Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REVIEW

“PSIKOLOGI PENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH:

LEONARD EDWIN SIHOMBING


5193121009

Dosen Pengampu: Prof. Dr. ROSMALA DEWI, M.Pd.


Mata Kuliah: PSIKOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 1


DAFTAR ISI

LAMPIRAN COVER................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I - PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................................4
B. Tujuan.................................................................................................................5
C. Manfaat...............................................................................................................5
BAB II - ISI BUKU.....................................................................................................6
Bab i : Pendahuluan..............................................................................................6
Bab ii : Psikologi, Pendidikan Dan Pengajaran.....................................................6
Bab iii : Perkembangan Dan Hubungannya Dengan Proses Belajar....................11
Bab iv : Belajar.....................................................................................................14
Bab v : Ciri, Perwujudan, Jenis, Pendekatan, Dan Faktor Yang
Mempengaruhi Belajar.........................................................................................16
Bab vi : Prestasi, Lupa, Kejenuhan, Transfer, Dan Kesulitan Belajar................18
Bab vii : Mengajar................................................................................................21
Bab viii : Guru Dan Proses Mengajar-Belajar......................................................22

BAB III - PEMBAHASAN........................................................................... 24


A. Keunggulan........................................................................................ 24
B. Kelemahan......................................................................................... 24
BAB IV - PENUTUP.................................................................................... 25
A. Kesimpulan........................................................................................ 25
B. Saran.................................................................................................. 25
REFERENSI................................................................................................. 26

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 2


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang
mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan sumbangsih dari ilmu
pengetahuan psikologi terhadap dunia pendidikan dalam kegiatan pendidikan
pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, sistem
evaluasi, dan layanan konseling merupakan serta beberapa kegiatan utama
dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan
pemerintah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat
guna.

Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan oleh seorang


pendidik untuk membantu perkembangan peserta didik dan membantu
membentuk serta mengembangkan nilai-nilai, sikap, moral, pengetahuan dan
keterampilan tertentu dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya.

Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Oleh karena


itu, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka setiap
orang yang terlibat dalam pendidikan tersebut seyogyanya dapat memahami
tentang perilaku individu sekaligus dapat menunjukkan perilakunya secara
efektif.

Untuk mencari sebuah ilmu, haruslah berdasarkan sumber yang valid


dan terpercaya, dan salah satu sumbernya adalah buku. Mempelajari sebuah
buku tidaklah cukup, karena ilmu yang terdapat di tiap buku bisa berbeda jenis
dan versinya. Meskipun acuannya sama, namun beberapa buku menyimpulkan
dan mengupas ilmu tersebut ke dalam bentuk yang berbeda-beda. Untuk itulah
kami menggunakan beberapa referensi buku dengan topik yang sama, yang
membahas tentang psikologi pendidikan untuk dibandingkan isi dan topik
pembahasannya.

Semoga kritik buku ini dapat bermanfaat, dan dapat dijadikan referensi
dalam memilih sumber buku bacaan psikologi pendidikan yang tepat bagi

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 3


pembaca. Kami mengharapkan masukan dan nasehat demi kualitas Critical
Book Report yang kami buat ini.

B. Tujuan
Tujuan utama dari penulisan Critical Book Report ini adalah untuk
menyelesaikan salah satu tugas mahasiswa pada mata kuliah Psikologi Pendidikan
yang mengulas isi buku “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru”.
Mengkritik buku bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca
mengenai identitas buku, ringkasan buku, analisis isi buku, mengulas kelebihan
dan kekurangan buku, baik dari segi sisitematika penulisan, maupun kepaduan isi
buku itu sendiri. Selain itu, mengkritik buku juga dapat melatih kemampuan kita
dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan oleh penulis,
sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya.

C. Manfaat
Beberapa tujuan dari penulisan Critical Book Report ini adalah :
• Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dan pembaca terhadap materi
yang dibahas, yaitu Psikologi pendidikan dengan pendekatan kognitif baru.
• Menjadikan penulis untuk lebih kreatif, aktif dan produktif dalam mencapai
tujuan dari kependidikan.
• Sebagai referensi bagi pembaca untuk dapat mengetahui kualitas dan
perbandingan isi buku yang di-kritik dengan buku lain, tanpa perlu membaca
keseluruhan isi buku.
• Sebagai acuan pengarang buku untuk dapat memperbaiki buku karangannya
agar lebih baik lagi ke depannya.

