Anda di halaman 1dari 51

NORMAL DEVELOPMENT

TUMBUH KEMBANG ANAK


PERTUMBUHAN

 (Strathearn et al.2001)

- Masalah perubahan dalam besar, jumlah,


ukuran, biasa di ukur dalam ukuran berat,
panjang, umur tulang dan keseimbangan
metabolic.

- Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan


jumlah sel serta jaringan interseluler,
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau keseluruhan (Depkes,
2006).
PERTUMBUHAN
 Pertumbuhan dapat di ukur secara kuantitatif,
yaitu dengan mengukur berat badan, tinggi
badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas
terhadap umur, untuk mengetahui pertumbuhan
fisik.

 Menurut Hurlock (1978) : Pertumbuhan


berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu
peningkatan ukuran dan struktur
PERKEMBANGAN

• Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur


dan fungsi tubuh yang komplek dalam pola teratur
dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan.

• Proses tersebut menyangkut adanya proses


diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan, organ-organ
dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

• Hal tersebut termasuk juga perkembangan emosi,


intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan.
PERKEMBANGAN
• Menurut Hurlock (1978)

Perkembangan berkaitan dengan perubahan


kualitatif dan kuantitatif. Keduanya dapat
didefinisikan sebagai deretan progresif dari
perubahan teratur dan koheren maksudnya
disini ialah bahwa perubahannya terarah,
membimbing mereka maju, teratur dan
menunjukkan adanya hubungan nyata antara
perubahan yang terjadi.
PROSES TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMPUNYAI BEBERAPA CIRI-CIRI YANG
SALING BERKAITAN

 Perkembangan terjadi bersamaan dengan


pertumbuhan. Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi.
Misalnya perkembangan intelegensia
(cognisi) pada seorang anak akan
menyertai pertumbuhan otak dan serabut
saraf.
 Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap
awal menentukan perkembangan
selanjutnya.

 Pertumbuhandan perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbeda.

 Perkembangan berkorelasi dengan


pertumbuhan.

 Perkembangan memiliki tahap yang


berurutan.
Perkembangan mempunyai pola yang tetap, terjadi
menurut dua hukum yang tetap, yaitu:

a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah


kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah


proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke
bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).
FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN
Infeksi
Genetik Gizi
Anoksia embrio
Psikologi ibu

Yang mempengaruhi
Lingkungan anak waktu dalam
kandungan (Prenatal)

Yang mempengaruhi
setelah lahir
(postnatal)
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
MENURUT DEPKES (2006)

Perkembangan

Motorik Sosialisasi &


Kasar Kemandirian
Motorik
Bahasa &
Halus
Bicara
BAHASA & BICARA
BAHASA

 Bahasa adalah sistem yang kompleks


dan dinamis dari simbol konvensional
yang digunakan dalam berbagai model
untuk berpikir dan berkomunikasi

 Pembelajaran bahasa dan


penggunaannya ditentukan oleh interaksi
dari faktor biologis, kognitif, psychososial
dan lingkungan (Holly Kloiber-Dumproff,
2009)
* Bahasa dipakai oleh anak untuk menyampaikan
keinginan, pikiran, harapan, permintaan, dll
untuk kepentingan pribadinya (M. Fauziddin)

* Perkembangan Bahasa :

Reseptif atau Bahasa yang bersifat pengertian


(mendengarkan dan membaca suatu informasi)
Ekspresif atau Bahasa yang bersifat
pernyataan (berbicara, menuliskan informasi
untuk dikomunikasikan kepada arang lain)
 dijelaskan oleh setidaknya 5 parameter :

phonologic (aturan suara dalam


berbahasa),
morphologic (unit terkecil dari makna
dalam tata bahasa),
syntatic (grammar/tata bahasa),
semantic (arti kata),
pragmatic (aturan-aturan sosial
berbahasa)
BICARA

 Bicara adalah cara verbal berkomunikasi


Bicara terdiri dari:

Articulation, bagaimana suara saat bicara


dibuat
Voice, penggunaan pita suara dan pernapasan
untuk menghasilkan suara
Fluency, irama bicara (keragu-raguan atau
gagap dapat mempengaruhi kelancaran bicara)
(Holly Kloiber-Dumproff, 2009).
Kematangan -Level Spinal
Motorik REFLEKS - Level Brain Stem
- Level Mid Brain
- Level Cortical
-Ligamen
Muskuloskeletal - Otot
- sendi
-Gizi

GERAK Praxis
FUNGSIONAL (Planning &
Squencing)

Cognisi Persepsi (SI)


