Anda di halaman 1dari 14

KESULITAN DAN SOLUSI PEMBELAJARAN ENGLISH READING TEXT

Dewi Kustanti
Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung
dewikustanti70@gmail. com

ABSTARCT

The activity in teaching learning process is a main activity in education.


Whatever that is programmed will be carried in teaching learning process.
Teaching learning process will determine its purpose. As an educator or coach,
he/she must give attention to individual difference in biology aspect,
intellectual and physiological aspect. Those aspects will make close
relationship between an educator and a learner. Therefore, in learning English
Reading Text, it will be effective if all components in teaching learning process
are included. Components in learning are: method, material of learning, tool/
aid of learning, purpose, teacher/ educator, student/ learner. The purpose of
reading is an effective reading, but it is at last forgotten by the learner and the
student will face many difficult words in reading. To get an effective reading
the learner must get main idea from that passage / text. As an educator or
coach by digging or understanding student’s difficulties in learning English
Reading Text and doing treatment to get their solutions, he/she must make a
good program to get good way in teaching reading and the learner will enjoy
learning English, especially for Reading.

Keyword: belajar,mengajar, english ,reading text

PENDAHULUAN sumber daya manusia. Dalam


Menelusuri hakekat pendidikan pelaksanaannya ,proses pendidikan pada
bagi manusia berkaitan dengan abad ilmu dan teknologi saat ini
pengertian tentang manusia itu sendiri, mengundang pengajar agar lebih
termasuk tujuan-tujuannya. Manusia berencana dalam pembinaan proses
dilahirkan dalam kondisi yang lemah belaja mengajar.” Pendidikan harus
dan tidak tahu apapun, kemudian senantiasa disesuaikan dengan tuntutan
tumbuh dan berkembang menjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan
manusia sesungguhnya. Pertumbuhan teknologi” (UUSPN,1989: 7) oleh
dan perkembangan manusia tidak dapat karena itu pengajar seharusnya
diserahkan begitu saja kepada alam memahami tuntutan pergeseran nilai-
lingkungannya, hal itu memerlukan nilai dan kebutuhan peserta didik,
bimbingan dan pengarahan karena dengan demikian pengajar yang
terbatasnya kondisi fisik serta profesional merupakan kunci yang
kemampuan yang dimilikinya. Oleh utama untuk menjawab tuntutan
karena itu, manusia adalah makhuk tersebut.
yang memerlukan pendidikan. Belajar mengajar adalah suatu
Salah satu fenomena utama kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
pada abad ini ialah pemunculan edukatif mewarnai interaksi yang
pendidikan sebagai sebuah kekuatan terjadi antara pendidik dan peserta
utama dalam meningkatkan kualitas didik. Interaksi yang bernilai edukatif

85
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

dikarenakan kegiatan belajar mengajar Reading Text, dari kesulitan-kesulitan


yang dilakukan , diarahkan untuk tersebut berdampak pada pemahaman
mencapai tujuan tertentu yang telah text yang sulit dicapai makna
dirumuskan sebelum pengajaran sebenarnya dari sebuah bacaan (
dilakukan (Djamarah, 2006: 1) . Proses reading).
pengajaran selalu dilibatkan dalam lima PEMBAHASAN
komponen: pendidik, peserta didik, Dalam kegiatan proses belajar
bahan pengajaran, instrument/ alat dan terjadi karena adanya interaksi kegiatan
metode. Pendidik, peserta didik. belajar mengajar. Belajar adalah Proses
Instrument/ alat dan metode ( Kelima perubahan tingkah laku berkat
komponen) tujuan tersebut merupakan pengalaman dan latihan. Belajar
bagian dari tujuan pendidikan. mengajar adalah suatu kegiatan yang
Sedangkan alat dan metode yang tepat bernilai edukatif (Djamarah, 1995: 1).
merupakan sarana yang efektif dalam Nilai edukatif mewarnai interaksi yang
penyampaian proses pengajaran. terjadi antara pendidik dan peserta
Belajar mengajar selaku suatu didik. Interaksi yang bernilai edukatif
sistem instruksional mengacu kepada dikarenakan kegiatan belajar mengajar
pengertian sebagai perangkat yang dilakukan diarahkan untuk
komponen yang saling bergantung satu mencapai tujuan tertentu yang telah
sama lain untuk mencapai tujuan. dirumuskan sebelum pembelajaran
Selaku suatu sistem, belajar mengajar terjadi. Pendidik dengan sadar
meliputi komponen, antara lain tujuan, merencanakan kegiatan pengajarannya
bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan secara sitematis dengan memanfaatkan
evaluasi (Djamarah,2006: 9). Metode segala sesuatunya guna kepentingan
yang tepat yang diajarkan seharusnya pembelajaran.
merupakan kreatifitas pendidik dalam Menurut Djamarah (1995: 6) Ada
melaksanakan pengajaran. Proses empat masalah pokok yang sangat
belajar mengajar untuk masa yang akan penting yang dapat dan harus dijadikan
datang menuntut strategi, visi, antisipasi pedoman buat pelaksanaan kegiatan
dan kepedulian yang lebih meningkat pembelajaran agar berhasil sesuai
dibandingkan dengan hari-hari yang dengan yang diharapkan , yaitu:
lalu (Sumaatmadja,2007: 28). Begitu 1. Tujuan pembelajaran yang
pula dalam pembelajaran Bahasa Iggris, dirumuskan harus jelas dan
Ada empat keterampilan dalam terarah.
berbahasa Inggris yaitu: speaking, 2. Memilih cara pendekatan belajar
writing, listening dan Reading , salah mengajar yang dianggap paling
satu yang menjadi fokus pada tepat dan efektif untuk mencapai
permasalahan ini adalah skill dalam sasaran.
Reading. Reading adalah suatu proses 3. Memilih dan menetapkan
yang dilakukan serta dipergunakan prosedur, metode dan teknik
untuk pembaca untuk memperoleh belajar mengajar yang dianggap
pesan yang hendak dicapai oleh penulis paling tepat dan efektif.
melalui media kata-kata atau bahasa Pendidik dituntut untuk
tulis. (Tarigan, 1979: 7) Dalam memiliki kemampuan tentang
praktiknya dalam proses belajar penggunaan berbagai metode atau
mengajar English Reading Text peserta mengombinasikan beberapa metode
didik dihadapkan dengan berbagai yang relevan. Metode mempunyai andil
kesulitan-kesuliatan dalam pemahaman yang cukup besar dalam kegiatan