BAB II ISI BUKU

BAB I : PENDAHULUAN

Buku Psikologi ini disusun untuk memenuhi kebutuhan akan psikologi


terapan dengan pendekatan baru dengan harapan dapat memberikan kontribusi

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 4


yang berarti dan memantapkan kualitas kompetensi calon guru dan guru
professional yang bertugas pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kandungan buku ini terdiri atas 2 macam, yakni :1) hal belajar, dan 2)
hal mengajar. Hal-hal pokok tersebut menjadi intisari pembahasan dalam buku
ini. Dalam buku ini, pembahasan mengenai belajar dan mengajar dengan segala
bentuknya dilakukan dengan aplikasi pendekatan kognitif serta hal-hal yang
berkaitan dengan proses belajar dan mengajar, kategorisasi elemen-elemen
konsep, dan pola hubungan antar elemen-elemen-elemen tersebut.
Ada beberapa kiat yang dapat dijadikan alternatif untuk memahami isi teks
dalam buku ini dengan metode SQ3R, langkah-langkahnya meliputi :
1. Survey, yakni memeriksa isi keseluruhan teks
2. Question, yakni menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan teks
3. Read, yakni membaca teks untuk mencari jawaban-jawaban
4. Recite, yakni mengahapal ulang jawaban untuk setiap pertanyaan
5. Review, yakni meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban

BAB II : PSIKOLOGI, PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

A. Definisi Psikologi, Pendidikan dan Psikologi Pendidikan


a. Definisi Psikologi
Psikologi dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata
bahasa inggris psychology. Kata psychology merupakan 2 akar kata yang
bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: 1)psyche yang berate jiwa dan 2)
logos yang berarti ilmu. Maka secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.
Ada beberapa definisi lain dari psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti :
1. Psikologi adalah ilmu mengenanai kei=hidupan mental (the science of
mental life)
2. Psikologi adalah ilmu mengenai fikiran (the science of mind)
3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior)
Menurut buku karangan Sri milfayetty dkk., psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku dan proses kognitif.

b. Definisi Pendidikan

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 5


Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me
sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan merupakan proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut buku karangan Sri milfayetty dkk., pendidikan adalah pemolaan
pengaruh terhadap peserta didik dengan tujuan untuk pembentukan karakter.

c. Definisi Psikologi Pendidikan


Arthur S. Reber (1988) mengatakan bahwa Psikologi Pendidikan adalah
sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah
kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
2. Pengembangan dan pembaruan kurikulum
3. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4. Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan
pendayagunaan ranah kognitif
5. Penyelenggaraan pendidikan keguruan

Menurut Tardif (1987) Psikologi pendidikan memiliki ruang lingkup,yaitu:


1. Context of teaching and learning (situasi atau tempat yang berhubungan
dengan mengajr dan belajar)
2. Process of teaching and learning (tahapan-tahapan dalam mengajar dan
belajar)
3. Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang tercapai oleh proses
mengajar dan belajar)

Dalam buku karangan Sri milfayetty dkk., psikologi pendidikan adalah


ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran,
seperti memberikan pemahaman tentang anak sebagai sipembelajar, bagai mana
anak belajar, bagaimana guru mempelajarkan, bagaimana guru memotivasi
anak belajar dan bagaimana guru mengevaluasi hasil belajar.

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 6


B. Arti Penting Psikologi Pendidikan
Para pendidik khususnya para guru sekolah sangat diharapkan menguasi
psikologi pendidikan yang memadai agar dapat mendidik para siswa melalui
proses mengajar-belajar yang berdaya guna dan berhasil guna.
Pengetahuan yang bersifat psikologis mengenai peserta didik dalam
proses belajar dan proses belajar-mengajar sesungguhnya tidak hanya
diperlukan oleh calon guru dan guru professional. Para dosen di pergurua tinggi
bahkan orangtua dan mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan juga
memerlukan pengetahuan psikologi pendidikan.
Ada 10 macam kegiatan pendidikan yang memerluka prinsip psikologis,
yaitu : 1) seleksi penerimaan siswa baru, 2) perencanaan pendidikan, 3)
penyususunan kurikulum, 4) penelitian pendidikan, 5) administrasi pendidikan,
6) pemilihan materi pelajaran, 7) interaksi mengajar-belajar, 8) pelayanan
bimbingan dan penyuluhan, 9) metode mengajar dan 10) pengukuran dan
evaluasi. Dalam menerapkan prinsip-prinsip psikologis tersbut, diperlukan
adanya figure-figur guru yang kompeten.

