Anda di halaman 1dari 14

CRITIKAL BOOK REPORT

( MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN )


OLEH:
FRANCISKO N SIMANIHURUK
(5193121018)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report Mata Kuliah PSIKOLOGI
PENDIDIKAN dengan baik.
Saya berterimakasih kepada dosen saya selaku dosen yang telah membimbing saya
dalam mengerjakan tugas CBR ini. Saya juga berterimakasih kepada semua pihak yang
turut membantu dalam menyelesakan tugas ini.
Saya menyadari tugas ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritikan yang membangun dari pembaca sehingga untuk kedepannya
semakin baik.

Medan, 10 Maret2020
Penulis

Francisko N Simanihuruk

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................................1
1.2. Tujuan CBR.....................................................................................................................1
1.3. Manfaat CBR...................................................................................................................1

PEMBAHASAN...................................................................................................................2
2.1. Identitas Buku..................................................................................................................2
2.2.Ringkasan Buku..............................................................................................................3

KEKURANGAN &KELEBIHAN....................................................................................7
3.1. Kekurangan...................................................................................................................12
3.2. Kelebihan......................................................................................................................12

PENUTUP..........................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................13
4.2. Saran............................................................................................................................13

3
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Psikologi pendidikan merupakan mata kuliah wajib pada semester kedua di
Universitas Negeri Medan. Sesuai standart KKNI yang diterapkan di UNIMED maka
mahasiswa wajib menyelesaikan tugas pokok salah satunya adalah CBR (Critical Book
Report). Sebuah buku lazim digunakan sebagai penunjang pembelajaran dan sebagai bahan
ajar pendidikan. Pada materi ini psikologi perkembangan pada masa bayi.

Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting


pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi
sekolah. Psikologi sebagai ilmu pengetahuan dan teori banyak pendidik dan psikologis
yang kurang paham arti dari kenyataan bahwa psikologi mengarah pada ilmu pengetahuan
dan sangat baik sebagai suatu profesi.

Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses yang


berhubungan dengan pendidikan, sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang
berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Psikologi pendiidkan memusatkan
perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan factor-faktor yang
berhubungan dengan tindakan belajar.

Mengingat pentingnya psikologi bagi kehidupan manusia, maka dibutuhkan


pendalaman dalam memahami ilmu pendidikan ini. Oleh sebab itu makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas dan kontrak perkuliahan.

B.     Tujuan

1. Untuk mengkritisi buku psikologi pendidikan


2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku psikologi pendidikan
C.    Manfaat

1. Dapat mengkritisi buku psikologi pendidikan


2. Dapat memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan
3. Dapat mengetahuikelebihan dan kelemahan buku psikologi pendidikan

4
IDENTITAS BUKU

2.1 Identitas Buku


2.1.1 Buku Utama
Judul buku                 : Psikologi Perkembangan
Penulis                       : Elizabeth B. Hurlock
Penerbit                     : Erlangga, Jakarta
Edisi : Kelima
Tebal : 447 Halaman

2.1.2 Buku pembanding


Judul buku          : Psikologi Perkembangan Pribadi
Penulis                : Prof. Dr. S.C. Utami Mudandar
Penerbit              : UI-Press

Tahun terbit       : 2001


Tebal : 225 hlm

5
2.2. Ringkasan Buku
2.2.1 Ringkasan buku utama ( BAB 14 Usia Lanjut: Penyesuaian Pekerjaan dan
Keluarga)
Lanjut usia merupakan periode akhir kehidupan yang sering diidentikkandengan
perubahan-perubahan yang sifatnya menurun serta merupakan masakritis untuk
mengealuasi kesuksesan dan kegagalan seseorang menghadapimasa sekarang maupun
masa mendatang.