86
Kesulitan Dan Solusi Pembelajaran English Reading Text

belajar mengajar. Kemampuan yang dikatakan sebuah komunikasi antar


diharapkan dapat dimiliki anak didik, penulis dengan pembaca melalui ide-ide
akan ditentukan oleh kerelevansian tulisannya menurut Sauri (2006:49)
penggunaan suatu metode yang sesuai komunikasi merupakan penyaluran
dengan tujuan. informasi, ide dan perasaan dari orang
Dalam pembelajaran Reading ke orang.
dimaksudkan agar peserta didik dapat A. Pengertian Belajar
membaca cepat, menghilangkan Belajar adalah suatu proses
kebiasaan yang dapat menghambat pada usaha yang dilakukan seseorang untuk
percepatan membaca. Djiwandono memperoleh perubahan tingkah laku
(2002: 93) menyatakan bahwa membaca yang baru secara keseluruhan, sebagai
cepat bukan berarti melewati beberapa hasil pengalamannya sendiri dalam
kata, tetapi mengatur kecepatan interaksi dengan lingkungannya
pandangan mata secara proposional (Slameto, 2003 : 2). Perubahan itu
pada setiap kata tergantung pada bobot bersifat relatif konstan dan berbekas.
proposisi kata tersebut. Sementara itu Dalam kaitan ini, proses belajar dan
Soedarso (2002: 5) menyatakan orang perubahan merupakan bukti hasil yang
yang tidak mendapat bimbingan, latihan diproses. Belajar tidak hanya
khusus membaca cepat mudah mempelajari mata pelajaran, tetapi juga
lamban dalam membaca, tidak ada penyusunan, kebiasaan, persepsi,
gairah, merasa bosan, tidak tahan kesenangan atau minat, penyesuaian
membaca buku dan terlalu lama untuk sosial, bermacam-macam keterampilan
bisa menyelesaikan membaca. lain, dan cita-cita (Hamalik, 2002 : 45).
Dalam pembelajaran Reading Dengan demikian, seseorang dikatakan
diharapka peserta didik dapat belajar apabila terjadi perubahan pada
memberikan kebiasaan baru untuk dirinya akibat adanya latihan dan
menguasai teknik membaca cepat pengalaman melalui interaksi dengan
disamping itu pula mahasiswa dapat lingkungan.
mengusai bahan pelajaran dengan hasil Menurut pengertian secara
yang baik. Mulyasa (2002: 41) psikologis, belajar merupakan suatu
menyatakan dengan Sistem proses perubahan, yaitu perubahan
pembelajaran yang tepat, semua peserta tingkah laku sebagai hasil interaksi
didik dapat mempelajari semua bahan dengan lingkungannya dalam
yang diberikan dengan hasil yang baik . memenuhi kebutuhan hidupnya
Dalam membaca cepat terkandung di (Slameto, 2003 : 2). Misalnya, belajar
dalamnya pemahaman yang cepat pula. akuntansi merupakan suatu aktivitas
Ada empat keterampilan (skill) dalam mental atau psikis yang berlangsung
bahasa Inggris yaitu: Speaking, dalam interaksi aktif dengan
Reading, Writing, dan listening. lingkungannya yang menghasilkan
Reading skill (keterampilan membaca) perubahan-perubahan dalam
adalah salah satu dari keterampilan pengetahuan, keterampilan, dan nilai
yang harus dikuasai oleh peserta didik. sikap. Belajar akuntansi berbeda dengan
Mata pelajaran Reading rmembahas belajar pengetahuan sosial lainnya.
bacaan naratif, deskriptif, kemudian Dalam belajar akuntansi dibutuhkan
menuliskan kembali isi bacaan ketekunan, ketelitian, serta latihan yang
tersebut baik secara lisan maupun kontinu. Latihan dalam mengerjakan
tulisan. Dengan memiliki keterampilan soal-soal akuntansi memiliki andil yang
dalam Reading. Membaca juga dapat cukup signifikan dalam memperoleh

87
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

hasil yang optimal. di samping itu, (3) Hilgard (1962), “Belajar adalah
materi pelajaran akuntansi memiliki proses muncul atau berubahnya
keberkaitan antara satu dan lainnya suatu perilaku karena adanya
sehingga diperlukan pemahaman yang respons terhadap suatu situasi.”
komprehensif. (4) Di Vesta dan Thompson (1970),
Sardiman A.M. (2005 : 20) “Belajar adalah perubahan
menurut pendapat Cronbach, Harold perilaku yang relatif menetap
Spears dan Geoch mengungkapkan sebagai hasil dari pengalaman.”
definisi belajar sebagai berikut. (5) Gage & Berliner, “Belajar
(1) Cronbach memberikan definisi, adalah suatu proses perubahan
“Learning is shown by a change perilaku yang muncul karena
in behavior as a result of pengalaman.”
experience.”(Belajar adalah (6) Fontana, seperti yang dikutip
memperlihatkan perubahan Udin S.Winataputra,
dalam perilaku sebagai hasil dari mengemukakan bahwa learning
pengalaman). (belajar) mengandung
(2) Harold Srears memberikan pengertian proses perubahan
batasan, “Learning is to observe, yang relative tetap dalam
to read, to initiate, to try perilaku individu sebagai hasil
something themselves, to listen, dari pengalaman.
to follow direction.”(Belajar (7) Thursan Hakim (2000 :1)
adalah mengamati, membaca, mengemukakan bahwa belajar
berinisiasi, mencoba sesuatu adalah suatu proses perubahan
sendiri, mendengarkan, dalam kepribadian manusia, dan
mengikuti petunjuk). perubahan tersebut ditampakkan
(3) Geoch mengatakan, “Learning is dalam bentuk peningkatan
a change in performance as a kualitas dan kuantitas tingkah
result of practice.”(Belajar laku, seperti peningkatan
adalah perubahan dalam kecakapan, pengetahuan, sikap,
penampilan sebagai hasil kebiasaan, pemahaman,
praktik). keterampilan, daya pikir, dan
Menurut Nana Syaodih lain-lain.Hal ini berarti
Sukmadinata (2005), pengertian belajar peningkatan kualitas dan
yang diungkapkan oleh para ahli adalah kuantitas tingkah laku seseorang
sebagai berikut. diperlihatkan dalam bentuk
(1) Witherington (1952), “Belajar bertambahnya kualitas dan
merupakan perubahan dalam kuantitas kemampuan seseorang
kepribadian yang dalam berbagai bidang. Apabila
dimanifestasikan sebagai pola- tidak mendapatkan peningkatan
pola respons yang baru kualitas dan kuantitas
berbentuk keterampilan, sikap, kemampuan, orang tersebut
kebiasaan, pengetahuan, dan belum mengalami proses belajar
kecakapan.” atau dengan kata lain,
(2) Crow & Crow (1958), “Belajar mengalami kegagalan di dalam
adalah upaya pemerolehan proses belajar.
kebiasaan-kebiasaan, Dari berbagai definisi di atas, dapat
pengetahuan, dan sikap baru.” disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau

