Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA KELOMPOK

Pengambilan Keputusan

DISUSUN OLEH
Kelompok 8
Asep Fathurohman (02180200084)
Farhani Yuliana (02180200082)
Sesha

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA 2020
Kata Pengantar
Daftar Isi

Contents
Daftar Isi.................................................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................6
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK VS INDIVIDU............................................................6
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF...............................................................................7
C. KETERLIBATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN............................................................12
D. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN...................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berkaitan satu sama lain dan
memiliki tujuan bersama Sebuah kelompok bisa jadi terdiri dari berbagai jenis orang, tidak
hanya berpaku pada suku satu agama, satu ras,atau satu bangssa saja. Akan tetapi, ada
beraneka ragam latar belakang dan perbedaan antar anggota kelompok.

Perbedaan antar anggota kelompok tersebut tentunya akan menimbulkan perbedaan


pendapat dalam kelompok. Kita flashback ke belakang bahwasannya seseorang bergabung
dalam kelompok untuk tujuan tertentu. Ada yang karena dia merasa memiliki nasib yang
sama dengan kelompok tersebut , karena merasa memiliki tujuan yang sama ,merasa
membutuhkan kenyamanan dan perlindungan atau karena ingin mencari solusi atas sebuah
masalah. Tujuan-tujuan tersebut akan di padukan menjadi sebuah tujuan bersama yang akan
di capai oleh seluruh anggota secara bersama sama pula.
Dalam melakukan kegiatan kelompok,anggota kelompok tidak mempunyai kekuasaan
mutlak untuk bertindak karena mereka biasanya sudah mempunyai komitmen untuk
berkumpul, berfikir dan bekerja bersama. Oleh karena itu, setiap ada problem atau masalah
yang segera memerlukan pemecahan, kelompok akan berusaha mengambil keputusan
melalui cara cara yang tidak mengesampingkan satu anggota pun,seperti musyawarah atau
diskusi kelompok.
Pada dasarnya setiap individu mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan.
Akan tetapi, tidak semua individu memiliki pengetahuan, keterampilan dan penalaran yang
sama, sehingga keputusan individu sering kali kurang efektif. Dengan alasan itulah, individu
lebih memilih bergabung dalam kelompok untuk membantu mereka menentukan keputusan
yang terbaik. Keputusan yang nantinya benar benar menjadi solusi bagi permasalahan
hidupnya.
Berdasarkan para ahli, ada beberapa metode yang di gunakan untuk oleh suatu kelompok
dalam pengambilan keputusan. Dimana setiap metode itu memiliki kelebihan dan kelemahan
masing masing yang di ketahui sampai saat ini, ada 7 metode yang di gunakan dalam
mengambil keputusan yaitu
(1) keputusan oleh ahli tanpa diskusi kelompok,
(2) keputusan dengan rata rata kelompok,
(3) keputusan oleh ahli setelah diskusi,
(4) keputusan oleh minoritas,
(5) keputusan oleh mayoritas,
(6) keputusan dengan konsensus,
(7) keputusan dengan anggota ahli.
Metode metode di atas tidak semuanya di gunakan. Akan tetapi, penggunaannya di
sesuaikan dengan karakteristik dan ke anekaragaman anggota kelompok. Oleh karena itu,
kita sebagai individu dan juga sebagai bagian dari kelompok di sekitar kita, perlu tahu
bagaimana keterlibatan kita dalam proses pengambilan keputusan, metode apa saja yang
digunakan dalam diskusi kelompok serta bagaimana kita bisa berkontribusi menghasilkan
suatu keputusan yang efektif dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah
Makalah ini merupakan makalah yang membahas tentang bagaimana suatu individu
atau kelompok mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial.

