Anda di halaman 1dari 4

NAMA : M.

Efri Pangestu
NIM : 1802124624
MATA KULIAH : Akuntansi Sektor Publik
TUGAS : Resume Materi Pertemuan ke-5

1. Pengertian-APBN
Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Daftar anggaran yang mengandung penerimaan
sistematis dan rinci dan rencana pengeluaran untuk tahun fiskal negara 1 Januari – 31 Desember.
Anggaran, perubahan dalam APBN, dan akuntabilitas anggaran negara setiap tahun ditetapkan dengan
Undang-Undang tersebut.

2. Dasar Hukum APBN


Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar hukum yang tertinggi dalam struktur hukum di Indonesia. Oleh
karena itu, regulasi keuangan negara selalu didasarkan pada undang-undang ini, terutama dalam bab
VIII dari UU Dasar 1945 Amandemen IV Pasal 23 mengatur APBN (Anggaran).

Bunyi pasal 23

 Ayat (1)

Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

 Ayat (2)

Rancangan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh Presiden untuk
dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Daerah.

 Ayat (3)

Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diusulkan oleh Presiden, Pemerintah menjalankan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara tahun yang lalu.

3. Struktur APBN
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara terdiri dari :
1. Belanja negara

Belanja terdiri atas dua jenis:

 Belanja pemerintah pusat, adalah belanja yangdigunakan untuk membiayai kegiatan


pembangunan pemerintah pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah.
 Belanja daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke pemerintah daerah, untuk kemudian masuk
dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan.

2. Pembiayaan

Pembiayaan disini meliputi:

 Pembiayaan dalam negeri, meliputi pembiayaan perbankan, privatisasi, surat utang Negara,
serta penyertaan modal Negara.
 Pembiayaan luar negeri,

3. Penyusunan APBN

Proses penyusunan dan penetapan APBN dapat dikelompokkan dalam dua tahap, yaitu:

(1) pembicaraan pendahuluan antara pemerintah dan DPR, dari bulan Februari sampai dengan
pertengahan bulan Agustus

(2) Pengajuan pembahasan dan penetapan APBN, dari pertengahan bulan Agustus sampai dengan bulan
Desember. Berikut ini diuraikan secara singkat kedua tahapan dalam proses penyusunan APBN tersebut.

4. Prinsip penyusunan APBN

Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:

 Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.


 Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
 Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.

5. Fungsi APBN

APBN adalah sebagai alat mobilisasi dana investasi. Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi keajiban negar dalam suatu tahun. Anggaran harus dimasukkan dalam APBN.
Surplus penerimaan Negara dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara tahun anggaran
berikutnya. Oleh karena itu apbn mempunyai beberapa fungsi, sebagai berikut:

 Fungsi otorisasi, mengandungarti bahwa anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dengan demikian pembelanjaan atau
pendapatan dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
 Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran Negara dapat menjadi pedoman bagi
Negara untuk merencanakan kegiatan padatahun tersebut.
 Fungsi pengawasan, berartianggaran Negara harus menjadi pedoman untuk menilaiapakah
kegiatan penyelengaraan pemerintah Negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
 Fungsi alokasi, berartibahwa anggaran Negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran
dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian.
 Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran Negara harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
 Fungsi stabilitasi, memiliki makna bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara
dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
4. Fungsi APBN
Anggaran merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka
membiayai pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian, dan menentukan arah dan
prioritas pembangunan secara umum.

Anggaran memiliki fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Semua
penerimaan dan pengeluaran adalah hak bahwa tugas negara dalam suatu tahun anggaran harus
dimasukkan dalam APBN. Pendapatan Surplus dapat digunakan untuk membiayai belanja publik tahun
fiskal berikutnya.

 Fungsi otorisasi, menyiratkan bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja untuk tahun ini, dengan demikian, pengeluaran atau pendapatan
bertanggung jawab kepada rakyat.
 Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi pedoman untuk menilai apakah
kegiatan organisasi pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
 Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
 Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan.
 Fungsi stabilisasi, yang berarti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental ekonomi.

5. Prinsip Penyusunan APBN


1. Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN, ada tiga, yaitu :

 Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan deposit.


 Intensifikasi penagihan dan pengumpulan negara piutang.
 Penuntutan kompensasi atas kerugian yang diderita oleh negara dan denda penuntutan.
2. Berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah :

 Menyimpan, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan.


 Sutradara, dikendalikan, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
 Sebisa mungkin menggunakan produk dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau
potensi nasional.

6. Asas penyusunan APBN


1. APBN disusun dengan berdasarkan azas-azas :

 Kemerdekaan, yaitu meningkatkan sumber pendapatan dalam negeri.


 Tabungan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas.
 Memperbaiki prioritas pembangunan.
 Berfokus pada prinsip-prinsip dan hukum negara.

7. Tujuan APBN
Tujuannya adalah untuk memandu anggaran pendapatan negara dan belanja negara dalam
melaksanakan kegiatan negara untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja, dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bagi rakyat.

Anda mungkin juga menyukai