88
Kesulitan Dan Solusi Pembelajaran English Reading Text

penampilam, dengan serangkaian sendiri jawaban permasalahan yang


kegiatan. Misalnya, dengan membaca, diberikan, dan hal lainnya yang
mengamati, mendengarkan, meniru dan berkaitan dengan pengamatan dan
sebagainya pengalaman sendiri. Dengan demikian,
model pembelajaran ini diduga dapat
B. Hakekat Pembelajaran meningkatkan potensi intelektual
Menurut aliran behavioristik peserta didik.Dalam pembelajaran
pembelajaran adalah membentuk inkuiri didorong untuk belajar melalui
tingkah laku yang diinginkan dengan keterlibatan aktif dengan konsep-
menyediakan lingkungan atau stimulus. konsep dan prinsip. Adapun pendidik
Aliran kognitif mendefinisikan mendorong peserta didik untuk
pembelajaran sebagai memberikan memiliki pengalaman dan melakukan
kesempatan agar mengenal dan percobaan atau praktik sehingga mereka
memahami sesuatu yang sedang dapat menyelesaikan masalah yang
dipelajari (Darsono, 2000 : 24) . dihadapi.
Adapun humanistik mendeskripsikan Ciri khas pembelajaran inquiry
pembelajaran sebagai memberikan ini adalah membimbing, melatih, dan
kebebasan untuk memilih bahan membiasakan untuk terampil. Pelatihan
pelajaran dan cara mempelajarinya dan pembiasaan untuk terampil berpikir
sesuai dengan minat dan merupakan syarat mutlak untuk
kemampuannya (Sugandi, 2004 : 9). mencapai tujuan pembelajaran yang
Salah satu sasaran pembelajaran adalah lebih besar sehingga hasil belajar pun
membangun gagasan sainstifik setelah dapat memuaskan. Siapa pun tidak akan
peserta didik berinteraksi dengan pernah menyangkal bahwa kegiatan
lingkungan, peristiwa, dan informasi belajar mengajar tidak berproses dalam
dari sekitarnya. Pada dasarnya, semua kehampaan, tetapi dengan penuh
peserta didik memiliki gagasan atau makna.Di dalamnya terdapat sejumlah
pengetahuan awal yang sudah terbangun norma untuk ditanamkan ke dalam ciri
dalam wujud skemata. Dari setiap pribadi peserta didik. Kegiatan
pengetahuan awal dan pengalaman yang belajar mengajar adalah suatu kondisi
ada menggunakan informasi yang yang dengan sengaja diciptakan.
berasal dari lingkungannya dalam Pendidiklah yang menciptakannya guna
rangka mengkonstruksi interpretasi membelajarkan peserta didik. Suasana
pribadi serta makna-maknanya. Makna belajar yang tidak menggairahkan dan
dibangun ketika pendidik memberikan menyenangkan bagi peserta didik
permasalahan yang relevan dengan biasanya lebih banyak mendatangkan
pengetahuan dan pengalaman yang kegiatan belajar mengajar yang kurang
sudah ada sebelumnya, memberi harmonis. Peserta didik gelisah duduk
kesempatan kepada peserta didik berlama-lama di kursi mereka masing-
menemukan dan menerapkan idenya masing.Kondisi ini tentu menjadi
sendiri untuk membangun makna kendala yang serius bagi tercapainya
tersebut. tujuan pengajaran.
Kegiatan pembelajaran inquiry
(inkuiri) diawali dengan eksplorasi C.Komponen-komponen Belajar
konsep, memberikan kesempatan untuk Mengajar
mengemukakan gagasan sesuai dengan Sebagai suatu sistem tentu saja
pengetahuan awal yang dimiliki. Peserta kegiatan belajar mengajar mengandung
didik diberi kesempatan untuk mencari sejumlah komponen yang meliputi

