Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA IDE

MK. KEPEMIMPINAN

PRODI TEKNIK SIPIL


S1

skor nilai:

PERAN GURU SEBAGAI PEMIMPIN YANG BAIK DI LINGKUNGAN SEKOLAH

NAMA MAHASISWA : Fares Boyanul Idrak


NIM : 5183250012
DOSEN PENGAMPU : Dr. Nathanael Sitanggang, S.T.,M.Pd,. IPM.
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
OKTOBER 2018

KEPEMIMPINAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................
A. Rasionalisasi permasalahan/isu yang dibahas dalam TRI............................
B. Tujuan TRI ................................................................................
C. Manfaat TRI........................................................................,.......

BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN


A. Permasalahan umum Kepemimpinan ...................................................
B. Identifikasi permasalahan sesuai tema yang dibahas ................................

BAB III. SOLUSI DAN PEMBAHASAN.........................................................

BAB IV. PENUTUP ............................................................................


A. Kesimpulan................................................................................
B. Rekomendasi...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

KEPEMIMPINAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup,
manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hidup dalam
kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis
anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu
selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga
kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk
berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk.
Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok
& lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik
& sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Dari latar belakan masalah diatas saya tertarik untuk menciptakan sebuah
rekayasa ide bagaimana pemimpin dapat menjadi seorang pemimpina yang tidak cacad
atau abnormal dengan metode self leaderssip sejak dini,sehinnga diharapkan rekayasa
ide ini dapat diterapkan langsung dikehidupan sehari-hari sehingga dapat langsung
dirasakan manfaatnya.
           

B. Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan
2. Untuk memberikan gambaran mengenai rekayasa ide memimpin yang benar dengan
sistem Self Leadership
3. Mengetahui bagaimana penerapan rekayasa ide ini dalam kehiudpan sehari-hari
sehingga dapat diambil manfaatnya.

C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis

KEPEMIMPINAN
Rekayasa ide ini ini diharapkan dapat melatih penulis dalam mengeluarkan ide dan sisi
kreatif nya sehingga menyumbang suatu manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya mengenai masalah bagaimana menjadi pemimpin yang mendekati sempurna
dengan metode memimpin untuk diri sendiri(self leadership)
2. Manfaat Bagi Pembaca
Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi dan masukan
bagi masyarakat pada umumnya, khususnya demi mengetahui masalah kepemimpinan
dan bagaimana merekayasa kepemimpinan itu agar lebih mudah diterapkan bagi diri
masing masing 

KEPEMIMPINAN
BAB II
A.Permasalahan Umum Kepemimpinan
Tentu sangat banyak masalah kepemimpinan yang umum dan sering terjadi di
lapangan, Kurang nya kinerja Pemimpin sebagai panutan dan kurang nya kontribusi Para
anggota dalam memenuhi tugas nya sebagai masih sering menjadi permasalahan umum.
Kerja sama vertikal antara Pemimpin-anggota dan kerja sama horizontal yakni anggota-
anggota belum menunjukkan sebuah kemajuan.
Bahwa kerjasama antar manusia dalam kelompok, berangkat dari kebutuhan
bersama. Dalam kerjasama tersebut mulailah unsur-unsur kepemimpinan. Orang yang
ditunjuk sebagai pemimpin dari kelompok tersebut ialah orang-orang yang paling kuat
dan pemberani, sehingga ada aturan yang disepakati secara bersama-sama, misalnya
seorang pemimpin harus lahir dari keturunan bangsawan, sehat, kuat, berani, ulet,
pandai, mempunyai pengaruh dan lain-lain. Hingga sampai sekarang seorang pemimpin
harus memiliki syarat-syarat yang tidak ringan, karena pemimpin sebagai ujung tombak
kelompok.
Dengan melihat kondisi tersebut, maka pemahaman akan konsep kepala,
pemimpin dan kepemimpinan, sebab-sebab terjadinya kepemimpinan, bagaimana
seharusnya seorang pemimpin melakukan gaya kepemimpinan yang efektif, bagaimana
sikap pemimpin terhadap konflik dalam organisasi, dan strategi apa yang paling tepat
untuk mengatasi konflik menjadi penting untuk dipahami oleh setiap pemimpin

