Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN STUDI KASUS

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


ASUHAN GIZI KLINIK (AGK)
PENYAKIT POST KURETASI
TAHUN AJARAN 2020/2021

Disusun oleh :

ROSI ROSE INA S


NIM. P05130217042

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN GIZI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) ASUHAN GIZI KLINIK (AGK)

PENYAKIT POST KURETASI

Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Asuhan Gizi Klinik Pada Penyakit Post
Kuretasi telah diperiksa dan disetujui oleh :

Mengetahui,

Ketua Prodi Pembimbing Lahan

Sarjana Terapan Gizi & Dietetika

Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed Mulaiha, S.Gz., M.Biomed


NIP.198106142006041004 NIP. 198006202006042002

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan YME, atas segala berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
praktik kerja lapangan dengan pasien “Post Kuretasi”.

Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam


penyusunan dan menyelesaikan Laporan Kasus ini. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bunda Eliana, S.KM., M.PH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu


2. Bapak Anang Wahyudi, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Bengkulu
3. Bapak Tetes Wahyu, M.Biomed selaku Ketua Prodi Sarjan Terapan Gizi dan
Dietetika Poltekkes Kemenkes Bengkulu
4. Bunda Arie Krisnasary, M.Biomed selaku Koordinator Mahasiswa Praktik
Kerja Lapangan
5. Bunda Kusdalinah, M.Gizi selaku Pembimbing Akademik Mahasiswa Praktik
Kerja Lapangan
6. Bunda Mulaiha, S.Gz., M.Biomed selaku Pembimbing Lapangan Rumah
Sakit

Semoga bimbingan dan bantuan, serta kritik dan saran yang telah diberikan
akan menjadi berkat bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI

Contents
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................v
BAB I............................................................................................................................1
DATA PASIEN............................................................................................................1
A. Data Subyektif (Client History).....................................................................1
BAB II..........................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................2
A. Gambaran Umum Penyakit............................................................................2
1. Diagnosa medis.......................................................................................................2
2. Kuretase..................................................................................................................2
3. Covid 19..................................................................................................................4
B. Intervensi Gizi................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................9
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI.....................................9
A. PAGT.............................................................................................................9
B. Modifikasi Menu Diet..................................................................................15
BAB IV.......................................................................................................................19
PEMBAHASAN.........................................................................................................19
A. Alasan Modifikasi........................................................................................19
B. Hasil Monitoring dan Evaluasi....................................................................20
BAB V........................................................................................................................21
KESIMPULAN...........................................................................................................21
A. Kesimpulan..................................................................................................21
B. Saran.............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................22
LAMPIRAN

iii
iv
DAFTAR TABEL
Tabel.3.1 Hasil Skor Skrining MST

Table.3.2 Pemeriksaan Laboratorium

Table.3.3 Pemeriksaan Klinis

Table.3.4 Diagnosa Gizi

Tabel.3.5 Rancangan Monitoring dan Evaluasi

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.1 Formulir

Lampiran.2 Leafleat

Lampiran.3 Perencanaan menu sesuai kebutuhan pasien

Lampiran.4 Jurnal Modifikasi

vi
BAB I

DATA PASIEN

A. Data Subyektif (Client History)


Seorang pasien Ny. A, tgl lahir 28/8/1989 medreg 1187607, bb 77 tb 150,
mengeluh keluar darah dari kemaluan banyak, 3 x ganti pembalut, pasien selama
hamil sering minum jamu sebanyak 2x perhari, pasien operasi kuretasi jadi
diagnosa post kuretase a.i, abortus inkomplit, pemeriksaan klinis td 120/70, suhu
36.9, hasil pemeriksaan rapid test reaktif, hb 10.5 , nafsu makan pasien baik,
pasien tidak ada alergi.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Penyakit


1. Diagnosa medis

Post Kuretase
2. Kuretase

a. Definisi
Kuretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi memakai
alat kuretase (sendok kerokan). Sebelum melakukan kuretase, penolong
harus melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan letak uterus,
keadaan serviks dan besarnya uterus gunanya untuk mencegah terjadinya
bahaya kecelakaan misanya perforasi . Pendekatan transerviks pada
abortus bedah mensyaratkan bahwa serviks mula mula harus dibuka
(dilatasi) dan kemudian kehamilan di evakuasi dengan mengerok keluar
secara mekanis isi, dengan mengisap keluar isi, atau keduanya. Namun
paling sering digunakan adalah kuret hisap tapi memerlukan kanula
kaku yang dihubungkan ke sumber vakum bertenaga listrik (Ii &
Teori, 2014)
b. Klasifikasi
Klasifikasi abortus dibagi menjadi abortus iminens, abortus
insipiens, abortus inkompletus atau abortus komplet, abortus tertunda,
abortus habitualis dan abortus septik. Abortus iminens, disebut juga
sebagai abortus spontan tingkat permulaan. Bercak pervaginam atau
perdarahan yang lebih berat terjadi selama kehamilan awal dan dapat
berlangsung selama beberapa hari atau minggu serta dapat
mempengaruhi satu dari empat atau lima wanita hamil. Secara

