Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI, MANAGEMENT PENCEGAHAN

INFEKSI LUKA OPERASI (IDO)

No Dokumen No Revisi Halaman


...../PPI/SPO/II/2019 00 1/7
STANDAR
PROSEDUR Ditetapkan oleh,
OPERASIONAL Tanggal
(SPO) Terbit
.......................
dr. Barlian Rahmat P. S.,
SpOG Direktur Utama
Pengertian Infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu
tindakan pembedahan yang di dapatkan setelah 48 jam operasi
sampai 30 hari pertama setelah operasi tanpa implan dan 1 tahun
dengan implan pada luka terbuka dan tertutup, Infeksi dapat terjadi di
 jaringan superficial, dalam dan rongga.
Infeksi luka operasi superficial/surgical site infection superficial
incisional site ( SSI ) adalah infeksi luka operasi yang terjadi 30
hari setelah operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub
kutan dengan gejala : aliran nanah purulen dari tempat insisi atau
terdapat minimal salah satu gejala infeksi berikut yaitu : bengkak,
kemerahan, nyeri, panas.
Infeksi luka operasi superficial/surgical site infection superficial
incisional site ( SSI ) adalah infeksi luka operasi yang terjadi 30
hari setelah operasi dan hanya mengenai kulit dan jaringan sub
kutan dengan gejala : aliran nanah purulen dari tempat insisi atau
terdapat minimal salah satu gejala infeksi berikut yaitu : bengkak,
kemerahan, nyeri, panas.
Infeksi luka operasi organ/rongga adalah infeksi yang
menyangkut
 bagian tubuh kecuali insisi kulit, fasia , lapisan otot yang di buka atau
di manipulasi selama tindakan operasi.

Tujuan 1. Untuk mencegah timbulnya Infeksi Luka Daerah Operasi (IDO)


 pada pasien yang di rawat di Rumah sakit
2. Untuk mengidentifikasi secara dini resiko Luka Daerah Operasi
(IDO) pada pasien dengan tirah baring
3. Menurunkan angka kejadian Luka Daerah Operasi (IDO)
Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dengan menekan
angka infeksi serendah mungkin
Kebijakan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Menteng Mitra Afia
 Nomor : 064/SK-DIR/RSUMMA/XII/2014 Tentang Penerapan
Survailans Infeksi Rumah Sakit di Rumah Sakit Umum Menteng
Mitra Afia
IDENTIFIKASI, MANAGEMENT PENCEGAHAN
INFEKSI LUKA OPERASI (IDO)

No Dokumen No Revisi No Dokumen


SPO ...../PPI/SPO/II/2019 00 2/7

Prosedur Identifikasi Infeksi Daerah Operasi(IDO) jika ditemukan salah satu


dari tanda klinis dibawah ini:
a. Sekret purulen
 b. Insisi terbuka spontan/dibuka dokter
c. Demam (Suhu> 38 0 C)
d.  Nyeri Lokal
e. Bengkak/merah
f. Panas disekitar luka operasi
g. Cairan aspirasi/swab luka operasi positif ada pus
h. Ada abses atau bukti lain saat re-operasi atau pemeriksaan
 patologi atau PA

Pencegahan Infeksi Luka Operasi (IDO)

A. Pra Operasi
1. Persiapan Pasien :
a. Jika ditemukan ada tanda-tanda infeksi, sembuhkan terlebih
dahulu infeksinya sebelum operasi elektif, kalau perlu
tunda operasi pasien elektif sampai pasien sembuh.
 b. Jangan cukur rambut, kecuali mengganggu jalannya
operasi.
c. Jika perlu cukur, lakukan pencukuran dikamar operasi 1
Jam sebelum operasi dengan memakai clipper elektrik
d. Kontrol gula darah, hindari kadar gula darah terlalu rendah
sebelum operasi.
e. Sarankan pasien untuk berhenti merokok 30 hari sebelum
operasi elektif.
f. Mandikan pasien dengan antiseptik yang mengandung
chlorhexidine, malam hari dan pagi hari sebelum operasi .
g. Cuci dan bersihkan lokasi pembedahan dan sekitarnya
untuk menghilangkan kontaminasi sebelum mengadakan
 persiapan kulit dengan chlorhexidine
h. Gunakan antiseptik yang benar untuk preparasi kulit
(betadine dan chlorhexidine berbasis alkohol) untuk
membersihkan kulit.
i. Masa rawat inap sesingkat mungkin dan cukup waktu untuk
 persiapan operasi yang memadai. Tidak direkomendasi
mengenai penghentian dan pengurangan steroid sistemik
sebelum operasi.
IDENTIFIKASI, MANAGEMENT PENCEGAHAN
INFEKSI LUKA OPERASI (IDO)