C. Sejarah, Cakupan, dan Metode Psikologi Pendidikan


a. Sejarah Singkat Psikologi Pendidikan
Menurut David (1972) dan para ahli umumnya memandang bahw
Johann Friedrich Hebart adalah bapak psikologi pendidikan. Hebart adalah
seorang filsof dan pengarang keenam yang lahir di Oldenburg, Jerman pada
tanggal 4 Mei 1776. Nama Hebart kemudian diabadikan sebagai nama sebuah
aliran psikologi yang disebut Herbatianisme (1820-an). Konsep utama aliran ini
adalah apperceptive mass yaitu khusus diperuntukkan bagi pengetahuan yang
telah dimiliki indiviudu. Menurut Reber (1988) aliran ini adalah pendahulu dari
aliran psikoanalisis Freud dan berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologi
eksperimental Wundt.
Aliran-aliran yang paling menonjol pengaruhnya dalam psikologi
pendidikan, yaitu :
1. Aliran Humanisme, tokoh-tokoh utamanya J.J Rousseau, Abraham

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 7


Maslow, C. Rogers
2. Aliran Behaviorisme, tokoh-tokoh utamanya J.B Watson, E.L. Thorndike,
dan B.F Skinner
3. Aliran Psikologi Kognitif, tokoh-tokoh utamanya J. Piaget, J. Bruner dan
D. Ausbel

b. Cakupan Psikologi Pendidikan


Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan
psikologi pendidikan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Pokok bahasan mengenai “belajar”
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar”
3. Pokok bahasan mengenai “Situasi belajar”
Khusus mengenai proses belajar-mengajar, para hali Psikologi Pendidikan
seperti Barlow (1985) dan Good & Brophy (1990) mengelompokkan
pembahadan dalam 7 bagian, yaitu :
1. Manajemen ruang (kelas) yang sekurang-kurangnya meliputi pengendalian
kelas dan penciptaan iklim kelas
2. Metodologi kelas (metode pengajaran)
3. Motivasi siswa peserta kelas
4. Penanganan siswa yang berkemampuan luar biasa
5. Penanganan siswa yang berperilaku menyimpang
6. Pengukuran kinerja akademik siswa
7. Pendayagunaan umpan balik dan penindaklanjutan

c. Metode Psikologi Pendidikan


1. Metode Eksperimen
Dalam metode ini objek akan dibagi kedalam 2 kelompok, yakni
Kelompok Percobaan dan Kelompok Pembanding. Setelah eksperimen usai,
data kelompok percobaan dibandingkan dengan data kelompok pembanding,
lalu di analisis, ditafsirkan dan disimpulka dengan teknik statistik tertentu.
2. Metode Kuesioner

Metode ini lazim juga disebut metode surat-menyurat (mail survey),


karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirimkan ke dan
dari responden melalui jasa pos.
3. Metode Studi Kasus

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 8


Metode ini adalah sebuah metode penelitian yang digunakan untuk
memeroleh gambaran yang rinci mengenai aspek-aspek psikologis seorang
siswa atau sekelompok siswa tertentu.
4. Metode Penyelidikan Klinis
Sasaran metode ini adalah memastikan sebab-sebab timbulnya
ketidaknormalan perilaku seorang siswa atau sekelompok kecil siswa.
5. Metode Observasi Naturalistik
Metode ini berupa observasi yang dilakukan secara alamiah.

D. Hakikat dan Hubungan Antara Pendidik dan Pengajaran


Pendidikan dipandang lebih utama daripada pengajaran dalam arti sebgai
konsep ideal (sebagai landasan hukum). Namun tidak ada sistem pendidikan yang
berjalan tanpa pengajaran. Maka pengajaran dan perwujudannya seyogiyanya
dipandang sebagai konsep operasioanl yang berposisi setara dengan pendidikan
sebgai konsep ideal.

