Anda di halaman 1dari 11

Teiikii Husni, Cochlear implant

Cochlear implant
Teuku Husni T.R

komunikasi baik pada &w'asa maupun 8nak-anak dengan kciulian scnsorincural beral (iethere) hingga sangat
bcrat (profound). Mula-mula gelombang suara ditangkap oleh telinga luar kein udian dikonversi menjadi
vibrasi mekanik oleh rnntai iclang pendengaran. Dalam tel inga baginn delarn, kokle‹i yang berisi cairn
berpcran dalam mengubah vibrasi mekanik menjadi vibrant dalam medium cair ¥’ariasi tekanan dalam cuiran
kokiea memicu

pada membran basiiar mcmhengkok sesuai dengan perubahan posts membran basilar dan memicu
pelcpasan bahan elektrokiniinwi yang .selanjutnya terjadi potential listrik pada sisi tersul›ut. Set-scl saraf yang
tereksitas mcngadakan korrtunikas dengan sistem saraf pusat dan mengirtm nfomias nyu akustik tersebut
menuju otak. CI merupakan alat elektronik yang mengambil alih funhsi set-sel rambut kok lea yang
mcngaiami kerusakan ataupun tidak tcrbentuk dengan cara mcmberikan stimulasi langsung pada serabul
serabut saraf yang

dilakukan evaluasi pendahuluan berupa evaluasi medis, audiolog s, ps ikotog s, kogn tif. dan sos ologik serta
ada tidaknja kontra indikasi. ’terdapat beberapa konira indikasi pemasangan CI antara lain aS €lnesis koklea._
kcrusakan nervus koklearis, otitis media, penyakit sistem saraf sentrnl, maupun kondisi medis yang tidak
memungkinkan dilakukannya tindakan oyrasi. komp pemasangan CI dapat berka tan dengan risan kulit

the body by a surgery (internal component) and the other component s installed outs de the body (external),
which has function to correct the hearing and communication process cither in adults as well as children with
severe or profound sensorineutai deafness. The normal hearing process starts when accoustic wave is caught by
the external eat and converted into mechanic vibration by hearing bones Inside the internal ear, the fiuid-
containing cochlca convert the mechanic vibration nto a x n a liquid medium Variation of pressure
inside the cochlear fluid triggers the change in the position of the flexible basal membrane. The hairy cells
which are tightly-attached to the basal membrane turn according to the change of basal membrane’s position,
and it triggers the releasing of chemical materials that trigger the electric potentials on that side Excitated
neural

directly stimulating the existing nerves Candidate s a patient that CI w 11 The selection of
candidate must prior to evaluation including medical, audiologic, psychologic, cognitive, and sociologic
evaluation, and also determination of contra-indication There are several contra indications such as cochlear

mendengar dan komunikasi baik pada dewasa


maupun anak-anak dengan ketulian

(profound)
CI mengalami perkembangan selama 25 tahun
baik dari segi teknologi maupun dalam Criteria
JfJfn'ñ€ KFDOK TâRAN SYIAH K t/ ALA Volume 8 Nomor 3 December 2008

Sekalipun aman, CI tetap memiliki sejumlah saat


komplikasi yang berpotensi timbul. Komplikasi
pemasangan Cl dapat berkaitan dengan irisan
kulit dan stern flap, tindakan mastoidektomi dan
kokleostomi, dan yang berkaitan dengan alat.
Pengelompokan komplikasi yang lain adalah
komplikasi mayor dan minor, serta komplikasi
2
intra, peri, dan pasca opcrasi. ’4’’
Tinjauan pustaka ini dkan menjajikan
fisiologi mendengar secara singkat dan
beberapa hal seputar CI, yaitu bagaimana cara
keja alat, macam-macam alat implan, memilih
kandidat (kriteria pasien), mengevaluasi pasien
dengan Cl, prosedur pembedahan (secara
singkat), komplikasi, dan rehabilitasi pasien
dengan CI.

