Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH GEOSTATISTIKA DAN PERMODELAN SUMBERDAYA

‘’ Mineral and Coal Resources Classification Based on Geostatistical


Approach’’

Oleh:
Doly Dakhyar Hutasuhut
BP/NIM : 2019/19137073

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas “Geostatistika
dan Permodelan Sumberdaya”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Demikian,


semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................................

C. Tujuan Masalah............................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian sumberdaya dan cadangan.........................................................

B. Pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan..............................................

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah Geostatistik pertama kali digunakan secara luas oleh

Matheron (1963) dan didefinisikan sebagai aplikasi hubungan atau

turunan fungsi random dalam penelaahan dan memperkirakan gejala alam.

Gejala alam itu sendiri seringkali dapat dikenal variabelnya yang tertentu,

misalnya penyebaran dalam suatu ruang, bidang maupun garis.

Penyebaran variabel dalam suatu ruang, bidang atau garis disebut variabel

teregional atau dapat diartikan sebagai variabel yang diukur tergantung

pada nilai sekitar yang terdistribusi dalam ruang berdimensi dua atau tiga.

Variabel tersebut tidak lain adalah merupakan pengujian fungsi f (x) yang

menempati setiap titik ( x ) pada ruang.

Geostatistik adalah merupakan aplikasi teori variabel terregional

dalam mempelajari fenomena-fenomena gejala alam, terutama untuk

menentukan volume bahan galian. Landasan dari Geostatistik adalah “The

Theory of Regionalised Variables”, yang mana bahwa data dari titik- titik

sampel mempunyai korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik

penyebaran endapan mineralnya. Cara penggolongan sumber daya dan

cadangan batu bara di Indonesia masih beragam sehingga dirasakan perlu untuk

membuat suatu standar yang dapat digunakan sebagai pedoman di dalam


pengklasifikasian sumber daya dan cadangan batu bara Indonesia. Dengan

demikian, standar ini diharapkan dapat menghindari kerancuan dalam menafsirkan

berbagai istilah dan pengertian yang berkenaan dengan sumber daya dan cadangan

batu bara Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian sumberdaya dan cadangan?

2. Bagaimana geostatistik untuk klasifikasi sumberdaya dan cadangan?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana

pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sumberdaya dan cadangan

Amandemen 1 SNI 13-4726-1998 tentang Klasifikasi Sumberdaya

Mineral dan Cadangan mendefinisikan sumberdaya mineral (mineral resource)

sebagai endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata.

Sumberdaya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah

menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan

memenuhi kriteria layak tambang. Sedangkan cadangan (reserve) adalah

endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan

kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial
dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.

Klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan adalah suatu proses

pengumpulan, penyaringan serta pengolahan data dan informasi dari suatu

endapan mineral untuk memperoleh gambaran yang ringkas mengenai endapan

itu berdasarkan kriteria keyakinan geologi dan kelayakan tambang (SNI 13-

4726-1998). Semakin tinggi tingkat keyakinan geologinya, semakin lengkap

informasi, semakin tinggi “kelas” sumberdaya atau cadangan mineral tersebut.

Penentuan layak atau tidaknya suatu cadangan diperlukan kajian kelayakan

tambang atau feasibility study (FS). Kajian kelayakan tambang ini dilakukan

dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, penambangan, pemasaran,

lingkungan, sosial, dan hukum atau perundang-undangan.

B. Dasar Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral SNI, USGS, dan

JORC

Dalam Amandemen 1 SNI 13-4726-1998 dijelaskan bahwa klasifikasi

sumberdaya mineral dan cadangan didasarkan pada dua kriteria, yaitu tingkat

keyakinan geologi dan pengkajian layak tambang.