89
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

tujuan, bahan pengajaran, kegiatan Tujuan adalah komponen yang


belajar mengajar, metode, alat dan dapat mempengaruhi komponen
sumber, serta evaluasi. Penjelasan dari pengajaran lainnya seperti bahan
setiap komponen tersebut adalah pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
sebagai berikut. pemilihan metode, alat, sumber, dan
1.Tujuan alat evaluasi. Semua komponen itu
Tujuan adalah suatu cita-cita harus bersesuaian dan didayagunakan
yang ingin dicapai dari pelaksanaan untuk mencapai tujuan seefektif dan
suatu kegiatan.Tidak ada suatu kegiatan seefisien mungkin. Bila salah satu
yang diprogramkan tanpa tujuan , komponen tidak sesuai dengan tujuan,
karena hal itu adalah suatu hal yang maka pelaksanaan kegiatan belajar
tidak memiliki kepastian dalam mengajar tidak akan dapat mencapai
menentukan ke arah mana kegiatan itu tujuan yang telah ditetapkan. Roestiyah
akan dibawa. Sebagai unsur penting (1989 : 44) mengatakan bahwa suatu
untuk suatu kegiatan, maka dalam tujuan pengajaran adalah deskripsi
kegiatan apa pun tujuan tidak bisa tentang penampilan perilaku
diabaikan. Demikian juga halnya dalam (performance) peserta didik yang
kegiatan belajar mengajar. Dalam diharapkan setelah mempelajari bahan
kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah pelajaran yang diajarkan.
suatu cita-cita yang dicapai dalam 2 .Bahan Pelajaran
kegiatannya. Kegiatan belajar mengajar Bahan pelajarn adalah substansi
tidak bisa dibawa sesuka hati, kecuali yang akan disampaikan dalam proses
untuk mencapai tujuan yang telah belajar mengajar. Tanpa bahan
ditetapkan. pelajaran proses belajar mengajar tidak
Tujuan dalam pendidikan dan akan berjalan. Karena itu, pendidik
pengajaran adalah suatu cita-cita yang yang akan mengajar pasti memiliki dan
bernilai normatif. Dengan perkataan menguasai bahan pelajaran yang akan
lain, dalam tujuan terdapat sejumlah disampaikannya. Ada dua persoalan
nilai yang harus ditanamkan kepada dalam penguasaan bahan pelajaran ini,
peserta didik. Nilai-nilai itu nantinya yakni penguasaan bahan pelajaran
akan mewarnai cara bersikap dan pokok dan bahan pelajaran pelengkap.
berbuat dalam lingkungan sosialnya. Bahan pelajaran pokok adalah bahan
Tujuan mempunyai jenjang dari yang pelajaran yang menyangkut studi yang
luas dan umum sampai kepada yang dipegang oleh pendidik sesuai dengan
sempit/khusus. Semua tujuan itu profesinya (disiplin keilmuannya).
berhubungan antara yang satu dengan Sedangkan bahan pelajaran pelengkap
yang lainnya, dan tujuan di bawahnya atau penunjang adalah bahan pelajaran
menunjang tujuan di atasnya. Bila yang dapat membuka wawasan agar
tujuan terendah tidak tercapai, maka dalam mengajar dapat menunjang
tujuan di atasnya juga tidak tercapai, penyampaian bahan pelajaran pokok.
sebagai rumusan tujuan terendah Pemakaian bahan pelajaran penunjang
biasanya menjadikan tujuan di atasnya ini harus disesuaikan dengan bahan
sebagai pedoman. Ini berarti bahwa pelajaran pokok yang dipegang agar
dalam merumuskan tujuan harus benar- dapat memberikan motivasi kepada
benar memperhatikan kesinambungan sebagian besar atau semua peserta didik.
setiap jenjang tujuan dalam pendidikan Bahan adalah salah satu sumber
dan pengajaran. belajar bagi peserta didik. Bahan yang
disebut sebagai sumber belajar

90
Kesulitan Dan Solusi Pembelajaran English Reading Text

(pengajaran) ini adalah sesuatu yang learning dalam mengajar.Mastery


membawa pesan untuk tujuan learning adalah salah satu strategi
pengajaran. (Sudirman., 1991 ; 203). belajar mengajar pendekatan individual
Bahan pelajaran menurut Suharsimi (Ali,1992: 94). Mastery learning adalah
(1990) merupakan unsur inti yang ada kegiatan yang meliputi dua kegiatan,
di dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu program pengayaan dan program
karena memang bahan pelajaran itulah perbaikan (Suharsimi, 1988: 31). Dalam
yang diupayakan untuk dikuasai oleh kegiatan belajar mengajar, pendidik
peserta didik. Karena itu, pendidik akan menemui bahwa peserta didiknya
khususnya atau pengembang kurikulum sebagian ada yang dapat menguasai
umumnya, tidak boleh lupa harus bahan pelajaran secara tuntas dan ada
memikirkan sejauh mana bahan-bahan pula yang kurang menguasai bahan
yang topiknya tertera dalam silabi pelajaran secara tuntas (mastery).
berkaitan dengan kebutuhan peserta Kenyataan tersebut merupakan
didik pada usia tertentu dan dalam persoalan yang perlu diatasi dengan
lingkungan tertentu pula. Minat peserta segera, dan mastery learning-lah
didik akan bangkit bila buatu bahan sebagai jawabannya. Dengan demikian,
diajarkan sesuai dengan kebutuhannya. kegiatan belajar mengajar yang
Maslow berkeyakinan bahwa minat bagaimana pun, juga ditentukan dari
seseorang akan muncul bila sesuatu itu baik atau tidaknya program pengajaran
terkait dengan kebutuhannya yang telah dilakukan; dan akan
(Sadirman, 1988; 81). Jadi, bahan berpengaruh terhadap tujuan yang akan
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dicapai.
akan memotivasi peserta didik dalam 4.Metode
jangka waktu tertentu. Dengan Metode adalah suatu cara yang
demikian, bahan pelajaran merupakan dipergunakan untuk mencapai tujuan
komponen yang tidak bisa diabaikan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
dalam pengajaran, sebab bahan adalah belajar mengajar, metode diperlukan
inti dalam proses belajar mengajar yang dan penggunaannya bervariasi sesuai
akan disampaikan. dengan tujuan yang ingin dicapai
3.Kegiatan Belajar Mengajar setelah pengajaran berakhir. Seorang
Kegiatan belajar mengajar pendidik tidak akan dapat melaksanakan
adalah inti kegiatan dalam pendidikan. tugasnya bila dia tidak menguasai satu
Segala sesuatu yang telah diprogramkan pun metode mengajar yang dirumuskan
akan dilaksanakan dalam proses belajar (Djamarah, 1991 : 72). Dalam kegiatan
mengajar akan melibatkan semua belajar mengajar, tidak harus terpaku
komponen pengajaran, kegiatan belajar dengan menggunakan satu metode,
akan menentukan sejauh mana tujuan tetapi sebaiknya menggunakan metode
yang telah ditetapkan dapat tercapai. yang bervariasi agar jalannya
Dalam kegiatan belajar mengajar, pengajaran tidak membosankan, tetapi
pendidik sebaiknya memperhatikan menarik perhatian .Tetapi juga
perbedaan individual anak didik, yaitu penggunaan metode yang bervariasi
pada aspek biologis, intelektual, dan tidak akan menguntungkan kegiatan
psikologis. Pemahaman terhadap ketiga belajar mengajar bila penggunaannya
aspek tersebut akan merapatkan tidak tepat dan sesuai dengan situasi
hubungan pendidik dengan peserta yang mendukungnya dan dengan
didik, sehingga memudahkan kondisi psikologis peserta didik. Oleh
melakukan pendekatan mastery karena itu, di sinilah kompetensi