Fisiologi mendengar
Fisiologi mendengar merupakan Central
penelitian diciptakannya CI. Gambar I berikut
ini menunjukkan simplifikasi dari telinga
manusia yang terdiri dari telinga luar, tengah,
dan telinga dalam. Suara mengalami
SCrangkaian transformasi saat melewati
bagian-bagian telinga tersebut hingga nervus
audilivus dan mencapal otak.‘
Mula-mula gelombang suara ditangkap oleh
telinga luar kemudian dikonversi menjadi
vibrasi mekanik oleh rantai tulang pendengaran.
Dalam telinga bagian dalam, koklea yang berisi
cairan berperan dalam mengubah vibrasi
mekanik menjadi vibrasi dalam medium cair.
Variasi tekanan datam cairan koklea memicu

Gambar 1. Diagram simplifikasi telinga manusia‘


teJadinya perubahan posisi dari membrari
fleksibel yang disebut membran basilaris.
Perubahan posisi ini akan memberikan informasi
mengenai frekuensi sinyal akustik yang ada
158
Cl mengalami perkembangañ sejak ditemukan
itu. Frekuensi tinggi akan ditangkap pada basis koklea, tahun 1790. Pada tahun 1961, berhasil dibuat
sedangkan frekuensi rendah ditangkap pada apeks Cl kanal tiinggal (single channel o Mear
koklea. Gambar 2 berikut menunjukkan distribusi in;pfmtf yang ditetapkan pada penderita tuft dan
frekuensi di dalam koklea. dapat dideteksi adanya suara (sound).
Selanjutnya multichannel cochlear implant yang
merupakan penyempurnaan dari kanal
Gambar 2. Diagram skematik distribusi frskumsi di dalam
membran basilaris‘

Sel-sel mmbut melekat erat pada membmn basilar


membengkok sesuai dengan perubahan posisi dari
membran basilar dan memicu pelepasan bahan
elektrokimiawi yang selanjutnya terjadi potensial listrik
pada sisi tersebut. Sel-se1 saraf yang tereksitasi
mengadakan komunikasi dengan sistem syaraf pusat dan
mengirim informasi sinyal akustik tersebut menuju otak. 6

Cara kerja alat CI tanggal berhasil dibuat pada tahuti


Cl merupakan alat elektronik yang mengambil alih‘ 1978. Pada tahun 1985 multichannel cochlear
fungsi sel-set rambut koklea yang mengalami kerusakan implant mendapat pengakuan dari FDA
ataupun tidak terbentuk dengan cara memberikan untuk digunakan pada orang dewasa, sedangkan
stimulasi langsung pada serabut-serabut saraf yang M penggunaan Nucleus
I
*
1euLu fluent, C'o‹hlear implant

22-channel cochlear implant pada anak-anak


dimulai pada tahun 1990.'’°
Secara umum, CI terdiri dari em pat komponen
utama yaitu mikrofon, unit pengolah snarl
sistem transmisi, dan elektrode (gambar 3).
ivlifiofori, pengolah suara, dan sebagian sistem
transmisi merupakan komponen eksternal
sedangkdri deretan elekMoâe dan sebagian
sistem traiismisi fpenerima) merupakan
komponen

(c)
(a) (b)

Gambar 3.a. komponen ekstemal 7, b. komponen internal7, c. ilustrasi CI yang terpasang'