Adapun batasan-batasan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Manakah yang lebih efektif? Pengambilan keputusan oleh individu atau kelompok?
2) Apa saja ciri-ciri keputusan yang efektif?
3) Apa saja metode yang digunakan oleh kelompok dalam pengambilan keputusan?
4) Bagaimana keterlibatan anggota kelompok dalam pengambilan keputusan?
5) Apa saja pendekatan yang digunakan dalam pengambilan keputusan?
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK VS INDIVIDU


Menurut penelitian para ahli pengambilan keputusan oleh kelompok dipandang lebih
efektif daripada pengambilan keputusan oleh individu. Seperti penelitian yang dilakukan oleh
Goodwin Watson (1931) terhadap enam puluh delapan mahasiswa S2 di Columbia University
dari tahun 1925 sampai dengan 1962. Penelitian ini mneunjukkan bahwa kemampuan intelektual
kelompok rata-rata 17 % lebih tinggi dibanding kemampuan intelektual individu dalam
mengambil sebuah keputusan. Keputusan akan lebih berkualitas setelah diadakan diskusi
kelompok.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Thorndike (1938). Ia menyimpulkan bahwa
pemecahan masalah yang diperoleh dari keputusan kelompok terbukti lebih efektif. Selain itu,
hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa anggota yang bekerjasama dalam
kelompoknya akan belajar lebih cepat, meminimalkan kesalahan, mengolah informasi dengan
baik, dan menghasilkan keputusan yang lebih berkualitas disbanding dengan mereka yang
bekerja secara individual. (Baron, Kerr, & Miller, 1992; Johnson & Johnson, 1989; Laughlin,
1980).
Lalu, apa alasan bahwa keputusan kelompok lebih efektif dibandingkan keputusan
individu? Alasannya adalah karena di dalam kelompok terjadi proses interaksi antar anggota
sehingga sering memunculkan idea tau gagasan yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh para
anggotanya (Goodwin Watson). Hal ini dibuktikan oleh penelitian Ames dan Murray pada dua
orang anak yang diminta melakukan suatu konservasi. Kesimpulannya adalah terjadi suatu
proses dalam suatu kelompok karena adanya diskusi yang memungkinkan munculnya ide-ide
yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Alasan lainnya adalah bahwa dalam kelompok, pemecahan masalah yang buruk lebih
mudah dikenali dan kemudian ditolak oleh anggota kelompok yang lain. (Shaw, 1932). Dalam
kelompok, suatu potensi kealahan dapat dikoreksi karean biasanya lebih mudah melihat
kesalahan orang lain daripada kesalahan sendiri. (Ziller, 1957).
Alasan ketiga adalah bahwa kelompok mempunyai ingatan akan fakta dan kejadian yang
lebih akurat daripada perorangan. Sedangkan alasan yang keempat adalah bahwa anggota
kelompok dapat saling bertukar informasi-informasi unik yang tidak diketahui oleh anggota
kelompok lainnya. Ketika anggota kelompok saling berbagi informasi dengan bebas, mereka
cenderung menghasilkan keputusan yang lebih baik (Thompson, Levine, & Messick, 1999)
sehinggan kualitas keputusan kelompok bergantung pada inforamsi unik yang dimiliki para
anggota.
Berikut adalah alasan-alasan lain mengapa kelompok menghasilkan keputusan yang lebih
baik daripada individu atau perorangan.
a. Kelompok mempunyai motivasi tinggi
b. Kelompok mengambil keputusan yang lebih beresiko daripada individu
c. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan meningkatkan komitmen anggotanya
untuk melaksanakan keputusan kelompok tersebut
d. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan memungkinkan terjadinya perubahan
sikap dan perilaku anggota yang diperlukan dalam pelaksanaan keputusan
e. Perbedaan yang ada dalam kelompok merupakan sumber daya yang bervariasi
f. Diskusi langsung dapat meningkatkan kualitas dari setiap argumen dan
kreativiatas.

A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF


Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan pengambilan keputusan dalam kelompok adalah
untuk membuat keputusan dengan peertimbangan yang benar, pemahaman yang baik, dan
tindakan yang realistik guna mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, keputusan yang
diambil haruslah keputusan yang benar-benar tepat, efektif, dan berkualitas serta yang dapat
diperkirakan keuntungan dan kerugiannya di masa yang akan datang.

Pada dasarnya, setiap kelompok selalu berusaha membuat keputusan yang paling efektif.
Sedangkan sebuah keputusan dikatakan efektif jika memenuhi lima syarat atau ciri berikut:

a. Sumber daya yang ada dalam kelompok dimanfaatkan sepenuhnya.


b. Penggunaan waktu yang efisien.
c. Keputusan yang tepat dan berkualitas.
d. Keputusan dapat dilaksanakan oleh seluruh anggota kelompok.
e. Kemampuan anggota kelompok dalam memecahkan masalah semakin
meningkat.