Pada umumnya para usia lanjut mempunyai masalah dalam menyesuaikandiri


terhadap pekerjaan, yang juga mereka hadapi pada masa sebelumnya,sekalipun pada masa
sekarang sifatnya lebih unik. Misalnya mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan
kondisi pekerjaan tapi juga harus menyadari bahwa manfaat dirinya pada pekerjaan
semakin berkurang sesuai dengan semakin bertambahnya usia. Mereka juga
mempersiapkan masa pensiun.

Penyesuaian diri terhadap pekerjaan pada orang usia lanjut adalah sulit
karenahambatan ekonomis yang dewasa ini memegang peranan penting ketimbangmasa
sebelumnya. Walaupun ada bantuan keuangan dari pemerintah dalam bentuk jaminan
sosial, asuransi, dan pembagian keuntungan secara bertahapyang diperoleh dari dana
pension, mereka kadang tidak sanggup mengatasi berbagai problem yang mereka hadapi.

A. Penyesuaian Pekerjaan pada Usia Lanjut


Pria lanjut usia biasanya lebi tertarik pada jenis pekerjaan yang statis
daripada pekerjaan yang bersifat menantang, yang mereka sadari tidak akan
ada. Akibatnya,mereka lebih puas dengan pekerjaannya daripada orang
yang lebih muda. Bahkan mengetahui bahwa sebentar lagi mereka akan
pensiun,tidak mempengaruhi sikap merekaterhadap pekerjaannya jika
mereka memangmenikmati apa yang mereka kerjakan. Wanita yang tidak
bekerja selama masa dewasa dini ketika mereka sibuk dengan pekerjaan
rumah tangga dan mengurus anak, seringkali bekerja pada usia madya dan
menddapatnya sebagai kompensasi kepuasan dari tanggungjawab keluarga
dan rumah semakin berkurang.
1. Sikap terhadap Kerja
Sikap kerja sangat penting bagi semua tingkat usia terutama pada usia lanjut
karena sikap kerja ini tidak hanya mempengaruhin kualitas kerja yang

6
mereka lakukan tetapi juga sikapnya terhadap masa pension yang akan
datang. Pekerja dapat mempunyai salah satu dari dua sikap terhadap jenis
pekerjaan apapun. Apabila mereka memiliki sikap memelihara masyarakat
terhadap kerja, waktu luang ,mereka lebih berharga daripada waktu kerja.
Jika di lain pihak, mereka mempunyai sikap yang melibatkan ego atau
kepentingan pribadi, waktu untuk kerja jauh lebih berharga daripada waktu
luang.
2. Kesempatan Kerja bagi Pekerja Usia Lanjut
Sayang bila pria atau wanita lanjut usia kehilangan pekerjaan, seringkali
bukan karena kesalahan mereka sendiri, seringkali mereka menemukan
kenyataan bahwa sangat sedikit kesempatan kerja yang tersedia bagi
mereka, walaupun mereka ingin dan sanggup untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Situasi yang serupa seperti ini juga terjadi bagi mereka yang ingin
berganti pekerjaan, karena mereka merasa tidak puas dengan pekerjaan
sekarang.dalam dunia industri dan usaha hanya pekerjaan yang tidak
menyenangkan saja yang tersedia bagi pekerja usia lanjut.
3. Penilaian Bagi Pekerja Usia Lanjut
Studi tentang manfaat dan kerugian yang diperoleh apabila mengontrak
pekerja usia lanjut membuahkan kesimpulan bahwa manfaat dan
kerugiannya berbeda-beda bergantung jenis pekerjaan yang dikerjakan.
Beberapa jenis pekerjaan mungkin lebih sesuai bagi pekerja usia lanjut dan
beberapa jenis lainnya lebih cocok bagi pegawai yang llebih muda. Studi
tentang pekerja usia lanjut menekankan pada kualitas kerja yang
meyumbang keberhasilan mereka dalam bekerja. Pekerja usia lanjut
misalnya karena mereka mempunyai banyak pengalaman, cenderung
bekerja dengan gerak lamban daripada pekerja muda yang kurang
berpengalaman.