Macam-macam alat a. Desain elektrode (juznlab elektrode,


Cl merupakan satu dari beberapa macam alat koofigurasi elektrode)
implan. Adapun macam-macam alat implan Desain elektrode berkaitan dengan
sendiri dir/asarkan pada karakteristik berikut :* penempatan elektrode, jumlah elektrode,
159
orientasi elektrode terhadap jaringan yang dapat seb;tran impuls yang ditimbulkan oleh stimulus
dirangsang, dan konfigurasi elektrode. listrik.
Tergantung dari jenis alat implan, maka b. Tipe stimulasi (analog atau pulsatif)
elektrode dapat ditempatkan dekat foramen Pada tipe analog, stimulus listrik diteruskan
rotundum koklea (ekstrakoklea), sebagian besar pada semua elektrode sehingga memberikan
da]am skala timpani (intrakokJea) atau pada potensi tc adinya int•qraksi antar kanal
permukaan nukleus koklearis. elektrode. Sedangkan pada tipe pulsatif,
Jumlah elektrode bervariasi menurut pabrik dan
stimulus listrik tertentu diteruskan pada elektrode
jenis alat implan. Pada prinsipnya, semakin
tertentu pula (spesifik) sehingga terjadi
banyak jumlah elektrode semakin tinggi tingkat
pemisahan antar kanal.
resolusinya. Namun, pada kenyataannya sangat
c. Sistem transmisi (transkutan atau
bergantung pada jumlah neuron yang tersisa
perkutan}
dan
Pada transmisi transktitan, terdapat pemancar
(bagian dari komponen ekstemal) dan penerima
(bagian dari komponen internal) yang dipisahkan
oleh kulit. Sedangkan pada transmisi perkutan,
tidak terdapat pemancar dan penerima karena
stimulus listrik diteruskan langsung ke dalam
kulit melalui colokan penghubung @fug
connection). Diagram sistem transmisi dapat
diljhat pada gambar 4 berikut ini.

160
Stills

t EOTRONE *ARAT
Er7CQDER

Gambar 4. Diagram sistem transmisi 6


perencanaan teknik operasi, dan menekan risiko
d. Pengolab siayal \ a›aveforAg P• esentafion tindakan operasi itu sendiri. 3fogriefic resonance
atau/enr«re Jeff s) imaging (MRI) berguna dalam mengidentifikasi
Pengolah sinyal menipakan bagian yang cairan koklea. Schwannoma vestibular, anatomi
paling penting dalam memberikan informasi koklea, dan keeurigaan adanya proses patologi
bunyi yang diterima oleh pemakai alat implan. pada pendengaran Central. '’
Pemeriksaan audiologis yang dikenakan adalah
Pemilihaii kandidat dan audionietri nada murni, audiometri tutur, dan
bila perlu dilakui.an pemeriksaan Auditory
evaluasi Evaluasi pendahuluan Brainstem-evoked Response (ABR). Pada kasus
Kandidat adalah pasien yang padanya akan ketulian kongenital yang mencurigakan adanya
dilakukan pemasangan CI. Sebelum memilih aplasia nervus auditivus perlu dilakukan
kandidat perlu dilakukan evaluasi pendahuluan pemeriksaan ABR untuk memastikan keadaan
benipa evaluasi rnedis, audiologis, psikologis, tersebut, dan apabila hasilnya masih
kognitif, dan sosiologik serta ada tidaknya menunjukkan adanya sisa serabut-serabut syaraf,
kontra indikasi. Evaluasi ini penting untuk turut maka tidak menutup kemungkinan bahwa CI
menentukan optimalisasi manfaat/keberhasilan dapat dimanfaatkan.4
pemasangan implan sehingga da at menekan
risiko kerugian yang dapat Indikasi
Evaluasi medis meliputi penilaian keadaan Kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan
secara umum (termasuk harapan hidup dan seleksi ini adalah mereka dengan ketulian
kesiapan untuk dilakukan anestesi umum), sensorineural bilateral berat dan sangat berat
usia pertama kali mengalami ketulian (hearing (ketulian sebesar 90 dB atau lebih), terbukti
loss), etiologi ketulian, penggunaan alat tidait terbantu oleh APM, dan pada pasien tuli
pembantu mendengar (APM) dan komunikasi post-lingual didapatkan skor 3tPZi atau lebih
lisan, dan lama ketulian. Selain itu, pertu pula rendah pada pemeriksaan speech d’ucrimi ffon
dieva1uasi ada tidaknya otitis media, riwayat pada keadaan terpasang APM.'”"' Anak-anak
operasi tclinga atau fossa posterior berusia dna tahun atau leblh den8an ketulian
sebelumnya, meningitis, trauma kepala, sensorineural bilateral sangat berat juga
terapi radiasi, serta penyakit- penyakft lain menipakan kandidat.
yang berpotensi mengganggu fungsi Ketulian sangat berat didefinisikan sebagai
pendengaran Central.'’3 kondisi ketulian sebesar 90 dB atau lebih.
Pemeriksaan penunjang sebelum dilakukannya Tingkat ketulian ini diperoleh dari mengukur
pemasangan CI meliputi pemeriksaan rata-rata ambang dengar audiometer nada
laboratorium dan radiologis, kadang-kadang mumi pada frekuensi 500, 1000, dan 2000
juga dilakukan pemeriksaan genetik. CT-scan Hertz.
merupakan pemeriksaan yang penting dan Secara ringkas, pemilihan kandidat dan
dianggap sebagai gold standar guna evaluasi dapat dilihat pada tabel 1 eiepggnaf
memastikan anatomi koklea, membantu pemilihan kandidat.
Teuku Ilusni, Cm hlear ittfpJfyg¿