B.Identifikasi Permasalahan Kepemimpinan sesuai tema yang dibahas

Permasalahan tugas dan peran guru sebagai pemimpin dalam manajemen sekolah.
Peran guru dalam manajemen kelas yang antara lain meliputi guru sebagai
pengajar,pemimpinkelas, pembimbing, pengatur lingkungan, perencana, supervisor,
motivator dan konselor. sebagai pengajar guru harus bisa menyampaikan pelajaran
dengan baik untuk mencapai tujuan belajar sehingga peserta didik memahami materi
yang disampaikan oleh guru nya. Guru hendak nya bisa menjadi teladan bagi aak
didiknya baik didalam maupun luar sekolah. Guru yang berprilaku baik akan lebih
disegani oleh anak-anak didiknya perkataan nya akan lebih didengar.
Namun dalam proses penerapan nya di lapangan seringkali terjadi kesewenangan
Sering kali tugas dan peran guru di sekolah tidak tercapai secara efektif dan efisien.
Pada kenyataannya masih banyak guru yang melalaikan tugas mengajar dan melakukan
korupsi waktu atau tidak sesuai jadwal yang telah di tentukan awal pembelajaran dan
sering banyak terjadi permasalahan manajemen lain nya

KEPEMIMPINAN
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN
1. Definisi
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
melalui optimalisasi peranan kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki
tugas mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi profesional
guru. Perlu digarisbawahi bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional di sini,
tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup seluruh jenis
dan isi kandungan kompetensi sebagaimana telah dipaparkan di atas.

Kepala sekolah dan instansi terkait seperti dinas pendidikan atau pengawas diharapkan
bisa lebih tegas dalam menindak oknum guru yang melanggar kode etik maupun
melakukan tindakan yang kurang baik. Punishment bukan hanya berlaku pada siswa,
namun hal ini bisa pula diberlakukan secara tegas kepada guru yang tidak mampu
melaksanakan kompetensi yang diharapkan.

Seperti telah dikatakan bahwa pendidikan tidak akan pernah bisa baik jika pendukung
sistemnya tidak baik. Salah satu pendukung sistemnya adalah guru, jika menginginkan
pendidikan yang baik maka perbaiki terlebih dahulu gurunya.

Perbaikan tidak hanya pada ranah finansial saja, namun lebih utama adalah ranah
afektif dan psikomotornya. Bagaimana mungkin seorang guru dapat mengajarkan
tindakan yang baik jika dirinya sendiri masih membingungkan apa yang namanya baik
dan buruk untuk dilakukan. 

2. Ruang lingkup Solusi


Ruang lingkup solusi nya adalah seluruh warga lingkungan sekolah termasuk
Kepala Sekolah, Guru, Staff Kantor dan juga siswa-siswi

3.Cara Strategi dalam penerapan Solusi

 Saat ini diperlukan adanya revitalisasi pelatihan guru yang secara khusus
dititikberatkan untuk memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan bukan untuk meningkatkan sertifikasi mengajar semata-mata.
 Perlunya mekanisme kontrol penyelenggaraan pelatihan guru untuk
memaksimalkan pelaksanaannya;
 Perlunya sistem penilaian yang sistemik dan periodik untuk mengetahui
efektivitas dan dampak pelatihan guru terhadap mutu pendidikan
 Perlunya reorganisasi dan rekonseptualisasi kegiatan Pengawasan Pengelolaan
Sekolah, sehingga kegiatan ini dapat menjadi sarana alternatif peningkatan mutu
guru
 Pemerintah perlu memperketat persyaratan untuk menjadi calon guru pada
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)

KEPEMIMPINAN
BAB IV.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Seorang Guru harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan
belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara
optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan
memposisikan diri sebagai :
1.      Orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.
2.      Teman, tempat mengadu dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.
3.      Fasilitator, yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik
sesuai minat, kemampuan dan bakatnya.
4.      Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui
permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.
5.      Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab.
6.      Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan dengan orang lain secara
wajar.
7.      Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta didik, orang lain, dan
lingkungannya.
8.      Mengembangkan kreativitas.
9.      Menjadi pembantu ketika diperlukan.
Demikian beberapa peran yang harus dijalani seorang guru dalam
mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh para siswanya.

B.     Saran
Tidak dapat dipungkiri manusia merupakan makhluk Allah SWT. Yang tiadak luput
dari kesalahan  dan khilaf. Maka besar kemungkinan dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dalam segi penulisan kata ataupun kurangnya
referensi  yang dimiliki oleh penulis. Maka dari itu saran ataupun kritik sangatlah
diperlukan untuk dapat membangaun kreatifitas dalam penulisan makalah selanjutny

KEPEMIMPINAN
DAFTAR PUSTAKA
Usman, N. 2012. Manajemen Peningkatan Mutu Kinerja Guru: Konsep, Teori dan
Model. Citapustaka Media Perintis,Bandung

Nata, Abuddin., Manajemen Pendidikan,  Jakarta: Kencana Prenada Media,  2007

Mulyasa, E. 2013. Kurikulum berbasis kompetensi. Bandung: PT. REMAJA


ROSDAKARYA

KEPEMIMPINAN

Anda mungkin juga menyukai