Implan Koklea-Dikonversi
Implan Koklea-Dikonversi
Cochlear implant
Teuku Husni T.R
komunikasi baik pada &w'asa maupun 8nak-anak dengan kciulian scnsorincural beral (iethere) hingga sangat
bcrat (profound). Mula-mula gelombang suara ditangkap oleh telinga luar kein udian dikonversi menjadi
vibrasi mekanik oleh rnntai iclang pendengaran. Dalam tel inga baginn delarn, kokle‹i yang berisi cairn
berpcran dalam mengubah vibrasi mekanik menjadi vibrant dalam medium cair ¥’ariasi tekanan dalam cuiran
kokiea memicu
pada membran basiiar mcmhengkok sesuai dengan perubahan posts membran basilar dan memicu
pelcpasan bahan elektrokiniinwi yang .selanjutnya terjadi potential listrik pada sisi tersul›ut. Set-scl saraf yang
tereksitas mcngadakan korrtunikas dengan sistem saraf pusat dan mengirtm nfomias nyu akustik tersebut
menuju otak. CI merupakan alat elektronik yang mengambil alih funhsi set-sel rambut kok lea yang
mcngaiami kerusakan ataupun tidak tcrbentuk dengan cara mcmberikan stimulasi langsung pada serabul
serabut saraf yang
dilakukan evaluasi pendahuluan berupa evaluasi medis, audiolog s, ps ikotog s, kogn tif. dan sos ologik serta
ada tidaknja kontra indikasi. ’terdapat beberapa konira indikasi pemasangan CI antara lain aS €lnesis koklea._
kcrusakan nervus koklearis, otitis media, penyakit sistem saraf sentrnl, maupun kondisi medis yang tidak
memungkinkan dilakukannya tindakan oyrasi. komp pemasangan CI dapat berka tan dengan risan kulit
the body by a surgery (internal component) and the other component s installed outs de the body (external),
which has function to correct the hearing and communication process cither in adults as well as children with
severe or profound sensorineutai deafness. The normal hearing process starts when accoustic wave is caught by
the external eat and converted into mechanic vibration by hearing bones Inside the internal ear, the fiuid-
containing cochlca convert the mechanic vibration nto a x n a liquid medium Variation of pressure
inside the cochlear fluid triggers the change in the position of the flexible basal membrane. The hairy cells
which are tightly-attached to the basal membrane turn according to the change of basal membrane’s position,
and it triggers the releasing of chemical materials that trigger the electric potentials on that side Excitated
neural
directly stimulating the existing nerves Candidate s a patient that CI w 11 The selection of
candidate must prior to evaluation including medical, audiologic, psychologic, cognitive, and sociologic
evaluation, and also determination of contra-indication There are several contra indications such as cochlear
(profound)
CI mengalami perkembangan selama 25 tahun
baik dari segi teknologi maupun dalam Criteria
JfJfn'ñ€ KFDOK TâRAN SYIAH K t/ ALA Volume 8 Nomor 3 December 2008
Fisiologi mendengar
Fisiologi mendengar merupakan Central
penelitian diciptakannya CI. Gambar I berikut
ini menunjukkan simplifikasi dari telinga
manusia yang terdiri dari telinga luar, tengah,
dan telinga dalam. Suara mengalami
SCrangkaian transformasi saat melewati
bagian-bagian telinga tersebut hingga nervus
audilivus dan mencapal otak.‘
Mula-mula gelombang suara ditangkap oleh
telinga luar kemudian dikonversi menjadi
vibrasi mekanik oleh rantai tulang pendengaran.
Dalam telinga bagian dalam, koklea yang berisi
cairan berperan dalam mengubah vibrasi
mekanik menjadi vibrasi dalam medium cair.
Variasi tekanan datam cairan koklea memicu
(c)
(a) (b)
160
Stills
t EOTRONE *ARAT
Er7CQDER
alat, infeksi ringan sekitar luka operasi diperkecil dengan pemasangan monitor
maupun migrasi alat yang minimal.’ elektromiografi Intra operatif.’
Selama operasi berlangsung dapat te adi c. Meningitis
komplikasi antara lain lesi nervus fasialis, Meningitis pasca implantasi terjadi akibat
kebocoran perilimfe, dan insersi elektrode yang infeksi yang inenyebar lewat cairan
kurang adekuat. Komplikasi peri operatif serebrospinal atau tindakan operasi yang kurang
utamanya berkaitan dengan penyembuhan luka aseptis. Deretan elektrode sendiri berpotensi
operasi dan merupakan komplikasi terbanyak sebagai jembatan penghubung penyebaran
pada anak-anak. Sedangkan komplikasi pasca infeksi.I '
operatif meliputi komplikasi jangka pendek dan Penelitian kohort di UK Kingdom pada tahun
jangka panjang. Komplikasi jangka pendek 2002 terhadap 1 851 anak dan 1779 dewasa pasca
antara lain stimulasi nervus petrosus superfisialis implantasi menunjukka n insiden meningitis yang
mayor sehingga terjadi produksi air mata tidak berkaitan dengan implantasi itu sendiri.