Dalam membuat keputusan tentu tidak selamanya berjalan mulus, artinya setiap
keputusan kelompok selalu berkualitas dan efektif. Sepanjang prosesnya pasti ada faktor-faktor
yang mempengaruhi. Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi keefektifan keputusan sebuah
kelompok antara lain adalah sebagai berikut:

a. Dukungan sosial anggota kelompok


b. Pertentangan dalam kelompok
c. Keterlibatan anggota kelompok
d. Perubahan pola sikap dan perilaku anggota kelompok
e. Tipe tugas atau masalah yang diselesaikan
f. Produktivitas kelompok
g. Keanekaragaman anggota kelompok
h. Media yang digunakan.

B. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam pengambilan keputusan kelompok, ada berbagai metode yang bisa di gunakan.
Disini akan dibahas kurang lebih tujuh metode utama yang masing-masing mampunyai
kegunaan yang berbeda serta memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda pula. Selain itu
setiap metode juga mempunyai konsekuensi atau resiko tersendiri.
Perlu diketahui bahwa dalam memilih metode pengambilan keputusan, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

a. Jenis keputusan yang akan dibuat


b. Waktu dan sumberdaya yang trsedia
c. Sejarah kelompok
d. Ciri-ciri tugas yang sedang dikerjakan
e. Suasana yang diinginkan oleh kelompok
f. Keadaan kelompok

Berikut adalah penjelasan untuk ketujuh metode yang biasa digunakan dalam
pengambilan keputusan:

Metode 1:

keputusan oleh penguasa tanpa diskusi kelompok

Adalah metode pengambilan keputusan dimana pemimpin yang terpilihlah yang


membuat keputusan tanpa meminta pertimbangan dari anggota kelompok. Metode ini sering
digunakan dalam sebuah organisasi.

Kelebihan:

a. Memudahkan administrasi
b. Berguna untuk membuat keputusan sederhana secara rutin
c. Waktu relatif singkat
d. Keputusan lebih efektif karena dibuat oleh orang yang terampil dan berpendidikan

Kekurangan:

a. Pemimpin bukanlah salah satu sumber yang baik dalam mengambil keputusan
b. Menghilangkan interaksi dalam kelompok
c. Tidak ada komitmen dari anggota kelompok untuk melaksanakan hasil keputusan
d. Menimbulakan sabotase akibat dari ketidak setujuan anggota
e. Kelompok menjadi tidak efektif
f. Sumber daya anggota diabaikan

Metode 2:

keputusan oleh ahli

Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh salah satu angota yang
paling ahli atau berpengalaman. Biasanya orang yang dianggap ahli dalam suatu kelompok
adalah orang yang memiliki kepopuleran dan kekuasaan diantara anggota-anggota yang lain.

Kelebihan:

Berguna saat mengatasi masalah yang sesuai dengan keahlian orang yang bersangkutan
Melibatkan sedikit anggota saja

Kekurangan:
a. Sulit dalam menentukan anggota ahli atau berpengalaman
b. Tidak ada komitmen untuk pelaksanaan hasil keputusan
c. Menimbulkan sabotase akibat dari ketidaksetujuan anggota
d. Kelompok menjadi tidak efektif
e. Sumber daya anggota diabaikan

Metode 3:

keputusan dengan rata-rata kelompok

Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara menanyakan


pendapat setiap anggota kelompok secara terpisah dan kemudian merata-rata hasilnya.

Ada dua teknik yang digunakan dalam metode pengambilan keputusan dengan rata-rata
kelompok yaitu:

a) Teknik Delphi
Teknik ini pernah dikembangkan oleh Dalkey,Helmer dan rekan-rekan mereka dari
RAND Corperation (Dalkey,1969,1975) untuk memperbaiki prediksi yang berisi
penilaian dengan menyediakan prosedur untuk menimbulkan pendapat ahli. Teknik
ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tiap anggota memberikan pendapat kemudian dikumpulkan dan
dirangkum
b. Rangkuman dibagikan kepada semua anggota
c. Setiap anggota menilai atau memprediksi rangkuman tersebut
d. Pengambilan keputusan
b) Teknik Nominal Kelompok
Teknik ini diaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Penilaian masalah
b. Masing-masing individu membuat pendapat tanpa diskusi
c. Masing-masing individu mengajukan pendapatnya dalam diskusi
langsung dan menyatatnya
d. Pembahasan tiap-tiap pendapat
e. Evaluasi tiap-tiap pendapat
f. Pengambilan keputusan

