- hukum acara pidana adalah suatu rangkaian peraturan yang memuat cara bagaimana badan
badan pemerintah yang berkuasa yaitu kepolisian, kejaksaan dan pengadilan harus bertindak
guna mencapai tujuan Negara dengan menegakkan hukum pidana.
-Ruang lingkup undang-undang Hukum Acara Pidana mencakup pengkhususan dari peradilan
umum seperti halnya pengadilan lalu lintas, pengadilan anak, pengadilan ekonomi. Undang-
undang Hukum Acara Pidana berlaku juga pada semua ketentuan pidana khusus yaitu perbuatan-
perbuatan lainnya yang diancam dengan pidana kecuali apabila undang-undang pidana khusus
tersebut menentukan lain (mengatur hukum acara pidana tersendiri).
-. Fungsi hokum acara pidana yaitu Penegakan Hukum Usaha untuk menciptakan tata tertib
keamanan dan ketenteraman dalam masyarakat, baik merupakan usaha penegakan maupun
pemberantasan atau penindakan setelah terjadinya pelanggaran hukum. Tujuan hukum acara pidana
dapat dirumuskan menjadi tiga fungsi yaitu Mencari dan menemukan kebenaran, Pemberian keputusan
oleh hakim, dan Melaksanakan keputusan.
2.
-Untuk mencapai kekuasaan kehakiman sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 24 UUD 1945 ialah:
kekuasaan Negara yang merdeka dan dapat menyelenggarakan penegakan hukum serta keadilan
berdasarkan Pancasila, maka dibuatlah UU No 19 Tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Kehakiman, yang kemudian diganti dengan UU No 14 Tahun 1970 dengan judul yang sama. Selanjutnya
dalam pasal 12 UU No 14 Tahun 1970 tersebut disebutkan bahwa hukum acara pidana dibuat dalam
undang-undang tersendiri, dan sekarang ini undang-undang yang dimaksudkan telah terwujud yaitu
dengan telah diundangkannya UU No 8 Tahun 1981 tanggal 31 Desember 1981 yang menyatakan berlaku
hukum acara pidana yang baru yaitu: “Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana”, disingkat KUHAP.
-Dalam hukum acara pidana dikenal adanya beberapa azas yaitu:
1. Azas peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan
2. Azas praduga tak bersalah
3. Azas oportunitas
4. Azas pemeriksaan pengadilan terbuka untuk umum
5. Azas perlakuan yang sama di depan hakim
6. Azas pemeriksaan hakim yang langsung dan lisan
7. Azas bantuan hukum
8. Azas ne bis in idem
9. Azas hak ingkar
10. Azas kehadiran terdakwa
11. Azas ganti rugi dan rehabilitasi
12. Azas kepastian jangka waktu penahanan.