berlebih dan stimulasi nervus fasialis yang dapat Dengan kata lain, disiinpulkan bahwa
menimbulkan rasa nyeri (neuralgia). Komplikasi komplikasi meningitis tidak terjadi pada obyek
jangka panjang meliputi kegagalan alat dan penelitian tersebut. '
migrasi deretan elektroda. Sekalipun deinikian, d. Permasalahan peletakan komponen internal
angka kegagalan alat adalah kurang dari dua CI
4
persen Salah penempatan 6Jofse route) pada kanaiis
Berikut disampaikan beberapa jenIs komplikasi karotis merupakan komplikasi yang jaiang
yang didapatkan pada pemasangan CI. dijumpai pada pemasangan CI, Risiko lest arteri
a. Fistula perilimfe karotis pada kesalahan penempatan ini
Kejadian kehi1angan keseimbangan dan dikatakan minimal, yang jelas tejadi adalah
vertigo setelah implantasi koklea berkisar kerusakan alat. Identifikasi yang tepat letak
antara t3% hingga 74% dimana sebagian besar koklea dan kokleostomi menghindari false
mengalami resolusi setelah mendapat terapi route, tetapi tetap tidak menjamin
medik dan rehabilitasi vestibular. sepenuhnya." Pemeriksaan refleks stapedius
Terdapat satu laporan kasus kehilangan dan neural response telr.metry (NRT)
keseimbangan yang persisten yang memastikan bahwa CI telah berada pada tempat
disebabkan adanya fistula perilimfe pasca yang tepat.'
implantasi koklea. Setelah didahului dengan
evaluasi CT-scan dilakukan penutupan bekas Rehabilitasi pasien dengan CI
kokleostomi dengan periosteum dan otot melalui Dalam waktu tiga hingga empat minggu pasca
suatu eksplorasi telinga tengah yaitu pemasangan Cl dilakukan pemograman alat
timpanotomi eksploratifi untuk mendapatkan ambang dan keras suaia
b. Lesi nervus fasialis yang nyaman bagi pasien. Sebagai
Paralisa nervus fasialis merupakan komplikasi rangkaian rehabilitasi pasca implantasi adalah
implantasi koklea yang Jiang. Sitatu penelitian pemograman lanjutan, penjelasan mengenai
retrospektif pada 705 pasien pasca implantasi pemakaian alat, dan pcmefihazaan komponen
antara tahun 1980 — 2002 didapatkan insiden ekstBmal.
sebesar 0.71% (lima pasien) dengan delayed Pada anak-anak, proses pembelajaran secara
o ref bervariasi antara delapan belas jam intensif tentang bagaimana mendengar dengan
hingga sembilan belas hari pasca implantasi. CI sangatlah penting dan ha1 ini
Terapi medik yang diberikan adalah steroid membutuhkan suatu tim ahli audiologi dan
(prednison dosis 1 mg/kg selama sepuluh hari) terapi wicara ynn8 berpengalaman.'
dan kombinasi steroid-antivirus (Valasiklofir
3x500 mg/hari selama 10 hari) dimana Kesimpulan
diperoleh pemulihan pada semua kasus setelah 1. Cochlear implan (CI) merupakan alat
dua hingga enam bulan pasca teiapi.'0 Pada elektronik yang sebagian ditanam melalui
anak-anal insiden mencapai 0,5% dan risiko prosedur pembedahan (komponen internals
ini dapat dan sebagian yang lain berada di luar
tubuh (komponen ekstemal), yang
memiliki fungsi memperbaiki proses
mendengar dan
komunikasi bait pada dcwasa iiiaupun anak-
anal dengan ketulian sensorinetiral berat lesi ncri'iis fasial is, meningitis, perinasalahan
I.severe) hingga sangat berat (profound). pe letokan korn ponen IFlternai CI.
2. Macam-tnacam alat implan didasarkan pada
desain elektrode, tipe stlmulasi, sistem
iransmisi, dan pengolah sinyal. l3aftar pustaka
Kandidal adalah pasien yang padanya akan
dilakukan pemasangan CI. Sebelum
memilih kandidat perlu
dilakukan evaluasi pend;ihu1uan
berupa evaluasi medis.
audiologis, psikologis, kognitif, dan
sosiolog ik serta ada tidakiiya kontra indikasi.
lndikasi pemasangan Cl antara lain nierc•ka
dengan ketulian sensorineural bilateral beial
dan sangat berat (ketul ian sebesar 90 d B atau
lebih), terbukti tidak tetbantu oleh RPM,
dan pada pasien tuli post-lingual didapatkan from: U UL: btty://mc@c1n.orn'b/l00coc.htm.
skor 30% atau lebih rendah pada Accessed September TO, 200a.
pemeriksaan speech discrimination pada 4. Soulierc CH , Quielej S N1, Laiieman .A fi’. Cochlear
keadaan terpasans RPM serta imp1ant in chi Icf en, In, H ersnn FS. editor, 1”he
I8 tL.httpJ/www.jpubhealth.ounioumals.era/cii/exter
nal ref7accass num=l5564280&link tvDe=PUB
D Accessed September 30, 2005.
12. Gastman BR, Hirsch BE, Sando I, Fukui iJB,
Wargo ML. The potential risk of carotid injury in
cochlear implant surgery. The Laryngoscope 2002
Eebruary: l 12:26Z-6.
165