No Dokumen
SPO ...../PPI/SPO/II/2019 No Revisi No Dokumen
00 3/7
Prosedur  j. Tidak direkomendasikan pakai mupirocin melalui hidung
untuk mencegah IDO
k. Tidak ada rekomendasi untuk mengusahakan oksigenisasi
 pada luka untuk mencegah IDO

2. Lakukan time out

3. Antiseptik tangan dan lengan untuk Tim bedah


a. Jaga kuku harus pendek dan tidak boleh pakai kuku palsu.
 b. Lakukan kebersihan tangan bedah (  surgical scrub )
sekurang-kurangnya 2-5 menit dengan antiseptik yang
dianjurkan, cuci tangan, lengan sampai dengan siku,
keringkan tangan dengan handuk steril dan kemudian
 pakailah gaun dan sarung tangan sesudah cuci tangan,
tangan tetap di atas dan jauh dari badan, keringkan dengan
handuk steril, pakai baju dan sarung tangan steril.

4. Tim bedah yang terinfeksi & terkolonosasi :


a. Motivasi anggota tim bedah agar melapor jika
mampunyai tanda dan gejala penyakit infeksi dan segera
melapor ke pelayanan kesehatan karyawan
 b. Kebijakan mengenai perawatan pasien bila karyawan
mengidap infeksi yang kemungkinan dapat menular
(MRSA, TBC, dll) kebijakan itu mencakup :
1) tanggung jawab karyawan untuk melaporkan
 penyakitnya
2)  pelarangan bekerja
3) izin untuk kembali bekerja setelah sembuh
 penyakitnya
4)  petugas yang berwenang untuk melakukan
 pelanggaran bekerja
c. Ambil kultur dan bebaskan tim bedah dari tugas, apabila
mempunyai luka kulit berair, sampai infeksi sembuh atau
menerima terapi yang memadai bagi anggota tim bedah
yang terkolonisasi mikroorganisme seperti S. Aureus bagi
anggota tim bedah yang terkolonisasi mikro organisme
seperti S. Aureus  atau Stertococcus  grup A tidak perlu
dilarang bekerja, kecuali bila ada hubungan epidemiologis
dengan penyebaran mikroorganisme tersebut di rumah
sakit.
IDENTIFIKASI, MANAGEMENT PENCEGAHAN
INFEKSI LUKA OPERASI (IDO)

No Dokumen No Revisi No Dokumen


SPO ...../PPI/SPO/II/2019
00 7/7
Prosedur C. Perawatan luka pasca operasi.
1. Tutup luka yang dijahit dengan balut steril 24-48 jam pasca
 bedah.
2. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah ganti balut,
dan setiap kali menyentuh luka operasi.
3. Lakukan perawatan luka dengan mengunakan teknik secara
steril.
4. Berikan pendidikan pada pasien dan keluarga untuk
mengamati luka, bila ada gejala IDO harus segera melaporkan
direkomendasikan untuk membuka balutan luka jahitan
 primer sesudah 48 jam dan dilanjutkan dengan perawatan luka
terbuka

D. Sampling Mikrobiologi :
Jangan lakukan sampling mikrobiologi lingkungan dikamar
 bedah secara rutin lakukan sampling di permukaan kamar bedah
dan udara hanya sebagai bagian penelitian epidemiologis.

E. Surveilans
1. Laporkan sebagai IDO jika ditemukan tanda dan gejala infeksi
 pada pasien
2. Surveilans dilakukan selama dalam perawatan di ruang rawat
dan dipoliklinik 30 hari tanpa implan dengan implan 1 tahun
3. Dokter yang menemukan IDO mengisi cek list IDO yang ada
diruangan kemudian melaporkan ke IPCN atau IPCN  – Link
yang ada di unit kerja
4. Jika dilakukan kultur maka formulir kultur di berikan tanda
untuk di laporkan hasil dari laboratorium ke PPIRS

Unit Terkait 1. Ruang Rawat


2. TIM PPIRS
3. IPCN Link Ruang Rawat

Disiapkan Oleh Ketua Tim PPI

Dr. Yudha Indrawirawan., Sp. PK

Anda mungkin juga menyukai