Anda di halaman 1dari 6

JENIS AKUN LAINNYA DALAM SIKLUS AKUISISI DAN

PEMBAYARAN
Perusahaan dalam mengembangkan dan menjalankan setiap kebijakannya guna keberlanjutan
usahanya memerlukan kepercayaan baik dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Sehingga
dalam upaya meningkatkan kepecayaan dari pihak eksternal yang akan menanamkan modalnya,
maka lapoan keuangan perusahaan tersebut harus di audit oleh pihak auditor internal dan
eksternal. Pengauditan ini betujuan untuk menghindari penyalahgunaan laporan keuangan
perusahaan. Adapun salah satu masalah yang sering terjadi dalam pengujian siklus akuisisi dan
pembayaran : memverifikasi akun tertentu. Transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran
mempengaruhi beberapa akun aktiva: perlengkapan, properti, peralatan, serta akun beban dibayar
dimuka.

Banyak akun khusus yang terkait dengan transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran.
Jenis aktiva, beban, dan kewajiban bagi banyak perusahaan akan berbeda terutama yang
berkecimpung dalam industri selain ritel, grosir, dan manufaktur. Suatu tinjauan mengenai
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi khusus untuk siklus akuisisi dan
pembayaran serta yang umumnya digunakan dalam prosedur analitis dan pengujian atas rincian
saldo utang usaha. Masalah yang berkaitan dengan beberapa akun kunci lainnya dalam siklus ini
akan dibahas terutama audit atas:
a. Properti, pabrik dan peralatan
b. Beban dibayar dimuka
c. Kewajiban lainnya
d.  Laba dan akun beban
Pada tabel menyebutkan jenis – jenis akun yang berhubungan dengan transaksi dalam siklus
akuisisidan pembayaran. Jenis aset, beban dan utang berbeda untuk masing – masing perusahaan
terutama untuk industri yang bukan ritel, grosir dan manufaktur.

Aset Beban Kewajiba


Kas Harga pokok penjualan Hutang usaha
Persediaan Beban sewa Hutang sewa
Perlengkapan Pajak properti Honor profesional yang
Properti, bangunan
Beban pajak penghasilan terhutang
pabrik, dan perelatan
Beban asuransi Pajak properti yang
Paten, merek dagang,
Beban profesional terutang
dan hak cipta
Beban yang masih harus
Sewa dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Tunjangan pensiun dibayar lainnya

Asuransi dibayar Prasarana Hutang pajak penghasilan


dimuka

1.AUDIT  ATAS ASET TETAP (PROPERTI DAN PERALATAN)


                Aset tetap(proertidan peralatan) adalah aset yang diharpkan umur lebih dari satu
tahun,digunakan dalam bisnis,dan tidak ditunjukaan untuk dijual kembali.
                Perbedaan signifikan dalam verifikasi jenis akun lainnya akan dibahas bila hal tersebut
muncul.klasifikasi akun aset tetap:
·         Tanah dan pengembanggan tanah
·         Gedung dan perusahaan gedung
·         Peralataan manufaktur
·         Perabotan
·         Kendaraan
·         Perluasaan sewa guna usaha
·         Proses konstruksi untuk aset tetap

Telaah atas peralatan akun tertentu


            Pencatatan akuntasi utama dalam akun peralatan manufaktur dan akun aset tetap lainnya
umumnya merupakan berkas utama aset tetap.berkas utama meliputi catatan terperinci atas setiap
bagian peralatan dan jenis properti lainnya.
            Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan akun aset
lancar karena tiga alasanberikut,yaitu:
1.      Biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode berjalan.
2.      Nilai akuisisi biasanya material.
3.      Peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun.
Dalam audit peralatan manufaktur dan akun terkait,pengujian akan dimudahkan jika dipisah
menjadi beberapa kategori:

