KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA
Moderator :
dr. Silvia Veronica, Sp.KK
Disusun oleh :
Dhara Wirasudaningrum
1102013080
Dipresentasikan Hari/Tanggal:
Senin, 17 Juli 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Kandidosis Intertriginosa”. Tujuan penulisan laporan kasus ini ialah untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik bagian Kulit dan
Kelamin di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Dalam kesempatan ini perkenakanlah penulis untuk menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Silvia Veronica, Sp.KK selaku moderator dalam laporan kasus ini.
2. Dokter – dokter spesialis kulit dan kelamin lainnya, atas arahan dan
bimbingannya.
3. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini
masih jauh dari kesempurnaan serta masih banyak terdapat kekurangan. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
serta perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kedokteran.
Penulis
2
BAB I
STATUS PASIEN
Nama : Ny. J
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Duren Tiga, Pancoran
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
1.2. Anamnesis
Alloanamnesis dilakukan dengan anak pasien pada hari Rabu, 12 Juli
2017 di ruang ICU RSPAD Gatot Soebroto.
3
dirawat. Menurut anak pasien, pasien menggunakan popok sejak 4 hari
sebelumnya. Pada bagian lipat tubuh pasien juga terasa lembab karena tubuh
pasien gemuk. Awalnya pasien mengeluhkan rasa gatal pada bagian lipat
paha kanan dan kiri serta timbul bercak kemerahan. Rasa gatal bertambah
saat pasien berkeringat atau daerah tersebut lembab. Bercak kemerahan
menjalar ke vulva serta bagian sekitar paha dan kiri dan semakin meluas.
Pasien belum pernah mengobati keluhan tersebut.
Kesadaran : Stupor
Keadaan Gizi :
- BB = 78 kg
- TB = 160 cm
Tanda Vital :
4
- Suhu : 37,5oC
Kepala : Normocephal
Mata :
- Konjungtiva anemis (- / -)
- Sklera ikterik (- / -)
Tenggorok :
Thoraks
- Jantung : Tidak dilakukan.
Abdomen :
- Perut tampak buncit, lemas, distensi (+)
5
Efloresensi : Bercak eritematosa disertai skuama kasar berwarna putih
diatasnya, berukuran miliar sampai plakat, berbatas tegas, dikelilingi
oleh lesi satelit, dan terdapat erosi.
6
1.4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan KOH
Ditemukan hifa panjang
sejati bersekat dan
7
artrospora.
1.5. Resume
Ny. J, 52 tahun, dengan keluhan timbul bercak kemerahan disertai
gatal di daerah sekitar paha, lipat paha, dan vulva vagina kanan dan kiri sejak
5 hari sebelum dirawat di ICU RSPAD Gatot Soebroto. Rasa gatal bertambah
saat pasien berkeringat atau daerah lesi lembab. Riwayat penggunaan popok
sejak 4 hari sebelumnya. Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan.
Pada status dermatovenerologikus didapatkan adanya bercak eritematosa
disertai skuama kasar berwarna putih diatasnya, berukuran miliar sampai
8
plakat, berbatas tegas, dikelilingi lesi satelit, dan terdapat erosi. Hasil
pemeriksaan KOH ditemukan hifa panjang bersekat dan artrospora.
1.8. Penatalaksanaan
1.8.1. Non-Medikamentosa
- Mengedukasikan kepada perawat, pasien, dan keluarga pasien
untuk rutin membersihkan tubuh pasien dan menjaga daerah lesi
tetap kering serta tidak lembab.
- Mengedukasikan kepada perawat, pasien, dan keluarga pasien
untuk mengganti popok pasien secara teratur dan menjaga
kebersihannya.
- Mengedukasikan kepada perawat, pasien, dan keluarga pasien
untuk menggunakan pakaian yang kering dan bersih serta dapat
menyerap keringat pada pasien.
- Mengedukasikan kepada keluarga pasien untuk menghindari faktor
pemicu, seperti menyarankan pasien untuk melakukan diet agar
tidak terlalu gemuk.
1.8.2. Medikamentosa
- Mikonazol krim 2%, 2x/hari (pagi dan sore) selama 2 - 4 minggu.
1.9. Prognosis
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
9
Quo Ad Functionam : Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA
2.1. Definisi
2.1. Etiologi
2.3. Epidemiologi
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik
laki-laki maupun perempuan. Sumber agen penyebab utama adalah pasien, namun
transmisi dapat terjadi melalui kontak langsung dan fomites.1
11
2.4. Patogenesis
Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen
maupun eksogen :
1. Perubahan fisiologik : usia, kehamilan, dan haid.
2. Faktor mekanik : trauma (luka bakar, aberasi), oklusi lokal, kelembaban,
maserasi, kegemukan.
3. Faktor nutrisi : avitaminosis, defisiensi zat besi, dan malnutrisi.
4. Penyakit sistemik : penyakit endokrin (diabetes mellitus, sindroma
Cushing), Down Syndrome, akrodermatitis enteropatika, uremia,
keganasan, dan imunodefisiensi.
5. Iatrogenik : penggunaan kateter, iradiasi sinar X, penggunaan obat-obatan
(glukokortikoid, agen imunosupresi, antibitotika).1
12
Gambar 1. Kandidosis intertriginosa pada inframammae.2
13
2.6. Diagnosis
2.8. Penatalaksanaan
14
Non-Medikamentosa :
Medikamentosa :
1. Topikal
2. Sistemik
- Itrakonazol 2x100 mg
15
- Ketokonazol 1x200 mg/hari.1,4,5
2.9. Prognosis
Prognosisnya baik jika penyakit ini diberikan obat yang tepat secara
teratur dan pasien selalu menjaga kebersihan serta higenitas. Potensi berulangnya
penyakit ada, namun dapat dicegah. 1,3
DAFTAR PUSTAKA
2. Wolff, Klaus., Johnson, RA. 2013. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis
of Clinical Dermatology. Seventh Edition.. New York : McGraw-Hill
Education. Page : 591 - 593.
5. Sjamsoe, Daili., Menaldi, SL., Wisnu, IM. 2005. Penyakit Kulit yang
Umum di Indonesia Sebuah Panduan Bergambar. Jakarta : PT Medical
Multimedia Indonesia.
16