Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Algoritma dan Pemrograman

Nama : Dewa Ayu Putri Diah Pramesti


NIM : 1908561035
Kelas :B

Laboratorium Programing
Jurusan Ilmu Komputer/Teknik Informatika
Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
Badung
2020
BAB I
LANDASAN TEORI

1.1 Penyeleksian Kondisi / Percabangan

Dalam bahasa C, penyeleksian kondisi merupakan sebuah pernyataan yang


berfungsi untuk menyeleksi proses mana yang akan dijalankan dalam program.
Penyeleksian kondisi akan mengeksekusi instruksi berdasarkan kondisi mana
yang bernilai benar. Terdapat dua jenis penyelesaian kondisi, yaitu:

1.1.1 Kondisi “If{…} – Else{…}”


Kondisi if-else merupakan sebuah kondisi di mana saat mengerjakan
suatu proses, proses tersebut bernilai benar atau kondisi terpenuhi, maka
proses tersebut yang akan dijalankan. Jika proses tersebut bernilai salah
atau kondisi tidak terpenuhi, maka program akan mengerjakan proses lain
yang ada. Dalam kondisi if-else, minimal terdapat dua pernyataan untuk
dijalankan. Bentuk umum:
if (condition)
{
statement_1
}
else {
statement_2
}

Contoh:
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int belanja;

printf(“Masukkan total belanja: “);


scanf(“%d”, &belanja);

if(belanja>100000);
printf(“\n Selamat, \n Anda Mendapat piring
cantik”);
if (belanja<100000);
printf(“\n Anda tidak mendapat apa-apa”);
getch();
}

1.1.2 Kondisi “Swittch() {Case : … Default : …}”


Kondisi Swittch-Case biasanya digunakan jika terdapat cukup banyak
kemungkinan pernyataan dalam sebuah program. Penyeleksian ini akan
mengeksekusi beberapa pernyataan yang ada di dalam ‘case’ jika
pernyataan tersebut memenuhi atau sesuai dengan kondisi yang berada
dalam switch, sampai program menemukan pernyataan ‘break’. Apabila
tidak ada satupun pernyataan yang sesuai dengan kondisi yang diberikan,
maka pengeksekusian program akan diteruskan pada pernyataan di
‘default’. Bentuk umumnya:

Switch(condition){

Case 1: statement_1;
Break;
Case 2: statement_2;
Break;
...
...
Case n: statement_n;
Break;
Default: statement_m

Contoh:

#include<stdio.h>
#include<conio.h>

Void main(){

int pilihan_makanan;

printf(“Menentukan makanan yang akan dipilih \n”);


printf(“1. Nasi, rendang, sayur nangka \n”);
printf(“2. Nasi, ayam goreng, sayur kangkung \n”);
printf(“3. Nasi, ayam pop, telur balado \n”);
printf(“Masukkan pilihan makanan: ”);
scanf(“%d”, &pilihan_makanan);

switch(pilihan_makanan){
case 1: printf(“Anda memesan nasi, rendang,
sayur nangka”);
break;
case 2: printf(“Anda memesan nasi, ayam
goreng, sayur nangka”);
break;
case 3: printf(“Anda memesan nasi, ayam
pop, telur balado”);
break;
default: printf(“Masukkan pilihan yang
ada”);

1.2 Perulangan

Dalam bahasa C, jika user ingin melakukan suatu proses yang banyak dan
berulang-ulang, terdapat beberapa sintaks yang termasuk ke dalam jenis
perulangan. Sintaks-sintaks tersebut akan membantu user untuk melakukan
perulangan sebanyak yang user mau. Jika user menginginkan untuk mencetak 100
atau bahkan 500 kata atau kalimat dalam pemrograman, user bisa menggunakan
sintaks-sintaks perulangan agar user dapat mengefisiensi programnya. User tidak
perlu menulis kata atau kalimat tersebut sebanyak100 atau 500 kali, cukup hanya
dengan beberapa perintah saja. Sintaks-sintaks yang ada dalam perulangan yaitu
for() {…}, while () {…}, dan do{…} while().