·         Melakukan prosedur analitis


Seperti yang terjadi dalam seluruh area audit, jenis prosedur analitis bergantung pada sifat
pelaksanaan bisnis klien.
·         Melakukan verifikasi akuisisi tahun berjalan
Perusahaan harus mencatat penambahan pembelian dengan benar karena aet tetap memiliki
dampak jangka panjang pada laporan keuangan.kesalhan dalam mengantisifasi aset atau
mencataat akuisisi dengan jumlah yang tidak benar akan berdampak pada neraca hingga
perusahaan menghentikan penggunaan aset tersebut.
Titik awal verifikasi untuk akuisisi tahun berjalan merupakan skedul yang diperoleh dari klien
atas seluruh catatan akuisisi dalam buku besar untuk aset tetap selama tahun tersebut.
·         Verifikasi penghentian aset tetap pada tahun berjalan
Tujuan utama auditor dalam verifikasi penjualan,tukar tambah,atau penghentian aset tetap adalah
mendapatkan bukti memadai bahwa seluruh penghentian dicatat dalam jumlah yang
benar.dimulai dari verifikasi penghentian,yaitu dengan memeriksa sekdul klien atas pencatatn
penghentian.
Sifat dan keandalan penggendalian atas penghentian aset akan memengaruhi luasnya
pencarian.prosedur berukit ini biasa digunakan dalam melakukan verifikasi penghentian:
1.      Menelaah apakah terdapar akuisisi aset baru yang menghentikan aset lama
2.      Menganalisis laba dan rugi penghentiaan aset dan pendapatan lain-lain sebagai penerimaan
kas dari penghentian aset
3.      Menelaah  modifikasi pabrik dan perubahaan dalam lini produk ,pajak properti,atau asuransi
yang merupakan indikasi penghapusan aset
4.      Melakukan tanya jawab dengan manajemen dan personel bagian produksi tentang
kemungkinaan penghentian aset.
·         Verifikasi saldo akhir akun aset
Terdapat dua tujuan auditor saagt melakukan audit peralatan manufaktur,yauitu menentukan
bahwa:
1.      Seluruh perlengkapan yang dicatat secara fisik ada pada tanggal neraca(keberadaan)
2.      Seluruh perlengkapan yang dimiliki sudah dicatat (kelengkapan)
Biasanya,langka audit yang pertama berpokus pada tujuan kecocokan perincian:peralatan
manufaktur,sebagaimana terdapat dalam berkas utama,telah sesuai dengan buku besar.auditor
dapat memilih menggunakan perangkat lunak audit untuk menjumlahkan berkas utama persi
elektronik atuapun menjumlahkan beberapa halaman secara manual.
Auditor dapat menggunakan beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan dituntut
secarah hukum,yaitu:
1.      Membaca perjanjian pinjaman atau kredit.
2.      Mengirimkan permintaan konfirmasi atas pinjaman kepada bank atau institusi kredit.
3.      Mendiskisikannya klien dan mengirimkan surat kepada penasehat hukum.
·         Verifikasi Beban Depresiasi
Beban deprisiasi adalah satu dari sedikit akun beban yang tidak diverifikasi sebagai bagian dari
pengujian pengendalian dan penggujian subtantif atas transaksi.
Tujuan terkait saldo yang paling penting untuk beban depresiasi adalah akurasi,auditor berfokus
pada penentuan apakah klien telah mengikuti kebijakan depresiasi yang konsisten dari periode ke
periode,dan apakah penghitungan klien sudah benar dalam menentukan hal tersebut,auditor harus
mempertimbangkan empat hal,yaitu:
1.      Umur ekonomis untuk akuisisi dimasa sekarang.
2.      Metode depresiasi.
3.      Estimasi nilai sisa.
4.      Kebijakan mendepresiasi aset selama tahun akuisisi dan penghentian.
Metode yang berguna untuk mengaudit depresiasi adalah penggujian prosedur analitis atas
kewajaran yang dibuat dengan mengalihkan aset tetap yang kurang depresiasi dengan tingkat
depresiasi untuk tahun tersebut.dalam melakukan penghintungan tersebur,auditor harus membuat
penyesuaian untuk penambahan dan penghentian ditahun berjalan,aset dengan umur ekonomis
yang berbeda,dan aset dengan metode depresiasi yang berbeda.
·         Verifikasi saldo akhir akumulasi depresiasi
Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit saldo akhir dalam akumulasi depresiasi
adalah:
1.      Akumulasi depresiasi yang dinyatakan dalam berkas utama aset sesuai dengan dalam buku
besar.tujuan ini dapat dipenuhi dengan pengujian penjumlahan akumulasi depresiasi dalam
berkas utama aset dan menelusuri totalnya kebuku besar.
2.      Akumulasi depresiasi dalam berkas utama adalah akurat.

