1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report Mata Kuliah PSIKOLOGI
PENDIDIKAN dengan baik.
Saya berterimakasih kepada dosen saya selaku dosen yang telah membimbing saya
dalam mengerjakan tugas CBR ini. Saya juga berterimakasih kepada semua pihak yang
turut membantu dalam menyelesakan tugas ini.
Saya menyadari tugas ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca sehingga untuk kedepannya
semakin baik.
Medan, 10 Maret2020
Penulis
Francisko N Simanihuruk
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2. Tujuan CBR.....................................................................................................................1
1.3. Manfaat CBR...................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................2
2.1. Identitas Buku..................................................................................................................2
2.2.Ringkasan Buku..............................................................................................................3
KEKURANGAN &KELEBIHAN....................................................................................7
3.1. Kekurangan...................................................................................................................12
3.2. Kelebihan......................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
4.2. Saran............................................................................................................................13
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi pendidikan merupakan mata kuliah wajib pada semester kedua di
Universitas Negeri Medan. Sesuai standart KKNI yang diterapkan di UNIMED maka
mahasiswa wajib menyelesaikan tugas pokok salah satunya adalah CBR (Critical Book
Report). Sebuah buku lazim digunakan sebagai penunjang pembelajaran dan sebagai bahan
ajar pendidikan. Pada materi ini psikologi perkembangan pada masa bayi.
B. Tujuan
4
IDENTITAS BUKU
5
2.2. Ringkasan Buku
2.2.1 Ringkasan buku utama ( BAB 14 Usia Lanjut: Penyesuaian Pekerjaan dan
Keluarga)
Lanjut usia merupakan periode akhir kehidupan yang sering diidentikkandengan
perubahan-perubahan yang sifatnya menurun serta merupakan masakritis untuk
mengealuasi kesuksesan dan kegagalan seseorang menghadapimasa sekarang maupun
masa mendatang.
Penyesuaian diri terhadap pekerjaan pada orang usia lanjut adalah sulit
karenahambatan ekonomis yang dewasa ini memegang peranan penting ketimbangmasa
sebelumnya. Walaupun ada bantuan keuangan dari pemerintah dalam bentuk jaminan
sosial, asuransi, dan pembagian keuntungan secara bertahapyang diperoleh dari dana
pension, mereka kadang tidak sanggup mengatasi berbagai problem yang mereka hadapi.
6
mereka lakukan tetapi juga sikapnya terhadap masa pension yang akan
datang. Pekerja dapat mempunyai salah satu dari dua sikap terhadap jenis
pekerjaan apapun. Apabila mereka memiliki sikap memelihara masyarakat
terhadap kerja, waktu luang ,mereka lebih berharga daripada waktu kerja.
Jika di lain pihak, mereka mempunyai sikap yang melibatkan ego atau
kepentingan pribadi, waktu untuk kerja jauh lebih berharga daripada waktu
luang.
2. Kesempatan Kerja bagi Pekerja Usia Lanjut
Sayang bila pria atau wanita lanjut usia kehilangan pekerjaan, seringkali
bukan karena kesalahan mereka sendiri, seringkali mereka menemukan
kenyataan bahwa sangat sedikit kesempatan kerja yang tersedia bagi
mereka, walaupun mereka ingin dan sanggup untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Situasi yang serupa seperti ini juga terjadi bagi mereka yang ingin
berganti pekerjaan, karena mereka merasa tidak puas dengan pekerjaan
sekarang.dalam dunia industri dan usaha hanya pekerjaan yang tidak
menyenangkan saja yang tersedia bagi pekerja usia lanjut.
3. Penilaian Bagi Pekerja Usia Lanjut
Studi tentang manfaat dan kerugian yang diperoleh apabila mengontrak
pekerja usia lanjut membuahkan kesimpulan bahwa manfaat dan
kerugiannya berbeda-beda bergantung jenis pekerjaan yang dikerjakan.
Beberapa jenis pekerjaan mungkin lebih sesuai bagi pekerja usia lanjut dan
beberapa jenis lainnya lebih cocok bagi pegawai yang llebih muda. Studi
tentang pekerja usia lanjut menekankan pada kualitas kerja yang
meyumbang keberhasilan mereka dalam bekerja. Pekerja usia lanjut
misalnya karena mereka mempunyai banyak pengalaman, cenderung
bekerja dengan gerak lamban daripada pekerja muda yang kurang
berpengalaman.
7
• Kebijakan Perekrutan
Apabila bagian personalia perusahaan dan industry dipegang oleh pejabat
yang masih muda, maka pekerja usia lanjut akan sulit mendapatkan
pekerjaan.
• Rencana Pensiun
Adanya hubungan yang erat antara rencana pension yang ada pada
perusahaan dan industri, dengan kegagalan perusahaan untuk memanfaatkan
para pekerja usia lebih dari enam puluh lima tahun.