1. Tingkat Keyakinan Geologi

Tingkat keyakinan geologi ditentukan oleh empat tahap eksplorasi, yaitu:

a. Survei tinjau (reconnaissance)

Survei tinjau adalah tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi

daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala

regional berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya pemetaan


geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak langsung lainnya, dan

inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya

berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi daerah-

daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih

lanjut. Perkiraan kuantitas hanya dilakukan apabila datanya cukup tersedia

atau ada kemiripan dengan endapan lain yang mempunyai kondisi

geologi yang sama.


b. Prospeksi (prospecting)

Prospeksi adalah tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit

daerah yang mengandung endapan mineral yang potensial. Metoda yang

digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, dan

metoda yang tidak langsung seperti studi geokimia dan geofisika. Paritan

yang terbatas, pemboran dan pencontohan mungkin juga dilaksanakan.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral yang

akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung

berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan geofisika.

c. Eksplorasi umum (general exploration)

Eksplorasi umum adalah tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi

awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. Metoda yang digunakan

termasuk pemetaan geologi, pencontohan dengan jarak yang lebar,

membuat paritan dan pemboran untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan

kualitas dari suatu endapan. Interpolasi bisa dilakukan secara terbatas

berdasarkan metoda penyeledikan tak langsung. Tujuannya adalah untuk

menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral berdasarkan

indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran,

kuantitas dan kualitasnya. Tingkat ketelitian sebaiknya dapat digunakan

untuk menentukan apakah studi kelayakan tambang dan eksplorasi rinci

diperlukan.
d. Eksplorasi rinci (detailed exploration)

Eksplorasi rinci adalah tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara

rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari

pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Jarak

pencontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran , kuantitas

dan kualitas dan ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat

ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Uji pengolahan dari

pencontohan ruah (bulk sampling) mungkin di perlukan.

Kegiatan dari a ke d di atas menunjukkan makin rincinya

penyelidikan, sehingga tingkat keyakinan geologinya makin tinggi dan

tingkat kesalahannya makin rendah.

1) Pengkajian Layak Tambang

(1) Pengkajian layak tambang meliputi faktor-faktor ekonomi,

penambangan, pemasaran, lingkungan, sosial, dan

hukum/perundang- undangan. Untuk endapan mineral bijih,

metalurgi juga merupakan faktor pengkajian layak tambang.

(2) Pengkajian layak tambang akan menentukan apakah sumberdaya

mineral akan berubah menjadi cadangan atau tidak.

(3) Berdasarkan pengkajian ini, bagian sumberdaya mineral yang

layak tambang berubah statusnya menjadi cadangan sedangkan

yang belum layak tambang tetap menjadi sumberdaya mineral.

Berdasarkan kedua kriteria di atas, tingkat keyakinan geologi dan

pengkajian layak tambang, kemudian dikelompokkan tingkat kelas sumberdaya


dan cadangan mineral. Berikut ini adalah kriteria dan klasifikasi sumberdaya

dan cadangan dalam Amandemen 1 SNI 13-4726-1998:

1. Sumberdaya Mineral, terdiri dari:

1. Sumberdaya Mineral Hipotetik

Sumberdaya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource)

adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan perkiraan pada tahap survai tinjau.

2. Sumberdaya Mineral Tereka

Sumberdaya mineral tereka (inferred mineral resource) adalah

sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan hasil tahap prospeksi.

3. Sumberdaya Mineral Terunjuk

Sumber daya mineral terunjuk (indicated mineral resource)

adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.

4. Sumberdaya Mineral Terukur

Sumber daya mineral terukur (measured mineral resource)

adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.


2. Cadangan, dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Cadangan Terkira

Cadangan terkira (probable reserve) adalah sumber daya

mineral terunjuk dan sebagian sumberdaya mineral terukur yang

tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan

studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi,

sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.

2. Cadangan Terbukti

Cadangan terbukti (proved recerve) adalah sumberdaya mineral

terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang

terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara

ekonomik.
Dasar klasifikasi sumberdaya dan cadangan lain yang umum digunakan

di berbagai negara, termasuk di Indonesia, antara lain:

1. Dasar Klasifikasi United States Geological Survey (USGS)

Berdasarkan tingkat penyelidikan dari yang paling kasar ke yang

lebih teliti, USGS menggolongkan sumberdaya ke dalam golongan

discovered atau inferred atau tereka, indicated atau tertunjuk, dan

measured atau terukur. Dari sudut perhitungan kelayakan, klasifikasi

USGS mengenal tingkat marginal atau kurang ekonomis, para marginal

atau tidak terlalu ekonomis, dan ekonomis atau menguntungkan.