2
keseluruhan, sekitar setengah dari kehamilan ini akan berakhir dengan
abortus. Abortus insipiens, adalah peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uterus yang
meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Abortus
inkompletus, adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum
20 minggu dengan masih adanya sisa yang tertinggal dalam uterus.
Abortus kompletus, adalah abortus yang hasil konsepsinya sudah
dikeluarkan. Missed abortion, adalah kematian janin berusia sebelum 20
minggu, tetapi janin mati tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
Abortus habitualis merupakan abortus spontan yang terjadi secara
berturut-turut sebanyak tiga kali atau lebih tanpa diketahui sebabnya.
(Purwaningrum et al., 2017)
c. Etiologi
Secara Garis Besar Etilogi , penyebab Kuretase di lakukan karena.
1) Membersihkan rahim sesudah keguguran , 2) Mendiagnosa keadaan
tertentu yang ada pada Rahim, 3) Pendarahan pervaginam yang tidak
teratur , 4) Membersihkan jaringan plasenta yang tersisa sesudah
proses persalinan di kemudian hari, 5) Menghilangkan blighted ovum
atau tidak ada janin dalam kandung telur, 6) Hamil anggur ,7)
Menghindari rahim tidak bisa kontraksi karena pembuluh darah pada
rahim tidak menutup sehingga terjadi pendarahan, 8) Membersihkan
sisa jaringan pada dinding rahim yang bisa menjadi tempat kuman
berkembang biak dan timbul infeksi.(Ii & Teori, 2014)

d. Manifestasi Klinis
Tanda gejala dari abortus adalah kram atau nyeri perut bagian bawah,
perdarahan pervagina biasaya terjadi secara mendadak atau berlangsung
terus. Maka dari itu perlu penanganan, perhatian yang kuat dan akurat,
sehingga bisa ditangani dengan cepat (Umum & Kabupaten, 2015)
e. Patofisiologi
Abortus dapat menyebabkan komplikasi yang mengarah pada
kematian ibu. Akibat terjadinya perdarahan, maka terjadilah syok.

3
Abortus merupakan satu hal yang harus diperhatikan pada ibu hamil,
kerena abortus mengalami syok dan kepedihan yang mendalam terutama
pada psikis ibu dan keluarga. Abortus tetap tidak dapat dikenali, hal
ini bahwa sebagian besar terjadi sangat dini. Penyebab terjadinya
abortus bisa juga terjadi karena faktor pertumbuhan hasil konsepsi,
kelainan plasenta, penyakit ibu, kelainan kromosom, pengaruh dari luar.
(Umum & Kabupaten, 2015) Sehingga di lakukanya Kuretase dengan
membersihkan hasil konsepsi memakai alat kuretase (sendok kerokan).
(Ii & Teori, 2014)
3. Covid 19

a. Pengertian COVID 19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS
ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari
unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan
COVID-19 ini masih belum diketahui.
Virus Corona mirip Virus Influenza, menyebabkan penyakit akut.
Apabila dalam satu lingkungan ada yang sakit COVID-19 (di kampus, di
pesta, di acara keagamaan, kantor, dll) maka orang sekitar akan tertular.
Caranya orang sakit mengeluarkan droplet, kemudia orang sehat
menghirupnya. Masa inkubasi virus Corona 1-14 hari.
b. Tanda dan gejala klinis
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa

4
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
Gejala yang paling umum ditemukan adalah demam dan batuk tidak
berdahak. Hampir 90% kasus menunjukkan gejala demam dan 67%
menunjukkan gejala baru tidak berdahak. Kemudian disusul dengan 40%
pasien mengeluhkan gejala fatigue (tidak enak badan/pegal-pegal) dan
33% pasien melaporkan adanya batuk berdahak. Dari seluruh gejala,
hanya 18,6% pasien yang melaporkan adanya gejala kesulitan bernapas
(dyspnea). Banyak dari gejala yang dilaporkan oleh pasien COVID-19
hampir serupa dengan gejala flu. Namun, pasien COVID-19 jarang
mengeluhkan adanya gejala hidung tersumbat atau pilek dibandingkan
dengan flu pada umumnya.
c. Cara penularan
Apabila seseorang mengidap virus di saluran pernapasan maka setiap
bernapas, berbicara, batuk, bersin, menyanyi, atau kegiatan lain yang
menghasilkan droplet, virus akan ikut terbawa keluar saat aktivitas
tersebut.
Droplet merupakan cairan dari saluran pernapasan yang ukurannya
besar, misalnya, apabila kita bersin atau batuk maka tubuh akan
mengeluarkan percikan atau cipratan air ludah atau lendir hidung.
Apabila droplet yang membawa virus terhirup oleh orang lain, virus akan
kembali hidup di dinding saluran pernapasan sejak dari ujung hidung
sampai alveolus (ujung paru-paru). Dari batuk droplet ini bisa terpercik
sekitar 1-2 meter. Nasib droplet yang berisi virus sebagian akan terhirup
orang lain, sebagaian besar akan jatuh ke lantai, baju, meja, atau
permukaan lain. Droplet akan mengering, tetapi virus masih mampu
hidup beberapa saat.