Kelebihan:

a. Berguna saat tidak ada waktu yang banyak dan bersifat darurat
b. Berguna ketika anggota kelompok sulit dikumpulkan
c. Berguna ketika membuat sebuah keputusan rutin yang mudah

Kekurangan:

a. Tidak ada interaksi antara anggota kelompok


b. Tidak ada komitmen untuk melaksanakan hasil keputusan
c. Kelompok menjadi tidak efektif akibat konflik dan kontroversi anggota

Metode 4:
keputusan oleh penguasa setelah diskusi kelompok

Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok. Dalam
hal ini,pemimpin mengadakan rapat,memaparkan masalah,mendengarkan diskusi antar
anggotanya sampai dia yakin keputusan apa yang akan diambilnya dan kemudian mengumukan
keputusan tersebut.

Kelebihan:

a. Sumber daya anggota lebih banyak digunakan


b. Adanya diskusi kelompok yang menguntungkan

Kekurangan:

a. Tidak ada komitmen anggota untuk melaksanakan hasil keputusan


b. Konflik dan kontroversi dalam kelompok tidak terselesaikan
c. Timbul persaingan antar anggota kelompok dalam memuji pemimpinnya

Metode 5:

keputusan oleh minoritas

Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sebagian kecil anggota atau
minoritas berkuasa dengan berbagai cara,baik cara yang sah maupun yang tidak sah. Metode ini
sering disebut sebagai kontrol minoritas.

Salah satu cara sah yang di gunakan adalah minoritas berperan sebagai komite yang
mempertimbangkan suatu masalah dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Akan
tetapi,tidak menutup kemungkinan minoritas kelompok melakukan cara-cara yang tidak
sah,seperti Rail Roading. Rail roading terjadi ketika minoritas menentukan keputusan secara
mutlak dan memaksa anggota yang lain untuk melaksanakan keputusan tersebut.

Kelebihan:

a. Berguna ketika anggota kelompok tidak mempunyai waktu yang banyak dan sulit di
kumpulkan
b. Berguna untuk membuat keputusan rutin yang sederhana yang tidak membutuhkan
komitmen semua anggota dalam melaksanakan hasil keputusan

Kekurangan :

a. Sumber daya kelompok tidak digunakan


b. Tidak ada komitmen anggota dalam melaksanakan hasil keputusan
c. Kelompok menjadi tidak efektif akibat konflik dan kontroversi yang tidak terselesaikan
d. Interaksi kelompok yang tidak menguntungkan

Metode 6:

keputusan oleh mayoritas


Adalah metode pengambilan keputusan yang paling sering digunakan yang hampir mirip
seperti system pemilu dimana sebuah masalah akan dibahas dan diambil keputusan yang harus
disetujui oleh paling sedikit 51% anggotanya

Kelebihan:

a. Berguna ketika ada cukup waktu untuk mengambil keputusan


b. Berguna ketika komitmen anggota kelompok dalam melaksanakan hasil keputusan
tidak diperlukan

Kekurangan:

a. Mengabaikan minoritas sehingga mengurangi keefektifan kelompok


b. Sumber daya anggota tidak dimanfaatkan
c. Tidak ada komitmen untuk melaksanakan hasil keputusan
d. Interaksi yang tidak menguntungkan

Metode 7:

keputusan tentang konsensus

Adalah dalam metode pengambilan keputusan menggunakan konsensus. Konsensus


berarti semua anggota menetujui suatu keputusan untuk dilksanakan. Metode ini membutuhkan
waktu dan sumber yang banyak,komunikasi yang terbuka dan dukungan sosial dari seluruh
anggota kelompok.