Kondisi yang Membatasi Kesempatan Kerja Pada Pekerja Usia Lanjut


• Wajib Pensiun
Karena sebagian besar industry perusahaan dan pemerintah mewajibkan
pekerja pada tingkat usia tertentu untuk pension, dari usia enam puluhan
sampai tujuh puluh tahun.

7
• Kebijakan Perekrutan
Apabila bagian personalia perusahaan dan industry dipegang oleh pejabat
yang masih muda, maka pekerja usia lanjut akan sulit mendapatkan
pekerjaan.
• Rencana Pensiun
Adanya hubungan yang erat antara rencana pension yang ada pada
perusahaan dan industri, dengan kegagalan perusahaan untuk memanfaatkan
para pekerja usia lebih dari enam puluh lima tahun.
• Sikap Sosial
Kepercayaan yang sudah tersebar luas berbunyi bahwa kerja yang sudah tua
mudah kena kecelakaan bahwa mereka itu kerja lamban ketimbang pekerja
muda.
• Jenis Pekerjaan
Periode kerja bagi pekerja pada posisi eksekutif dibatasi oleh kebijaksanaan
pension. Hanya pekerja yang memiliki usaha sendiri dan pekerja
profesionallah yang dapat meneruskan pekerjaannya selama mereka ingin.
• Jenis Kelamin
Wanita yang pada umumnya yang lebih sulit untuk mempertahankan
pekerjaannya ketimbang pria atau lebih sulit untuk memperoleh pekerjaan
yang baru padawaktu mereka semakin tua.

B. Penyesuaian Diri Terhadap Masa Pensiun


1. Jenis Pensiun
Pensiun dapat saja berupa sukarela atau kewajiban yang terjadi secara
regular atau lebih awal. Bagi mereka yang lebih suka bekerja tetapi dipaksa
keluar pada usia wajib pensiun seringkali menunjukkan sikap kebencian dan
akibatnya sikap motivasi mereka untuk melakukan penyesuaian diri ysng
baik pada masa pensiun mereka sangat rendah.

8
2. Sikap terhadap Pensiun
Sampai saat ini, pensiun masih merupakan masalah yang mempengaruhi
sebagian kecil pekerja. Bagi orang yang lebih muda, yang hari-harinya
seringkali dipenuhi dengan tugas dan tanggungjawab berthun-tahun pensiun
atau semi pensiun nampak seperti masa emas dalam kehidupan. Apabila
masa pensiun itu betul-betul tiba, bagaimana pun juga masa itu nampak
kurang diinginkan dari masa sebelumnya. Orang-orang usia lanjut merasa
bahwa tunjangan pensiunnya tidak mencukupi untuk memungkinkan
mereka hidup sesuai dengan rencana dan harapan mereka. Akibatnya,
mereka merasa perlu mencari pekerjaan guna menambah pendapat mereka.

9
2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding

Para lansia dinegara-negara berkembang adalah insan yang usianya 60


keatas,sedangkan dinegara-negara maju yangberusia 65 keatas.Mereka dapat dibedakan
yangmasih produktif yaitu masih sehat fisik dan mental/sosialnya dan yang tidak produktif
lagi yaitu sehat secara fisik tapi tidak demikian keadaan mental/sosialnya atau sebaliknya.
Lansia dapat dikelompokkan menjadi:

a. YOUNG OLD, lansia yang masih mudah (60-69 th),


b. OLD, lansia yang mulai sepuh (70-79 th) dan
c. OLD-OLD, lansia yang sudah sangat sepuh (80 th ke atas).