5
Virus itu bisa menempel di bagian tubuh mana saja, contohnya
tangan. Oleh karena itu, harus sering cuci tangan. Jika droplet yang
membawa virus terhirup oleh orang yang sehat, virus akan kembali di
dinding saluran pernapasan sejak dari ujung hidung sampai alveoli (ujung
paru-paru).
d. Cara pencegahan
Berdasarkan bukti yang tersedia, COVID-19 ditularkan melalui
kontak dekat dan droplet, bukan melalui transmisi udara. Orang- orang
yang paling beresiko terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat
dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-19.
Ada berbagai hal yang dilakukan untuk mencegah terjadinya COVID-
19. Cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi virus yaitu:
1) Menerapkan physical distancing yaitu menjaga jarak minimal satu
meter dari orang lain, dan tidak ke luar rumah kecuali ada keperluan
yang mendesak. Perlu menghindari perjalanan yang tidak perlu dan
tidak ikut dalam kerumunan.
2) Menggunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau
keramaian, termasuk saat bepergian belanja beli bahan makanan.
Menggunakan masker dapat mencegah penularan baik kepada yang
ditulari maupun kepada yang menularkan karena virus corona dapat
menular melalui droplet, yaitu cairan yang keluar bersamaan ketika
batuk, bersin atau percikan air liur ketika berbicara. Ketika berbicara
sebaiknya tetap menggunakan masker.
3) Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan sabun atau hand
sanitizer menjadi faktor yang sangat penting untuk membunuh virus
yang menempel di tangan, khususnya setelah beraktivitas di luar atau
di tempat umum. Perlu membudayakan mencuci tangan secara rutin
selama kurang lebih 20 detik dengan tujuh tangkah agar tidak tertular
maupun menulari. Menggunakan hand sanitizer untuk mencuci tangan
menjadi alternatif kedua jika tidak tersedia tempat cuci tangan dengan

6
sabun. Menurut WHO minimal 60% kandungan alkohol dalam hand
sanitizer pada tas atau saku setiap kali keluar rumah.
4) Kebiasaan menyentuh area segitiga seperti mata, hidung dan mulut
sebelum mencuci tangan perlu dihindari karena virus corona dapat
masuk ke tubuh manusia melalui organ tubuh tersebut.
5) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat. Dapat
mengkonsumsi multivitamin khususnya yang mengandung vitamin C
secara rutin untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian. Multivitamin
dapat membantu bantu meningkatkan sistem imunitas atau daya tahan
tubuh.
6) Menghindari kontak dengan penderita COVID-19, atau orang yang
dicurigai positif terinfeksi virus corona, atau orang yang sedang sakit
damam, batuk, dan pilek.
7) Menutup mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin,
kemudian buang tissue ke tempat sampah.
8) Menjaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan
lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
9) Jangan merokok dan menghindari asap rokok atau aktivitas lain yang
dapat melemahkan paru-paru
10) Istirahat yang cukup dengan tidur yang berkualitas lebih kurang 7-8
jam dapat meningkatkan imunitas tubuh. Menghindari tidur larut
malam.
11) Menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan desinfeksi secara
mandiri oleh insiatif masyarakat maupun yang digerakkan oleh
lembaga. Secara rutin beberapa fasilitas umum dilakukan disinfeksi
seperti bandara, pasar, stasiun, terminal dan lain sebagainya.
12) Membersihkan peralatan yang sering disentuh tangan dengan
desinfektan
13) Olahraga teratur dapat menangkal masuknya virus pada tubuh.
Olahraga tidak harus di luar rumah. Dalam kondisi pandemi, olah raga
dapat dilakukan di rumah.

7
B. Intervensi Gizi

1. Terapi gizi medik sesuai penyakit


Pemberian diet pasca bedah bergantung pada: Keadaan umum pasien,
seperti kesadaran, status gizi, kadar gula darah, tekanan darah, ritme jantung,
denyut nadi, fungsi ginjal dan suhu tubuh.
Tujuan Diet Tujuan diet pasca bedah adalah mengusahakan agar
status gizi pasien normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Standar Makanan Khusus Syarat dan
Prinsip Diet :
1) Energi
Energi diberikan sebanyak 60 % dari kebutuhan energi total.
2) Protein
Protein diberikan sebanyak 2g/kgBB/hari, dengan rasio non protein
calori (NPC)
3) Lemak cukup, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
2. Intervensi edukasi/konseling
a) Tujuan
1) Meningkatkan asupan hingga mencapai 90%
2) Memberikan pemahaman kepada keluarga pasien tentang diet Pasca
Bedah
3) Memotivasi pasien agar tetap mengutamakan makanan dari Rumah
Sakit
b) Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak di Anjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Pasca Bedah IV adalah
makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang mengandung
karbondioksida.
3. Koordinasi/kolaborasi dengan provider lain
Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan dokter, perawat, dan bidan untuk
melakukan penatalaksanaan dan monitoring serta evaluasi pasien.

a.