BAB III : PERKEMBANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROSES


BELAJAR

A. Definisi dan Faktor yang memepengaruhi Perkembangan


a. Definisi Perkembangan
Perkembangan adalah proses atau pertumbuhan kearah yang lebih maju.
Pertumbuhan sendiri berarti tahapan peningkata sesuatu dalam hal jumlah, ukuran
dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan
perkembangan (McLeod, 1989).
b. Faktor yang mempengaruhi perkembangan

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 9


1. Aliran Nativisme (Arthur Schopenhauer, 1788-1860)
Dalam aliran ini perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya,
sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.

2. Aliran Empirisme (John Locke, 1632-1704)


Aliran ini menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan
pendidikan dalam perkembangan manusia, sedangkan bakat dan
pembawaan sejak lahir tidak berpengaruh apa-apa.

3. Aliran Konvergensi (Louis William Stern, 1871-1938)


Aliran ini menggabungkanarti penting pembawaan dengan lingkungan
sebagai faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia.

Menurut Kemali Syari dalam bukunya yang berjudul Perkembangan


Peserta Didik, perkembangan dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang
progresif dan kuntininyu (berkesinambungan) dalam diri individu mulai dari lahir
sampai mati dan belangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan
baik menyangkut fisik maupun psikis.

B. Proses, Tugas, dan Hukum Perkembangan


a. Proses Perkembangan
Proses perkembangan individu sampai menjadi dirinya sendiri ada 3 tahap:
1. Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma
ayah)
2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari Rahim ibu kealam
dunia bebas)
3. Tahapan proses perkembangan individu bayi menjadi seorang pribadu
yang khas.

b. Tugas dan Fase Perkembangan


1. Tugas Perkembangan Fase Bayi dan Kanak-kanak
2. Tugas Perkembangan Fase Anak-anak
3. Tugas Perkembangan Fase Remaja
4. Tugas Perkembangan Dewasa

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 10


5. Tugas Perkembangan Setengah Baya
6. Tugas Perkembangan Fase Usia Tua
Menurut buku Kemali Syari yang berjudul perkembangan peserta didik,
fase atau tahapan perkembangan dikelompokan kedalam 4 kategori yaitu, masa
usia prasekolah (usia 0-6 tahun), masa usia sekolah dasar (6-12 tahun), masa
usia sekolah menengah (12-18 tahun), dan masa usia mahasiswa (18-25 tahun).
c. Hukum Perkembangan
1. Hukum Konvergensi
Perkembangan manusia pada dasarnya tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan pendidikan
2. Hukum Perkembangan dan Pengembangan Diri
Manusia berkembang karena adanya insting atau naluri pembawaan
sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan dan mengembangkan diri.
3. Hukum Masa Peka
Seorang siswa yang belum sampai pada masa pekanya untuk
mempelajari suatu materi pelajaran, materi tersebut akan sangat sulit
diserap dan diolah oleh sistem memorinya. 4. Hukum Keperluan Belajar
Setiap anak biasanya berkembang karena belajar.
5. Hukum Kesatuan Anggota Badan
Tahapan perkembangan yang terjadi dalam suatu ranah akan
berpengaruh terhadap tahap perkembangan lainnya.
6. Hukum Tempo Perkembangan
Tempo-tempo perkembangan manusia pada umumnya terbagi dalam
kategori : cepat, sedang, dan lambat. 7. Hukum Irama Perkembangan
Perkembangan manusia tidak tetap, terkadang naik dan terkadang turun.
8. Hukum Rekapitulasi
Proses perkembangan individu manusia adalah sebuah mikrokosmik
(dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan evolusi kehidupan dari
tingkat yang paling sederhana sampai tingkat yang lebih kompleks.