Tabel 1. Peniilihan kandidat’


Anak anak Dewasa
Ket lian sort e 1 bi t be K t se or 9neura l
berat
bilatera dan sangat berat dan sangat berat
• Usia 12 (dna belas) bulan atau lebih • APM tidak/kurangp e
wbaf1tu
• APM tidak/kurang membantu • Ketulian didapat Sgbe atau *‹*udah
1pp
• Tidak ada kontra indikasi medis mengenai b h S Omunikasi
terhadap tindakan opeiasi & post lingual)
• Ketulian kongenital atau Posi /iogua/ » Tidak ada kontra indikasf medis
• Memiliki motivasi dan harapan yang terhadap tindakan Operasi
kuat serta lingkungan pendidikan yang • Memiliki !* 8Sl dan harapan yaxg
mendukung kuat

Kontra indikasi b. Usia saat 3d8kan operasi implan j


Kontra indikasi terhadap pemasangan CI Semakin muda qtjq kandidat sent ;y
berkaitan dengan faktor keamanan dan manfaat prediksi keberhasi
atau keberhasilan pemakaian Cl itu sendiri. ini disebabkan kondisi sistem pelldengaian/
Terdapat beberapa kontra indikasi pemasangan persarafan yang pgty elastis @gh plosticiy).
Cl antara lain agenesis koklea, kerusakan FDA mengijinkan CI pac|g kandidat
nervus koklearis, otitis media, penyakit sistem yang berusia dua bulan. Sebelum usia
saraf dna
Central, maupun kondisi medis yang tidak be)as bulan pepg3gman Cl
memungkinkan dilakukannya tindakan operasi. untuk dilakukan, tetapi haruS df
Kerusakan ner us koklearis yang merupakan sertaj oleh
pengainatan
kontta indikasi tersebut dapat disebabkan oleh ketepatan dalam tnenegakkan diagnosis dan
fraktura tulang temporal, tindakan operasi pada derajat kuullan, dan evaluasi keberhasila rt
daerah fossa posterior atau terapi radiasi.’ penggunaan APM sebelum b•>lih ke Cl.3
c. Lama ketulian
Prediksi keberhasilan Lama ketulian y
Setiap pemasangan CI tentu diharapkan dapat
memberikan hasil yang terbaik pada pasien. ditartgani semakin b8ik oleh kare
na proses
Namun, harapan tersebut tidak boleh terlalu adaptasi terhadap penden
dibesar-besarkan pada saat melakukan konseling umumnya masih bait.'
' pra pemasangan karena banyak hal yang dapat diamati
aruhi keberhasilan pemasangan CI itu derajat ketulian, »•=• ••ksam.
, fl d :› kesembuha , dan Makaian APM teilebihdulu
Beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada sebelum
d. Pendengaran sisi (residual hear
kebetbasilan pemakaian CI antara lain :
a. Usia saat timbulnya ketulian Tidak adanya •a
Usia saat timbulnya ketulian merupakan diidentikkan
Sfl2l8* bentt dan
faktor kritis yang sangat berpenganih pada
hasil akhir pemasangan CI. Pasien anak Penelitian masih pq
maupun dewasa yang pernah mengenal s
percakapan sebelumnya betul membedakn
(postlingual) akan memiliki tingkat ke&rhasilan (prelingual).'’3 terhada puan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan Namun, p
mereka yang belum pemah perbedaan di p kom
mendengar/mengenal percakapan kemam
dfbandingkan
sangat
dengan
antara anal-anak dengan postlingual penting bagi
dan dengar
Cl. Sekalipun
prelingual akan berkurang sesuai
perkembangan
waktu.' jumlah sel ganglion ymg masih 8da dengan
kemampuan psikofisikal berhasil ditentukan
pada binatang, tidak deinikian pada manusia lubrikasi dengan Healon (mengandung Natrium
sehingga penelitian mengenai hal tersebut maslh hyalurinat).2’‘
terns dilakukan. Pada binatang, stimulasi Insersi CI (deretan elektrode) dilakukan secara
listrik dapat meningkatkan kemampuan set manual berlawanan dengan arah jarum jam
ganglion setelah mencapai kedalaman lima sampai