8
BAB III

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ASUHAN GIZI

A. PAGT

I. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Medical Record : 1187607
Tanggal lahir : 28 Agustus 1989
Usia : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Post Kuretasi + Covid 19 (Reaktif)
II. Skrining MST
Tabel.3.1 Hasil skor skrining MST

Parameter SKOR
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan/tidak
diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak 0
b. Tidak yakin (ada kelonggaran baju/celana) 1
c. Ya penurunannya sebanyak:
- 1 – 5 kg 1
- 6 – 10 kg 2
- 11 – 15 kg 3
- > 15 kg 4
- Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien berkurang krn penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makanan ?
a. Ya 0
b. Tidak 1
TOTAL SKOR 0
3. Apakah pasien dengan diagnosa khusus ? Ya Tidak

KATEGORI : Malnutrisi Rendah

9
10
1. Assesmen
a) Riwayat Gizi (FH)
Nafsu makan pasien baik, pasien tidak ada alergi, pasien selama
hamil sering minum jamu sebanyak 2x/hari.
b) Antropometri (AD)
AD. 1.1.1. Tinggi Badan = 150 cm
AD. 1.1.2 Berat Badan = 77 kg
BBI (Rumus Brocca) = (TB – 100) x 0,9
= (150 – 100) x 0,9
= 45 kg

BB(kg)
IMT ¿
TB2
77 kg
=
1.5 m2
= 34,2 kg/m 2 (Obes 2)

Klasifikasi IMT Asia Menurut WHO

Underweight <18,5 kg/m²


Normal 18,5 –22,9 kg/m²
Overweight ≥ 23 kg/m²
Beresiko 23-24,9 kg/m²
Obesitas I 25-29,9 kg/m²
Obesitas II ≥ 30 kg/m²
Sumber : Klasifikasi IMT Asia Menurut WHO

c) Laboratorium (BD)
Tabel 3.2 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Hb 10,5 gr/dl 12 -16 gr/dl Rendah
Rapid Test + - Reaktif

11
d) Pemeriksaan Fisik dan Klinis Terkait Gizi (PD)
- Fisik (PD)
Mengeluh keluar darah dari kemaluan banyak, 3x ganti
pembalut
- Klinis (CD)
Tabel 3.2 Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Tekanan Darah 120/70mmHg 120/80 mmHg Normal
Suhu 36,9oC 36 - 37 oC Normal

e) Riwayat Klien (CH)


- Riwayat Personal
Ny. A, usia 31 tahun. Jenis Kelamin perempuan.

- Riwayat Penyakit sekarang


Diagnosa Post Kuretase

2. Diagnosa Gizi
Tabel 3.4 Diagnosa Gizi

Domain Problem Etiologi Sign/Symptom


NC. 2.2 Perubahan nilai Berkaitan dengan penyakit Ditandai dengan hail lab
lab terkait gizi yang diderita post kuretase Hb 10,5 gr/dl (Rendah)

3. Intervensi Gizi
a. Implementasi Diet
1. Tujuan Diet :
a) Memberikan makanan untuk membantu menormalkan nilai lab
Hemoglobin secara bertahap.
2. Prinsip Diet : TETP (Tinggi Energi Tinggi Protein), Rendah
Lemak, Tinggi Serat

12
3. Nama Diet : Energi Tinggi Protein Tinggi
4. Syarat Diet :
a) Energi diberikan 90% yaitu 1.620,1 kkal
b) Protein tinggi yaitu 2 g kg/BB dari kebutuhan total 90 gr
c) Lemak cukup yaitu 15,1 % dari kebutuhan total 30,2 gr
d) Karbohidrat diberikan 65 % dari kebutuhan total yaitu 292,5 gr
e) Vit B1 1,1 mg, Vit B2 1,1 mg, Vit B6 1,3 mg, Vit B12 4 mcg,
Vit C 75 mg, Vit A 600 mcg, Vit D 15 mcg, kalium : 1000
mg/hr, zink:8 mg/hr, zat besi: 8-18 mg/hr (pr)
f) Serat 20 gr/hari
5. Bentuk Makanan : Makanan Lunak Tim
6. Rute Pemberian : Oral
7. Perhitungan Kebutuhan
a) Kebutuhan energi
BMR = ( 10 x BB) + ( 6,25 x TB ) + ( 5 x U ) + 5
= ( 10 x 45 Kg ) + ( 6,25 x 150 cm ) - (5 x 31Th ) - 161
= (450) + (937,5) - (155) - 161
= 1.071,5 kkal
TEE = BMR x FA x FS
= 1.071,5 kkal x 1,2 x 1,4
= 1.800,12 kkal
b) Kebutuhan Zat Gizi Makro
- Protein = 1,5g x BBI (kg)
= 1,5g x 46,8

= 70,2 gr

70,2 x 4 x 100
%protein = = 20%
1.404
20 % x 1404 kkal
- Lemak = = 31,2 gr
9
50,75 % x 1404 kkal
- Karbohidrat = = 178,13 gr
4
c) Kebutuhan Zat Gizi Mikro

13
Vitamin
 Vitamin B1 : 1,1 mg
 Vitamin B2 : 1,1 mg
 Vitamin B6 : 1,3 mg
 Vitamin B9 : 400 mcg
 Vitamin B12 : 4 mcg
 Vitamin C : 75 mg
 Vitamin A : 600 mcg
 Vitamin D : 15 mcg
Mineral