C. Perkembangan Psiko-Fisik Siswa


Proses-proses perkembangan tersebut meliputi :
a. Perkembangan Motor, yakni proses perkembangan yang progresif dan
berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak.
b. Perkembangan Kognitif, yakni perkembangan fungsi intelektual atau
proses perkembangan/kemampuan otak anak. Perkembangan ini terdiri
dari 4 tahap, yaitu :

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 11


b.1) Tahap sensorimotor, yaitu saat intelegensi yang dimiliki anak
masih berbentuk primitif dalam arti masih didasarkan pada prilaku
terbuka.
Menurut buku karangan Sri milfayetty, dkk., anak pada usia ini
membangun pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasikan
pengalaman indrawi, dan segala sesuatu tetap permanen misalnya benda
masih tetap ditempatnya meskipun sudah tidak dapat dilihat, didengar atau
disentuh.
b.2) Tahap pra-operasional, perkembangan ini bermula pada saat anak
telah memiliki penguasaan sempurna mengenai object permanence, artinya
anak sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisnya suatu benda yang
harus ada atau biasa ada, atau sudah tak dilihat dan didegar lagi.
Dalam buku karangan Sri milfayetty, dkk., tahap pra-operasional
dibagi menjadi dua sub tahap yaitu tahap fungsi simbol dan tahap pemikir
intuitif. Tahap fungsi simbol berlangsung pada anak usia 2-4 tahun,
dimana meningkatnya pemikiran simbolis, muncul egocentris dan
animisme. Sedangkan tahap pemikir inuitif berlangsung pada usia 4-7
tahun, dimana rasa ingin tahu anak sangat besar dan mereka merasa yakin
terhadap pengetahuan dan pemahan mereka.
b.3) Tahap operasional konkret, pada tahap ini intelegensi operasional
anak terdapat sistem operasi kognitif yang meliputi : conservation,
addition of classes, mutiplication of classes.
Menurut buku karangan Sri milfayetty, dkk., tahap operasional
konkret diklasifikasikan menjadi dua yaitu seriasi dan transivity.
b.4) Tahap operasional formal, adalah tahap dimana seorang remaja
telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak
maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu: kapasitas
menggunakan hipotesis, dan kapasitas menggunkana prinsip-prinsip
abstrak.
Menurut Sri milfayetty, dkk. dalam buku Psikologi pendidikan,
pada tahap ini remaja lebih bersifat abstrak, idealis, dan logis artinya
remaja dapat mengembangkan hipotesis untuk memecahkanmasalah dan
menarik kesimpulan secara sistematis.

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 12


c. Perkembangan Sosial dan Moral, yakni proses perkembangan mental yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak berkomunikasi
dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.

BAB IV : BELAJAR

A. Definisi dan Contoh Belajar


a. Definisi Belajar
Menurut Skinner, Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah laku yang berlangsung seacra progresif. Chaplin dalam Dictionary of
Psychology mengatakan bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku
yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman. Sedangkan Wittig
dalam bukunya Psychology of Learning mengatakan belajar adalah perubahan
yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku
organisme sebagai hasil belajar.

b. Contoh Belajar
Contoh sederhananya seorang anak balita yang memperoleh mobil-mobilan
akan mencoba memainkan dengan cara memutar kuncinya dan meletakkannya di
suatu permukaan. Perilaku memutar dan meletakkan merupakan respon atau reaksi
atas rangsangan yang timbul pada mainan itu.

B. Arti Penting Belajar


Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha
pendidikan. Tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Belajar
juga memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia
ditengah persaingan dengan bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena
belajar.

C.Belajar, Memori, dan Pengetahuan dalam Perspektif Psikologi dan Agama


a. Perspektif Psikologi
Hubungan antara belajar, memori dan pengetahuan itu sangat erat dan tidak
dapat dipisahkan.
b. Perspektif Agama
Islam memandang umat manusia sebagai makhluk yang dilahirkan dalam
keadaan kosong, tidak berilmu dan tidak berpegetahuan. Akan tetapi, Tuhan
memberi potensi yang bersifat jasmaniah dan rohaniah untuk belajar dan

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 13


mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan umat
manusia itu sendiri

D. Teori-teori Pokok Belajar


a. Koneksionisme (Edward L. Thorndike, 1874-1949)
Belajar adalah hubungan antara Stimulus dan Respon

b. Pembiasan Klasik (Ivan Pavlov, 1849-1936)


Belajar adalah perubahan yang ditandai dengan adanya hubungan stimulus dan
respon. Maka pada prisnipnya eksperimen E.L. Thorndike kurang lebih sama
dengan hasil eksperimen Pavlov.

c. Pembiasan Perilaku Respons (Frederic Skinner, 1904)


Fenomena tingkah laku belajar melibatkan reinforcement (penguatan).

d. Teori Pendekatan Kognitif


Tingkah laku manusia yang tampak tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa
melibatkan proses mental, seperti : motivasi, kesengajaan, keyakinan dan
sebagainya.