Potret lansia di indonesia pada tahun 1997 (laporan BPS) dalam garis besarnya
dapat di lihat dibawah ini:

a.Kepala Rumah Tangga :57.33%

b.Sebagai suami/istri :17.33%

c.Sehat anak/menantu :0.07/0.05%

d.Orang tua/mertua :21.29%

e. Pembantu Rumah Tangga :0.16%

f. Lain-lain :0.23%

g. Laki-laki/Perempuan :46.32%/53.68%

Melihat potret lansia di atas ini hampir 60% lansia kita yang harus bertangguna
jawab dalam keluarganya. Yang menjadi tanggungan anak-anaknya sekitar 21,3%
(seperlima dari seluruh lansia). Dengan demikian merka mesti memiliki kekuatan dan
kesanggupan bekerja dan berusaha untuk kehidupannya dan keluarganya dan
0.16%diantaranya menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) dan selebihnya di mana?
Sebagian lagi di Rumah-rumah Jompo atau menjadi gelandangan. Untuk bagian-bagian
data yang tidak jelas/tidak lengkap merupakan peluang dan obyek penelitian bagi siapa
yang peduli terhadap lansia.

10
Tidak sedikit Lansia memiliki kesejahteraan ekonomi yang cukup namun tetap
ingin bekerja. Keberlanjutan pekerjaan Lansia tidak saja demi kesejahteraan tetapi
mencakup alasan kesehatan biologis, sosial dan psikologis.

Penyediaan lapangan kerja bagi Lansi perlu dukungan kebijakan pemerintah di


bidang ketenagakerjaan unutk para Lansia, mencakup perpanjangan batas usia unyuk
bekerja, jenis-jenis pekerjaan yang sesuai, besarnya pendapatan yang disesuaikan dengan
kemampuan kerja serta persyaratan kerja dan perlindungan.

Masalah Kesehatan dan Pemberdayaan Pola Hidup Sehat

Biasanya ketuaan menjadi manusia rentan terhadap berbagai penyakit.


Dibandingkan segmen penduduk lain, kesehatan para Lansia ditandai oleh menurunnya
fungsi berbagai organ tubuh. Penyakit Lansia memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Saling terikat, kronis hingga cendrung mengalami komplikasi,


b. Deganeratif, sering menimbulkan kecacatan bahkan kematian,
c. Akuttetapi adajuga penyakit yang berkembang perlahan-lahan,
d. Terjadi karena pengaruh obat-obatan.

Jenis-jenis penyakit yang umumnya diderita Lanisa Indonesia adalah penyakit


Kardiovaskuler, TBC paru, gangugan pernapasan dan penyakit yang timbul karena terkena
infeksi. Pada masa yang akan datang, penyakit Lansia akan berubah infeksi menjadi
penyakit degeneratif yang memerlukan pelayanan kesehatan yang sempurna dan biaya
mahal.

Pelayanan kesehatan bagi Lansia di Indonesia dinilai masih kurang memadai.


Belum semua pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit atau Puskesmas telah
membuka pelayanan khusus bagi Lansia, sementara itu segala macam bentuk penyakit
yang timbul karena ketuaan memerlukan pengetahuan dan teknologi khusus. Geriatri
sebagai disp;in ilmu yang khusus mempelajari berbagai hal mengenai pelayanan kesehatan
Lansia masih merupakan cabang ilmu baru di Indonesia, dan belum mampu megimbangi
pesatnya perkemangan kebutuhan pelayanan kesehatan Lansia.

Asuransi kesehatan bagi Lansia baru dinikmati oleh sebagian kecil Lansia yang
ekonominya tergolong mampu. Lansia miskin yang sakit belum terlindungi. Di segi lain,

11
prosedur pengasuransian yang rumit dan diskriminatif pun merupakan keluhan bagi
pemegang polis asuransian.