 Kalium : 1000 mg
 Zink: 8 mg
 Zat besi: 18 mg
8. Frekuensi Makan
07.00 WIB= 25% x 1.800,1 kkal = 450 kkal
10.00 WIB= 10% x 1.800,1 kkal = 180,01 kkal
12.00 WIB= 30% x 1.800,1 kkal = 540 kkal
15.00 WIB= 10% x 1.800,1 kkal = 180,01 kkal
17.00 WIB= 25% x 1.800,1kkal = 450 kkal

9. Monitoring dan Evaluasi


Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel. 3.5 Rancangan Monitoring dan Evaluasi

Parameter Cara Pelaksanaan Target Pelaksanaan


Biokimia Melihat hasil Hasil pemeriksaan lab Setiap ada hasil
pemeriksaan lab LDL HDL 35-55 mg/dl dan pemeriksaan lab
dan HDL LDL <130 mg/dl terbaru

14
B. Modifikasi Menu Diet

1) Resep Asli
Nugget Ayam

Jumlah porsi:

10 porsi

Bahan :

1. 250 gr daging ayam


2. 1 butir bawang bombay, cincang
3. 3 siung bawan putih yang dihaluskan
4. 3 sdm tepung sagu
5. 1 sdm tepung terigu
6. 1 sdt kaldu ayam
7. ¼ merica
8. ½ gula pasir
9. 1 sdt garam
Pelapis :
1. 2 butir telur – kocok lepas
2. Tepung maizena secukupna
3. Tepung panir range secukupnya
Cara Membuat :

15
1. Campur semua bahan dan bumbu. Aduk hingga rata
2. Siapkan loyang yang telah dialasi plastik tebal ( tahan panas ) dan dioles
sedikit minyak
3. Tuang adonan nugget ke loyang. Kukus selama 30 menit hingga matang.
Keluarkan loyang dan dinginkan
4. Keluarkan nugget dari loyang dan potong sesuai selera
5. Siapkan semua bahan pelapis. Gulingkan nugget ke tepung maizena, celup ke
kocokan telur, lalu gulingka ke tepung panir sambil di tekan agar panir
melekat sempurna
6. Simpan nugget dikulkas selama 15-20 menit agar panis menempel pada
adonan
7. Panaskan banyak minyak. Goreng nugget hingga matang berwarna
kecoklatak. Angkat dan tiriskan
8. Nugget siap di sajikan.

2) Menu Modifikasi
Nugget Ikan Gabus

Jumlah porsi:

10 porsi

Bahan :

10. 100 gr ikan gabus


11. 1 butir bawang bombay, cincang

16
12. 3 siung bawan putih yang dihaluskan
13. 3 sdm tepung sagu
14. 1 sdm tepung terigu
15. 1 sdt kaldu ayam
16. ¼ merica
17. ½ gula pasir
18. 1 sdt garam
Pelapis :
4. 2 butir telur – kocok lepas
5. Tepung maizena secukupna
6. Tepung panir range secukupnya
Cara Membuat :
1. Bersihkan ikan gabus, dan ambil daging ikan lalu dihaluskan
2. Campur semua bahan dan bumbu. Aduk hingga rata
3. Siapkan loyang yang telah dialasi plastik tebal ( tahan panas ) dan dioles
sedikit minyak
4. Tuang adonan nugget ke loyang. Kukus selama 30 menit hingga matang.
Keluarkan loyang dan dinginkan
5. Keluarkan nugget dari loyang dan potong sesuai selera
6. Siapkan semua bahan pelapis. Gulingkan nugget ke tepung maizena, celup ke
kocokan telur, lalu gulingka ke tepung panir sambil di tekan agar panir
melekat sempurna
7. Simpan nugget dikulkas selama 15-20 menit agar panis menempel pada
adonan
8. Panaskan banyak minyak. Goreng nugget hingga matang berwarna
kecoklatak. Angkat dan tiriskan
9. Nugget siap di sajikan.

17
18
Tabel Kandungan Gizi Resep Asli

Bahan BB Energi Protein Lemak Kh Vit. A Vit. C Vit. D Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. B12 Kalium Zn Fe Serat
g kcal g g g µg mg µg mg mg mg µg mg mg mg g
Daging ayam 250 712,2 67,3 47,3 0 97,5 0,5 0 0,2 0,6 0,6 0,5 455 4,5 3,5 0
Tepung sagu 30 114,3 0,1 0 27,4 0 0 0 0 0 0 0 0,9 0 0,2 0,3
tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6 0 0 0 0 0 0 0 10,7 0,1 0,1 0,3
kaldu ayam 10 0,8 0,1 0 0,1 0 0,1 0 0 0 0 0 1,5 0 0 0
telur ayam 100 155,1 12,6 10,6 1,1 190 0,2 1 0,1 0,5 0,1 1,1 126 1,1 1,2 0
tepung maizena 10 38,1 0 0 9,1 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,1 0,1
gula pasir 10 38,7 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0
Jumlah 1095,6 81,1 58 55,3 287,5 0,8 1 0,3 1,1 0,7 1,6 594,6 5,7 5,1 0,7

