Anda di halaman 1dari 7

TUGAS FARMAKOTERAPI LANJUT

SOAL TENTANG INFEKSI SALURAN KEMIH

Disusun oleh :

NAMA : ASTRI RAHAYU

NPM : 19344162

KELAS : E

PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXXIX

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA 2020
1. Seorang perempuan Ny. TW 26 tahun mengunjungi klinik kesehatan merasa nyeri
saat buang air kecil dan urin berwarna sedikit kemerahan. Ketika diuji Lab urin,
terdapat bakteri uria pada urin. Pasien di diagnosa infeksi saluran kemih dengan
mikroorganisme penyebab yaitu e. Coli. Pasien kemudian diberikan Cotrimoksazole
satu kali sehari. Apakah kandungan obat tersebut?
A. Trimetropin dan Ciprofloxacin
B. Trimetropin dan Sulfametoksazole
C. Amoxicillin dan Asam klavulanat
D. Sulfametoksazole dan Clotrimoksazole
E. Sulfametoksazole dan Sulfonamida

Jawaban : B. Trimetropin dan Sulfametoksazol

Pembahasan : Kandungan Cotrimoksazole adalah Trimetropin dan e


Sulfametoksazol (IONI,2017)

2. Seorang pasien laki-laki mengalami Infeksi Saluran Kemih yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen. Berapakah kadar mikroorganisme patogen tersebut?
A. CFU ( Coloni Forming Unit) < 105/cc urin
B. CFU ( Coloni Forming Unit) > 105/cc urin
C. CFU ( Coloni Forming Unit) > 108/cc urin
D. Lekosituri > 15/LPB
E. Lekosituri < 15/LPB

Jawaban : B. CFU ( Coloni Forming Unit) > 105/cc urin

Pembahasan : Infeksi Saluran Kemih (ISK) kondisi dimana terdapat mikroorganisme


patogen dalam saluran kemih dengan kadar CFU ( Coloni Forming
Unit) > 105/cc urin atau Lekosituri > 10/LPB.

3. Seorang Apoteker sedang menskrining resep rawat jalan untuk pasien yang terkena
infeksi saluran kemih dan gastritis. Dalam resep tertulis obat Ciprofloxacin dan
antasid. Apoteker menemukan permasalahan klinis jika Ciprofloxacin digunakan
bersama antasid, apa dampak penggunaan kedua obat tersebut secara bersamaan?
A. Efek Ciprofloxacin meningkat
B. Efek Ciprofloxacin menurun
C. Efek Ciprofloxacin dan Antasid menurun
D. Efek Antasid meningkat
E. Efek Antasid menurun

Jawaban :B. Efek Ciprofloxacin menurun

Pembahasan : Penggunaan antasid bersamaan dengan obat lain menyebebkan


efek obat lain tersebut menurun, karena antasid menyebabkan
perubahan pH lambung sehingga mempengaruhi laju absorbsi obat
lain (IONI, 2017).

4. Ny. YT berusia 24 tahun hamil 28 minggu menderita infeksi saluran kemih. Dokter
mengatakan infeksi saluran kemih memang kerap terjadi pada wanita hamil, dokter
menyarankan agar pasien tetap meperhatikan kebersihan serta menuliskan resep
untuk pasien tersebut. Sebagai Apoteker obat manakah yang tidak disarankan untuk
pasien tersebut?
A. Ampicillin
B. Amoxicillin
C. Co-Amoxiclav
D. Cefadroxil
E. Gentamycin

Jawaban : E. Gentamycin

Pembahasan : Gentamycin diindikasikan untuk infeksi saluran kemih, tetapi


penggunaan untuk ibu hamil termasuk kategori D yaitu adanya bukti
mengenai resiko terhadap janin manusia (Basic Pharmacology &
Drug Notes, 2019)

5. Aktivitas antibakteri Cotrimoxazole berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang
berurutan dalam reaksi enzimatik untuk membentuk asam tetrahidrofolat.
Sulfametoxazole menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul asam
folat dan Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat
mejadi tetrahidrofolat. Berapa perbandingan kadar yang optimal untuk kedua obat
tersebut?
A. 800mg Sulfametoxazole + 160mg Trimetroprim
B. 800mg Sulfametoxazole + 400mg Trimetroprim
C. 400mg Sulfametoxazole + 200mg Trimetroprim
D. 200mg Sulfametoxazole + 150mg Trimetroprim
E. 200mg Sulfametoxazole + 50mg Trimetroprim

Jawaban : A. 800mg Sulfametoxazole + 160mg Trimetroprim

Pembahasan : Perbandingan kadar yang optimal untuk Sulfametoxazole dan


Trimetroprim adalah 5:1 yaitu 800mg Sulfametoxazole + 160mg
Trimetroprim (Basic Pharmacology & Drug Notes, 2019).