1.2.1 Sintaks Perulangan “for() {…}”

Sintaks for biasanya digunakan ketika user telah mengetahui jumlah


pengulangan yang akan dibuat dalam program. Sintaks for banyak
digunakan dalam bahasa C karena susunannya sangat sederhana sehingga
program menjadi lebih efisien. Bentuk umum sintaks for adalah:

for(inisialisasi; syarat; penambahan)


{
pernyataan;
}

Keterangan:
 Inisialisasi : keadaan awal variabel control
 Syarat : ekspresi yang nantinya akan membuat proses keluar
dari perulangan
 Penambahan : sebagai pengatur untuk mengubah variabel control

Contoh:
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int a;
for(a=0; a<=10, a++){
printf(“Selamat Belajar Bahasa C %d \n”, a);
}
getch();
}

1.2.2 Sintaks Perulangan “while () {…}”

Sintaks while biasanya digunakan jika user belum mengetahui jumlah


perulangan yang akan dibuat. Proses dari perulangan while akan terus
berjalan jika kondisi dalam while bernilai benar, dan akan berhenti berjalan
jika kondisi bernilai salah. Bentuk umumnya:

while(syarat){
Pernyataan;
}

Contoh:

#include<stdio.h>
#include<conio.h>

void main(){
int a;
a=0;

while(a<=10){
printf(“Selamat Belajar Bahasa C %d \n”, a);
a++;

getch();

1.2.3 Sintaks Perulangan ”do{…} while()”

Sintaks do-while memiliki fungsi yang sama dengan sintaks while. Hanya
berbeda dalam meletakkan seleksi dan perulangannya. Perulangan terletak
di bagian do yang berada di atas, sedangkan penyeleksian terletak di bagian
while yang berada di bawah. Jadi, sintaks ini bekerja terlebih dahulu
sebelum mengetahui syaratnya. Pada sintaks ini, minimal akan terjadi satu
kali perulangan. Bentuk umumnya:

do{
pernyataan;

} while(syarat);

Contoh:

#include<stdio.h>
#include<conio.h>

void main(){
int a;
a=0;

do{

printf(“Selamat Belajar Bahasa C %d \n”, a);

a++;

} while(a<=10)

getch();

}
BAB II
PERMASALAHAN

1. Seperti yang kita ketahui, penyeleksian kondisi if-else minimal memiliki dua
pernyataan. Apa yang akan terjadi jika pada kondisi if-else, hanya diberikan
satu pernyataan saja?
2. Sintaks while dan do-while digunakan jika jumlah perulangan belum
diketahui. Kedua sintaks ini memiliki cara bekerja yang sama. Namun, apakah
ada hal yang membedakan kedua sintaks ini dalam hal efisiensi program?
Mana yang lebih baik untuk digunakan?
3. Bagaimana caranya untuk menginput kalimat yang berisi spasi agar spasi
tersebut juga ikut terbaca pada program palindrome?
4. Apa fungsi dari sintaks tolower?
BAB III
PEMBAHASAN
1. Dikarenakan sintaks if-else termasuk dalam penyeleksian kondisi, maka
minimal ada dua kondisi yang harus dicek untuk menghasilkan sebuah output
yang diinginkan.jika hanya diberikan satu pernyataan saja, maka tidak aka
nada penyeleksian kondisi yang terjadi pada program.
2. Sebenarnya tidak ada yang lebih efisien dari sintaks while ataupun do-while.
Keduanya memiliki fungsi yang sama. Penggunaannya hanya tergantung dari
kebutuhan atau kemauan user. Jika user ingin menjalankan programnya
terlebih dahulu baru mengecek kondisinya, maka user dapat menggunakan
sintaks do-while. Jika user ingin mengecek kondisinya terlebih dahulu baru
menjalankan programnya, maka user dapat menggunakan sintaks while.
3. Jika pada bahasa C++, untuk menginputkan sesuatu, dapat digunakan sintaks
cin. Akan tetapi, jika kita menginput kalimat yang mengandung spasi dengan
menggunakan sintaks cin, maka output tidak akan mengikutsertakan spasi
tersebut. Maka kita memerlukan sintaks cin.getline agar spasi dapat
terbaca oleh program.
4. Sintaks tolower berfungsi untuk mengubah huruf kapital menjadi huruf biasa.
Contohnya adalah sebagai berikut:

#include<iostream>
#include<ctype.h>
#include<string.h>
#include<conio.h>

using namespace std;

int main()
{
char kalimat[100];
cout<<"Masukkan huruf kapital: ";
cin.getline(kalimat,sizeof(kalimat));
cout << "Isi kalimat adalah: ";
for(int x=0;x<strlen(kalimat);x++){
putchar(tolower(kalimat[x]));
}

return 0;
}

Jika user menginputkan ‘BELAJAR BAHASA C’, maka outpunya adalah


‘belajar bahasa c’.

Anda mungkin juga menyukai