untuk tuinbuh dan selan utnya memodifikasi sepuluh milimeter. Selanjutliya, inSOfSi lltTla
fungsi pendengaran belas milimeter dilakukan dengan bantuan
f. Faktor alat CHHrllUfl (clxv) ag ar elektrode be;jalan
Desain alat CI juga memberikan pengaruh pada separijang dinding laterokaudal. °'5
hasil. Desain bervariasi menunii penempatan, Setelah insersi elektrode selesai, dilakukan
jumlah dan kaitan antara deretan elektrode, pemeriksaan refleks stapedius dan neur«f
transmisi sinyal hingga mencapai elektrode, response telemetry (NRT) untuk meinastikan
maupun cara stimulus diterima oleh pengolah elekvode telah berada pada tempat yang tepat. 2’5
bicara.
g. Faktor lain
Faktor-faktor pendukung lainnya perlu Implantasi koklea merupakan tindakan operatif
diperhatikan juga antara lain kemudahan yang relatif aman dengan insides komplikasi
rehabilitasi pasca operasi, kecacatan lain yang antara 0.27% hingga 3%. Pengamatan yang
menyertai, tingkat kecerdasan, kemampuan Iain menunjukkan adanya peniirunan insiden
berkomunikasi, dan tentunya dukungan dart komplikasi dalam lima tahun (1994-1999}
keluarga maupun lingkungan.’’‘ dari 11% menjadi 5%.2 Pada anak-anak, insides
komplikasi lebih banyak terjadi pada Usia yang
Peoiiliban tetinga yang dloperasi lebih muda.4
Sebelum pemasangan CI dilakukan penentuan Sebagian besar komplikasi yang timbul
telinga mana yang akan dilakukan operasi. berkaitan dengan insisi dan pembuatan tin flap
Pilihan pertama ditujukan pada telinga dengan yang meliputi infeksi luka operasi, kegagalan
pendengatan sisa yang )ebih jelek. Apabila penutupan luka operasi, dan transmisi perkutan
kedua telinga memiliki pendengaran sama jelek, yang buruk. Komplikasi yang lain terkait
maka pilihan ditetapkan pada telinga yang operasi mastoidektomi dan kokleostomi
dengan ketulian didapat, durasi ketulian yang meliputi paralisa nervus fasialis, perdarahan sinus
lebih pettdek, gambaran radiologis lebih baik duramater, fistula perilimfe, dan meningitis.
g da telinga yang memakai APM lebih Sedangkan komplikasi terkait alat antara Iain
patahnya elektrode saat insersi alat, kerusakan
Proge4ur penibedahan intra koklea yang berat akibat insersi alat,/ofse
Prinsip pembedahan pada pemasangan Cl roule elektrode keluar dari koklea, penempatan
sebagaimana prosedur pembedahan pada dereten elektroda yang kurang tepat, dan
2
umumnya, lain minimalisasi komplikasi, kegagalan alat. '’
sesederhana mungkin, dan efisiensi waktu, Sejumlah komplikasi yang dijumpai dapat juga
Prosedur pembedahan dilakukan dengan dikelompokkan menjadi komplikasi mayor dan
anestesi umum, biasanya memakan waktu minor, ataupuii komplikasi intra, pert atnu pasca
2
kurang dtiri dua jam dan waktu rawat inap opemtif. '’
kurang dari 24 jam.' Komplikasi mayor didefinisikan komplikasi
Secara garis besar dilakukan mastoidektomi dan yang membutuhkan revisi operasi yang meliputi
pendekatan timpanotomi posterior (pada resesus permasalahan skin App, migrasi alat, dan
fasialis). Skala timpani dibuka melalui kegagalan alat. Paralisa fasialis juga sering
kokleostomi pada promontorium anteroinferior. dikategorikan dalam komplikasi mayor apabila
Setelah endosteum koklea teridentifikasi membutuhkan operasi korektif. Komplikasi
dilakukan pembukaan dengan jarum minor akan membaik taqpa perlu tindakan
berdiameter satu milimeter. Sebelum insersi operatif, misalnya pada stimulasi listrik nervus
alat, dilakukan fasialis yang dapat diatasi dengan pemrograman
Tenku Ilmni, Cochlear implant

