Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRATIKUM MEKANIKA BATUAN


“Uji Kuat Tarik Tidak Langsung ”

Oleh:
NILA RAHMAD DEFITA
BP/NIM : 2019/19137079

Kosentrasi : Pertambangan Umum


Program Studi : S1 Teknik Pertambangan
Jurusan : Teknik Pertambangan

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kekuatan tarik (tensile strength, ultimate tensile strength) adalah teganga
nmaksimum yang bisa ditahan oleh sebuah bahan ketika diregangkan atau
ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Kekuatan tarik adalah kebalikan
dari kekuatan tekan, dan nilainya bisa berbeda.
Beberapa bahan dapat patah begitu saja tanpa mengalami deformasi, yang
berarti benda tersebut bersifat rapuh atau getas (brittle). Bahan lainnya akan
meregang dan mengalami deformasi sebelum patah, yang disebut dengan
benda elastis (ductile).
Kekuatan tarik umumnya dapat dicari dengan melakukan uji tarik dan
mencatat perubahan regangan dan tegangan. Titik tertinggi dari kurva
tegangan-regangan disebut dengan kekuatan tarik maksimum (ultimate
tensile strength).
Untuk mendapatkan nilai kuat tarik pada batuan maka dibutuhkan
pengujian kuat tarik. Pada laporan ini membahas tentang uji kuat tarik tidak
langsung (uji brazillian).
1.2. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktek uji kuat tarik tidak langsung mahasiswa dapat :
1. Mengetahui kuat tarik percontohan batu secara tidak langsung
2. Menggunakan alat mesin tekan secara benar
3. Membuat grafik penetuan kohesi (c) dan sudut geser dalam (0)
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

Pengujian kuat tarik / Brazilian di lakukan untuk mengetahui kuat tarik


(tensile strength) dari percontoh batu berbentuk silinder secara tidak
langsung. Alat yang di gunakan ialah mesintekan sama seperti pada pengujian
kuat tekan, bedanya pada pengujian kuat tarik tidak menggunakan stopwatch
atau penghitung waktu.

PP PP

Bidang
Bidang
failure“failure
failure“failure
2R ””
2R

HH

Gambar 2.1. Pemberian beban pada uji kuat tarik

P
Rumus : τ= π . r . hWturaldensity

Ket : P = gaya
π= 3,14
r = Jari-jari sampel
h = Ketinggian sampel
Pengujian kuat tarik tidak langsung menggunakan alat kuat tekan uniaksial,
dimana percontoh batuan diletakkan diantara dua platen kemudian diberi beban
sehingga beban mengalami failure. Pemberian beban dilakukan pada bagian
diameterikal percontoh batuan Percontoh batuan dibuat dengan geometri ;
tinggi (tebal) percontoh setengah dari diameternya.
Pada pengujian kuat tarik tidak langsung (brazilian test) tekanan yang
diberikan pada suatu titik (P) yang menyebabkan gaya yang terjadi pada suatu
titik (P) pada conto membuat conto menjadi failure ketika conto diberi tekanan
maka conto tersebut menerima tekanan atau gaya yang diberikan atau
ditimbulkan oleh tekanan (P) vertikal maka sisi samping conto atau bergerak
ke sisi samping secara horizontal.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Sampel Batuan
2. Alat uji Brazillian
3. Jangka Sorong
4. Mistar

3.2. Prosedur Praktikum


1. Letakkan percontoh batu di tengah-tengah plot tekan
2. Tekan plot agar percontoh batuan bersentuhan dengan kedua plot tekan
3. Kemudian hidupkan mesin tekan, posisikan pada angka 0
4. Selanjutnya perhatikan mesin jarumnya akan bergerak amati pada posisi
berapa maksimum percontoh batu pecah
5. Masukkan data ke (P) atau gaya yang di butuhkan hingga percontohan
batuan tadi pecah
6. Kemudian bersihkan percontoh batuan yang pecah tadi di atas plot tekan
untuk percobaan selanjutnya.
P
7. Analisis data berdasarkan rumus : τ= π . r . hWtural density
3.3 Gambar Peralatan

Gambar 3.1 Alat uji kuat tarik

Gambar 3.2 Dial Gauge

Gambar 3.3 Mesin Pemotong Sampel

Gambar 3.4 Alat Pelindung Wajah

Anda mungkin juga menyukai