Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

VEKTOR

DISUSUN OLEH :
NAMA : ALFIN ALI BUTAR-BUTAR
DOSEN PENGAMPU : SABANI S.Pd,M.Si
PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL S1
KELAS : REG. C

PRODI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Critikal booc report telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca

Medan, Oktober 2017

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah
pesat. Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuatuntuk memudahkan
pekerjaan manusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih manusia, tidak lepas atau
bahkan sangat bergantung dari keberadaan suatu ilmu, yakni ilmu Fisika.

Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains lainnya. Salah satu
contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak mempelajari partikel renik semacam elektron.
Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan pada ilmu kimia. Bahkan topik
mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu kimia telah melahirkan bidang baru yang
dinamakan kimia kuantum (quantum chemistry).
Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut berperan dalam
melahirkan bidang studi baru yang menarik. Di antaranya adalah biofisika (fisika pada ilmu
biologi), geofisika (fisika pada ilmu bumi), fisika medis (fisika pada ilmu kedokteran), dan yang
lebih baru adalah ekonofisika (fisika pada ilmu ekonomi).
Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan sebisa mungkin
memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan keteraturan lainnya di alam
semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan keteraturan yang telah ditemukan untuk
menjadi bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tanpa ada penemuan tentang keteraturan lensa,
maka tidak mungkin di temukan planet-planet, tanpa ditemukannya planet-planet, tidak mungkin
ditemukan Hukum-hukum Kepler, tanpa ditemukan Hukum Kepler, maka tidak mungkin
ditemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih terus berlanjut, keteraturan
yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan keteraturan-keteraturan lainnya.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami dan
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor?
2. Apakah perbedaan dari vektor komponen dan vektor satuan?
3.   Bagaimana menentukan vektor resultan?
4.   Bagaimana menentukan arah vektor?
5. Bagaimana pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan dari besaran skalar dan besaran vektor.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari vektor satuan dan vektor komponen.
3. Untuk mengetahui cara menentukan vektor resultan.
4.   Untuk mengetahui caramenentukan arah vektor.
5. Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari – hari.
BAB 2
JUDUL BUKU

2.1 Buku Utama (Buku Satu)


Judul Buku : FISIKA TEKNIK JILID 1 EDISI KETIGA
Penulis : David Halliday
Penerbit : Erlangga
Tahun terbit : 1985
Cetakan : PT. Gelora aksara pratama
Kota Terbit : Jakarta

2.2 Buku Pendamping (Buku Dua)


Judul Buku :
Penulis :
Penerbit :
Tahun Terbit :
Cetakan :
Kota Terbit :
BAB 3
ISI
Ringkasan isi buku utama (buku satu)