alat, infeksi ringan sekitar luka operasi diperkecil dengan pemasangan monitor
maupun migrasi alat yang minimal.’ elektromiografi Intra operatif.’
Selama operasi berlangsung dapat te adi c. Meningitis
komplikasi antara lain lesi nervus fasialis, Meningitis pasca implantasi terjadi akibat
kebocoran perilimfe, dan insersi elektrode yang infeksi yang inenyebar lewat cairan
kurang adekuat. Komplikasi peri operatif serebrospinal atau tindakan operasi yang kurang
utamanya berkaitan dengan penyembuhan luka aseptis. Deretan elektrode sendiri berpotensi
operasi dan merupakan komplikasi terbanyak sebagai jembatan penghubung penyebaran
pada anak-anak. Sedangkan komplikasi pasca infeksi.I '
operatif meliputi komplikasi jangka pendek dan Penelitian kohort di UK Kingdom pada tahun
jangka panjang. Komplikasi jangka pendek 2002 terhadap 1 851 anak dan 1779 dewasa pasca
antara lain stimulasi nervus petrosus superfisialis implantasi menunjukka n insiden meningitis yang
mayor sehingga terjadi produksi air mata tidak berkaitan dengan implantasi itu sendiri.
berlebih dan stimulasi nervus fasialis yang dapat Dengan kata lain, disiinpulkan bahwa
menimbulkan rasa nyeri (neuralgia). Komplikasi komplikasi meningitis tidak terjadi pada obyek
jangka panjang meliputi kegagalan alat dan penelitian tersebut. '
migrasi deretan elektroda. Sekalipun deinikian, d. Permasalahan peletakan komponen internal
angka kegagalan alat adalah kurang dari dua CI
4
persen Salah penempatan 6Jofse route) pada kanaiis
Berikut disampaikan beberapa jenIs komplikasi karotis merupakan komplikasi yang jaiang
yang didapatkan pada pemasangan CI. dijumpai pada pemasangan CI, Risiko lest arteri
a. Fistula perilimfe karotis pada kesalahan penempatan ini
Kejadian kehi1angan keseimbangan dan dikatakan minimal, yang jelas tejadi adalah
vertigo setelah implantasi koklea berkisar kerusakan alat. Identifikasi yang tepat letak
antara t3% hingga 74% dimana sebagian besar koklea dan kokleostomi menghindari false
mengalami resolusi setelah mendapat terapi route, tetapi tetap tidak menjamin
medik dan rehabilitasi vestibular. sepenuhnya." Pemeriksaan refleks stapedius
Terdapat satu laporan kasus kehilangan dan neural response telr.metry (NRT)
keseimbangan yang persisten yang memastikan bahwa CI telah berada pada tempat
disebabkan adanya fistula perilimfe pasca yang tepat.'
implantasi koklea. Setelah didahului dengan
evaluasi CT-scan dilakukan penutupan bekas Rehabilitasi pasien dengan CI
kokleostomi dengan periosteum dan otot melalui Dalam waktu tiga hingga empat minggu pasca