91
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

pendidik diperlukan dalam pemilihan e. Kemampuan untuk


metode yang tepat .Oleh karena itu, meningkatkan retensi (ingatan).
pemilihan dan penggunaan metode yang Dari uraian tersebut, jelaskan
bervariasi tidak selamanya bahwa alat tidak bisa diabaikan dalam
menguntungkan bila pendidik program pengelolaan pengajaran.
mengabaikan faktor-faktor yang 6.Sumber Pelajaran
mempengaruhi penggunaannya. Belajar mengajar, telah diketahui,
5.Alat bukanlah berproses dalam kehampaan,
Alat adalah segala sesuatu yang tetapi berproses dalam kemaknaan, di
dapat digunakan dalam rangka dalamnya ada sejumlah nilai yang
mencapai tujuan pengajaran, alat disampaikan kepada peserta didik.
sebagai pembantu mempermudah usaha Nilai-nilai itu tidak datang dengan
mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai
(Marimba, 1989 : 51). Alat dapat dibagi sumber guna dipakai dalam proses
menjadi dua macam, yaitu alat dan alat belajar mengajar. Jadi, dari berbagai
bantu pengajaran.Yang dimaksud sumberlah bahan pelajaran itu diambil.
dengan alat adalah berupa suruhan, Kalau begitu, apa yang dimaksud
perintah, larangan, dan sebagainya. dengan sumber bahan dan belajar ?
Sedangkan alat bantu pengajaran adalah .Yang dimaksud dengan sumber-sumber
berupa globe, papan tulis, batu tulis, bahan dan belajar adalah sebagai
batu kapur, gambar, diagram, slide, sesuatu yang dapat dipergunakan
video, dan sebagainya. Ahli lain sebagai tempat dimana bahan
membagi alat pendidikan dan pengajaran terdapat atau asal untuk
pengajaran menjadi alat material dan belajar seseorang (Winataputra dan
non material. Alat material termasuk Ardiwinata, 1991:165). Dengan
alat bantu audiovisual di dalamnya. demikian, sumber belajar itu merupakan
Penggunaan alat bantu audiovisual bahan/materi untuk menambah ilmu
dalam proses belajar mengajar sangat pengetahuan yang mengandung hal-hal
didukung oleh Dwyer (1967), salah satu baru. Sebab pada hakikatnya belajar
tokoh aliran Realisme. Aliran Realisme adalah untuk mendapatkan hal-hal baru
berasumsi bahwa belajar yang sempurna (perubahan).
hanya dapat tercapai jika digunakan Dalam mengemukakan sumber-
bahan-bahan audiovisual yang sumber belajar ini para ahli sepakat
mendekati realitas. Sebagai alat bantu bahwa segala sesuatu dapat
dalam pendidikan dan pengajaran, alat dipergunakan sebagai sumber belajar
material (audiovisual) mempunyai sifat sesuai dengan kepentingan guna
sebagai berikut: mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a. Kemampuan untuk Untuk mendapatkan gambaran
meningkatkan persepsi; apa-apa saja yang termasuk kategori
b. Kemampuan untuk sumber-sumber belajar, berikur
meningkatkan pengertian; dikemukakan pendapat-pendapat:
c. Kemampuan untuk Roestiyah (1989:53) mengatakan bahwa
meningkatkan transper sumber-sumber belajar itu adalah :
(pengalihan) belajar; a. Manusia (dalam keluarga,
d. Kemampuan untuk memberikan sekolah, dan masyarakat).
penguatan (reinforcement) atau b. Buku/perpustakaan.
pengetahuan hasil yang dicapai; c. Mass media (majalah, surat kabar,
radio, tv, dan lain-lain).