6. Seorang pasien berusia 65 tahun terkena infeksi saluran kemih dokter mesepkan
Cotrimoxazole 960mg dua kali sehari. Ternyata pasien juga mengkonsumsi
antihipertensi yaitu furosemid. Bagaimana interaksi obat yang terjadi jika pasien
mengkonsumsi Cotrimoxazole dan furosemid secara bersamaan?

A. Pemberian dengan diuretik, menurunkan kadar Cotrimoxazole


B. Pemberian dengan Cotrimoxazole, menurunkan kadar diuretik
C. Pemberian dengan diuretik, mempermudah timbulnya trombositopenia
D. Pemberian dengan diuretik, memperlambat timbulnya trombositopenia
E. Tidak terjadi interaksi obat yang begitu berarti

Jawaban : C. Pemeberian dengan diuretik, mempermudah timbulnya


trombositopenia

Pembahasan : Pemeberian dengan diuretik, mempermudah timbulnya


trombositopenia, terutama pada pasien lansia (Basic
Pharmacology & Drug Notes, 2019).

7. Ny. YR terkena infeksi saluran kemih, dokter meresepkan Cotrimoxazole.


Cotrimoxazole mengandung Sulfametoxazole dan Trimetroprime, dengan aktivitas
antibakteri Cotrimoxazole berdasarkan atas kerjanya pada dua tahap yang berurutan
dalam reaksi enzimatik untuk membentuk asam tetrahidrofolat. Mengapa
Sulfametoxazole dikombinasikan dengan Trimetriprim?

A. Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi oksidasi dari dihidrofolat


mejadi tetrahidrofolat.
B. Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat
mejadi tetrahidrofolat
C. Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi resistensi dari
mikroorganisme
D. Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi hipersensitivitas dari
tetrahidrofolat
E. Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi halogenasi dari dihidrofolat
mejadi tetrahidrofolat

Jawaban : B. Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari


dihidrofolat mejadi tetrahidrofolat

Pembahasan : Aktivitas antibakteri Cotrimoxazole berdasarkan atas kerjanya pada


dua tahap yang berurutan dalam reaksi enzimatik untuk
membentuk asam tetrahidrofolat. Sulfametoxazole menghambat
masuknya molekul PABA ke dalam molekul asam folat dan
Trimetroprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari
dihidrofolat mejadi tetrahidrofolat (Basic Pharmacology & Drug
Notes, 2019).

8. Seorang wanita berusia 33 tahun sedang menyusui mengeluhkan nyeri saat berkemih dan
urin berwarna kemerahan, oleh dokter didiagnosa menderita infeksi saluran kemih.
Dokter bertanya kepada Apoteker obat apa yang tidak dianjurkan untuk pasien tersebut?

A. Ampicillin
B. Amoxicillin
C. Co-Amoxiclav
D. Cefadroxil
E. Cotrimoxazole

Jawaban : E. Cotrimoxazole

Pembahasan : Cotrimoxazole dikontraindikasikan untuk pasien hamil maupun


menyusui karena dapat memembus sawar darah plasenta sehingga dapat
menyebabkan kern icterus (Basic Pharmacology & Drug Notes, 2019).
9. Pasien wanita berusia 35 tahun hamil didiagnosis sistitis akut. Dokter meresepkan pada
pasien tersebut Amoxicillin 250mg. Pada bagian organ manakah infeksi yang terjadi pada
pasien tersebut?

A. Uterus
B. Uretra
C. Vesica Urinaria
D. Abdomen
E. Glomerulus

Jawaban : C. Vesica Urinaria

Pembahasan : Sisititis merupakan infeksi yang terbatas pada kandung kemih dan
sebagian besar wanita hamil dengan sisititis mengeluh nyeri pada
daerah supra simfisis atau nyeri saat berkemih (diuria).

10. Ny. GF berusia 25 tahun hamil 37 minggu didiagnosis sistitis akut. Dokter meresepkan
pasien tersebut Trimetroprim-Sulfametoxazole tab 80mg/400mg. Apoteker memberitahu
dokter bahwa obat tersebut tidak aman untuk ibu hamil. Apakah kategori kehamilan
untuk obat tersebut?

A. Kategori A
B. Kategori B
C. Kategori C
D. Kategori D
E. Kategori X

Jawaban : D. Kategori D

Pembahasan : Sulfametxazole adalah Kategori kehamilan C, Kategori D jika


diberikan menjelang akhir masa kehamilan. Pasien dengan usia
kehamilan 37 minggu termasuk kategori D (Basic Pharmacology &
Drug Notes, 2019).

Anda mungkin juga menyukai