E. Proses dan Fase Belajar


a. Definisi Proses Belajar
Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan
psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. b. Fase-fase dalam Proses Belajar
Menurut Jerome S. Bruner dalam proses belajar siswa melalui 3 fase, yaitu :
1. Fase Informasi (tahap penerimaan materi)
2. Fase Transformasi (tahap pengubahan materi)
3. Fase Evaluasi (tahap penilaian materi)

BAB V : CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN, DAN FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

A. Ciri Khas Perilaku Belajar


a. Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar berkat pengalamanatau praktik
yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau bukan kebetulan.

b. Perubahan Positif dan Aktif

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 14


Perubahan positif artinya baik, bermanfaat dan sesuai harapan, sedangkan
perubahan aktif terjadi karena usaha siswa itu sendiri.

c. Perubahan Efektif dan Fungsional


Perubahan yang membaw pengaruh, makna dan manfaat tertentu bagi siswa.

B. Perwujudan Perilaku Belajar


Perwujudan perilaku belajar biasanya tampak dalam perubahan-perubah
Kebiasaan, Keterampilan, Pengamatan, Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat,
Berfikir Rasional dan Kritis, Sikap, Inhibisi, Apresiasi dan Tingkah laku
Afektif.

C. Jenis-jenis Belajar
Jenis-jenis belajar antara lain : Belajar Abstrak, Belajar Keterampilan, Belajar
Sosial, Belajar Pemecahan Masalah, Belajar Rasional, Belajar Kebiasaan,
Belajar Apresiasi, dan Belajar Pengetahuan.
D. Efisiensi, Pendekatan dan Metode Belajar
a. Efisiensi Belajar
1. Efisiensi Usaha Belajar
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien kalau prestasi belajar yang
diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang hemat dan minim.
2. Efisiensi Hasil Belajar
Kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar
memberikan prestasi belajar tinggi.

b. Ragam Pendekatan Belajar


1. Pendekatan Hukum Jost
Siswa yang lebih sering mempraktikkan materi pelajaran akan lebih mudah
memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang
sedang ia tekuni.
2. Pendekatan Ballard & Clanchy
Pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap
ilmu pengetahuan.
3. Pendekatan Biggs
Pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan dalam 3 prototipe, yaitu :
• Pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah)
• Pendekatan deep (mendalam)
• Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi)

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 15


c. Metode Belajar SQ3R
Dengan menggunakan metode ini siswa dapat menjadi pembaca aktif dan
terarah langsung pada intisari yang tersirat dan terusat dalam teks.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar


1. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani
dan rohani siswa.
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
3. Faktor Pendekatan Belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran.

BAB VI : PRESTASI, LUPA, KEJENUHAN, TRANSFER, DAN KESULITAN


BELAJAR

A. Evaluasi Prestasi Belajar


a.Definisi Evaluasi
Evaluasi adalah penilaia terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

b. Tujuan Evaluasi
1. Mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
2. Mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
3. Mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar
4. Mengetahui segala upaya siswa dalam menggunakan kapasitas kognitifnya
5. Mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar dalam PMB

c. Fungsi Evaluasi
Evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu : Fungsi Administratif, Fungsi
Promosi, Fungsi Diagnostik, Sumber data BK dan bahan pertimbangan
pengembangan.
d. Ragam Evaluasi
Ada beberapa Ragam Evaluasi, yaitu : Pre-test dan Post-Test, Evaluasi
Prasyarat, Evaluasi Diagnostik, Evaluasi Formatif, Evaluasi Sumatif dan
UAN/UIN.