suatu eksplorasi telinga tengah yaitu pemasangan Cl dilakukan pemograman alat
timpanotomi eksploratifi untuk mendapatkan ambang dan keras suaia
b. Lesi nervus fasialis yang nyaman bagi pasien. Sebagai
Paralisa nervus fasialis merupakan komplikasi rangkaian rehabilitasi pasca implantasi adalah
implantasi koklea yang Jiang. Sitatu penelitian pemograman lanjutan, penjelasan mengenai
retrospektif pada 705 pasien pasca implantasi pemakaian alat, dan pcmefihazaan komponen
antara tahun 1980 — 2002 didapatkan insiden ekstBmal.
sebesar 0.71% (lima pasien) dengan delayed Pada anak-anak, proses pembelajaran secara
o ref bervariasi antara delapan belas jam intensif tentang bagaimana mendengar dengan
hingga sembilan belas hari pasca implantasi. CI sangatlah penting dan ha1 ini
Terapi medik yang diberikan adalah steroid membutuhkan suatu tim ahli audiologi dan
(prednison dosis 1 mg/kg selama sepuluh hari) terapi wicara ynn8 berpengalaman.'
dan kombinasi steroid-antivirus (Valasiklofir
3x500 mg/hari selama 10 hari) dimana Kesimpulan
diperoleh pemulihan pada semua kasus setelah 1. Cochlear implan (CI) merupakan alat
dua hingga enam bulan pasca teiapi.'0 Pada elektronik yang sebagian ditanam melalui
anak-anal insiden mencapai 0,5% dan risiko prosedur pembedahan (komponen internals
ini dapat dan sebagian yang lain berada di luar
tubuh (komponen ekstemal), yang
memiliki fungsi memperbaiki proses
mendengar dan
komunikasi bait pada dcwasa iiiaupun anak-
anal dengan ketulian sensorinetiral berat lesi ncri'iis fasial is, meningitis, perinasalahan
I.severe) hingga sangat berat (profound). pe letokan korn ponen IFlternai CI.
2. Macam-tnacam alat implan didasarkan pada
desain elektrode, tipe stlmulasi, sistem
iransmisi, dan pengolah sinyal. l3aftar pustaka
Kandidal adalah pasien yang padanya akan
dilakukan pemasangan CI. Sebelum
memilih kandidat perlu
dilakukan evaluasi pend;ihu1uan
berupa evaluasi medis.
audiologis, psikologis, kognitif, dan
sosiolog ik serta ada tidakiiya kontra indikasi.
lndikasi pemasangan Cl antara lain nierc•ka
dengan ketulian sensorineural bilateral beial
dan sangat berat (ketul ian sebesar 90 d B atau
lebih), terbukti tidak tetbantu oleh RPM,
dan pada pasien tuli post-lingual didapatkan from: U UL: btty://mc@c1n.orn'b/l00coc.htm.
skor 30% atau lebih rendah pada Accessed September TO, 200a.
pemeriksaan speech discrimination pada 4. Soulierc CH , Quielej S N1, Laiieman .A fi’. Cochlear
keadaan terpasans RPM serta imp1ant in chi Icf en, In, H ersnn FS. editor, 1”he