92
Kesulitan Dan Solusi Pembelajaran English Reading Text

d. Dalam lingkungan. Gerald W.Brown dikatakan bahwa


e. Alat pengajaran (buku pelajaran, Evaluation refer to the act or prosess to
peta, gambar, kaset, tape, papan determine the value of something. Jadi,
tulis, kapur, spidol, dan lain- menurut Wand dan Brown, evaluasi
lain. adalah suatu tindakan atau suatu proses
f. Museum (tempat penyimpanan untuk menentukan nilai dari sesuatu.
benda-benda kuno). Sesuai dengan pendapat di atas, maka
Sudirman (1991:203) mengemukakan menurut Nurkancana dan Sumartana,
macam-macam sumber belajar sebagai (1983:1) evaluasi pendidikan dapat
berikut: diartikan sebagai tindakan atau suatu
a. Manusia (people). proses untuk menentukan nilai sebagai
b. Bahan (materials). sesuatu dalam dunia pendidikan atau
c. Lingkungan (setting). segala yang sesuatu yang ada
d. Alat dan perlengkapan (tool and hubungannya dengan dunia pendidikan.
equipment). Berbeda dengan pendapat tersebut,
e. Aktivitas (activities). Roestiyah (1989: 85) mengatakan
1. Pengajaran berprogram. bahwa evaluasi adalah kegiatan
2. Simulasi. mengumpulkan data seluas-luasnya,
3. Karyawisata. sedalam-dalamnya, yang bersangkutan
4. Sistem pengajaran modul. dengan kapabilitas peserta didik guna
Aktivitas sebagai sumber belajar mengetahui sebab akibat dan hasil
biasanya meliputi: belajar yang dapat mendorong dan
- Tujuan khusus yang harus mengembangkan kemampuan belajar.
diacapai oleh siswa. Pelaksanaan evaluasi mempunyai
- Materi (bahan pelajaran) manfaat yang sangat besar. Manfaat itu
yang harus dipelajarai. dapat ditinjau dari pelaksanaannya dan
- Aktivitas yang harus ketika akan memprogramkan serta
dilakukan oleh siswa untuk melaksanakan proses belajar mengajar
mencapai tujuan pengajaran. di masa mendatang
Winataputra dan Ardiwinata (Ali, 199 :113). Dari tujuan itu juga
(1991:165) berpendapat bahwa terdapat dapat dipahami bahwa pelaksanaan
sekurang-kurangnya lima macam evaluasi diarahkan kepada evaluasi
sumber belajar, yaitu: proses dan evaluasi produk (Winkel,
a. Manusia. 1989: 318). Evaluasi proses dimaksud,
b. Buku/perpustakaan. adalah suatu proses evaluasi yang
c. Media massa. diarahkan untuk menilai bagaimana
d. Alam lingkungan: pelaksanaan proses belajar mengajar
1.Alam lingkungan terbuka yang telah dilakukan mencapai tujuan,
2.Alam lingkungan sejarah atau apakah dalam proses itu ditemui
peninggalan sejarah atau kendala, dan bagaimana kerja sama
peninggalan sejarah. setiap komponen pengajaran yang telah
3.Alam lingkungan manusia. diprogramkan dalam satuan pelajaran.
e. Media pendidikan. Evaluasi produk dimaksud, adalah suatu
7.Evaluasi evaluasi yang diarahkan kepada
Istilah evaluasi berasal dari bagaimana hasil belajar, yang telah
bahasa Inggris, yaitu evaluation. Dalam dilakukan oleh peserta didik, dan
buku Essentials of Education bagaimana penguasaannya terhadap
Evaluation karangan Edwin Wand dan bahan/materi pelajaran yang telah

93
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

diberikan ketika proses belajar mengajar dipergunakan untuk berkomunikasi


berlangsung. dengan diri sendiri dan kadang-kadang
dengan orang lain – yaitu
D. Membaca ( Reading) mengkomunikasikan makna yang
1.Pengertian batasan membaca terkandung atau tersirat pada lambang-
Membaca adalah suatu proses lambang tertulis. Bahkan ada pula
yang dilakukan serta dipergunakan oleh beberapa penulis yang seolah-olah
pembaca untuk memperoleh pesan yang beranggapan bahwa “membaca” adalah
hendak disampaikan oleh penulis suatu kemampuan untuk melihat
melalui media kata-kata / bahasa tulis. lambang-lambang tertulis serta
Membaca merupakan suatu proses yang mengubah lambang –lambang tertulis
menuntut agar kelompok kata yang tersebut melalui fonik (phonics)
merupakan suatu kesatuan akan terlihat Membaca dapat pula dianggap sebagai
dalam suatu pandangan sekilas. Jika suatu proses untuk memahami yang
makna kata-kata tidak terpenuhi, maka tersirat dalam yang tersurat, melihat
pesan yang tersurat dan yang tersirat pikiran yang terkandung di dalam kata-
tidak akan tertangkap dan proses kata yang tertulis.Tingkatan hubungan
membaca itu tidak terlaksana dengan antara makna yang hendak
baik (Hodgson 1960 : 43-44) dikemukakan oleh penulis dan
Dari segi linguistik, membaca penafsiran atau interpretasi pembaca
adalah suatu proses penyandian kembali turut menentukan ketepatan membaca.
dan pembacaan sandi (a recording and Makna bacaan tidak terletak pada
decoding process), berlainan dengan halaman tertulis tetapi berada pada
berbicara dan menulis yang justru pikiran pembaca. Demikianlah makna
melibatkan penyandian (encoding). itu akan berubah, karena setiap pembaca
Sebuah aspek pembacaan sandi memiliki pengalaman yang berbeda-
(decoding) adalah menghubungkan beda yang dipergunakan sebagai alat
kata-kata tulis (written word) dengan untuk menginterpretasikan kata-kata
makna bahasa lisan (oral language tersebut (Anderson 1972 : 211).
meaning) yang mencakup pengubahan Secara singkat dapat dikatakan
tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bahwa “reading” adalah “bringing
bermakna.(Anderson 1972 : 209-210). meaning to and getting meaning from
Istilah-istilah linguistik decoding dan printed or written material”, memetik
encoding tersebut akan lebih mudah serta memahami arti atau makna yang
dimengerti kalau dapat memahami terkandung di dalam bahan tertulis
bahasa sandi . Menyimak dan membaca (Finochiaro and Bonomo 1973 : 119).
berhubungan erat karena keduanya Demikianlah jelas bahwa membaca
merupakan alat untuk menerima adalah suatu proses yang bersangkut
komunikasi. Berbicara dan menulis paut dengan bahasa. Menyimak dan
berhubungan erat karena keduanya berbicara haruslah selalu mendahului
merupakan alat untuk mengutarakan kegiatan membaca. Ketika membaca
makna, mengemukakan pendapat, membuat bunyi dalam kerongkongan.
mengekspresikan pesan.(Anderson 1972 Membaca lebih cepat kalau tahu
: 3). bagaimana cata mengatakan serta
Di samping pengertian atau mengelompokkan bunyi-bunyi tersebut
batasan yang telah diutarakan di atas dan kalau tidak tertegun-tegun
maka membaca pun dapat pula diartikan melakukannya.Oleh karena itu maka
sebagai suatu metode yang sangat penting sekali diingat agar setiap