KOGNISI

 Perkembangan kognitif menjelaskan bagaimana


proses-proses mental yang berkembang dari lahir
sampai dewasa
 Kemahiran kemampuan untuk berpikir,
beralasan, dan memecahkan masalah
 Piaget mempelajari perkembangan kognitif
dengan mengamati anak-anak secara khusus
untuk mengkaji bagaimana proses berpikir
sesuai dengan usianya
 Piaget memelopori cara berpikir tentang
bagaimana anak-anak tumbuh secara psikologis
BAGAIMANA PERKEMBANGAN KOGNISI
TERJADI

 Perkembangan kognitif terjadi bertahap, teratur


 Perubahan proses mental menjadi lebih
kompleks dan canggih
 Perkembangan penting dari kognisi adalah
pembentukan skema baru
 Asimilasi dan akomodasi merupakan proses
dalam perkembangan kognitif
 Equilibrium adalah simbol dari tahap baru
perkembangan kognitif
Skema

 Skema menggambarkan kegiatan mental dan


fisik yang terlibat dalam proses memahami dan
mengetahui

 Skema adalah struktur mental atau kognitif


yang memungkinkan seseorang untuk
beradaptasi dan untuk mengatur lingkungan
 Contoh sucking dan grasping
Asimilasi

 Menggunakan skema yang ada untuk menangani


objek atau situasi baru

 Proses mengambil informasi baru ke dalam


skema yang sudah ada sebelumnya dikenal
sebagai asimilasi
 contoh zebra = keledai
Akomodasi

 Bagian lain dari proses adaptasi yang


melibatkan perubahan atau mengubah skema
yang ada dalam informasi baru yang jelas

 Akomodasi melibatkan perubahan skema yang


ada, atau ide-ide, sebagai hasil dari informasi
baru atau pengalaman baru. skema baru juga
dapat dikembangkan selama proses ini
 Contoh : Zebra tidak sama dg keledai
Equilibration ; piaget percaya bahwa
perkembangan kognitif tidak berkembang pada
tingkat yang stabil, melainkan pesat terjadi
ketika skema anak dapat menangani informasi
yang paling baru melalui asimilasi
 Equilibrium adalah keseimbangan antara
asimilasi dan akomodasi
 Disequilibrium adalah ketidakseimbangan
antara asimilasi dan akomodasi
 Equilibrium membantu menjelaskan bagaimana
anak-anak dapat berpindah dari satu tahap
pemikiran ke tahap berikutnya
Adaptasi;

 Asimilasi dan akomodasi merupakan dua sisi


adaptasi, istilah piaget untuk sesuatu yang kita
sebut learning melalui awareness dari luar yang
diinternalisasi

 meskipun suatu saat salah satu dapat


mendominasi, namun mereka adalah dua sisi
yang tidak terpisahkan dan saling berhubungan
Organisation

Cognitive
Structure
Assimilation

Adaptation

Accomodation
PERSEPSI (SI)

 Sensori integrasi merupakan proses mengenal,


mengubah, dan membedakan sensasi dari
sistem sensori untuk menghasilkan suatu
respons berupa “perilaku adaptif bertujuan”.

 Pada tahun 1972, A. Jean Ayres


memperkenalkan suatu model perkembangan
manusia yang dikenal dengan teori sensori
integrasi (SI).
PERSEPSI (SI)

* Menurut teori Ayres, SI terjadi akibat pengaruh


input sensori, antara lain : sensasi melihat,
mendengar, taktil, vestibular, dan proprioseptif.

* Proses ini berawal dari dalam kandungan dan


memungkinkan perkembangan respons adaptif,
yang merupakan dasar berkembangnya
ketrampilan yang lebih kompleks, seperti
bahasa, pengendalian emosi, dan berhitung.
PLANNING AND SEQUENCING
(PRAXIS)

 Melibatkan perencanaan tindakan


motorik baru (praksis).
 Pertama melibatkan gagasan tentang
apa yang ingin Anda lakukan (ide),
 Mencari tahu bagaimana Anda akan
melakukannya (perencanaan motorik)
dan
 Kemudian melakukan apa yang Anda
ingin lakukan (eksekusi).
HAL HAL YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENGEMBANGKAN PLANNING AND
SEQUENCING

• Muscular strength: Kemampuan untuk


mengerahkan kekuatan terhadap ketahanan.

• Motor (muscle) planning: Kemampuan untuk


menggerakkan tubuh dengan sequencing dan
waktu yang tepat untuk melakukan gerakan-
gerakan tubuh dengan kontrol halus.