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 16


B. Syarat dan Ragam Alat Evaluasi
a. Syarat Alat Evaluasi
Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif
psikologi belajar meliputi 2 macam, yakni : Reabilitas dan Validitas.

b. Ragam Alat Evaluasi


Ragam alat evaluasi terdiri atas 2 macam bentuk, yaitu :
1. Bentuk Objektif, (Tes Benar-Salah, Tes Pilihan Berganda, Tes
Pencocokan,
Tes Isian, dan Tes Pelengkapan)
2. Bentuk Subjektif

D. Evaluasi Prestasi Kognitif, Afektif, dan Psikomotor


a. Evaluasi Prestasi Kognitif
Dapat dilakukan dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
b.Evaluasi Prestasi Afektif
Dapat dilakukan dengan menggunakan Skala Likert
c.Evaluasi Prestasi Psikomotor
Dapat diukur dengan melakukan Observasi

E. Lupa dan Kejenuhan Belajar


a. Faktor-faktor penyebab lupa
1. Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau
materi yang ada dalam sistem memori siswa.
2. Lupa dapat terjadi karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik
disengaja maupun tidak.
b. Kiat Mengurangi Lupa dalam Belajar
Kiat menurut Barlow (1985), Reber (1988) dan Anderson (1990), yaitu :
1. Overlearning (belajar lebih)
2. Extra Study Time (tambahan waktu belajar)
3. Mnemonic Device (muslihat memori)
4. Pengelompokan 5. Latihan berbagi

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 17


c. Faktor penyebab Kejenuhan Belajar
Kejenuhan dapat terjadi karena siswa tersebut kehilangan motivasi, bosan dan
keletihan.

F. Transfer dalam Belajar


Menurut Gagne transfer dalam belajar digolongkan dalam 4 dikategori, yaitu :
a. Transfer Positif
b. Transfer Negatif
c. Transfer Vertikal
d. Transfer Lateral

G. Kesulitan Belajar dan Alternatif Pemecahannya


Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kesulitan belajar adalah faktor
intern dan ekstern siswa.
a. Alternatif Pemecahan Kesulitan Belajar
1. Analisis Hasil Diagnosis
2. Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah
3. Menyusun Program Perbaikan
4. Melaksanakan Program Perbaikan

BAB VII : MENGAJAR

A. Arti Penting Mengajar


Mengajar mengandung konotasi membimbing dan membantu untuk
memudahkan siswa dalam menjalani proses perubahannya sendiri, yakni proses
belajar untuk meraih kecakapan ciptam rasa, dan karsa yang menyeluruh dan
utuh.

B. Defenisi dan Contoh Mengajar


a. Defenisi Mengajar
Menurut Arifin (1978) mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan
penyampaian bahan pelajarna kepada murid agar dapat menerima, menanggapi,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu
b. Contoh Mengajar

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 18


Jika para siswa sedang diajari menulis, maka para siswa itulah yang seharusnya
lebih banyak mendapatkan peluang menulis, bukan guru. Tugas guru adalah
memberi contoh dan dorongan persuasive kepada siswa.

C. Pandangan-pandangan pokok mengenai mengajar


a. Mengajar sebagai ilmu
b. Mengajar sebagai seni

D. Model dan Metode Pokok Mengajar


a. Model Mengajar
1. Model Information Processing (Tahapan Pengolahan Informasi)
2. Model Personal (Pengembangan Pribadi)
3. Model Sosial (Hubungan Bermasyarakat)
4. Model Behavioral (Pengembangan Prilaku)
b. Metode Pokok Mengajar
1. Metode Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Ceramah Plus

E. Strategi dan Tahapan Mengajar


a. Strategi Mengajar SPELT
1. Direct strategy instruction (pengajaran dengan strategi langsung)
2. Teaching for Transfer (mengajar untuk mentransfer strategi)
3. Generating elaborative strategies (pembangkitan strategi belajar siswa
yang luas dan terperinci)

b. Tahapan-tahapan Mengajar
1. Tahap Prainstruksional, yaitu persiapan sebelum mengajar dimulai
2. Tahap Instruksional, yaitu saat-saat mengajar (penyajian materi)
3. Tahap Evaluasi dan tindak lanjut

BAB VIII : GURU DAN PROSES MENGAJAR-BELAJAR

A. Guru
a. Karakteristik Kepribadian Guru
Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam
membentuk profesinya adalah meliputi flesibilitas kognitif dan keterbukaan
psikologis.