94
Kesulitan Dan Solusi Pembelajaran English Reading Text

kesulitan yang berkenaan dengan bunyi, setiap tahap dibuat untuk


urutan bunyi, intonasi atau jeda memecahkan suatu masalah,
haruslah dijelaskan sebelum para adegan-adegan dan kejadian,
peserta didik disuruh membaca dalam kejadian buat dramatisasi.Ini
hati ataupun membaca lisan disebut membaca untuk
(Finocchiaro and Bonomo 1973 : 120). mengetahui urutan atau susunan,
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah organisasi cerita (reading for
bahwa “membaca ialah memahami sequence or organization).
pola-pola bahasa dari gambaran d. Membaca untuk menemukan
tertulisnya” (Lado 1976 : 132). serta mengetahui mengapa para
2. Tujuan Membaca tokoh merasakan seperti cara
Tujuan utama dalam membaca mereka itu, apa yang hendak
adalah untuk mencari serta memperoleh diperlihatkan oleh sang
informasi, mencakup isi, memahami pengarang kepada para
makna bacaan, Makna, arti (meaning) pembaca, mengapa para tokoh
erat sekali berhubungan dengan maksud berubah, kualitas-kualitas yang
tujuan, atau intensif dalam membaca. dimiliki para tokoh yang
Berikut ini akan dikemukakan beberapa membuat mereka berhasil atau
yang penting ; gagal.Ini disebut membaca
a. Membaca untuk menemukan untuk menyimpulkan, membaca
atau mengetahui penemuan- inferensi (reading for inference).
penemuan yang telah dilakukan e. Membaca untuk menemukan
oleh sang tokoh; apa-apa yang serta mengetahui apa-apa yang
telah dibuat oleh sang tokoh; apa tidak biasa, tidak wajar
yang telah terjadi pada tokoh mengenai seseorang tokoh, apa
khusus, atau untuk memecahkan yang lucu dalam cerita, atau
masalah-masalah yang dibuat apakah cerita itu benar atau
oleh sang tokoh. Membaca tidak benar.Ini disebut membaca
seperti ini disebut membaca untuk mengelompokkan,
untuk memperoleh perincian- membaca untuk mengklasifikasi
perincian atau fatka-fakta (reading to classify).
(reading for details or facts). f. Membaca untuk menemukan
b. Membaca untuk mengetahui apakah sang tokoh berhasil atau
mengapa hal itu merupakan hidup dengan ukuran-ukuran
topik yang baik dan menarik, tertentu, apakah ingin berbuat
masalah yang terdapat dalam seperti yang diperbuat oleh sang
cerita, apa-apa yang dipelajari tokoh, atau bekerja seperti cara
atau yang dialami sang tokoh sang tokoh bekerja dalam cerita
untuk mencapai itu.Ini disebut membaca menilai,
tujuannya.Membaca seperti ini membaca mengevaluasi (
disebut membaca untuk reading to evaluate).
memperoleh ide-ide utama g. Membaca untuk menemukan
(reading for main ideas). bagaimana caranya sang tokoh
c. Membaca untuk menemukan berubah, bagaimana hidupnya
atau mengetahui apa yang terjadi berbeda dari kehidupan yang
pada setiap bagian cerita, apa dikenal, bagaimana dua cerita
yang terjadi mula-mula pertama, mempunyai persamaan,
kedua, ketiga dan seterusnya – bagaimana sang tokoh

95
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

menyerupai pembaca.Ini disebut tertentu dari buku teks atau artikel


membaca untuk ilmiah yang lainnya.
memperbandingkan atau Kembali pada penggunaan
mempertentangkan (reading to strategi secara hirarkis, skimming dan
compare or contrast).(Anderson scaning dapat dioperasikan secara
1972 :214) berurutan. Dimulai dengan menetapkan
Tujuan membaca adalah salah tujuan membaca.Umumnya, tujuan
satu aspek penting dalam membaca membaca adalah menemukan beberapa
yang sering diabaikan dalam membaca informasi dari teks. Setiap pengajar
efektif. Akibatnya, banyak pembaca, bahasa haruslah menyadari serta
terutama pembaca bahasa Inggris, yang memahami benar-benar bahwa
cenderung menyamaratakan strategi membaca adalah suatu keterampilan
mereka untuk semua jenis yang kompleks, yang rumit, yang
membaca.Tidak jarang seorang mencakup atau melibatkan serangkaian
pembelajar yang sebenarnya hanya keterampilan-keterampilan yang lebih
perlu mendapatkan gagasan utama suatu kecil. Kesulitan-Kesulitan yang dialami
bacaan “terjebak” dalam pergulatan peserta didik dapat diatasi dengan
dengan kata-kata sukar yang muncul memperhatikan faktor -faktor yang
dalam bacaannya.Tidak sedikit pula mempengaruhinya. Kesulitan dalam
yang berpendapat bahwa membaca, Pronounciation. Vocabulary building,
untuk tujuan apa pun, memerlukan meaning, translation, topic paragraph
pemahaman yang tepat tentang arti akan mudah diatasi dengan
setiap kata dalam teks.Dampak pembelajaran yang tepat sehingga dapat
buruknya jelas : tujuan membaca gagal membantu dalam belajar reading.
tercapai, atau kalaupun tercapai, tidak
dengan cara yang efisien. Coben (1990), KESIMPULAN
misalnya, berpendapat bahwa tujuan Berhasil tidaknya out put dari
membaca yang sudah jelas pada awal sebuah pendidikan akan melibatkan
membaca akan membantu pembaca banyak hal: dari prosess belajar dan dari
memutuskan apakah perlu melakukan proses mengajar dengan kata lain
skimming, atau scanning, atau proses belajar mengajar lah yang
membaca secara responsif, membaca menentukan keberhasilan sebuah
untuk hiburan, dan sebagainya. Schmitt pendidikan. Sebagai unsur penting
(1990) membagi kegiatan membaca untuk suatu kegiatan, maka dalam
menjadi tiga : sebelum membaca, kegiatan apa pun tujuan tidak bisa
selama membaca, dan setelah membaca. diabaikan. Demikian juga halnya dalam
Pada fase awal disarankan agar kegiatan belajar mengajar. Dalam
membuat serangkaian pertanyaan kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah
tentang topik yang akan dicari suatu cita-cita yang dicapai dalam
jawabannya pada fase selama membaca. kegiatannya. Kegiatan belajar mengajar
Fase setelah membaca digunakan untuk tidak bisa dibawa sesuka hati, kecuali
mengetahui apakah pertanyaan- untuk mencapai tujuan yang telah
pertanyaan yang diajukan pada fase ditetapkan.
sebelum membaca sudah bisa terjawab Tujuan dalam pendidikan dan
dengan baik.Cara ini sangat bermanfaat pengajaran adalah suatu cita-cita yang
bagi pelajar atau mahasiswa yang bernilai normatif. Dengan perkataan
sedang berusaha memperkaya lain, dalam tujuan terdapat sejumlah
pengetahuannya tentang teori-teori nilai yang harus ditanamkan kepada

96
Kesulitan Dan Solusi Pembelajaran English Reading Text

peserta didik. Nilai-nilai itu nantinya akan memahami keadaan seluk-


akan mewarnai cara bersikap dan beluk kebudayaan ;
berbuat dalam lingkungan sosialnya, b) Mengajarkan bunyi-bunyi
baik di dunia pendidikan maupun di (bahasa) dan makna-makna
luar pendidikan. Tujuan mempunyai kata-kata baru ;
jenjang dari yang luas dan umum c) Mengajarkan hubungan bunyi
sampai kepada yang sempit/khusus. bahasa dan lambang atau simbol
Semua tujuan itu berhubungan antara ;
yang satu dengan yang lainnya, dan d) Membantu memahami struktur-
tujuan di bawahnya menunjang tujuan struktur (termasuk struktur
di atasnya.Bila tujuan terendah tidak kalimat yang biasanya tidak
tercapai, maka tujuan di atasnya juga begitu mudah bagi pelajar
tidak tercapai, sebagai rumusan tujuan bahasa) ;
terendah biasanya menjadikan tujuan di e) Mengajarkan keterampilan-
atasnya sebagai pedoman.Ini berarti keterampilan pemahaman
bahwa dalam merumuskan tujuan harus (comprehension skills) kepada
benar-benar memperhatikan para peseta didik;
kesinambungan setiap jenjang tujuan f) Membantu untuk meningkatkan
dalam pendidikan dan pengajaran. kecepatan dalam membaca.
Tujuan adalah komponen yang Pembelajaran Reading akan
dapat mempengaruhi komponen lebih efektif jika semua pihak terlibat
pengajaran lainnya seperti bahan dalam semua unsur pembelajaran
pelajaran, kegiatan belajar mengajar, apakah metode,bahan , alat pengajaran ,
pemilihan metode, alat, sumber, dan tujuan , guru dan siswa. Dengan
alat evaluasi.Semua komponen itu harus menggali kesulitan kesulitan yang
bersesuaian dan didayagunakan untuk dialami dalam pembelajaran English
mencapai tujuan seefektif dan seefisien reading text dan dilakukan treatment
mungkin.Bila salah satu komponen untuk mendapatkan solusi solusinya
tidak sesuai dengan tujuan, maka maka bahasa Inggris akan banyak
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar digemari bagi yang ingin benar-benar
tidak akan dapat mencapai tujuan yang mempelajarinya. Para pendidik
telah ditetapkan. hendaknya mampu meningkatkan
Dalam pembelajaran Reading kompetensi nya dalam bidang bahasa
diharapkan peserta didik memahami Inggris terutama skill dalam reading.
tujuan dari membaca dan dapat Bagi pengajar yang akan
memberikan kebiasaan baru untuk mengajarkan Reading hendaknya lebih
menguasai teknik membaca cepat bijak bahwa mengajar adalah
disamping itu pula dapat menguasai menghantarkan peserta didik menjadi
bahan pelajaran dengan hasil yang baik. ahli dalam ketrampilan berbahasa, serta
Singkatnya, dalam mengembangkan harus memperhatikan kelebihan dan
serta meningkatkan keterampilan kekurangan peserta didik .Dengan
membaca para maka pendidik memperhatikan kelebihan dan
mempunyai tanggung jawab berat, kekurangan yang dimiliki maka
paling sedikit meliputi enam hal utama pendidik akan lebih mudah
yaitu : memperhatikan potensi yang dimiliki
a) Memperluas pengalaman para peserta didik.
peserta didik sehingga mereka

97
Jurnal al-Tsaqafa Volume 13, No. 01, Januari 2016

DAFTAR RUJUKAN Nur Agustiar ,2001 Perbandingan


Sistem Pendidikan 15 Negara,
Soedarso,2002 Speed Reading Sistem Lubuk Agung Bandung
membaca Cepat Dan Efektif, PT
Gramedia, Jakarta Sumaatmadja Nursid, 2002 Pendidikan
Pemanusiaan Manusia
Sauri Sofyan, 2006, Pendidikan Manusiawi, Alfabeta, Bandung
Berbahasa Santun, Genesindo,
Bandung Arikunto Suharsimi, 2008, Penelitian
Tindakan kelas, Bumi Aksara,
Djiwandono Istiarto, 2002 Strategi Jakarta
membaca Bahasa Inggris, PT
Gramedia, Jakarta Alwasilah Chaedar, 2010 Pokoknya
Action Research, Kiblat, Bandung
Djuhari setiawan, 2008, Extensive
Reading Top-Down Reading, Bisri Hasan, 2002, Ilmu, Pendidikan
Yrama Widya, Bandung Tinggi dan Penelitian, Lembaga
penelitian UIN, Bandung.
Hernowo, 2003, Quantum Reading
Cara cepat nan Bermanfaat
Untuk Merangsang Munculnya
Potensi Membaca, PT Gramedia
Jakarta

Tarigan Guntur, 1979 Membaca


sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasi Angkasa, Bandung

Djamarah Bahri, 2006, Strategi Belajar


Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Hamalik Oemar, 2004 Proses Belajar


Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana Nana, 2004, Penilaian Hasil


Proses belajar Mengajar, Rosda
Karya, Bandung

Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis


Sekolah Konsep, Strategi, dan
implementasi, Rosda
karya,Bandung

Mulyasa,2002, Kurikulum berbasis


Kompetensi Konsep,
Karakteristik, dan Implementasi
Rosdakaraya, Bandung

98

Anda mungkin juga menyukai