• Motor learning: Perubahan perilaku motorik


yang dihasilkan dari praktek atau pengalaman
masa lalu.
• Postural control: Kemampuan untuk
menstabilkan tubuh dan leher untuk
memungkinkan koordinasi anggota badan
lainnya.

• Sensory processing: Akurasi, interpretasi dan


respon terhadap rangsangan sensorik di
lingkungan dan tubuh sendiri

• Body awareness: Mengetahui bagian tubuh


dan memahami gerakan tubuh dalam ruang
dalam kaitannya dengan anggota tubuh lainnya
dan objek.
• Balance: Kemampuan untuk mempertahankan
posisi apakah yang statis, dinamis (bergerak)
atau rotasi.

• Coordination: Kemampuan untuk


mengintegrasikan beberapa gerakan menjadi
gerakan efisien.

• Executive Functioning: Lebih tinggi dalam


penalaran dan keterampilan berpikir.
MOTORIK KASAR
Umur 0 – 4 minggu

 Didominasi posisi fleksi


 Gerak didominasi oleh reflex primitif
 Moro
 Grasp
 Tonic neck (ATNR / STNR)
 Step to walk
Umur 1 – 2 bulan

 Bisa angkat kepala sendiri (15-45 derajat)


 Bisa melihat pada jarak dekat (10-20cm) bisa
diceck dengan  mengikuti gerak cahaya
 Reaksi terhadap senyum

 Reflex primitif masih ada

 Posisi fleksi sedikit menurun


Umur 3 bulan

 Angkat kepala sudah bagus  45 derajad


 Bisa memegang botol minumnya

 Menghisap jari

 Moro refleks mulai menurun

 Mengoceh
Umur 4 bulan

 Lebih kuat mengangkat kepala  tegak


 Sudah bisa tengkurap sendiri dan kadang-
kadang bisa terlentang kembali
 Bermain dengan mulut

 Mengoceh 

 Gigleling
Umur 5 bulan

 Dapat tengkurap dan terlentang sendiri


 Reflex primitif menghilang

 Tangan bermain / memegang benda atau mainan

 Refleks primitif diganti dengan refleks fisiologis

 Mulai mengenal suara orang


Umur 6 bulan

 Dapat terlentang dan tengkurap dengan bagus


 Posisi “Airplane”

 Dapat didudukkan dan menumpu dengan kedua


tangannya
 Bermain dengan tangan bergantian

 Mengenal orang

 Mengoceh
Umur 7 – 8 bulan

 Dapat merangkak dengan baik


 Bermain dengan tangan dan kadang melempar
mainan
Umur 9 – 11 bulan

 Duduk sendiri
 Belajar berdiri dengan berpegangan meja, kursi,
dll
 Memegang botol sendiri

 Main tepuk tangan

 Melempar mainan

 Mengatakan ma-ma-da-da
Umur 12 bulan

 Berdiri sediri
 Belajar berjalan dengan di tetah (dipegangi)

 Bermain dengan menggunakan tangan dengan


baik
 Berbicara vocal lain
Umur 13 – 15 bulan

 Berjalan dengan “high guard”


 Mengambil benda dengan menjimpit

 Mengenal lingkungan

 Berbicara satu kata


Umur 17-19 bulan

 Berlari
 Naik tangga dengan berpegangan

 Menutup membuka botot

 Suka membuka-buka buku

 Dapat melempar

 Mengenal beberapa bagian tubuh

 Makan dan minum sendiri


Umur 24 bulan

 Dapat berlari
 Naik turun tangga

 Munyusun balok 2 s/d 7 buah

 Dapat mencontoh garis

 Dapat menggunting

 Bicara baik

 Tahu namanya sendiri


Umur 3 tahun

 Berjalan dengan sempurna


 Naik sepeda roda tiga

 Melompat satu-satu

 Mencontoh lingkaran

 Bermain dengan teman  bermain sendiri


Umur 4 tahun

 Dapat melompat dengan satu kaki


 Dapat melempar bola

 Berdiri dengan 1 kaki (10 detik)

 Dapat membedakan garis panjang dan pendek

 Bermain dengan teman-teman


Umur 5 tahun

 Berlari
 Melompat
 Meloncat
 Dapat menangkap bola
 Dapat memakai dan melepas baju
 Dapat mencontoh gambar segitiga
 Mengenal 4 warna
 Selalu bertanya
 Dapat menghitung sampai 10
 Dapat mendifinisikan benda-benda
Pipin Suparmi

Anda mungkin juga menyukai