Panduan dasar untuk pengambilan keputusan secara konsensus adalah sebagai berikut :

a. Mencari perbedaan pendapat


b. Member argumentasi yang baik,jelas dan logis
c. Menganalisis pendapat yang lain secara kritis
d. Mendorong semua anggota untuk memberikan argumentasi yang terbaik
e. Menyetujui suatu pendapat dengan pertimbangan yang matang dan masuk akal
f. Menghindari terjadinya konflik
g. Mencari keputusan yang terbaik

Kelebihan:

a. Keputusan yang inovatif,kreatif dan berkualitas tinggi


b. Meningkatkan komitmen anggota kelompok untuk melaksanakan hasil keputusan
c. Sumber daya anggota termanfaatkan dengan baik
d. Meningkaykan kemampuan kelompok dalam mengambil keputusan
e. Berguna untuk mengambil keputusan yang serius,penting dan komplek

Kekurangan:

a. Membutuhkan banyak waktu,energi dan keterampilan yang tinggi


b. Tidak boleh ada batas waktu dan keputusan yang diambil bukanlah keputusan yang
darurat

C. KETERLIBATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Di dalam sebuah kelompok, pengambilan keputusan harus melibatkan semua anggota
kelompok dengan tujuan keputusan yang dihasilkan akan lebih efektif dan mengikat semua anggota
serta mengarah pada kemajuan kelompok.

Ada dua alasan mengapa anggota kelompok harus terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu :

a. Untuk meningkatkan kualitas keputusan

Keputusan yang berkualitas dapat diperoleh dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang dimiliki setiap anggotanya. Semakin banyak anggota yang terlibat dalam pengambilan
keputusan, semakin besar pula sumber daya yang tersedia dan otomatis akan menghasilkan
sebuah keputusan yang berkualitas. Selain itu, keterlibatan langsung anggota kelompok dalam
pengambilan keputusan akan memberikan pengetahuan terbaik bagi mereka dalam
melaksanakan hasil keputusan.

b. Untuk meningkatkan komitmen anggota

Dengan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, anggota kelompok akan


semakin setia pada kelompoknya dan semakin berkomitmen untuk melaksanakan hasil
keputusan. Pada dasarnya, setiap keputusan kelompok akan efektif jika melibatkan seluruh
anggotanya dalam diskusi pengambilan keputusan. Keputusan bisa dibuat oleh satu atau
beberapa orang anggota kelompok saja, jika:

a) Keputusan mengenai masalah yang tidak berhubungan langsung dengan


anggotanya
b) Keputusan yang diambil merupakan keputusan sederhana dan mudah
c) Keputusan harus diambil secepatnya.

D. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Hingga saat ini, ada berbagai model tentang pendekatan terhadap pengambilan keputusan
yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun model yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi
dua model, yaitu:

a. Model Brinckloe

Menurut Brinckloe (1977), ada beberapa pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu:

a) Fakta

Artinya melalui fakta seseorang atau sekelompok orang dapat memperoleh petunjuk tentang
keputusan apa yang akan diambil. Seseorang yang menggunakan pendekatan ini akan
mengumpulkan semua fakta yang sekiranya mendukung untuk dijadikan referensi. Akan tetapi,
masalahnya tidak semua fakta tersebut jelas dan lengkap, sehingga kadang seseorang atau
sekalompok orang harus mencari jalan keluar sendiri.

b) Pengalaman

Seseorang atau sekelompok orang dapat membuat keputusan dengan belajar dari pengalaman
sebelumnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa peristiwa masa lalu tidak akan sama dengan
yang sekarang sehingga perlu penyesuaian.

c) Intuisi
Yaitu pengambilan keputusan dengan tidak melihat fakta atau pengalaman masa lalu, tetapi
menurut pandangan orang atau kelompok yang bersangkutan saja.
d) Logika

Artinya seseorang atau sekelompok orang mebuat keputusan berdasarkan logika, perhitungan
yang matang terhadap tingkat reabilitas dan untung ruginya.

e) Analisis Sistem
Yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan suatu sistem, sepeti ssstem komputer
karena dipandang lebik cepat dan mudah, tetapi kurang efektif.

b. Model McGrew
McGrew (1985) melihat hanya ada tiga pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a) Pendekatan Rasional
Proses pengambilan keputusan rasional menekankan pada berhubungan antara
keputusan dengan tujuan dan sasaran dari pengambilan keputusan. Suatu
keputusan dapat dikatakan rasional jika ia dapat dijelaskan dan dibenarkan
dengan berusaha mengaitkannya dengan sasaran dari pengambil keputusan.
Dengan kata lain, keputusan itu di buat untuk memenuhi maksud dari
pengambil keputusan. Individu sebagai pengambil keputusan akan menyusun
urut-urutan tujuan dan sasaran yang dikehendaki sebelum ia membeberkan
alternative yang akan dipilih. Prinsip ini juga akan berlaku dalam satu
kelompok yang akan bertugas merancang keputusan untuk memaksimalkan
kebahagiaan bagi masyarakat terhadap tujuan keputusan.
Menurut Rainey (1991) rasionalitas mempunyai arti dan dimensi yang
bermacam-macam, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial, rasionalitas itu meliputi
komponen-komponen sebagai berikut: (a) para pembuat keputusan mengetahui
secara jelas tujuan-tujuannya yang relevan, (b) pembuat keputusan itu, dan
dapat menyusun peringkat dari tujuan-tujuan itu, dan dapat menyusun peringkat
dari tujuan mereka, dan (d) mereka memilih alternatif yang paling efisien untuk
mmaksimalkan pencapaian tujuan.
b) Model atau Pendekatan Organisasi
Proses organisasional mengangani masalah yang jelas tampak perbedaannya
antara pengambil keputusan individu dan organisasi. Di sini, organisasi tidak
dapat disamakan dengan individu, bahkan tidak dapat dianggap sebagai super-
individu yang memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menangani
informasi. Dapartemen atau bagian dalam satu organisasi tidak akan pernah
menyusun peringkat yang sama tentang tujuan dan sasaran, bahkan mereka juga
berbeda dalam mempertimbangkan cara-cara untuk mencapai tujuan masing-
masing. Oleh sebab itu, diperlukan aturan dan prosedur shingga ketidakpastian
dapat dikurangi dan agar mereka yang bekerja dalam organisasi itu dapat
melaksanakan pekerjaan secara rutin.
c. Model atau Pendekatan tawar-menawar politik
Pendekatan ini mengatakan bahwa pengambilan keputusan kolektif sesungguhnya
dilaksanakan melalui tawar-menawar. Memang dalam suatu kelompok, tiap-tiap individu
mungkin sudah memberi alasan-alasan atau perhitungan rasional dan berbagai pedoman
dan aturan organisasi sudah ditampilkan. Namun, patut diketahui bahwa hasil akhir dari
keputusan itu sesungguhnya tergantung pada proses “member dan menerima” di antara
individu dalam kelompok tersebut. Dengan demikian , keputusan sebagai hasil akhir
lebih merupakan keputusan politik.

Kedua model di atas secara implisit tidak memunyai perbedaan yang menonjol.
Perbedaannya mungkin terletak pada unsur politik dalam model McGrew yang kurang tampak
pada model Brinckloe. Para pengambil keputusan sering kali tidak mengikuti satu model secara
ketat. Mereka lebih cenderung untuk menempuh model elektik, yaitu dengan mengambil bagian-
bagian penting dari setiap model, kemudian meramu, memodifikasi, dan menyesuaikannya
dengan kondisi organisasinya.
KESIMPULAN

Setiap individu pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, tetapi
keputusan yang dihasilkan tidak seefektif keputusan yang dihasilkan kelompok.

Pengambilan keputusan kelompok dipandang efektif karena:

a) Sumber daya yang ada dalam kelompok dimanfaatkan sepenuhnya.


b) Penggunaan waktu yang efisien.
c) Keputusan yang tepat dan berkualitas.
d) Keputusan dapat dilaksanakan oleh seluruh anggota kelompok.
e) Kemampuan anggota kelompok dalam memecahkan masalah semakin meningkat

Ada tujuh metode pengambilan keputusan yang biasa digunakan, yang masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan serta penggunaannya didasarkan pada jenis dan kondisi
kelompok.

Keterlibatan anggota kelompok sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan agar


keputusan yang dihasilkan lebih efektif dan berkualitas.

Setiap kelompok berbeda pendekatannya dalam mengambil keputusan. Ada beberapa


pendekatan yang dikenal, tetapi yang biasa digunakan ada dua model yaitu model Brinckloe dan
McGrew.

Kita sebagai individu dan sebagai bagian dari kelompok harus mengetahuai cara-cara
pengambilan keputusan yang efektif, terlibat dalam diskusi kelompok, dan berkomitmen untuk
melaksanakan setiap keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
 

Johnson, Johnson. 2012. Dinamika Kelompok. Jakarta: Index 

Salusu, J. 2004. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)

Anda mungkin juga menyukai