Bila suatu sumberdaya yang terunjuk telah diteliti dan ternyata

layak untuk ditambang, maka pada tingkat ini kita bicara tentang cadangan

probable atau terkira, sedangkan bila kita bicara pada tingkat sumberdaya

terukur, dan studi kelayakannya menunjukkan ekonomis, maka kita sampai

kepada tingkat cadangan cadangan terbukti atau proved. Bila dari studi

kelayakan ternyata penambangan bisa menguntungkan, tingkat

sumberdaya inferred atau tereka dapat digolongkan dapat digolongkan


dalam cadangan tingkat mungkin (possible), dan apabila datanya masih

umum, maka data kasar seperti ini hanya memungkinkan mineral ini tetap

digolongkan sebagai sumberdaya. Walaupun kelayakannya memungkinkan

untuk penambangan secara ekonomis, tetapi pada tingkatan data geologis

seperti itu, mineral tersebut hanya dapat disebut sebagai sumberdaya yang

ditemukan (discovered). Digramatik McKelvey


yang digunakan oleh USGS dalam mengklasifikasikan

sumberdaya dan mineral ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

2. Dasar Klasifikasi Joint Ore Resources Comittee (JORC) Australia

JORC Sumberdaya mineral diklasifikasikan sesuai dengan

tingkat keyakinan geologi ke dalam sumberdaya mineral tersirat

(inferred mineral resources), sumberdaya mineral terindikasi (indicated


mineral resources), dan sumberdaya mineral terukur (measured mineral

resources).

a. Sumberdaya Mineral Tersirat (Inferred Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan

kandungan mineralnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan

yang rendah. Hal ini disimpulkan dan diasumsikan dari bukti-bukti geologi

tetapi kontinuitas geologi dan atau kadar tidak terverifikasi. Hal ini

didasarkan pada informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai

dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor yang

mungkin terbatas atau ketidakpastian kualitas.

b. Sumberdaya Mineral Terindikasi (Indicated Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk,

karakteristik, kadar, dan kandungan mineral dapat diperkirakan dengan

tingkat kepercayaan yang wajar atau sedang. Hal ini didasarkan atas

informasi eksplorasi, sampling, dan pengujian melalui teknik yang tepat dari

lokasi seperti singkapan, parit, pit, dan lubang bor. Lokasi berjarak terlalu

luas untuk mengetahui kondisi geologi atau kontinuitas kadar, tapi memiliki

jarak yang cukup untuk bisa mengasumsikan kekontinuitasan.

c. Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resources)

Adalah bagian dari sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk

fisik, karakteristik, kadar, dan kandungan mineralnya dapat diperkirakan

dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.


Hal ini didasarkan pada eksplorasi rinci dan dapat diandalkan, sampling dan

pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang sesuai dari lokasi

seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Lokasi berjarak cukup

dekat untuk mengkonfirmasi kontinuitas geologi dan kadar.

Cadangan bijih adalah bagian dari sumberdaya mineral terukur dan

terindikasi yang dapat ditambang dan memiliki nilai ekonomi. Meliputi

diluting material dan kerugian yang mungkin terjadi ketika material tersebut

yang ditambang. Cadangan bijih diklasifikasikan berdasarkan tingkat

kepercayaan menjadi cadangan bijih mungkin (probable ore reserves) dan

cadangan bijih terbukti (proved ore reserves).

a. Cadangan Bijih Mungkin (Probable Ore Reserves)

Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari sumberdaya

mineral terindikasi (indicated ore reserves). Penilaian yang sesuai dan

studi telah dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi

(modifying factors) yaitu penambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran,

hukum, lingkungan, sosial, dan kebijakan pemerintahan. Cadangan bijih

mungkin (probable ore reserves) ini memiliki tingkat kepercayaan yang

lebih rendah dari cadangan bijih terbukti (proved ore reserves), tetapi

memiliki kualitas yang cukup untuk berfungsi sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam pengembangan suatu endapan.


b. Cadangan Bijih Terbukti (Proved Ore Reserves)

Adalah bagian ekonomis yang dapat ditambang dari sumberdaya

mineral terukur (measured ore reserves). Penilaian yang sesuai dan studi

telah dilakukan mencakup pertimbangan dan faktor modifikasi yaitu

pertambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial,

dan kebijakan pemerintahan. Cadangan bijih terbukti (proved ore reserves)

memiliki tingkat kepercayaan kategori estimasi cadangan yang tertinggi.

Gaya mineralisasi atau faktor lain bisa membuktikan bahwa cadangan bijih

tidak ditemukan dalam beberapa endapan.


BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

1. Sumberdaya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat

berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian

kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang. Sedangkan

cadangan (reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui

ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara

ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang

pada saat perhitungan dilakukan.

2. Berdasarkan tingkat penyelidikan dari yang paling kasar ke yang lebih

teliti, USGS menggolongkan sumberdaya ke dalam golongan

discovered atau inferred atau tereka, indicated atau tertunjuk, dan

measured atau terukur. Dari sudut perhitungan kelayakan, klasifikasi

USGS mengenal tingkat marginal atau kurang ekonomis, para

marginal atau tidak terlalu ekonomis, dan ekonomis atau

menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

Materi e-learning Mineral and Coal Resources Classification Based on

Geostatistical Approach

Badan Standardisasi Nasional (BSN). 1998. Amandemen 1 SNI 13-5014-1998


Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara.

Dean Andreas Simorangkir, dkk. Komparasi antara Klasifikasi SNI dan JORC.
Bandung: ITB.

Handout Matakuliah Perhitungan Cadangan. Klasifikasi Sumberdaya dan


Cadangan. Bandung: ITB.

Yanto Indonesianto. 2014. Manajemen Pertambangan. Yogyakarta: Penerbit


UPN “Veteran” Yogyakarta.
Nama : Doly Dakhyar Hutasuhut
11
NIM : 19137073
MataKuliah : Geostatistik dan Permodelan Sumberdaya

Tugas Resume

Dasar Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral SNI, USGS, dan

JORC

Berikut ini adalah kriteria dan klasifikasi sumberdaya dan cadangan dalam

Amandemen 1 SNI 13-4726-1998:

A. Sumberdaya Mineral, terdiri dari:

1. Sumberdaya Mineral Hipotetik


Sumberdaya mineral hipotetik (hypothetical mineral resource)

adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan perkiraan pada tahap survai tinjau.

2. Sumberdaya Mineral Tereka

Sumberdaya mineral tereka (inferred mineral resource) adalah

sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan hasil tahap prospeksi.

3. Sumberdaya Mineral Terunjuk

Sumber daya mineral terunjuk (indicated mineral resource)

adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum.

4. Sumberdaya Mineral Terukur

Sumber daya mineral terukur (measured mineral resource)

adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh

berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci.

B. Cadangan, dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Cadangan Terkira

Cadangan terkira (probable reserve) adalah sumber daya

mineral terunjuk dan sebagian sumberdaya mineral terukur yang

tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan

studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi,

sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.


2. Cadangan Terbukti

Cadangan terbukti (proved recerve) adalah sumberdaya mineral

terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang

terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara

ekonomik.
Dasar Klasifikasi United States Geological Survey (USGS)

Berdasarkan tingkat penyelidikan dari yang paling kasar ke yang

lebih teliti, USGS menggolongkan sumberdaya ke dalam golongan

discovered atau inferred atau tereka, indicated atau tertunjuk, dan

measured atau terukur. Dari sudut perhitungan kelayakan, klasifikasi

USGS mengenal tingkat marginal atau kurang ekonomis, para marginal

atau tidak terlalu ekonomis, dan ekonomis atau menguntungkan.

Bila suatu sumberdaya yang terunjuk telah diteliti dan ternyata

layak untuk ditambang, maka pada tingkat ini kita bicara tentang cadangan

probable atau terkira, sedangkan bila kita bicara pada tingkat sumberdaya

terukur, dan studi kelayakannya menunjukkan ekonomis, maka kita sampai

kepada tingkat cadangan cadangan terbukti atau proved. Bila dari studi

kelayakan ternyata penambangan bisa menguntungkan, tingkat

sumberdaya inferred atau tereka dapat digolongkan dapat digolongkan

dalam cadangan tingkat mungkin (possible), dan apabila datanya masih

umum, maka data kasar seperti ini hanya memungkinkan mineral ini tetap

digolongkan sebagai sumberdaya. Walaupun kelayakannya memungkinkan

untuk penambangan secara ekonomis, tetapi pada tingkatan data geologis

seperti itu, mineral tersebut hanya dapat disebut sebagai sumberdaya yang

ditemukan (discovered). Digramatik McKelvey


yang digunakan oleh USGS dalam mengklasifikasikan

sumberdaya dan mineral ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai