Pengambilan Keputusan
DISUSUN OLEH
Kelompok 8
Asep Fathurohman (02180200084)
Farhani Yuliana (02180200082)
Sesha
Contents
Daftar Isi.................................................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................6
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK VS INDIVIDU............................................................6
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF...............................................................................7
C. KETERLIBATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN............................................................12
D. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN...................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok adalah sekumpulan orang yang saling berkaitan satu sama lain dan
memiliki tujuan bersama Sebuah kelompok bisa jadi terdiri dari berbagai jenis orang, tidak
hanya berpaku pada suku satu agama, satu ras,atau satu bangssa saja. Akan tetapi, ada
beraneka ragam latar belakang dan perbedaan antar anggota kelompok.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini merupakan makalah yang membahas tentang bagaimana suatu individu
atau kelompok mengambil sebuah keputusan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial.
Adapun batasan-batasan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Manakah yang lebih efektif? Pengambilan keputusan oleh individu atau kelompok?
2) Apa saja ciri-ciri keputusan yang efektif?
3) Apa saja metode yang digunakan oleh kelompok dalam pengambilan keputusan?
4) Bagaimana keterlibatan anggota kelompok dalam pengambilan keputusan?
5) Apa saja pendekatan yang digunakan dalam pengambilan keputusan?
BAB 2
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, setiap kelompok selalu berusaha membuat keputusan yang paling efektif.
Sedangkan sebuah keputusan dikatakan efektif jika memenuhi lima syarat atau ciri berikut:
Dalam membuat keputusan tentu tidak selamanya berjalan mulus, artinya setiap
keputusan kelompok selalu berkualitas dan efektif. Sepanjang prosesnya pasti ada faktor-faktor
yang mempengaruhi. Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi keefektifan keputusan sebuah
kelompok antara lain adalah sebagai berikut:
Dalam pengambilan keputusan kelompok, ada berbagai metode yang bisa di gunakan.
Disini akan dibahas kurang lebih tujuh metode utama yang masing-masing mampunyai
kegunaan yang berbeda serta memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda pula. Selain itu
setiap metode juga mempunyai konsekuensi atau resiko tersendiri.
Perlu diketahui bahwa dalam memilih metode pengambilan keputusan, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
Berikut adalah penjelasan untuk ketujuh metode yang biasa digunakan dalam
pengambilan keputusan:
Metode 1:
Kelebihan:
a. Memudahkan administrasi
b. Berguna untuk membuat keputusan sederhana secara rutin
c. Waktu relatif singkat
d. Keputusan lebih efektif karena dibuat oleh orang yang terampil dan berpendidikan
Kekurangan:
a. Pemimpin bukanlah salah satu sumber yang baik dalam mengambil keputusan
b. Menghilangkan interaksi dalam kelompok
c. Tidak ada komitmen dari anggota kelompok untuk melaksanakan hasil keputusan
d. Menimbulakan sabotase akibat dari ketidak setujuan anggota
e. Kelompok menjadi tidak efektif
f. Sumber daya anggota diabaikan
Metode 2:
Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh salah satu angota yang
paling ahli atau berpengalaman. Biasanya orang yang dianggap ahli dalam suatu kelompok
adalah orang yang memiliki kepopuleran dan kekuasaan diantara anggota-anggota yang lain.
Kelebihan:
Berguna saat mengatasi masalah yang sesuai dengan keahlian orang yang bersangkutan
Melibatkan sedikit anggota saja
Kekurangan:
a. Sulit dalam menentukan anggota ahli atau berpengalaman
b. Tidak ada komitmen untuk pelaksanaan hasil keputusan
c. Menimbulkan sabotase akibat dari ketidaksetujuan anggota
d. Kelompok menjadi tidak efektif
e. Sumber daya anggota diabaikan
Metode 3:
Ada dua teknik yang digunakan dalam metode pengambilan keputusan dengan rata-rata
kelompok yaitu:
a) Teknik Delphi
Teknik ini pernah dikembangkan oleh Dalkey,Helmer dan rekan-rekan mereka dari
RAND Corperation (Dalkey,1969,1975) untuk memperbaiki prediksi yang berisi
penilaian dengan menyediakan prosedur untuk menimbulkan pendapat ahli. Teknik
ini dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tiap anggota memberikan pendapat kemudian dikumpulkan dan
dirangkum
b. Rangkuman dibagikan kepada semua anggota
c. Setiap anggota menilai atau memprediksi rangkuman tersebut
d. Pengambilan keputusan
b) Teknik Nominal Kelompok
Teknik ini diaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Penilaian masalah
b. Masing-masing individu membuat pendapat tanpa diskusi
c. Masing-masing individu mengajukan pendapatnya dalam diskusi
langsung dan menyatatnya
d. Pembahasan tiap-tiap pendapat
e. Evaluasi tiap-tiap pendapat
f. Pengambilan keputusan
Kelebihan:
a. Berguna saat tidak ada waktu yang banyak dan bersifat darurat
b. Berguna ketika anggota kelompok sulit dikumpulkan
c. Berguna ketika membuat sebuah keputusan rutin yang mudah
Kekurangan:
Metode 4:
keputusan oleh penguasa setelah diskusi kelompok
Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok. Dalam
hal ini,pemimpin mengadakan rapat,memaparkan masalah,mendengarkan diskusi antar
anggotanya sampai dia yakin keputusan apa yang akan diambilnya dan kemudian mengumukan
keputusan tersebut.
Kelebihan:
Kekurangan:
Metode 5:
Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sebagian kecil anggota atau
minoritas berkuasa dengan berbagai cara,baik cara yang sah maupun yang tidak sah. Metode ini
sering disebut sebagai kontrol minoritas.
Salah satu cara sah yang di gunakan adalah minoritas berperan sebagai komite yang
mempertimbangkan suatu masalah dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Akan
tetapi,tidak menutup kemungkinan minoritas kelompok melakukan cara-cara yang tidak
sah,seperti Rail Roading. Rail roading terjadi ketika minoritas menentukan keputusan secara
mutlak dan memaksa anggota yang lain untuk melaksanakan keputusan tersebut.
Kelebihan:
a. Berguna ketika anggota kelompok tidak mempunyai waktu yang banyak dan sulit di
kumpulkan
b. Berguna untuk membuat keputusan rutin yang sederhana yang tidak membutuhkan
komitmen semua anggota dalam melaksanakan hasil keputusan
Kekurangan :
Metode 6:
Kelebihan:
Kekurangan:
Metode 7:
Panduan dasar untuk pengambilan keputusan secara konsensus adalah sebagai berikut :
Kelebihan:
Kekurangan:
Ada dua alasan mengapa anggota kelompok harus terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu :
Keputusan yang berkualitas dapat diperoleh dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang dimiliki setiap anggotanya. Semakin banyak anggota yang terlibat dalam pengambilan
keputusan, semakin besar pula sumber daya yang tersedia dan otomatis akan menghasilkan
sebuah keputusan yang berkualitas. Selain itu, keterlibatan langsung anggota kelompok dalam
pengambilan keputusan akan memberikan pengetahuan terbaik bagi mereka dalam
melaksanakan hasil keputusan.
a. Model Brinckloe
Menurut Brinckloe (1977), ada beberapa pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a) Fakta
Artinya melalui fakta seseorang atau sekelompok orang dapat memperoleh petunjuk tentang
keputusan apa yang akan diambil. Seseorang yang menggunakan pendekatan ini akan
mengumpulkan semua fakta yang sekiranya mendukung untuk dijadikan referensi. Akan tetapi,
masalahnya tidak semua fakta tersebut jelas dan lengkap, sehingga kadang seseorang atau
sekalompok orang harus mencari jalan keluar sendiri.
b) Pengalaman
Seseorang atau sekelompok orang dapat membuat keputusan dengan belajar dari pengalaman
sebelumnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa peristiwa masa lalu tidak akan sama dengan
yang sekarang sehingga perlu penyesuaian.
c) Intuisi
Yaitu pengambilan keputusan dengan tidak melihat fakta atau pengalaman masa lalu, tetapi
menurut pandangan orang atau kelompok yang bersangkutan saja.
d) Logika
Artinya seseorang atau sekelompok orang mebuat keputusan berdasarkan logika, perhitungan
yang matang terhadap tingkat reabilitas dan untung ruginya.
e) Analisis Sistem
Yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan suatu sistem, sepeti ssstem komputer
karena dipandang lebik cepat dan mudah, tetapi kurang efektif.
b. Model McGrew
McGrew (1985) melihat hanya ada tiga pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu:
a) Pendekatan Rasional
Proses pengambilan keputusan rasional menekankan pada berhubungan antara
keputusan dengan tujuan dan sasaran dari pengambilan keputusan. Suatu
keputusan dapat dikatakan rasional jika ia dapat dijelaskan dan dibenarkan
dengan berusaha mengaitkannya dengan sasaran dari pengambil keputusan.