• Sikap Sosial
Kepercayaan yang sudah tersebar luas berbunyi bahwa kerja yang sudah tua
mudah kena kecelakaan bahwa mereka itu kerja lamban ketimbang pekerja
muda.
• Jenis Pekerjaan
Periode kerja bagi pekerja pada posisi eksekutif dibatasi oleh kebijaksanaan
pension. Hanya pekerja yang memiliki usaha sendiri dan pekerja
profesionallah yang dapat meneruskan pekerjaannya selama mereka ingin.
• Jenis Kelamin
Wanita yang pada umumnya yang lebih sulit untuk mempertahankan
pekerjaannya ketimbang pria atau lebih sulit untuk memperoleh pekerjaan
yang baru padawaktu mereka semakin tua.
8
2. Sikap terhadap Pensiun
Sampai saat ini, pensiun masih merupakan masalah yang mempengaruhi
sebagian kecil pekerja. Bagi orang yang lebih muda, yang hari-harinya
seringkali dipenuhi dengan tugas dan tanggungjawab berthun-tahun pensiun
atau semi pensiun nampak seperti masa emas dalam kehidupan. Apabila
masa pensiun itu betul-betul tiba, bagaimana pun juga masa itu nampak
kurang diinginkan dari masa sebelumnya. Orang-orang usia lanjut merasa
bahwa tunjangan pensiunnya tidak mencukupi untuk memungkinkan
mereka hidup sesuai dengan rencana dan harapan mereka. Akibatnya,
mereka merasa perlu mencari pekerjaan guna menambah pendapat mereka.
9
2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding
Potret lansia di indonesia pada tahun 1997 (laporan BPS) dalam garis besarnya
dapat di lihat dibawah ini:
f. Lain-lain :0.23%
g. Laki-laki/Perempuan :46.32%/53.68%
Melihat potret lansia di atas ini hampir 60% lansia kita yang harus bertangguna
jawab dalam keluarganya. Yang menjadi tanggungan anak-anaknya sekitar 21,3%
(seperlima dari seluruh lansia). Dengan demikian merka mesti memiliki kekuatan dan
kesanggupan bekerja dan berusaha untuk kehidupannya dan keluarganya dan
0.16%diantaranya menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan selebihnya di mana?
Sebagian lagi di Rumah-rumah Jompo atau menjadi gelandangan. Untuk bagian-bagian
data yang tidak jelas/tidak lengkap merupakan peluang dan obyek penelitian bagi siapa
yang peduli terhadap lansia.
10
Tidak sedikit Lansia memiliki kesejahteraan ekonomi yang cukup namun tetap
ingin bekerja. Keberlanjutan pekerjaan Lansia tidak saja demi kesejahteraan tetapi
mencakup alasan kesehatan biologis, sosial dan psikologis.
Asuransi kesehatan bagi Lansia baru dinikmati oleh sebagian kecil Lansia yang
ekonominya tergolong mampu. Lansia miskin yang sakit belum terlindungi. Di segi lain,
11
prosedur pengasuransian yang rumit dan diskriminatif pun merupakan keluhan bagi
pemegang polis asuransian.
Upaya preventif adalah saran yang terbaik untuk menjamin kesehatan Lansia.
Lansia perlu dipersiapkan untuk menjadi tua dengan sedapat-dapatnya mencegah pola
hidup tidak sehat, dan dihimbau agar menjaga status kesehatannya. Pola hidup sehat perlu
diupayakan sejak orang belum menjadi tua, artinya sedini mungkin setiap orang
mengupayakan suatu bentuk kehidupan yang teratur, bebas rokok dan penyalahgunaan
obat-obatan. Gizi yang seimbang harus diupayakan sejak muda, demikian juga dengan
kegiatan lah raga demi kesegaran jasmani saat sekarang dan di masa itu.
12
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
13
PENUTUP
Kesimpulan
Para usia lanjut mempunyai masalah dalammenyesuaikan diri terhadap pekerjaan,
yang juga mereka hadapi padamasa sebelumnya, sekalipun pada masa sekarang sifatnya
lebih unik. Misalnya mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaantapi
juga harus menyadari bahwa manfaat dirinya pada pekerjaan semakinberkurang sesuai
dengan semakin bertambahnya usia. Mereka juga mempersiapkan masa pensiun.
Penyesuaian diri terhadap pekerjaan pada orang usia lanjut adalahsulit karena hambatan
ekonomis yang dewasa ini memegang peranan penting ketimbang masa sebelumnya.
Walaupun ada bantuan keuangandari pemerintah dalam bentuk jaminan sosial, asuransi,
dan pembagiankeuntungan secara bertahap yang diperoleh dari dana pensiun,
merekakadang tidak sanggup mengatasi berbagai problem yang mereka hadapi.
Saran
Selaku penulis makalah ini saya menyadari masih banyaknya kesalahan baik dalam
penyampaian atau pun pada format penulisan Critical book Report ini. Maka dari itu saya
mengharapkan saran yang bersifat membangun agar kedepannya didapati Critical Book
Report yang lebih baik.
14