Tabel Kandungan Gizi Resep Modifikasi

Bahan BB Energi Protein Lemak Kh Vit. A Vit. C Vit. D Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. B12 Kalium Zn Fe Serat
g kcal g g g µg mg µg mg mg mg µg mg mg mg g
Ikan Gabu 100 116 25,2 1,7 0 45 1 1 0,9 1,1 0,7 0,7 195 3 0,9 0
tepung sagu 30 114,3 0,1 0 27,4 0 0 0 0 0 0 0 0,9 0 0,2 0,3
tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6 0 0 0 0 0 0 0 10,7 0,1 0,1 0,3
kaldu ayam 10 0,8 0,1 0 0,1 0 0 0 0 0 0 0 1,5 0 0 0
telur ayam 100 155,1 12,6 10,6 1,1 190 0 1 0,1 0,5 0,1 1,1 126 1,1 1,2 0
tepung maizena 10 38,1 0 0 9,1 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,1 0,1
gula pasir 10 38,7 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0
Jumlah 499,4 39 12,4 55,3 235 1 2 1 1,6 0,8 1,8 334,6 4,2 2,5 0,7

19
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Alasan Modifikasi
Menu modifikasi pada nugget ikan gabus di berikan setiap hari dengan
pemberian 100 gram/hari atau setiap satu kali makan utama. Ikan gabus dalam
100 gram memiliki kandungan gizi energi 116 kkal, protein 25,2 gram, lemak 1,7
grm, karbohidrat 0 gram, Vitamin A 45mcg, Vitamin C 1 mg, vitamin D 1 mcg,
Vitamin B1 0,9 mg, vitamin B2 1,1 mg, vitamin B6 0,7 mg, vitaminB12 0,7 mcg,
kalium 195, zink 3 mg, zat besi 0,9, serat 0.

Pemberian ikan gabus diberikan pada pasien pasca bedah, ikan gabus dapat
mempercepat penyembuhan penyakit infeksi dan meningkatkan daya tahan tubuh
karena kandungan protein albuminnya khususnya penyembuhan terhadap luka
pasca operasi. Hal ini disebabkan ikan gabus mengandung senyawa bioaktif yang
mempercepat penyembuhan luka yaitu asam amino (glisin), mineral seng (Zn),
dan asam-asam lemak tak jenuh seperti omega-3, omega-6, omega-9.

Potensi ikan gabus dalam mempercepat proes penyembuhan luka sangat


membantu. Hal ini berhubungan dengan kandungan gizi yag terkandung dalam
ikan gabus yaitu almun, glisin, dan Zn. Baik albumin, glizin, dan Zn penting
untuk penyembuhan luka karena protein ini mampu meningkatkan Zn dan
membawanya dalam plasma darah. Kekurangan Zn mengurangi proses
penyembuhan luka. Zn juga terlibat dalam sistem kekebalan tubuh, mulai dari
sistem pertahan oleh kulit hingga regulasi gen dalam limfosit.

Jadi, pemberian nugget ikan gabus tersebut dapat menyembuhkan luka pasca
operasi juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh karna
adanya hasil reaktif dari pemeriksaan rapid test.

20
B. Hasil Monitoring dan Evaluasi
1. Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi (sesuai dengan tujuan diet)

2. Perkembangan Pengukuran Antropometri

3. Perkembangan Pemeriksaan Biokimia/Laboratorium

4. Perkembangan Pemeriksaan Fisik/Klinis

21
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

B. Saran

22
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, J. L. and Foulkes, L. (2020) ‘Since January 2020 Elsevier has created a
COVID-19 resource centre with free information in English and Mandarin on the
novel coronavirus COVID- 19 . The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier
Connect , the company ’ s public news and information ’, (January).

Arnaz Anggoro Saputro (2020) ‘Level of knowledge covid-19 virus on students in


class x high school, vocational school, and ma ploso district, jombang district’, pp.
12–18

Collins, C. et al. (2020) ‘COVID-19 and the Gender Gap in Work Hours’, Gender,
Work and Organization, pp. 0–2. doi: 10.1111/gwao.12506.

Ii, B. A. B., & Teori, A. T. (2014). No Title. 9–42.

Purwaningrum, E. D., Fibriana, A. I., Biostatistika, E., Ilmu, J., & Masyarakat, K.
(2017). HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH. 1(3), 84–94.

Umum, S., & Kabupaten, D. (2015). No Title. 2.

Wen, F. et al. (2020) ‘Knowledge, attitudes, practices of primary and middle school
students at the outbreak of COVID-19 in Beijing: A cross-sectional online study’,
medRxiv, (10), p. 2020.06.29.20138628. Available at:
https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.06.29.20138628v1%0Ahttps://www.
medrxiv.org/content/10.1101/2020.06.29.20138628v1.abstract.

WHO (2020b) WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard, covid19.who.int.