Upaya preventif adalah saran yang terbaik untuk menjamin kesehatan Lansia.
Lansia perlu dipersiapkan untuk menjadi tua dengan sedapat-dapatnya mencegah pola
hidup tidak sehat, dan dihimbau agar menjaga status kesehatannya. Pola hidup sehat perlu
diupayakan sejak orang belum menjadi tua, artinya sedini mungkin setiap orang
mengupayakan suatu bentuk kehidupan yang teratur, bebas rokok dan penyalahgunaan
obat-obatan. Gizi yang seimbang harus diupayakan sejak muda, demikian juga dengan
kegiatan lah raga demi kesegaran jasmani saat sekarang dan di masa itu.

12
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan Buku Utama


Buku utama memiliki banyak kelebihan dibandingkan buku pembanding baik dari segi
bentuk maupun isi. Pada buku utama memuat materi yang sangat luas, serta mengupas
tuntas materi yang sedang dibahas. Buku utama mengaitkan permasalahan yang dibahas
dengan berbagai segi sehingga dapat dimengerti pembaca penyebab dan dampak
permasalahan yang sedang dibahas. Buku utama juga memuat beberapa kotak penting
contohnya: kondisi yang membatasi kesempatan kerja bagi pekerja usia lanjut. Buku utama
juga memuat pendapat para ahli untuk mengupas tuntas masalah yang sedang dibahas.
Buku utama juga memuat diagram diagram untuk memudahkan kita untuk presentasi dari
tahun ke tahu tentang permasalahan yang sedang dibahas contohnya : diagram penurunan
aktivitas social. Buku ini juga memuat gambar gambar untuk mendukung para pembaca
lebih mudah untuk memahami permasalahan yang sedang dibahas, contohnya : gambar
bagi kebanyakan pekerja pensiun yang terpaksa, fisik dan mentalnuya mulai menurun.
Selain itu buku ini memuat grafik yang mendukung permasalahan yang dibahas.
Kekurangan Buku Utama
Buku utama tidak terlalu banyak mempunyai kelemahan akan tetapi tidak lepas dari
kesalahan yang membuat para pembacanya mudah bosan untuk membacanya. Salah
satunya adalah buku ini memuat angka angka yang terlalu banyak sehingga sangat
mempengaruhi kenyamanan pembaca ketika membaca bunu ini.buku ini juga memuat
huruf yang terlalu kecil sehingga mengurangi kualitas buku ini.
Kelebihan Buku Pembanding
Buku pembanding memuat huruf yang normal sehingga buku ini sangat menarik untuk
dibaca. Dari segi isi, buku ini memuat sejarah sejarah dari zaman sebelumnya.
Kekurangan Buku Pembanding
Buku ini memuat materi yang sangat sempit sehingga permasalahan yang sedsang
dibahas. Buku ini juga tidak memuat jelas latar belakang permasalahan atau materi yang
sedang dibahas.

13
PENUTUP
Kesimpulan
Para usia lanjut mempunyai masalah dalammenyesuaikan diri terhadap pekerjaan,
yang juga mereka hadapi padamasa sebelumnya, sekalipun pada masa sekarang sifatnya
lebih unik. Misalnya mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan kondisi pekerjaantapi
juga harus menyadari bahwa manfaat dirinya pada pekerjaan semakinberkurang sesuai
dengan semakin bertambahnya usia. Mereka juga mempersiapkan masa pensiun.
Penyesuaian diri terhadap pekerjaan pada orang usia lanjut adalahsulit karena hambatan
ekonomis yang dewasa ini memegang peranan penting ketimbang masa sebelumnya.
Walaupun ada bantuan keuangandari pemerintah dalam bentuk jaminan sosial, asuransi,
dan pembagiankeuntungan secara bertahap yang diperoleh dari dana pensiun,
merekakadang tidak sanggup mengatasi berbagai problem yang mereka hadapi.

Saran

Selaku penulis makalah ini saya menyadari masih banyaknya kesalahan baik dalam
penyampaian atau pun pada format penulisan Critical book Report ini. Maka dari itu saya
mengharapkan saran yang bersifat membangun agar kedepannya didapati Critical Book
Report yang lebih baik.

14

Anda mungkin juga menyukai