2.AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA


            Beban dibayar dimuka,tagihan di muka,dan aset tak berwujud adalah aset yang umurnya
bervariasi dari hitungan bulan sampai bertahun-tahun.termasuk di dalamnya adalah:
·         Sewa dibayar dimuka
·         Biaya operasi
·         Pajak dibayar dimuka
·         Paten
·         Asuransi dibayar dimuka
·         Merek dagang
·         Tagihan dimuka
·         Hak cipta.
Dalam audit tertentu,beberapa aset ini jumlahnya signifikan.dibagian ini,kita akan membahas
beberapa jenis pengendalian internal dan pengujian audit yang biasanya dikaitkan dengan beban
dibayar dimuka.dalam diskusi berikut ini,asuransi dibayar dimuka digunakan sebagai contoh
pembahasan dalam kelompok ini karena:
1.      Asuransi dibayar dimuka banyak ditemukan dalam audit, bahkan hampir setiap perusahaan
memiliki beberapa jenis asuransi
2.      Permasalahan yang biasanya muncul dalam audit asuransi dibayar dimuka bila klasifikasinya
mirip.
3.      Tanggung jawab auditor dalam menelaah cakupan asuransi ini merupakan pertimbangan
yang tidak ditemukan atas akun lain dalam kategori ini.

Ø  Telaah Asuransi Dibayar Dimuka


Asuransi dibayar dimuka dan hubungan antara asuransi dibayar di muka dan siklus akuisisi dan
pembayaran dengan mendebit akun asuransi dibayar di muka.
Ø  Pengendalian Internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan biaya asuransi dapat di bagi menjadi
tigakategori: pengendalian akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian register asuransi, dan
pengendalian pencatatan beban asurans.
Register asuransi adalah pencatatan kebijakan asuransi dan masa berlaku masing-masing
kebijakan. Auditor menggunakan register asuransi untuk mengindetifikasi kebijakaan
sehubungan dengan akun asuransi dibayar di muka.
Ø  Pengujian Audit
Jika auditor memutuskan untuk tidak melakukan verifikasi perinciaan saldo tersebut, maka
prosedur analitis menjadi penting untuk mengidentifikasi pontensi salah saji material.auditor
biasanya melakukan prosedur analitis berikut ini untuk asuransi dibayar di muka dan biaya
asuransi:
      Membantingkan total asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dengan tahun-tahun
sebelumnya.
      Membandingkan rasio asuransi dibayar di muka kebeban asuransi dan membandingkannya
dengan tahun-tahun sebelumnya.
      Membandungak masing-masing cakupan polis asuransi pada skedul asuransi yang diperoleh
dari klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian pengurangan kebijakan tertentu
atau perubahan cakupan asuransi.
      Membandingkan perhitungan saldo asuransi dibayar di muka untuk tahun berjalan
berdasarkan masing-masing polis dengan tahun sebelumnya sebagai pengujian atas kesalakan
perhitung.
      Menelaah kewajaran cakupan asuransi pada skedul asuransi dibayar di muka ersama
pegawai klien atau pegawai asuransi. Auditor tidak dapat menjadi ahli asuransi, tetap
pemahaman auditor atas akuntansi dan penilaian aset diperlukan untuk memestikankan bahwa
perusaah tidak kurang di asuransikan.
Prosedur audit lainnya, yang akan dibahas berikutnya, perlu dilakukan hanya jika ada alasan
khusus.pembahasan untuk pengujian tersebut menggunakan tujuan audit-terkait saldo untuk
melakukan pengujian perincian saldo aset ( nilai realisasi tidak diterapkan ).
ü  Polis Asuransi Terdapat Dalam Skedul Asuransi Dibayar Di Muka Dan Polis Asuransi yang
Ada Telah Didaftar (Keberadaan dan Kelngkapan)
ü  Klien memiliki hak atas seluruh polis asuran si dalam skedul asuransi dibayar dimuka (hak)
ü  Jumlah dibayar dimuka pada skedul adalah akurat dan totalnya ditmbahkan dengan benar dan
sesuai dengan buku besar ( akurasi dan kecocokan perincian)
ü  Beban asuransu terkait dengan asuransi dibayar di muka diklasifikasikan dengan
benar(klasifikasi)
ü  Transaksi asuransi dicatat pada periode yang benar ( pisah batas)