Available at: https://covid19.who.int/ (Accessed: 24 September 2020).
L

24
a. Formulir-formulir

a) Gambaran Kasus

25
b) Acuan dalam pembuatan menu

26
b. Leaflet Konseling

27
28
29
c. Susunan Menu Diet 3 (tiga) hari + modifikasi resep

PERENCANAAN MENU INTERVENSI HARI 1

Menu Bahan BB Energi Protein Lemak Kh Vit. A Vit. C Vit. D Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. B12 Kalium Zn Fe Serat
g kcal g g g µg mg µg mg mg mg µg mg mg mg g
Pagi
Nasi tim Beras putih 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0 0 0 0 0 0,1 0 40,5 0,6 0,3 0,4
Nugget ikan Ikan gabus 100 83,9 18,2 0,7 0 11 1 1 0,1 0,1 0,2 0,8 195 0,5 0,4 0
tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6 0 0 0 0 0 0 0 10,7 0,1 0,1 0,3
tepung sagu 30 114,3 0,1 0 27,4 0 0 0 0 0 0 0 0,9 0 0,2 0,3
tepung maizena 10 38,1 0 0 9,1 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,1 0,1
telur ayam 100 155,1 12,6 10,6 1,1 190 0 1 0,1 0,5 0,1 1,1 126 1,1 1,2 0
Orak arik Tempe 15 29,9 2,8 1,2 2,5 0,2 0 0 0 0 0 0,1 55 0,3 0,3 0,2
Snack
Puding Agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biskuit marie 20 86,2 1,5 2 15,7 10 0,2 0 0 0 0 0,1 35 0,1 0,1 0,2
Siang
Nasi tim Beras putih 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0 0 0 0 0 0,1 0 40,5 0,6 0,3 0,4
daging pindang daging ayam 25 71,2 6,7 4,7 0 9,8 0 0 0 0,1 0,1 0,1 45,5 0,4 0,3 0
Oseng tempe Tempe 15 29,9 2,8 1,2 2,5 0,2 0 0 0 0 0 0,1 55 0,3 0,3 0,2
Cah sayur Buncis 15 5,2 0,3 0 1,2 10,1 1,5 0 0 0 0 0 44,8 0,1 0,2 0,5
Wortel 15 3,9 0,1 0 0,7 236,1 1 0 0 0 0 0 43,5 0,1 0,3 0,5
Buah jeruk manis 50 23,5 0,4 0,1 5,9 4 26,5 0 0 0 0 0 90,5 0,1 0,1 1,2
Tim telur bombay telur puyuh 20 37 2,6 2,8 0,3 108 0 1 0 0,1 0,1 1,1 44,4 0,3 0,8 0
Snack
Puding buah agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mangga 25 16,3 0,1 0,1 4,3 2,5 10,8 0 0 0 0 0 39 0 0 0,4
Malam
Nasi tim Beras putih 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0 0 0 0 0 0,1 0 40,5 0,6 0,3 0,4
Ayam saus tiram daging ayam 25 71,2 6,7 4,7 0 9,8 0 0 0 0,1 0,1 0,1 45,5 0,4 0,3 0
Tahu goreng tahu 20 15,2 1,6 1 0,4 0 0 0 0 0 0 0 24,2 0,2 1,1 0,2
labu siam mentah 20 4 0,2 0,1 0,9 5,8 1,2 0 0 0 0 0 38,4 0,1 0,1 0,3
Buha Pear 50 26,2 0,3 0,2 6,2 1,5 2,5 0 0 0 0 0 62,5 0,1 0,1 1,4
Telur balado telur puyuh 20 37 2,6 2,8 0,3 108 0 1 0 0,1 0,1 1,1 44,4 0,3 0,8 0

TOTAL 1425,7 70,5 33,2 205,5 707 44,7 4 0,2 1 1 4,6 1122,1 6,3 7,7 7

30
PERENCANAAN MENU INTERVENSI HARI 2

Menu Bahan BB Energi Protein Lemak Kh Vit. A Vit. C Vit. D Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. B12 Kalium Zn Fe Serat
g kcal g g g µg mg µg mg mg mg µg mg mg mg g
Pagi
Nasi tim Beras putih 70 252,6 4,7 0,4 55,7 0 0 0 0 0 0,1 0 56,7 0,8 0,4 0,6
Opor ayam daging ayam 25 71,2 6,7 4,7 0 9,8 0 0 0 0,1 0,1 0,1 45,5 0,4 0,3 0
Tempe bacem Tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3 0,3 0 0 0 0 0,1 0,1 91,8 0,4 0,6 0,3
Capcay Buncis 25 8,7 0,5 0,1 2 16,8 2,5 0 0 0 0 0 74,8 0,1 0,3 0,8
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 393,5 1,8 0 0 0 0 0 72,5 0,2 0,5 0,9

Puding buah agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


Jeruk 50 23,5 0,4 0,1 5,9 4 26,5 0 0 0 0 0 90,5 0,1 0,1 1,2

Nasi tim Beras putih 70 252,6 4,7 0,4 55,7 0 0 0 0 0 0,1 0 56,7 0,8 0,4 0,6
Nugget ikan Ikan Gabus 100 116 25,2 1,7 0 45 1 1 0,9 1,1 0,7 0,7 195 3 0,9 0
tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6 0 0 0 0 0 0 0 10,7 0,1 0,1 0,3
tepung sagu 30 114,3 0,1 0 27,4 0 0 0 0 0 0 0 0,9 0 0,2 0,3
telur ayam 100 155,1 12,6 10,6 1,1 190 0 1 0,1 0,5 0,1 1,1 126 1,1 1,2 0
tepung maizena 10 38,1 0 0 9,1 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,1 0,1
gula pasir 10 38,7 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0
telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6 95 0 0,5 0 0,3 0,1 0,6 63 0,6 0,6 0