Dengan kata lain, keputusan itu di buat untuk memenuhi maksud dari
pengambil keputusan. Individu sebagai pengambil keputusan akan menyusun
urut-urutan tujuan dan sasaran yang dikehendaki sebelum ia membeberkan
alternative yang akan dipilih. Prinsip ini juga akan berlaku dalam satu
kelompok yang akan bertugas merancang keputusan untuk memaksimalkan
kebahagiaan bagi masyarakat terhadap tujuan keputusan.
Menurut Rainey (1991) rasionalitas mempunyai arti dan dimensi yang
bermacam-macam, tetapi dalam ilmu-ilmu sosial, rasionalitas itu meliputi
komponen-komponen sebagai berikut: (a) para pembuat keputusan mengetahui
secara jelas tujuan-tujuannya yang relevan, (b) pembuat keputusan itu, dan
dapat menyusun peringkat dari tujuan-tujuan itu, dan dapat menyusun peringkat
dari tujuan mereka, dan (d) mereka memilih alternatif yang paling efisien untuk
mmaksimalkan pencapaian tujuan.
b) Model atau Pendekatan Organisasi
Proses organisasional mengangani masalah yang jelas tampak perbedaannya
antara pengambil keputusan individu dan organisasi. Di sini, organisasi tidak
dapat disamakan dengan individu, bahkan tidak dapat dianggap sebagai super-
individu yang memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menangani
informasi. Dapartemen atau bagian dalam satu organisasi tidak akan pernah
menyusun peringkat yang sama tentang tujuan dan sasaran, bahkan mereka juga
berbeda dalam mempertimbangkan cara-cara untuk mencapai tujuan masing-
masing. Oleh sebab itu, diperlukan aturan dan prosedur shingga ketidakpastian
dapat dikurangi dan agar mereka yang bekerja dalam organisasi itu dapat
melaksanakan pekerjaan secara rutin.
c. Model atau Pendekatan tawar-menawar politik
Pendekatan ini mengatakan bahwa pengambilan keputusan kolektif sesungguhnya
dilaksanakan melalui tawar-menawar. Memang dalam suatu kelompok, tiap-tiap individu
mungkin sudah memberi alasan-alasan atau perhitungan rasional dan berbagai pedoman
dan aturan organisasi sudah ditampilkan. Namun, patut diketahui bahwa hasil akhir dari
keputusan itu sesungguhnya tergantung pada proses “member dan menerima” di antara
individu dalam kelompok tersebut. Dengan demikian , keputusan sebagai hasil akhir
lebih merupakan keputusan politik.
Kedua model di atas secara implisit tidak memunyai perbedaan yang menonjol.
Perbedaannya mungkin terletak pada unsur politik dalam model McGrew yang kurang tampak
pada model Brinckloe. Para pengambil keputusan sering kali tidak mengikuti satu model secara
ketat. Mereka lebih cenderung untuk menempuh model elektik, yaitu dengan mengambil bagian-
bagian penting dari setiap model, kemudian meramu, memodifikasi, dan menyesuaikannya
dengan kondisi organisasinya.
KESIMPULAN
Setiap individu pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, tetapi
keputusan yang dihasilkan tidak seefektif keputusan yang dihasilkan kelompok.
Ada tujuh metode pengambilan keputusan yang biasa digunakan, yang masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan serta penggunaannya didasarkan pada jenis dan kondisi
kelompok.
Kita sebagai individu dan sebagai bagian dari kelompok harus mengetahuai cara-cara
pengambilan keputusan yang efektif, terlibat dalam diskusi kelompok, dan berkomitmen untuk
melaksanakan setiap keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Salusu, J. 2004. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)