3.AUDIT UTANG AKRUAL


Kategori ketiga dalam siklus akuisisi dan pembayar adalah utang akrual, yaitu estimasi
kewajiban yang belum dibayar atas jasa atau keuntungan yang telah diterimah sebelum tanggal
neraca . oleh karenanya, pada tanggal neraca,porsi tertentu dari total biaya sewa yang belum
dibayarkan harus menjadi akrual.hutang sejenis lainnya:
·         Utang gaji
·         Pajak atas utang gaji
·          Bonus karyawan akrual
·         Komisi akrual( yang telah dibahas dalam bab16)
·         Honor professional akrual
·         Sewa akrual
·         Utang bunga

4.AUDIT AKUN PENDAPATAN DAN BEBAN


Auditor harus berhati-hati karena sebagian besar penggunaan laporan keuangan sangat
bergantung pada laporan laba/rugi dibandingkan neraca dalam penggambilan keputusan. Dua
konsep berikut dalam audit akun pendapatan dan beban merupakan hal penting dalam
mempertimbangkan laporan laba/rugi:
1.      Kesesuaian antar periode pendapatan dan beban diperlukan untuk menetukan hasil yang
benar.
2.      Penerapan prinsip akuntansi yang konsisten dalam periode yang penting untuk perbandingan

Pendekatan audit  atas akun pendapatan dan beban


      
Bagian dari audit yang langsung mempengaruhi akun-akun ini adalah :

-Prosedur Analatis
-Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
-Pengujian perincian saldo

·         Prosedur Analitis
Prsodur analitis seharusnya danggap sebagai bagian dari pengujian atas kewajaran penajian,baik
pada neraca maupun laporan laba/rugi.

·         Pengujian pengendalian dan suptantif atas transaksi


Tujuan terpenting dalam verifikasi akun laporan laba/rugi dalam setiap siklus trnasaksi adalah
untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal dan pengujian terkait 
pengendalian dan subtantif atas transaksi

·         Pengujian perincian saldo akun-Analisis Beban


Analisis akun beban melibatkan penyelidikan auditor terhadap dokumen pendukung untuk
masing-masing transaksi dan dan perincian atas total akun beban.Jenis dokumen tersebut sama
dengan yang digunakan untuk memeriksa transaksi sebagai dari pengujian transaksi
akuisisi,yaitu terdiri atas faktur,laporan,penerimaan,pesanan pembelian,dan kontrak.Pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi dimaksudkan untuk menilai risiko
pengendalian,misalnya dengan menguji klasifikasi transaksi yang mungkin melibatkan banyak
akun.

Anda mungkin juga menyukai