Puding buah agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


apel 50 29,5 0,1 0,2 7,7 2,5 3 0 0 0 0 0 57,5 0 0,1 1,4

Nasi tim Beras putih 70 252,6 4,7 0,4 55,7 0 0 0 0 0 0,1 0 56,7 0,8 0,4 0,6
Bola ayam daging ayam 25 71,2 6,7 4,7 0 9,8 0 0 0 0,1 0,1 0,1 45,5 0,4 0,3 0
Tahu tauco Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 0 0 0 0 0 0 0 60,5 0,4 2,7 0,6
Buah Jeruk 50 23,5 0,4 0,1 5,9 4 26,5 0 0 0 0 0 90,5 0,1 0,1 1,2
Ikan Panggang Ikan Tenggiri 50 49 9,1 1,2 0 14 0 5,5 0,1 0 0,1 0,9 199 0,2 0,3 0

TOTAL 1704,9 92,3 34,4 250,8 784,7 61,3 8 1,1 2,1 1,6 3,6 1394,3 9,5 9,6 8,9

31
PERENCANAAN MENU INTERVENSI HARI 3

Menu Bahan BB Energi Protein Lemak Kh Vit. A Vit. C Vit. D Vit. B1 Vit. B2 Vit. B6 Vit. B12 Kalium Zn Fe Serat
g kcal g g g µg mg µg mg mg mg µg mg mg mg g
Pagi
Sandwich Roti tawar 40 114 3,2 1,1 22,7 0 0 0 0 0 0 0 40,8 0,3 0,2 1
telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6 95 0 0,5 0 0,3 0,1 0,6 63 0,6 0,6 0
Tomat 25 4,4 0,2 0,1 0,6 21 6,1 0 0 0 0 0 60,5 0 0,1 0,2
Selada air 25 9,3 0,9 0,1 1,8 129,8 8,3 0 0 0 0,1 0 137,5 0,1 0,8 0,2
Snack
Puding agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Buah rebus Pisang ambon 75 69 0,8 0,4 17,5 6 6,8 0 0 0,1 0,4 0 297 0,2 0,2 1,8
Siang
Nasi tim Beras Putih 80 288,7 5,4 0,5 63,6 0 0 0 0 0 0,1 0 64,8 0,9 0,5 0,6
Ayam fillet tumis Daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0 19,5 0 0 0 0,1 0,1 0,1 91 0,9 0,7 0
Tempe balado Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5 0,5 0 0 0,1 0,1 0,2 0,2 183,5 0,9 1,1 0,7
Oseng toge wortel Toge 25 15,2 1,6 0,9 1,2 0,3 2 0 0 0 0 0 60,5 0,2 0,3 0,1
Wortel 25 6,5 0,2 0,1 1,2 393,5 1,8 0 0 0 0 0 72,5 0,2 0,5 0,9
Buah Pear 50 26,2 0,3 0,2 6,2 1,5 2,5 0 0 0 0 0 62,5 0,1 0,1 1,4
Telur semur telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6 95 0 0,5 0 0,3 0,1 0,6 63 0,6 0,6 0
Snack
Puding buah agar-agar 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pepaya 50 19,5 0,3 0,1 4,9 67,5 31 0 0 0 0 0 128,5 0,1 0,1 0,9
Malam
Nasi tim Beras putih 80 288,7 5,4 0,5 63,6 0 0 0 0 0 0,1 0 64,8 0,9 0,5 0,6
Nugget ikan Ikan Gabus 100 116 25,2 1,7 0 45 1 1 0,9 1,1 0,7 0,7 195 3 0,9 0
tepung sagu 30 114,3 0,1 0 27,4 0 0 0 0 0 0 0 0,9 0 0,2 0,3
tepung terigu 10 36,4 1 0,1 7,6 0 0 0 0 0 0 0 10,7 0,1 0,1 0,3
telur ayam 100 155,1 12,6 10,6 1,1 190 0 1 0,1 0,5 0,1 1,1 126 1,1 1,2 0
tepung maizena 10 38,1 0 0 9,1 0 0 0 0 0 0 0 0,3 0 0,1 0,1
gula pasir 10 38,7 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0,2 0 0 0
Tahu kuning tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 0 0 0 0 0 0 0 60,5 0,4 2,7 0,6
Buah Pisang mas 50 46 0,5 0,3 11,7 4 4,5 0 0 0,1 0,3 0 198 0,1 0,2 1,2

TOTAL 1821,2 97,3 42,9 260,8 1068,6 64 3 1,1 2,6 2,3 3,3 1981,5 10,7 11,7 10,9

32
d. Jurnal

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44

Anda mungkin juga menyukai