2.1 vektor dan scalar


Perubahan posisi suatu partikel disebut pergeseran. Jika sebuah
partikel berpindah dari posisi A ke posisi B, pergeseran dapat dinyatakan
dengan menarik garis A ke B; arah dari pergeseran ditunjukkan dengan
memasang ujung anak panah di B yang menyatakan bahwa pergeseran
tersebut mulai dari A ke B. Jejak lintasan partikel itu sendiri tidak harus
merupakan garis lurus dari A ke B; anak panah hanya menunjukkan
hasil gerak secara keseluruhan, bukan gerakan yang sesungguhnya.
Besaran besaran yang memiliki sifat seperti pergeseran disebut
vector. Jadi, vector adalah besaran besaran yang memiliki besar
(magnitude) dan arah dan memenuhi aturan aturan penjumlahan tertentu.
Besaran yang dapat dinyatakan secara tepat hanya oleh sebuah
bilangan dan satuannya saja disebut scalar. Beberapa besaran fisis yang
merupakan scalar adalah massa, panjang, waktu, rapat atau density,
tenaga (energy), dan suhu (temperature).
2.2 Penjumlahan vector, metoda geometris
Untuk menyatakan vector dengan diagram digunakan alat gambar
panah. Panjang anak panah dipilih sebanding dengan besar dengan
kurung magnitude vector dana rah anak panah, yang ditunjukkan oleh
arah ujungnya, menyatakan arah vector.
Karena vector adalah besaran baru, tentu diharapkan ada aturan
aturan baru untuk penggunaannya. Symbol + memiliki arti yang sama
sekali berbeda dengan arti penjumlahan dalam ilmu hitung atau aljabar
scalar biasa. Symbol ini menghendaki sekumpulan operasi yang betul
betul berbeda. Dua sifat penting dalam penjumlahan vector :
A+B=B+A (hukum komutatif)
D+(e+f)=(D+e)+f. (hukum asosiatif)
Operasi pengurangan vector dapat dimasukkan kedalam aljabar dengan
mendefinisikan negative suatu vector sebagai sebuah vector lain yang
besarnya sama tapi arahnya berlawanan sehingga :
A-B=A+(-B)
2.3 Penguraian dan penjumlahan vector, metoda analitik
Untuk penjumlahan vector dalam dua dimensi (matra), metode
geometris cukup memadai; tetapi untuk kasus tiga dimensi seringkali
kurang menguntungkan. Cara lain untuk menjulahkan vector adalah
dengan metode analitik, termasuk disini penguraian vector kedalam
komponen komponen dalam suatu system koordinat tertentu.
Sekali suatu vector diuraikan atas komponen komponen, maka
komponen komponen itu dapat digunakan untuk menentukan vektornya.
Sekarang, sebagai ganti 2 bilangan (besar vector) dan θ (arah vector
relative terhadap sumbu x), kita peroleh 2 bilangan ax dan ay. Untuk
memperoleh A & θ dari Ax & Ay yaitu :
A = √ a x 2+ A y 2
2.4. Perkalian dengan vektor
Ada tiga macam operasi perkalian dengan vector, yaitu :
1. Perkalian antara vector dengan scalar
2. Perkalian antara dua vector dengan hasil scalar
3. Perkalian antara dua vector dengan hasil vector lain
Jika suatu besaran vector dikalikan dengan besaran vector lain, harus
dibedakan antara perkalian scalar dengan perkalian vector. Perkalian
scalar antara dua vector A & B dituliskan sebagai AxB.
Perkalian scalar (dot) adalah perkalian yang paling sederhana antara dua
vector. Urutan perkalian tidak mempengaruhi hasilnya. Perkalian vector
sedikit lebih sulit daripada itu. Urutan perkalian menentukan hasilnya,
tetapi hanya berbeda dengan factor minus 1, yang artinya arahnya
berbalik
2.5 Vektor dan hukum hukum fisika
Vector sangatlah bermanfaat dalam fisika dan akan sangat
membantu jika kita melihat sedikit lebih dalam mengapa demikian.
Andaikan kita memiliki tiga vector ; A, B, dan R, dengan komponennya
dalam suatu system koordinat x,y,z tertentu adalah ax,ay,az;bx,by,bz dan
rx,ry,rz. Kita misalkan pula bahwa ketiga vector tersebut memenuhi
hubungan :
R=A+B
Dalam Bahasa yang lebih formal, sering dikatakan : hubungan
antar vector, adalah invariant (artinya tidak berubah) terhadap tranlasi
atau rotasi koordinat. Pengalaman menunjukkan bahwa eksperimen yang
mendasari hukum hukum fisika maupun hukum fisika itu sendiri tidak
berubah bentuknya jika system koordinatnya dirotasikan atau
ditranslasikan jadi Bahasa vector merupakan Bahasa yang ideal untuk
mengatakan hukum-hukum fisika.

Ringkasan isi buku pendamping (buku kedua)

Diferensia dari Vektor


2.1 Vektor fungsi dari satu variabel
Jika terhadap setiap nilai variabel real t dalam interial t1 dan t2
dikaitkan dengan suatu vektor dalam ruang ,maka v merupakan vektor
fungsi dati t dam interval tersebut .
Misalnya:
v = t a+(1-t) b, 0 ≤ t ≤ 1
jika suatu sistem koordinat dipilih dalam ruang , vektor v selalu
dapat dinyatakan dalam bentuk v=vx i + vy j +vz k, masing-masing
merupakan fungsi dari t.suatu fungsi vektor t secara grafik dilukiskan
sebagai lengkung dalam ruang.
2.2 Turunan Vektor fungsi ,vektor kecepatan
Turunan dari vektor fungsi v = v (t) didefinisikan sebagai limit
.vektor v digambarkan oleh vektor op dengan o tetap .jelaslah bahwa
menurunkan vektor fungsi berarti menurunkan tiap-tiap komponen
tersendiri .
2.3 Medan Vektor – Medan Skalar
Lintasan suatu titik p dilukiskan dengan memberikan posisi r=op
sebagai fungsi t.vektor fungsi ini diturunkan untuk memberi kecepatan
pada titik p yang bergerak.
Untuk setiap titik dalam cairan terdapat vektor kecepatan, dan
keseluruhannya membentuk medan vaktor .medan vaktor dapat berubah
dengan waktu .kalau medan vektor tetap,maka aliran disebut “aliran
tenang “.
Jiak terhadap setiap titik ( x,y,x) dari domain D pada ruang dikaitkan
suatu vektor v=v (x,y,z),maka domain D membentuk suatu medan
vektor.
2.4 Medan Gradien
Dibeikan suatu medan skalar f dalam ruang,kemudian kita pilih
suatu sistem koordinasi sehingga f=f(x,y,z) tertentu dalam suatu domain
di ruang.
2.5 Divergensi dari Medan Vektor
Dibeikan suatu medan vektor v dalam domain D diruang ,dan tiga
scalar vx,xy,vz.jika masing-masing mempunyai turunan parsial pertama
di D, kesembilan turunan parsial dapat dibentuk dan dapat merupakan
urutan segi empat.
2.6 Operasi gabungan
Gradian ,diverensial,dan rotasi dapat melakuak operasi
gabungan .hasilnya dapat diringkas sebagai berikut:
Operator dari jumalh = jumlah dari operator-operator pada suku -suku.
Operator pada factor scalar yang tetap =factor scalar × operator.
BAB 4

KEUNGGULAN BUKU

1.KELEBIHAN BUKU UTAMA (buku satu)

1. Cover buku utama yaitu fisika Teknik terlihat sederhana namun


cukup memikat untuk dibaca
2. Tata bahasa dan penggunaan kata yang dipakai pada buku ini
cukup baik, mudah dimengerti.
3. Buku ini membahas tentang vector dari dasar, cocok untuk pemula
seperti mahasiswa atau pelajar.
4. Buku ini membuka wawasan pengetahuan bagaimana persiapan
seorang mahasiswa untuk belajar lebih banyak tentang vector
5. Banyak menggunakan dan menghubungkan pendapat para ahli

2.KELEBIHAN BUKU PENDAMPING (buku dua)

1. Pada buku ini di paparkan jelas bagaimanakah vector itu


2. Buku ini juga memuat pendapat para ahli tentang vector
3. Buku ini juga menggunakan tata bahasa yang mudah di pahami
4. Pembahasan materi yang dibahas di paparkan secara sistematis,
mulai dari pendahuluan hingga bagaimana vector itu

5. Yang dibahas dalam buku ini sederhana tetapi sudah mencakup


secara keseluruhan isi materi
BAB 5

KELEMAHAN BUKU

1.KEKURANGAN BUKU UTAMA (buku satu)

1. Terdapat beberapa kalimat yang salah dalam pengetikannya atau


berlebih huruf.
2. Banyak mengulang materi yang telah dijelaskan sebelumnya
3. Ada beberapa makna yang kurang diperjelas oleh penulis
4. Terkadang ada istilah yang ambigu yang tidak di cetak miring atau
di cetak tebal

2.KEKURANGAN BUKU PENDAMPING (buku dua)

1. Terdapat juga beberapa kalimat yang salah dalam pengetikannya


atau berlebih huruf.
2. Banyak menggunakan istilah asing yang ambigu dan kurang jelas
pemaparannya
3. Pada pembahasan yang memuat list seharusnya dibuat menurun
sehingga memudahkan pembaca dan menarik minat pembaca
4. Ada beberapa penjelasan yang kurang diperjelas oleh penulis
Bab V. Implikasi Terhadap

1. Teori atau Konsep

Teori atau konsep yang terdapat pada buku teknologi beton


karangan tri mulyono tentang beton dijelaskan secara terperinci dan
sangat cocok bagi mahasiswa sebagai buku pedoman pembelajaran. Dan
buku teknologi beton karangan paul nugraha juga lebih terperinci dan
sangat mudah untuk dipelajari bagi mahasiswa dan buku kedua buku ini
juga sangat cocok untuk metode pembelajaran khususnya CBR. Kedua
buku ini dapat menjadi pedoman dasar dari pembelajaran teknologi
beton khususnya mata kuliah teknologi bahan bagi mahasiswa teknik
sipil s1.

2. Program Pembangunan di Indonesia

Dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur di Indonesia kedua


buku ini dapat menjadi pembelajaran yang sangat berguna. Karna
dijelaskan secara terperinci dan akurat.

3. Analisis Mahasiswa ( posisi kritis mahasiswa )

BUKU I

Untuk buku I, sebaiknya lebih menyajikan informasi secara


sederhan namun kompleks dan sistem penulisan materi juga perlu
diperhatikan agar para pembaca mampu menangkap informasi yang
disajikan. Pengulangan informasi serta penggunaan bahasa yang terlalu
sulit sebaiknya menjadi bahan pertimbangan penulis untuk melakukan
perbaikan ke depannya. Untuk pemaparan materi yang lengkap cukup
baik.

BUKU II

Untuk buku II, sebaiknya dalam penulisan dan pembahasan materi


system penulisan materi diperhatikan, ada beberapa bab yang memiliki
pendahuluan. Pembahasan yang disajikan juga sudah lebih baik namun
lebih ditingkatkan untuk kedepannya dan jangan terlalu sering
melakukan pengulangan informasi walaupun itu bagus untuk mengingat
kembali materi sebelumnya dan juga jangan terlalu banyak memuat
kata-kata yang sulit dipahami.

UNTUK PEMBACA
Untuk para pembaca sebaiknya membaca kedua buku ini jika ingin
mempelajari tentang teknologi beton lebih dalam, agar bisa lebih
merperdalam dan meningkatkan ilmu dan wawasan kalian.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN

Membandingkan buku teknologi beton karangan tri mulyono dan buku


teknologi beton karangan paul nugraha sebagai penyelesaian tugas cbr
dari mata kuliah teknologi bahan. Dan sebagai bahan pembelajaran yang
baik untuk lebih mengerti tentang beton khususnya mahasiswa teknik
sipil s1.

SARAN

Untuk para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam tentang


beton hendaknya selalu mencari referensi tentang metode yang paling
efektif dalam mancari ilmu.
Daftar Pusaka

Anda mungkin juga menyukai