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 19


B. Kompetensi Profesionalisme Guru
a. Kompetensi Kognitif Guru
1. Ilmu Pengetahuan Kependidikan
2. Ilmu Pengetahuan Materi Bidang Studi
b. Kompetensi Afektif Guru
1. Konsep-diri dan Harga-diri Guru
2. Efikasi-diri dan Efikasi Kontekstual Guru
3. Sikap terhadap penerimaan diri sendiri dan orang lain

c. Kompetensi Psikomotor Guru


1. Kecakapan fisik umum
2. Kecakapan fisik khusus

C. Hubungan Guru dengan Proses Mengajar-Belajar


Hal-hal pokok yang berhubungan dengan guru dengan proses Mengajar-Belajar
adalah meliputi : Konsep dasar Mengajar-Belajar, fungsi guru dalam
MengajarBelajar dan Posisi Guru dalam Mengajar-Belajar.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses Mengajar-Belajar


1. Pengaruh Karakteristik Siswa
2. Pengaruh Karakteristik Guru
3. Pengaruh Interaksi dan Metode
4. Pengaruh Karakteristik Kelompok
5. Pengaruh Fasilitas Fisik
6. Pengaruh Lingkungan Luar
b. Fungsi Guru dalam Proses Mengajar-Belajar
1. Designer of Instruction (perancang pengajaran)
2. Manager of instruction (pengelola pengajaran)
3. Evaluator of Student Learning menilai prestasi belajar siswa)

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 20


BAB III
PEMBAHASAN
A. Keunggulan
Berdasarkan tampilan buku, cover yang dipakai penulis cukup bagus dan
menarik saat dipandang. Penulis memilih warna cerah sebagai warna dasar cover
buku ini. Tata letak penulisan dan sistematikanya juga rapi, sehingga enak untuk
dibaca. Kata-kata yang disampaikan penulis juga telah sesuai dengan kaidah EYD
yang berlaku. Berdasarkan teori yang disampaikan, penulis menggunakan
pendekatan kognitif psikologi yang relatif baru dan berbeda dari buku-buku
psikologi pendidikan lainnya, seperti buku Psikologi Pendidikan karangan Sri
Milfayetty, dkk. dan buku Perkembangan Peserta Didik oleh Kemali Syarif yang
masih menggunakan pendekatan lama. Penyampaian teori yang digunakan pada
buku ini juga cukup sederhana, sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam
memahaminya.

B. Kelemahan
Berdasarkan tampilannya, buku ini menggunakan kertas yang kurang
berkualitas, sehingga tulisan yang dicetak kelihatan kurang jelas. Penjelasan yang
diuraikan penulis dalam buku ini kurang spesifik, sehingga pembaca belum dapat

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 21


memahami teori yang disampaikan dengan jelas. Buku ini juga tidak dilengkapi
glosarium, sehingga pembaca kebingungan saat menemukan kata-kata yang asing
dan tidak umum dijumpai.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku ini dari isi teori sudah cukup baik dan lengkap, penyampaiannya juga
sederhana dan tidak ribet. Selain itu penulis menggunakan pendekatan yang belum
ada pada buku lain dengan topik sejenis. Namun kertas yang digunakan pada buku
ini masih jelek dan buram, sehingga sebagian pembaca mungkin kurang jelas
dalam melihat teks yang tercetak pada kertas. Buku ini juga belum dilengkapi
glosarium, sehingga jika pembaca masih asing dengan istilah-istilah psikologi,
maka pembaca tidak dapat menemukan maksud atau arti dari istilah tersebut pada
buku ini. Namun secara keseluruhan buku ini layak dijadikan pegangan atau
referensi bagi mahasiswa S1 dan masyarakat umum yang sedang belajar atau
membutuhkan ilmu psikologi pendidikan yang mudah dipahami dan cukup
lengkap.

B. Saran
Sebaiknya kualitas cetak buku ini ditingkatkan lagi, dengan menggunakan
bahan isi buku seperti kertas dan tinta yang lebih baik agar tampilannya bisa lebih
baik lagi. Pada cetakan berikutnya, hendaknya penulis memasukkan glosarium
yang memudahkan pembaca awam/ umum untuk mengerti kata-kata asing di
bidang psikologi.
REFERENSI

• Milfayetty, Sri, A. Yus, Nuraini, Rahmulyani, E. Hutasuhut dan Zulhaini.


2015. Psikologi Pendidikan. Medan: Program Pascasarjana Unimed.
• Syah, Muhibddin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 22


• Syarif, Kemali. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed
Press.

CBR – Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru | 23

Anda mungkin juga menyukai