massa suatu benda, tarik garis dari
pusat massa tersebut lurus ke bawah. Panjang vektor berat disesuaikan dengan
panjang vektor gaya normal jika benda tersebut berada pada bidang datar.
Apabila benda digantung dengan tali, maka panjang vektor gaya berat
disesuaikan dengan panjang vektor gaya tegangan tali. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut ini.

Perhatikan gambar gaya berat pada bidang horizontal di atas. Sebenarnya, gaya
normal juga melalui titik pusat massa benda sehingga seharusnya gambar vektor
gaya normal dengan vektor gaya berat berhimpit. Penulis menggambarkan secara
terpisah dikarenakan agar kalian bisa memahami dimana letak titik kerja masing-
masing gaya tersebut.
Dan penting untuk kalian ketahui bahwa gaya berat dan gaya normal pada bidang
horizontal bukan merupakan pasangan gaya aksi-reaksi seperti pada Hukum
Newton yang ketiga meskipun gaya-gaya tersebut nilainya sama besar dan
arahnya berlawanan. Hal ini dikarenakan gaya berat dan gaya normal bekerja
pada benda yang sama.

C. Variasi Konstanta Elastisitas, Densitas, dan Tekanan


Konstanta elastik adalah tinjauan hubungan antara tegangan-regangan dan
perubahan bentuk benda yang ditimbulkannya. Konstanta-konstanta elastisitas
tersebut sangat penting dalam kajian ilmu seismologi untuk mengetahui sifat
elastisitas material di dalam bumi pada saatmenjalarkan gelombang seismik.
Konstanta elastisitas biasanya menjelaskan bagaimana hubungan tegangan dan
regangan yang bekerja pada suatu bahan. Untuk medium yang homogen
isotropik konstanta elastik didefinisikan sebagai sifat medium dimana tidak
terdapat variasi densitas didalam medium sehingga gelombang menjalar
dengan kecepatan yang sama dalam medium. konstanta elastik meliputi
modulus Young, modulus Bulk, modulus Rigiditas dan rasioPoisson.

Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih
tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Massa jenis
berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan
satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :
𝑚
𝜌=
𝑣
ρ adalah massa jenis,

m adalah massa,
V adalah volume

Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter
kubik (g/cm3).1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3 Selain
karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka
massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau
yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
Tekanan juga menyebabkan berbagai variasi dari sifat-sifat fisik tersebut sesuai
denganhubungan

dari persamaan tersebut densitas dapat diketahui pada kedalaman tertentu,


sedangkan pada radiusR dapat dihitung.
Jika g dan densitas diperoleh, tekanan di setiap r dapat dihitung. Hasil
perhitungan densitas, gayaberat dan tekanan terhadap kedalaman bumi
selanjutnya ditunjukkan oleh Gambar
D. Anomaly Bougier dan Isostasy.
Anomaly Bougier
Untuk penggunaan sifat gayaberat dalam mempelajari dinamika kerakbumi
dan eksplorasi dirancang suatu alat khusus yang disebut gravimeter. Sistem
kerja alat tersebut secara garis besar ialah sebagai berikut (lihat Gambar
9.1):

12
𝑣𝑝 = ( )
𝜌
1
𝜆 + 2𝜇 2
𝑣𝑠 = ( )
𝜌
2𝜇
𝜆+ 𝜌
𝑣𝑝
= ( 𝜇 )2
𝑣𝑠
𝜌
𝑣𝑝 𝜆 𝜎𝐸(1 + 𝜎)(1 − 2𝜎) 2 − 2𝜎
( )2 = + 2 = +2 =
𝑣𝑠 𝜇 𝐸 1 − 2𝜎
2(1 + 𝜎)
𝑣𝑝
( )2
𝜎= 𝑣𝑠
2(𝑣𝑝 − 𝑣𝑠)2 − 2

Dimana:
Vp = kecepatan gelombang p
Vs = kecepatan gelombang s
𝜆 = konstanta lame’s
𝜇 = rigiditas
𝐸= young modulus
𝜎 = rasio