anak-anak berusia dna


tahun a'ou lebih dengan ketulian 533-56. ts ol 27(3)).
sensorineural bilateral sangat berat. 3. Batman C, Inal h S. Ozturk O, ’Futkun A, Schitugiu
Terdapat beberapa kontra indikasi KIA. Cochlear implontati on: patients, problems, and
pemasangan Cl antara lain agenesis koklea surgical com plicaticns. Turk O RL Arsix i
kerusakan nervus koklearis, otitis media, 200 I ;3S(2):89-95. A vailtible from:
URl :http://xs iws.tiirkarchotlarvnvol.orR/v59/v39n2e/
penyakit sistem saraf SGntral, mauptln v39n2e0l p089.htm. .Accessed October 13, 2003.
kondisi medis yang tidak memungkinkan 6. Loizou P. Introduction to coch lear implant, It EE En B
dilakukannya tindakan operasi. Med. Biol. Mag. 1999; l8(1):32fi2. A vai lable from:
6 Beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pemakaian CI adalah usia saat endL h td s uc a o
timbulnya ketulian, usia saat implantasi, at/tutorial.htm Accessed October 13, 20tl5.
larna ketulian, pendengaran sisa, faktor 7. Cochlear Implant Centre. Cnchlear implant: medical
elekmofisiologis, faLuor alat, dan faktor info. University of Miami school of medicine 2005.
Available from:
lainnya. URL: http://www.coch lciirimplants.med.miami.edu/me
7. Sebelum pemasangan CI dilakukan dical/indcx.asp. Accessed October 12, 2005.
penentuan telinga yang dioperasi. 8. Coch lear implant. fi’ikipcdia, free encyclopedia 2005
8. Tindakan utama pada pemasangan Cl October 24. Available from:
adalah mastoidektomi dan kokleostomi. RR,:https/ink cdia.o wiki/cochlearimplant.
Accessed October 30, 2005.
9. Implantasi koklea-relatif aman dengan
9. Kusuma S, Liou S, Haynes DS. Disequilibrium after
insiden komplikasi antara 0.27% - 3%. cochlear implantation caused by a perilymph fistula.
10. Komplikasi pemasangan CI dapat berkaitan lie I.aryngoscopc 2005 January; 1 l5:25-6.
dengan irisan kulit dan skin flap, tindakan 10. Fayad IN, Wanna C-i B, !vI1cheletto JN, Parisier SC.
mastoidektomi dan kokJeostomi, dan yang Facial nerve paralysis following oochlear implant
berkaitan dengan alat. Pengelompokan surgery. The Laryngoscope 2003 August;113:1344-6.
kom plikasi yang lain adalah komplikasi 11. Summerfield, AQ, tiirstca SE, Roberts KL, Barton
C IL Graham JM, O'Donoghue GM. Incidence of
mayor dan minor, serta komplikasi intra, meningitis and of death from all causes among users
pert, dan pasca operasi. of cochlear implants in the United Kingdom. Journal
11. Beberapa kompi ikasi yang telah of Public Health 2004 November;27(l):55-61.
diidentifikasi antara lain fistula perilimfe, Available from:
“Becky Husni, Cochlear Implant

I8 tL.httpJ/www.jpubhealth.ounioumals.era/cii/exter
nal ref7accass num=l5564280&link tvDe=PUB
D Accessed September 30, 2005.
12. Gastman BR, Hirsch BE, Sando I, Fukui iJB,
Wargo ML. The potential risk of carotid injury in
cochlear implant surgery. The Laryngoscope 2002
Eebruary: l 12:26Z-6.

165

Anda mungkin juga menyukai