Anda di halaman 1dari 1

PENDAHULUAN

1. Dogma Trinitas merupakan inti dari iman Kristen, akar dari semua dogma dan seluruh aktivitas
bergerja. Ia memiliki tempat dan fungsi yang unik diantara dogma-dogma Kristen lainnya. Dari
dogma ini semua dogma lain berasal dan memperoleh maknanya. Tanpa ajaran tentang Allah
Tritunggal, ibadah dan penyembahan Kristen hampa, tak bermakna, dan kehilangan
pengharapan.
Yang membuat ajaran Allah agama Kristen berbeda dengan ajaran tentang Allah dalam agama-
agama lain ialah dogma Tritunggal.

2. Tiga gerakan dalam Allah


a. Allah adalah pribadi yang tersembuyi. Ia adalah Deus abconditius , sebuah misteri yang
berbahagia dalam kesendirian dan keterpisahan dari dunia dan sejarah.
b. Yang kedua Allah sebagai misteri, pribadi yang tersembunyi tidak mau terus tinggal
tersembunyi dan terpisah dari manusia, Ia yang adalah Deus abconditus pada saat yang
sama ingin juga mejadi Deus revelatus, Allah yang membuka diri-Nya bagi manusia, Ia
yang adlah Tuhan diatas kita, mau untuk menjadi Tuhan diatara kita. Peristiwa dimana
Allah keluar dari persembuniyian-Nya untuk memperkenalkan diri terjadi didalam Yesus
Kristus, dimana Allah berdiam didalam kegelapan ilahi (devine darknes), menjadi Allah
yang dapat dikenal. Yesus Kristus adalah pribadi, yang melalui-Nya Allah yang adalah
Tuhan diatas kita, menjadi Tuhan diantara kita ( Imanuel ). Itu sebabnya alkitab berkata
bahwa barang siapa telah melihat Yesus, ia telah melihat Allah (Yoh 14:9). Allah yang
tersembunyi itu hadir sepenuhnya di dalam Yesus Kristus ( Yoh 14:10)
c. Gerakan yang ada dalam sang Bapa dan sang anak ternyata melahirkan cara berada
yang baru, cara berada yang ketiga ini keluar dari gerakan yang terjadi dalam sang Bapa
dan sang Anak. Anehnya gerakan yang keluar dari diri sang Bapa dan sang Anak itu, tidak
menghasilkan dua pribadiyang baru, tetapi hanya satu pribadi saja, satu cara berada
saja. Cara berada yang ketiga inilah yang Alkitab namaka Roh Kudus. Ia keluar dari sang
Bapa dan sang Anak (Yoh. 14: 26). Gerakan Roh Kudus keluar dari sang Bapa tertuju
kepada sang Anak, dan keluar dari sang Anak terarah kepada sang Bapa. Karena Roh
Kudus, sang Bapa dan sang Anak,kejamakan-kejamakan dalam Allah memiliki relasi yang
damai, harmonis, saling menghormati dan mengisi. Roh kudus yang membuat Bapa
tinggal didalam Anak dan Anak tinggal didalam Bapa sehingga Bapa dan Anak satu
adanya (Yoh. 14:10-11)

Anda mungkin juga menyukai