𝑚𝑔 = 𝑘. 𝑠
∆𝑔 𝑑𝑔 𝑘
≈ =
∆𝑠 𝑑𝑠 𝑚

dimana:
k-konstanta pegas
s=jarak tarik pegas
m = massa benda

Dalam penggunaan untuk keteknikan yang diperlukan ialah anomali yang


diakibatkan oleh tarikan benda dengan densitas tertentu. Oleh karena itu
harus ad referensi tertentu untuk mendapatkan anomali tersebut. Nilai
anomali yang merupakan nilai relatif ini disebut sebagai Bouguer Anomali.
Anomali Bouguer dapat ditulis sebagai:
∆𝑔𝐵𝐴 = 𝑔𝑜𝑏𝑠 − 𝑔𝑛

Dimana:
∆𝑔𝐵𝐴 = anomali gayaberat Bouguer
gobs= data pengamatan gayaberat
gn = perkiraan data gayaberat normal pada titik amat

dimana:
gn=ga-FAC+BC-TC-TIDE
dengan:
go = harga teoritis gayaberat untuk bumi elipsoid untuk model GRS yang
digunakan
FAC = koreksi udara bebas = 0,3086 h mgal, h dalam meter

BC= koreksi Bouguer dengan densitas yang digunakan sebagai referensi =


0.04191 h mgal/m
TC koreksi medan yang diakibatkan oleh variasi topografi
TIDE = koreksi gayaberat akibat pasang surut bumi
Nilai anomali Bouguer adalah nilai pada titik amat bukan pada datum
tertentu. Jadi nilai tersebut merupakan selisih antara nilai amat gayaberat
dengan nilai perkiraan normal gayaberat pada titik tersebut. Anomali
tersebut akan menggambarkan variasi densitas di permukaan bumi.
Penafsiran benda penyebab anomali dapat dilakukan dengan pendekatan
bentuk benda ideal atau tak teratur (poligon), misalnya dengan metoda
Morgan dan Faessler (1972) atau Talwani et al. (1960), dll.

Dalam kegiatan eksplorasi teknik ini banyak digunakan misalnya untuk


penentuan ketebalan cekungan sedimen yang mengandung minyak,
penafsiran intrusi yang mengandung cebakan bahan galian seperti emas,
perak dan sebagainya, penentuan keadaan bawah permukaan lapangan
panasbumi dan sebagainya.
Isostasi
Ketika harga anomali Bouguer di seluruh bagian bumi ditentukan ternyata
terdapat hubungan sistematis antara elevasi rata-rata dengan anomali
gayaberat yang terukur. Pada daerah yang tinggi, nilai gayaberatnya lebih
besar serta kemungkinan memiliki densitas batuan yang lebih rendah dan
batuan di bawah lantai samudra lebih tinggi.
Asumsi keseragaman densitas jelas merupakan perkiraan yang sangat kasar.
Padahal semua studi menunjukkan bahwa distribusi batuan di bumi sangat
kompleks.

JH. Pratt (1859) mencoba menerangkan pertama kali distribusi anomali


Bouguer seperti kasus ini. Menurut hipotesisnya, setiap kolom batuan pada
permukaan bumi dapat digambarkan memiliki densitas yang seragam
terhadap bobot rata-rata semua batuan sampai batas kedalaman kompensasi.
Dengan demikian densitas batuan
berbanding terbalik dengan ketinggian kolom batuan di atas level of
compensation. Model teori kompensasi isostasi Pratt adalah berikut. (Lihat
Gambar 9.6)
\

Jelas bahwa koreksi isostasi harus sama dengan koreksi topografi yang
kompleks sehingga perbedaan anomalinya hanya terletak pada ketinggian
massa yang terlibat.
G.B. Airy (1855) menawarkan penjelasan yang lebih baik. la
mempostulasikan bahwa batuan di permukaan bumi terdistribusi mirip
beberapa batang yang mengambang di air dengan densitas sama tapi
memiliki diameter yang bervariasi Kerak bumi diperkirakan merupakan
komposisi blok batuan dengan densitas yang sama tetapi tebalnya berbeda.
Model teori kompensasi isostasi Airy adalah sebagai berikut (lihat gambar
9.7).

Perbedaan teori ini dengan Pratt terletak pada kedalaman kompensasi


massanya. Teori berikut yang diajukan oleh W.A. Heiskanen
mengasumsikan blok-blok batuan dengan kedalaman dan densitas yang
berbeda. Sedangkan asumsi lainnya menggabungkan teori Pratt dan Airy.
Model teori kompensasi isistasi Hesikanen adalah sebagai berikut (Gambar
9.8).

Berdasarkan pandangan geologi, model Heiskanen jelas yang terbaik. Model


ini menerangkan pengukuran yang ada dengan dasar pengetahuan variasi
gayaberat yang baik.

Berdasarkan diskusi ini dapat ditarik suatu hukum Isostasi yang menyatakan:

Semua massa dataran besar pada permukaan bumi cenderung untuk


tenggelam atau mengapung sehingga massanya terdukung secara hidrostatis
dari bawah kecuali pada daerah yang memiliki pengaruh tegangan lokal
yang mengganggu kesetimbangan.

E. Eksplorasi Gaya Berat


Teknologi gayaberat yang berpijak kepada variasi densitas dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan eksplorasi sumberdaya bumi, misalnya untuk
mencari jawaban mineral ekonomis. Biasanya mineral ekonomis selalu
berkaitan dengan bentuk bentuk intrusi batuan beku seperti kerak, pipa,
lakolit, lapolit, dsb. Bentuk maupun dimensi dari intrusi batuan beku ini
dapat diduga dengan baik berdasarkan pemanfaatan metoda atau teknologi
gayaberat karena adanya beda densitas intrusi dengan batuan sekitarnya.
Suatu contoh dimana teknologi ini dapat dengan baik. menggambarkan
tubuh intrusi G. Parang di Karangsambung dapat dilihat pada Gambar 9.9
Penggunaan lain dari metoda ini misalnya dalam eksplorasi cebakan
panasbumi. Biasanya, khususnya di Indonesia cebakan panasbumi
berasosiasi dengan tubuh intrusi batuan beku sebagai sumber panas. Tubuh
intrusi ini tentunya dapat diduga dengan metoda gayaberat.

Di sisi lain kombinasi dengan metoda magnet dapat menunjukkan terjadi


tidaknya pemanasan di sekitarnya. Analisa ketebalan biasanya suatu endapan
sedimen pada cekungan tertentu dapat diturunkan dengan baik menggunakan
metoda gayaberat Ini mungkin untuk dilakukan karena adanya kontras
densitas antara batuan sedimen di bagian atas dan batuan dasar di bagian
bawah dimana sedimen tersebut mengisi

cekungan sehingga biasanya kedalaman batuan dasar dalam eksplorasi


minyak dan gas bumi dihitung dengan menggunakan metoda gayaberat.
Contoh dalam Gambar 9.10 menunjukkan metoda gayaberat yang berhasil
menentukan kedalaman endapan sedimen tersier di daerah Karangsambung
Kemajuan di dalam mengolah data gayaberat bahkan memungkinkan untuk
menduga keadaan bawah permukaan bumi di berbagai kedalaman.
Kemajuan ini bahkan telah dimungkinkan hingga kepada penafsiran 3D dan
4D.
BAB III
Penutup

A. kesimpulan
1. Berbagai perhitungan untuk mendapatkan besaran bumi seperti massa,
bentuk, konstanta elastisitas, tekanan di dalam dan jari jari bumi dimulai
dengan pendekatan empiris dari Kepler yang menyatakan bahwa: Planet
mengelilingi matahari dalam bentuk elips.
2. Gaya berat atau biasanya disingkat berat adalah gaya gravitasi yang
bekerja pada suatu benda bermassa.
3. Nilai anomali Bouguer adalah nilai pada titik amat bukan pada datum
tertentu. Jadi nilai tersebut merupakan selisih antara nilai amat gayaberat
dengan nilai perkiraan normal gayaberat pada titik tersebut. Anomali
tersebut akan menggambarkan variasi densitas di permukaan bumi.Jelas
bahwa koreksi isostasi harus sama dengan koreksi topografi yang
kompleks sehingga perbedaan anomalinya hanya terletak pada ketinggian
massa yang terlibat.
4. Teknologi gayaberat yang berpijak kepada variasi densitas dapat
digunakan untuk berbagai kebutuhan eksplorasi sumberdaya bumi,
misalnya untuk mencari jawaban mineral ekonomis.

B. Saran
Pada penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi setiap saran
dan kritik nya sangat penulis apresiasi untuk kebaikan penulis kedepannya.
Terimakasih.
Daftar Pustaka

Santoso Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung:Penerbit ITB

Rohman, Lans. 2019. Makalah Fisika Gaya Berat. Diakses 27 September 2022.

Anda mungkin juga menyukai